Semingguan ini Sarah disibukkan dengan persiapan even Surabaya Fashion Parade yang diadakan kurang dalam waktu sebulan ke depan.
Hampir seharian sampai malam Sarah di butik, dari memilihkan busana-busana apa saja yang diikut sertakan dalam fashion show tersebut sampai memeriksa kualitas busana.
Sarah adalah orang yang sangat detail dalam urusan kualitas rancangannya, dia tak mau satu benang saja ada yang mencuat dari jahitan, karena dia tahu itu akan akan menjadi bahan pergunjingan media fashion.
Ajang fashion show ini juga menjadi momentum berkumpulnya para pakar mode Indonesia, fashion desainer, selebgram, influencer dan selebriti. Sarah tidak ingin men sia-siakan kesempatan tersebut untuk memperluas jaringan kerjanya.
Tema yang di usung pada fashion week kali ini, ada dua yaitu Modern smart dan Devinity essence.
Sarah lebih fokus pada tema yang kedua karena rancangannya untuk tahun ini, kebanyakan model gaun-gaun pesta yang menonjolkan keindahan lekuk tubuh perempuan.
Pertemuan Sarah dengan Dion pun cukup intens selama beberapa hari belakangan, hal itu dilatar belakangi hubungan kerjasama mereka.
Untuk keperluan peragaan busana kali ini, Sarah menggunakan Dion's Agency untuk memeragakan busana-busana rancangannya.
Dion menggunakan kesempatan itu untuk lebih dekat dengan Sarah. Setiap ada waktu, Dion akan berkunjung ke butik Sarah, dari sekedar pura-pura mendiskusikan model yang tepat untuk Sarah sampai sengaja mengantarkan makanan ke ruang kerja Sarah.
Dan anehnya juga dalam seminggu ini, Raka pun tak ada kabar beritanya. Seperti hilang di telan bumi. Untuk hal itu, Sarah juga tak ambil pusing.
Di sabtu siang, Dion datang ke butik Sarah sambil membawakan makan siang untuk Sarah, seperti biasa menu restoran jepang, favorit Sarah.
"Malam ini ada acara, Cay?" tanya Dion.
Sarah menggeleng sambil mengunyah onigiri di tangannya.
"Memangnya kenapa?"
"Temani aku menghadiri pesta ulang tahun teman dong"
Sarah mengernyit dahinya.
"Kamu kan tahu, aku tidak suka ke pesta"
tolak Sarah.
"Tapi ini, tamunya terbatas tempatnya juga tidak ramai, acaranya di Palimanan"
Sarah memandang Dion ragu, restoran yang disebutnya tadi berada ditepi salah satu lapangan golf di kota Surabaya.
"Tenang saja, nanti ada Grace juga, dia di undang juga lho"
"Kok bisa ada Grace?"
"Adik yang punya acara pacarnya kakak Grace"
"Oh..."
"Mau kan, Cay?" mimik wajah Dion memohon.
"Nanti ada yang kenal aku, gimana? Aku sudah menikah lho, statusnya"
" Tak ada yang kenal, ku jamin. Dan lagi, di sana ada Grace" ujar Dion.
Sarah mengambil ponselnya dan menghubungi Grace memastikan dia hadir di sana, setelah Grace membenarkan akhirnya sarah mengiyakan.
Hitung-hitung Sarah membuang kepenatan, berhari-hari berkutat dengan kain dan berbagai bahan rupa busana.
"Ok! tapi sebentar ya"
Dion tertawa girang setelah mendengar persetujuan dari Sarah.
"Deal! ku jemput, jam 8 malam"
Sarah cuma tertawa kecil melihat euforia Dion. Sebenarnya Sarah hanya ingin membalas kebaikan Dion, belakangan ini banyak membantunya menyelesaikan banyak deadline yang berhubungan dengan persiapan fashion week yang akan diikutinya, di tengah kesibukan Sarah menyelesaikan banyak urusan yang terbengkalai karena pernikahannya.
...***...
Dion sesaat tak bisa mengedipkan mata, saat melihat Sarah keluar dari lift dan tiba di lobby apartemen dengan gaun panjang di bawah selutut yang memamerkan kakinya yang bagus di balut sepatu strappy warna hitam.
Atasan lace hitam model off shoulder membuat bahu putihnya terlihat seksi dan elegan. Perpaduan dengan bawahan satin berwarna hijau lumut gelap, dengan volume setengah mengembang membuat tampilan Sarah sangat anggun. Sebuah clucth bag mungil berwarna hitam dari ladies clucth purse menyempurnakannya.
Dion terpesona.
Pak Amin yang lagi berdiri di belakang meja lobby, ikut tertegun.
"Mbak Sarah cantik sekali..."
"Hei, kita akan terlambat jika kamu melongo saja di situ" Sarah berjalan melewati Dion menuju toyota alpard Dion yang terparkir di depan gedung apartemen
Dion segera tersadar, dengan senyum lebar, segera membuka kan pintu untuk tuan puteri ini.
Momen langka, Sarah mau keluar di acara pesta teman Dion, biasanya Sarah paling susah di ajak ke acara-acara seperti itu.
Sepanjang jalan, Dion tak hentinya melirik ke arah Sarah. Dia Yakin, gadis yang menjadi pasangannya malam ini adalah yang tercantik.
Sesampainya di Palimanan Resto, tamu sudah cukup banyak yang datang, pesta ulang tahun barbeque di tepi lapangan golf.
Iringan live music menyambut mereka, suasana benar-benar santai tapi eksklusif.
wine, cocktail dan aneka beverages yang dapat berjejer rapi di atas meja mengarah ke arah lapangan golf yang tampak temaram di bawah lampu-lampu taman tinggi di pinggir lapangan.
Dion meraih tangan Sarah, hendak menggandengnya tapi di tepis Sarah dengan halus.
Mereka segera bergabung dengan tamu lain yang kebanyakan adalah para pengusaha muda dan kalangan crazy richnya Surabaya.
Dion bertegur sapa dengan beberapa tamu kenalannya, sementara Sarah membuntutinya dari belakang sambil mencari-cari Grace.
"Hay, Dion..." Alex si empunya hajat menyambut mereka,
Dion segera memberi selamat pada Alex, dan berbicara basa-basi dengan beberapa orang teman Alex.
"Siapa gadis yang kamu bawa, Yon? salah satu model mu? atau pacarmu?" goda Alex sambil melirik Sarah yang berdiri anggun di belakang Dion.
"Oh, Iya...kenalkan ini Sarah..."
Dion berbalik dan memberi jalan kepada Sarah untuk bersalaman dengan Alex,
"Kenalkan, Sarah...istriku!"
Sebelah tangan melingkar di pinggang ramping Sarah dan sebelahnya lagi mengangkat lengan Sarah ke arah Alex.
Sarah terkejut dan menoleh ke samping dengan refleks, wajah Sarah hanya berjarak beberapa centi saja dari wajah laki-laki yang telah berdiri di sampingnya.
"Raka..." Sarah tersentak, entah dari mana datangnya. Raka telah berdiri dengan gagah memeluknya mesra dari belakang.
Raka tersenyum kecil sebentar ke arahnya kemudian tersenyum lebih lebar ke arah Dion, Alex dan beberapa orang lagi di depan mereka.
"Ini Alex..." Raka menganggukkan kepala ke arah Sarah, yang wajahnya tiba-tiba merona seperti kepiting rebus.
Alex menjabat tangan Sarah dengan bingung, matanya bergantian melihat ke arah Raka dan Dion. Sementara Dion seperti orang linglung tak bisa berkata apa-apa.
"Alex salah satu kolega bisnis kita untuk hotel yang hampir finishing di jogja. Dia salah satu perancang interiornya" ujar Raka kemudian.
"Hallo Sarah..." Sapa Alex.
"Maaf kemarin tidak bisa menghadiri perkawinan kalian, aku lagi di jogja ada meeting yang tidak bisa di tinggalkan"
Alex melempar senyum ke arah Sarah, yang hanya di sambut Sarah dengan senyum juga walau terkesan memaksa.
"Tak apa, Lex...acaranya juga sederhana saja" Raka menyeringai sopan.
"Oh, iya...terimakasih pak Dion sudah mengantarkan Sarah ke sini, " Raka menepuk bahu Dion yang masih berdiri di sebelah Sarah.
Dion tak menjawab, kakinya lemas seperti orang yang kalah dalam perang.
"Silahkan Lex jika mau menyapa tamu yang lain, kami permisi mau ambilkan minum dulu..." Raka pamit kepada Alex sambil menggandeng tangan Sarah meninggalkan Dion yang masih terpaku seperti patung di tempatnya berdiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 272 Episodes
Comments
Fhebrie
wkwkwkwk.. ya ampun neraka 😂😂
2024-05-29
0
La Rahman
wkwkwkwk. siapa suruh mau ajak istri orang
2023-10-24
3
Dhevi Aylla
Makanya yon istri orang jangan di ajak ke pesta 😆, ginikan jadinya
2023-09-24
1