10

Bening masih mencoba menaikan dengan sikunya karena kedua tangannya kotor, namun karena beberapa rambut ada yang lengket akhirnya Bening kesusahan, tanpa diduga tiba\-tiba Damar membantu menyelipkan rambut Bening ke belakang telinga, mendapatkan perlakuan lembut dari Damar, Bening terseyum lembut dan mengucapkan terimakasih.

Sedangkan Damar terlihat salah tingkah, dengan perilaku nya sendiri

" Hari ini kita pulang kerumah saja, aku tidak nyaman disini. ucap Damar menghilangkan gugup yang tiba\-tiba benelusup hatinya.

Bening yang masih mengunyah hanya mengangguk dan mengacungkan jempolnya.

Damar terseyum, Damar mengira Bening adalah seorang yang pemalu, melihat kesan pertama interaksinya Bening tidak pernah mau menatapnya, dalam hati Damar yakin Bening sosok yang pendiam dan berbicara hanya pada saat perlu atau ditanya, tapi mengobrol dengan bening tidak terlalu buruk juga. batin Damar

Damar sudah selesai dengan acara makannya, tapi tidak dengan Bening, gadis itu masih berhadapan dengan menu laut dihadapannya, setelah makan udang dan kepiting, kini Bening mulai memakan sate kerang dan cumi asam manis.

Damar takjub dengan wanita mungil dihadapannya itu, bagaimana bisa wanita bertubuh kecil itu mampu memakan makanan yang begitu banyak, Damar jadi mengingat kata\-kata Bening yang mengatakan bahwa dirinya hobby makan, benarkah??" lantas lari kemana makanan itu??" melihat tubuh kecilnya itu pasti sangat tidak percaya ketika mendengar ucapan hobby makan itu keluar dari bibirnya, tapi melihat cara makan nya ada sedikit kepercayaan di hati Damar, ingatkan Damar untuk membelikan obat cacing istri kecilnya itu!!"

Habis tak tersisa menu sarapan berat itu, dan piring kotor dan peralatan makan telah bersih kembali.

Damar yang sudah membersihkan diri, meminta Bening melakukan hal yang sama, supaya mereka cepat "Check Out".

" Mandilah!!" bersihkan diri, kita akan pulang saja!!"

Lagi\-lagi Bening hanya mengangguk dan langsung masuk kekamar mandi.

Beberapa saat kemudian, karena sibuk dengan mengecek ponsel Damar belum sempat mengeringkan rambutnya, saat selesai dengan urusan ponsel barulah Damar mengosok kepalanya dengan handuk kecil yang dari tadi di pegang oleh nya.

Begitu juga Bening yang keluar dari kamar mandi dengan mengosok kepalanya dengan handuk.

Pintu kamar hotel berdering, pemberitahuan otomatis saat ada seseorang yang berdiri di depan pintu, Damar melihat layar dimana memperlihatkan wajah Widuri yang berada tepat di depan pintu hotel.

Damar segera membukanya, Widuri terseyum melihat suaminya.

Widuri: mana Bening mas??" Widuri melewati Damar masuk kedalam kamar hotel.

Terlihat Bening yang sedang duduk di atas tempat tidur dengan masih mengeringkan rambutnya.

Widuri terdiam sejenak, menatap pria yang mengekor di belakangnya.

Melihat bergantian sepasang suami istri baru itu, Bening terseyum dan mendekati Widuri, mencium tanganya seperti pertemuan mereka sebelum nya saat masih berstatus sebagai calon istri Damian.

" Kalian mandi bersama??" tanya Widuri menoleh ke belakang.

Damar: tidak'!!"

Widuri melihat kearah tempat tidur, masih sepray yang sama, beberapa kelompok bunga juga masih diatas kamar tidur itu, ada sedikit rasa lega di hati Widuri, apa Widuri cemburu??