"Dari mana saja kamu!” Lana mematung.
karena melihat tatapan murka suaminya itu.
"Aku tadi pergi ke kampus mas. Kan tadi pagi aku udah ngomong ke mas? " Jawab Lana takut takut.
"Heh. Mana ada ke kampus tapi pulangnya dianterin sama mobil mewah, terus cowok lagi!" Bentak Angga. Dan itu membuat Lana kaget.
"Aku memang ke kampus mas.. "
"Alasan saja kamu. Kamu pasti ada main dibelakang aku kan! Jawab?!! " Bentak Angga.
"Enggak mas.... Kalau mas gak percaya... "
PLAKK
Perkataan Lana terpotong karena mendapat tamparan di pipi sebelah kirinya oleh Anggga.
"Mas..... " Lirih Lana sambil memegang pipinya.
"KAMU JANGAN BOHONG YA. AKU PUNYA BUKTINYA! KALAU KAMU KENCAN DENGAN PRIA TADI! "Sambil memberikan foto Lana bersama dengan Edo di halte sambil tertawa bersama.
"Ini tidak seperti yang mas pikirkan mas.... Tadi itu aku.... "
"Jangan banyak alasan kamu! "Lalu Angga menarik tangan Lana dengan kasar.
"Mas berhenti mas! tanganku sakit. "Tanpa mendengar jawaban dari Lana Angga menarik tangan Lana sampai ke sebuah kamar. Kamar itu digunakan sebagai gudang.
BRAK
CREK (Anggap aja suara pintu dikunci ya😅)
"MAS BUKA MAS! MAS! AKU TAKUT MAS BUKA PINTUNYA MAS!"Terika Lana sambil mengendur mengendorkan pintu.
"Sekarang kamu disini! Dan renungkan kesalahanmu! " Setelah mengatakan itu, Angga pergi dari apartemen itu menuju ke klub malam.
"Mas... Mas Angga... Aku takut. Aku tidak pernah berniat untuk selingkuh mas.... Hikss... Hikss. " Lirih Lana sambil memeluk kedua lututnya. Hingga tanpa sadar dia tertidur karena lelah menangis. Apalagi di ruangan itu gelap, walaupun ada lampu tapi karena gelap, Lana tidak tau dimana tombolnya.
Setelah tertidur lama. Lana terbangun karena mendengar suara adzan magrib.
"Sudah masuk waktu shalat. Tapi.... Aku takut galap. Ya Allah tolong kuatkan hambamu ini. " Lana mulai meraba raba dinding, setelah sekian lama akhirnya Lana menemukan tombol lampu itu. Dan ruangan yang tadi gelap sekarang sudah menjadi terang.
"Mmm. Gak ada mukena, tas aku tadi terjatuh saat mas Angga narik aku. Ya Allah, mohon mudahkan hambamu ini ya Allah. " Lana membuka lemari lama itu, setelah lama mencari akhirnya Lana menemukan mukena yang putih dan masih baru.
"Alhamdulillah. Akhirnya ketemu juga. " Karena tidak ada air, akhirnya Lana tayamum menggunakan debu yang ada disana. Setelah itu dia melakukan Sholat magrib, setelah selesai dia berdoa.
"Ya Allah, maaf kesalahan hambamu ini yang telah membuat suami hambah marah ya Allah. Dan tolonglah kembalikan sikap suami hamba seperti sebelum kami menikah ya Allah, dan bukakanlah hati suami hamba untuk taat kepadamu ya Allah. Sesungguhnya engkau maha membolak balikkan hati manusia. Amiin. '' Setelah berdoa, tiba tiba sakit kepala Lana kambuh lagi. yah, semenjak Lana masuk ke rumah sakit setelah apa yang terjadi kepada Anggita. Yang membuat ingatan Lana tentang apa yang dialaminya bersama Anggita hilang. Dan Lana harus mengkonsumsi obat setiap dia sakit kepala.
"Aduh... Kepala... Kambuh lagi sakitnya... Aduh.... Obatku didalam tas tadi. "Lirih Lana sambil memegang kepalanya yang seperti mau pecah, karena otaknya mencoba mengingat kejadian yang terjadi pada hari itu. Karena tidak tahan dengan sakitnya, akhirnya Lana pingsan dengan memakai mukenah.
___________🌸🌸🌸🌸__________
Setelah keluar dari apartemennya Angga pergi ke klub malam yang selalu didatanginya. Sebelum pergi, dia menelpon Rian untuk menemaninya minun.
Tut TUT TUT
"Halo Yan. Sekarang pergi ke klub, temanin gue disana! "
".............. "
"Mmm. "
Setelah menelpon Rian. Angga melajukan mobilnya ke klub. Sesampai di klub Angga memesan meja yang selalu ditempatinya dan Sekretarisnya tersebut, terkadang kalau ada Joel. Angga juga membawanya bersama, hubungan dia dan Joel memang sungguh bebas, tapi hanya sebatas ciuman saja tidak lebih. Angga tidaklah pernah bercinta dengan Joel, walaupun Joel selalu memaksa Angga.
Karena pelayan disana sudah mengenal Angga, mereka langsung menuntun Angga keruangan VVIP yang biasanya Angga gunakan.
Setelah beberapa saat Rian Angga tiba. Dia melihat Angga seperti kesurupan karena telah menghabiskan 10 botol Alkohol yang diminum langsung di botolnya.
"Tuan berhenti! " Rian langsung mengambil botol yang sedang diteguk oleh Angga tersebut.
"Kembalikan minuman gue Rian! " Racau Angga dengan setengah sadar.
"Tidak tuan! Anda nanti bisa hilang kesadaran! " Tanpa memperdulikan perkataan Rian, Angga mengambil botol yang baru. Melihat hal itu membuat Rian geram.
"Hei Angga! Berhenti lo minum!" Bentak Rian.
"Haisss.... Rian, akhirnya lo memanggil nama gue. Biasanya tuan... Tuan... " Sambil membuka tutup botol alkohol tersebut.
Melihat hal itu, Rian kembali mengambil botol itu dengan kasar.
"Cukup Ga! Lo ada masalah apaan ah! " Bentak Rian. Mendengar bentakkan Rian tadi membuat Angga berhenti mengambil botol yang ada didepannya.
"Gue..... Sepertinya gila Ga..hik.... Entah kenapa.... Saat gue lihat Lana pulang bersama cowok lain..hik.. Membuat gue emosi.. hik.... Seharusnya gue senangkan.... Gue bisa membuat itu sebagai alasan menyiksa Lana..hik... Tapi gue malah Emosi..hik... " racau Angga sambil cegukan.
Angga... Angga..... Harus berapa kali gue bilang sih, kalau Lana itu tidaklah bersalah. Dan sepertinya lo mulai suka sama Lana. Sambil tersenyum senang.
"Asal lo tau ya Yan..... Setelah gue tampar dan..... "
"Apa! Lho nampar Lana! " Kaget Rian.
"Iya..... Tapi, bukan itu saja.... Gue juga ngurung dia di gudang...."
"Lo juga mengurung Lana digudang! Lo gila Ga! " Potong Rian lagi.
"Memang gue gila.... Gue gila... Karena seharusnya gue seneng..hik.. Gue bisa menyiksa dia..... Tapi, gue malah merasa bersalah Yan..hik.. gue kasihan kepada orang yang telah membuat adik gue celaka Yan! " Oceh Angga sambil mengguncangkan bahu Rian.
Harus berapa kali sih gue bilang Ga, kalau Lana itu tidak bersalah!
Setelah mengatakan semua isi hatinya ke Rian. Angga langsung ambruk tidak sadarkan diri ke pundak Rian.
"Hahhh, dia malah tidur. " Rian menggendong tubuh Angga masuk ke mobil. Lalu dia meluncur ke apartemen Angga. Saat tiba di apartemen Rian membuka password pintu apartemen Angga. Yang tahu passwort itu cuma Angga, Lana, Rian, orang tua Angga, Anggita, dan yang terakhir Joel.
Lalu Rian membawa Angga ke kamarnya, sebelum keluar Rian mencari Lana di gudang, karena dia takut. Kalau nanti Lana kenapa napa. Saat didepan gudang ternyata lampu di gudang itu menyala, menandakan ada orang didalam.
TOK TOK TOK
"Nona.. Nona Lana! Ini saya Rian, apakah nona ada di dalam? "Tetapi tidak ada sahutan di dalam.
Kok gak ada suaranya ya? Tadi kata Angga, kalau Lana dia kunci digudang. Tapi kok gak ada, pintunya juga dikunci? Atau jangan jangan.. ada terjadi apa apa dengan Lana di dalam. Aduh... Ini kunci dimana sih ditaruh oleh Angga. Aisss, masa bodoh lah! Gue dobrak aja ini pintu!
BUK BUK BUK
BRAK
"Nona Lana! "
*
*
*
*
**Karena hari ini aku agak senggang insyaallah nanti up lagi.
See you next chapter😘😘
♪\(*^▽^*)/\(*^▽^***)/
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Perjuangan cinta Tuan Muda
wadaw angga serem bgt.
2021-04-20
1
twiter2
semangat
2021-04-13
1
🍭ͪ ͩ🏡 ⃝⃯᷵ᎢᶬKristin⒋ⷨ͢⚤
semangat lagi thor.. 🌷🌷
2021-04-13
2