Namun Bening tidak begitu memikirkan hal itu, seandainya suaminya tua itu wajar karena beliau adalah seorang ayah dari sang pacar jadi jelas beliau tidak lagi muda.
Bening tidak tahu bahwa Damar bukanlah ayah kandung Damian.
********
Acara telah usai, setelah acara ijab kabul tadi Damar sudah beranjak pergi keluar kota karena ada urusan mendesak, hingga acara usai Damar belum juga kembali.
Sedangkan hotel ini sudah di booking dua hari untuk Damar dan Bening, membuat Bening gelisah karena satu persatu keluarga mereka berpamitan pulang.
Hingga pukul 22:00 Widuri juga berpamitan pada Bening, membuat Bening jadi tidak tenang.
Bening masuk kedalam kamar hotel, hati Bening bagai teriris melihat dekorasi kamar mereka, seandainya dia menikahi Damian pasti malam ini akan terasa bahagia, tapi karena mempelainya berbeda suasana nya pun berbeda, kini Bening hanya merasa kesepian.
Tetes demi tetes air asin itu turun membasahi pipinya..
Bening tersenyum pedih menatap pantulan dirinya sendiri disebuah cermin, dulu Damian selalu memuji kecantikannya, disela kesibukannya sebagai seorang pebisnis Damian selalu menyempatkan diri menghubunginya dengan panggilan video, kini tidak ada lagi seseorang yang selalu menghilangkan penatnya, menghilangkan keheningan yang sering mendera gadis cantik itu.
Bening menghapus air matanya, dirinya menyemangati dirinya sendiri, tidak boleh terus mengenang kekasihnya yang telah tiada, kini dirinya harus mulai mengikhlaskan pria yang begitu ia cintai.
Dengan langkah lebar Bening mengambil wudhu, melaksanakan kewajiban, mengadukan keluh kesahnya dihadapan sang Khalik dengan sujud nya, selesai merengek pada yang Maha cinta Bening tidur meringkuk diatas tempat tidur yang begitu besar untuk ditiduri seorang diri, gadis itu tertidur dengan hati yang sudah lebih tentram.
Pukul 23: 45 seorang memasuki kamar dimana Bening berada pria bertubuh jangkung itu melihat sekilas tubuh gadis yang telah menjadi istrinya, Damar baru saja selesai melakukan pekerjaan yang berada diluar kota, meski tubuhnya lelah Damar tetap memaksakan diri untuk pulang.
Damar sadar tak seharusnya dirinya membenci gadis tak bersalah ini, sama dengan dirinya, Bening pun juga menikah karena permintaan sang istri.
Damar berjalan memasuki kamar mandi, Damar membersihkan diri sebelum ingin beristirahat, namun saat hendak keluar kamar mandi Damar terkejut melihat wanita yang kini telah menjadi istrinya itu sedang berdiri di depan pintu kamar mandi.
Begitu juga Bening, gadis itu berjingkat kaget saat Damar tiba-tiba muncul.
" Pa pak Damar sudah pulang??" tanya Bening gugup.
"Kamu sedang apa?" bukan menjawab Damar malah bertanya.
"Saya mau ambil wudhu Pak!!" jawab Bening menunduk.
" Kamu belum sholat??".
" Su sudah!! Saya ingin sholat tahajud dan witir Pak!!" tak sekalipun Bening berani menatap wajah suaminya.
Sedangkan Damar setelah mendengar jawaban dari pertanyaan nya itu langsung berlalu begitu saja melewati tubuh Bening tanpa mau menyapanya lagi.
Bening melanjutkan langkahnya kedalam kamar mandi melakukan apa yang ingin Ia lakukan dan akhirnya kembali bersimpuh di hadapan sang Maha cinta, ber doa dengan khusyuk untuk kebaikan rumah tangga nya.
Sementara Damar diam-diam melihat kearah sang istri yang begitu damai melaksanakan shalat sunnah nya. Senyum segaris terbit di bibir pria paruh baya itu, ada kelegaan melihat istri mudanya adalah seorang wanita sholehah, Damar tidak mengira wanita yang dinikahinya tanpa menutup kepalanya itu ternyata seorang yang Shalihah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 195 Episodes
Comments
Nurul Kosidah
karyamu,rata"ada yg meninggal
2023-08-08
1
Amilia Indriyanti
gak jaman kepala ditutup menjamin sholikah 🤔😀😀
2022-09-12
1
hetty sandaka
mantap damar sampe 3x nikah😅😅😅
2022-05-10
0