✨✨✨
Bima si Jahil, mungkin sifat ini lebih menurun dari Opa Abbas. Makanya jika berkunjung di mansion Opa-nya, Bima begitu bersemangat karena mereka satu server.
Sampai Arse harus memindahkan kelima anaknya di sekolah yang berbeda akibat ulah Bima yang selalu menyuruh Naku atau Dewa untuk menggantikannya saat ada mata pelajaran yang tidak dia sukai.
Bima tidak suka dengan pelajaran berbanding terbalik dengan Tira kakaknya, Dia lebih suka dengan pelajaran non akademik seperti olahraga. Sampai dia masuk club sepak bola di sekolahnya.
Saat ini Bima tengah tersenyum jahil setelah berhasil mengambil uang tabungan keempat saudaranya. Dia ingin membayar teman sekelasnya yang pintar untuk membantunya agar bisa mendapat nilai bagus untuk ujian matematika yang akan berlangsung sebentar lagi.
"Sorry guys, kalian harus membantuku mendapat nilai bagus supaya daddy mau membelikanku kaktus goyang," gumamnya dalam hati.
Lalu Bima mendatangi salah satu teman wanitanya yang paling pintar di kelas, anak wanita itu begitu culun memakai kacamata dan giginya yang berkawat membuat Bima memanggilnya Beti Lapea.
"Hei, kau Beti Lapea. Bantu aku ya nanti," ucap Bima.
Beti Lapea tentu saja tersipu malu seorang Bima yang menjadi primadona sekolah mau berbicara padanya.
Mata Beti Lapea membulat saat Bima memberinya segepok uang dengan nilai tidak sedikit.
"Apa ini, Bima?" tanyanya heran.
"Ini sebagai ganti otak pintarmu itu, nanti kasih aku contekan ya!"
"Bagaimana caranya?"
"Kau tulis saja jawabannya di kertas nanti aku duduk di belakangmu," terang Bima.
Beti Lapea mengangguk paham.
Dan ujian dimulai, dengan santai Bima membolak balikkan kertas di depannya. Dia sungguh tidak mengerti angka-angka itu membuat otaknya panas. Lebih baik dia berlari berkeliling 10 kali lapangan bola daripada disuruh mengerjakan soal itu.
Sepuluh menit sebelum ujian selesai tapi Beti Lapea belum juga memberi kertas jawaban yang mana membuat Bima jadi gusar.
Akhirnya dia menoel-neol punggung Beti Lapea dengan pensil.
"Bima Atmadja!" teriak pengawas ujian yang melihat tingkah laku Bima.
"I-iya Pak."
"Apa yang kau lakukan?"
"Ah, saya mau pinjam penghapus Pak."
Pengawas itu heran seorang Bima tidak punya penghapus.
"Orangtuamu tidak mampu membelikan penghapus?"
"Tentu saja bisa Pak tapi selalu dibuat eksperimen oleh Naku, saudara kembarku yang keempat. Dia itu agak sedikit gila tentang pengetahuan dia selalu membuat eksperimen dan penelitian bahkan penghapus saya dicincang habis agar tahu kandungan di dalamnya dan bla bla bla.. "
Bima terus berbicara sampai bel peringatan ujian selesai telah berbunyi yang mana membuatnya kelabakan.
"Mampus! gak dapat kaktus goyang nih," gumamnya.
Dia mendelik ke arah Beti Lapea dengan sorot mata tajam karena tidak memberinya contekan.
"Maaf Bima, aku takut sampai mau mengompol," ucapnya sembari mengembalikan uang yang diberikan Bima.
Dan disinilah Bima sekarang, di ruang kepala sekolah karena untuk kesekian kalinya dia mengumpulkan kertas kosong saat ujian.
Tak lama Arse datang memenuhi panggilan kepala sekolah sampai rela meninggalkan rapat pentingnya.
"Kau selalu saja berbuat ulah!" kesal Arse saat dalam perjalanan pulang.
"Sorry Dad."
"Dan apa ini? kau mencuri tabungan saudaramu?"
"Aku hanya pinjam nanti aku minta Opa yang melunasi hutangku," jawab Bima enteng.
"Kurangi bertemu dengan Opa, pasti dia memberi pengaruh buruk."
"Ini karena daddy tidak mau membelikanku kaktus goyang."
"Kaktus goyang lagi? jika aku jadi kau uang saudaramu yang kau curi itu akan aku belikan kaktus goyang sendiri daripada memintaku membelikannya."
Bima langsung tersenyum lebar," Ah, iya juga ya Dad. Kenapa tidak terpikirkan olehku sejak tadi."
"Makanya pintar sedikit."
Bodoh + Bodoh \= Akur
✨✨✨
Ini loh yang dimaksud Bima kaktus goyang guys, dia bisa goyang dan mengikuti suara kita saat berbicara. Yang lagi booming sekarang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
Sandisalbiah
Bima konyol...
2024-01-02
0
dw granny
bolot si bimaa , bapake jg yg ngajarin hadeeh 🤦🏼
2023-11-23
1
🍒🍁
geblek 🤣🤣
2023-06-01
0