Pagi Hari Erlang Bangun dan Tidak Melihat Ann Berada dikamar Perawatan Rafa,
Dalam Hati Erlang Sangat Ingin Mencari Ann, Tapi Erlang Menahan dirinya Karna Tetap Menjaga Rafa.
Nadia Keluar Dari Toilet dalam Kamar VVIP itu,
Nadia Melihat Kesedihan diwajah Erlang.
"Lang.." Sapa Nadia.
Erlang Merlirik kearah Nadia dah Tersenyum Tipis.
"Lo Jangan Terlalu Nyalahin Ann, Hati Gak bisa dipaksa Lang" Ucap Nadia,
Erlang Menghela Nafas,
Nadia Menggenggam Tangan Erlang.
Erlang Menatap Nadia, Jantungnya Berdebar Sangat Kencang, Ini Pertama Kalinya Nadia Memperlakukan Erlang Dengan Sangat lembut.
"Lang, Umur Ann Masih 14Tahun, Ann Masih Labil, Kasihlah Ann Waktu" Ucap Nadia Masih Dengan Menggenggam Tangan Erlang.
"Iya Nad, Lo Bener" Jawab Erlang,
Pagi-pagi Papa Bima dan Mama Airin Datang Kerumah Sakit,
Kondisi Rafa Sudah Mulai Membaik.
Menjelang Siang Papa El dan Mama Diska Juga Datang Kerumah Sakit,
Papa Bima Menyuruh Erlang dan Nadia Untuk Pulang,
Mama Airin Menitipkan Nadia Untuk Tinggal Sementara dirumah Mama Diska,
"Mah, Nadia Bisa Dirumah Sendiri, Nadia Berani Koq Mah, Dulu Nadia udah Sering Sendiri" Ucap Nadia,
"Jangan Nadia, Mama Kepikiran Kalo Kamu Sendirian Dirumah, Ikut Mama Diska Ya, Nginep Dirumah Mama Diska Dulu" Bujuk Mama Airin,
"Udah Sih Nad, Nurut Aja, Dirumah Gw Bukan Dirumah Siapa-siapa" Ucap Erlang,
Nadia Mengangguk,
Mama Diska dan Papa El Mengantar Nadia Untuk Pulang Kerumah Mama Airin Mengambil Pakaian dan Perlengkapan Sekolah Nadia.
Tiba Dirumah Mama Diska,
"Nadia Tidur Sama Ann ya" Kata Mama Diska,
"Makasih Tante" Ucap Nadia,
"Tante?" Tanya Mama Diska Dengan Lembut,
"Mama Ya Nad, Panggil Mama dan Papa Juga Ya" Kata Mama Diska.
"Iya Mah" Jawab Nadia.
Erlang Meriah Tas Yang Dibawa Nadia,
"Yuk Gw Anter kekamar Ann" Ajak Erlang.
Erlang Mengetuk Kamar Ann,
"Tok..tok..tokkk"
"Masuk" Jawab Ann Dari Dalam Kamar,
Erlang Membuka Pintu Kamar Ann dan Melihat Ann Sedang Duduk Ditempat Tidur Sambil Memeluk Lututnya, Terlihat Mata Ann Sembab Seperti Habis Menangis.
Erlang Yang Sangat Menyanyangi Adiknya Itu Menghampiri Ann Dan Duduk diSisi Tempat Tidur,
Nadia Ikut Masuk dan Menutup Pintu Kamar Ann Dari Dalam.
"Ann.." Panggil Erlang Dengan Pelan,
Ann Menitikan Air Mata nya,
"Alanaa" Panggil Erlang Memanggil Nama Asli Ann dengan Nada Lembut,
Erlang Memeluk Ann, Tangis Ann Pecah diPelukan Erlang.
Nadia Terharu Melihat Kasih Sayang Erlang Ke Ann Adiknya Itu,
Nadia Menghampiri Ann Juga Disisi Tempat Tidurnya.
"Ann Udah, Rafa Baik-baik Aja Koq" Ucap Nadia Sambil Membelai Rambut Ann,
"Udah Ann" Ucap Erlang,
"Jangan Marah Sama Ann Kak" Ucap Ann Ke Erlang.
"Iya Ann" Jawab Erlang Dengan Singkat Masih Dengan Memeluk Ann,
Sikembar Khayla dan Khana Masuk Kekamar Ann,
"Ann Kenapa?" Tanya Khayla,
Khana Menutup Pintu Kamar Ann,
Ann Bangun Dari Pelukan Erlang,
"Temenin Ann Dulu Ya Khay, Khan" Ucap Erlang ke Sikembar.
"Iya Kak" Jawab Khana,
"Kebawah Yuk Nad" Ajak Erlang Ke Nadia.
Erlang dan Nadia Menuju Taman Belakang Rumah, Bertemu Dengan Papa Ryan dan Mama Naya, mereka Bergantian Mencium Tangan Papa Ryan dan Mama Naya.
Erlang Duduk Bersama Nadia DiTaman Belakang.
Nadia Memetik Senar Gitar Milik Erlang.
"Lo Gapapa Lang?" Tanya Nadia,
"Ga Tau Nad, Gw Bingung" Jawab Erlang,
"Udah Lang, Biar Ann Tenang Dulu" Ucap Nadia.
Tak Lama Papa Ryan Menghampiri Erlang dan Nadia di Taman Belakang.
"Wah Nadia Bisa Main Gitar Juga?" Tanya Papa Ryan Ke Nadia,
"Bisa Om" Jawab Nadia,
"Papa Dong, Panggil Papa Ya" Ucap Papa Ryan,
Nadia Tersenyum,
"Lang, Kamu Gapapa?" Tanya Papa Ryan,
"Gapapa Pah" Jawab Erlang,
"Ada Apa Lang? Kenapa Rafa Bisa Sakit?" Tanya Papa Ryan.
"Rafa Marah Pah Sama Ann, Karna Jam Tangan Kado Dari Rafa Untuk Ann, Dipake Sama Orang Yang Rafa Cemburuin, Orang Yang Lagi Deket Sama Ann, Rafa Meluapkan Emosinya, Bermain Badminton Tanpa Henti, Tanpa Minum, Dan Rafa Ambruk Pah" Ucap Erlang Dengan Pelan,
"Bukan Begitu Ceritanya Kak" Sahut Khana Dari Belakang dan Menghampiri Papa Ryan,
Khana Duduk Disebelah Nadia.
"Ceritanya Gak Gitu Kak Erlang, Khana Sama Khayla Juga Kan Ada Disana" Ucap Khana,
Erlang Menatap Khana,
"Khana Tau?" Tanya Erlang,
"Waktu Itu Jam Pelajaran Olahraga Kak, Guru Bilang Jangan Pake Jam Tangan Karna Akan Susah Saat Mendribble Basket, Jadi Semua Siswa Yang Pake Jam tangan Dilepas, Waktu Itu Ann Titip Jam Tangannya di Clara Yang Beda Regu Sama Ann, Khana dan Khayla, dan Clara Itu Pergi Ke Toilet, Nah Jam Tangan Ann Di Clara dititip Ke Radit, dan Karna Radit Takut Jam Tangannya Ann Hilang, Jadi Radit Spontan Aja Pake, Pulang Sekolah Ann Baru Inget Sama Jam Tangannya, Tapi Clara Bilang Udah Dititip Radit, Nah Karna Itu Ann Panik Nyari Radit, Ga Nyangka Aja Radit Nyamperin Ann Pas didepan Kak Rafa, Tapi Kak Rafa Keburu Emosi" Kata Khana Menjelaskan Kejadian Sebenarnya.
Erlang Menghela Nafas dan Menunduk Memegang Kepalanya,
"Lang.. Ann Adik Kamu, Percayalah Sama Ann, Beri Ann Kesempatan Untuk Menjelaskan" Ucap Papa Ryan.
Erlang Berdiri dari Duduknya dan Bergegas kekamar Ann, Nadia Ikut Mengejar Erlang.
Erlang Masuk Kekamar Ann,
"Ann.." Panggil Erlang Dan Menghampiri Ann Yang Masih Duduk Dengan Memeluk Lututnya,
"Kenapa Lo Gak Bilang Gw?" Tanya Erlang,
"Kak Erlang Gak Kasih Gw Kesempatan Buat Gw Ngomong" Jawab Ann Dengan Terisak,
"Maaf Ann, Maafin Gw" Ucap Erlang.
Setelah Ann Agak Tenang, Erlang Memberanikan Diri Bertanya Pada Ann.
"Gw Mau Nanya Boleh Ann?" Tanya Erlang,
"Iya Kak" Jawab Ann Sambil Mengangguk,
"Gw Pengen Ini Selesei Ann" Ucap Erlang Dengan Pandangan Kedepan,
Nadia dan Ann Menatap Erlang,
"Kak.." Panggil Ann Dengan Pelan,
"Hubungan Lo Sama Radit Itu Seperti Apa? Lo Suka Radit? Hati Lo Mau Dia?" Tanya Erlang Masih Dengan Tatapan Kosong Kedepan,
Ann Menyandarkan Kepalanya diBahu Erlang,
"Awalnya Radit Memang PDKT sama Gw, Tapi Gw Gak Punya Perasaan Apa-apa Sama Radit, Semakin Hari Radit Semakin Dekat Dengan Gw, Tapi Kedekatan Kami Cuma Sebatas Temen Kak, Radit Sadar Dia Merasa Nyaman Sama Gw Cuma Sebagai Sahabat, Radit Juga Suka Curhat Koq Sama Gw Soal Cewek-cewek Yang Lagi Deket Sama Dia. Dan Waktu Ulang Tahun Gw, Gw Memang Akrab Sama Radit, Ya Karna Dia Sahabat Gw Kak, Tapi Pas Gw Tau Kak Rafa Marah Sama Gw Soal Kedekatan Gw Sama Radit, Perlahan Gw Menghindari Radit, Sampe Kejadian Kemarin Kak" Jawab Ann,
Erlang Diam Mendengarkan Semua Penjelasan Dari Ann,
"Hati Gw Juga Sakit Kak, Lihat Kak Rafa Yang Mulai Cuekin Gw, Hati Gw Lebih Sakit, Waktu Lo Milih Nginep Dirumah Kak Rafa Dan Ngediemin Gw" Jawab Ann Sambil Meneteskan Air Matanya Lagi,
Nadia Membelai Rambut Ann,
"Ann Suka Sama Kak Rafa?" Tanya Nadia,
"Ann Sayang Sama Kak Rafa" Ucap Ann Dengan Pelan.
"Kenapa Lo Gak Bilang Gw Ann?" Tanya Erlang,
"Kak Erlang Gak Kasih Kesempatan Buat Gw Ngomong" Jawab Ann.
Erlang Menghela Nafas.
"Kenapa Ann Tolak Rafa Terus?" Tanya Nadia,
"Ann Nunggu Kak, Nunggu Kak Rafa Berubah, Ann Gak Suka Kak Rafa Terlalu Manja dan Terlalu Kekanak-kanakan, Ann Pengen Kak Rafa Lebih Mandiri dan Dewasa Sedikit" Jawab Ann.
"Kak Nadia Ngerti, Ann Sekarang Udah Lega?" Tanya Nadia,
"Yang Penting Kak Erlang Gak Diemin Ann Lagi, Ann Bisa Lebih Kuat Kak" Jawab Ann Dengan Pelan,
Erlang Memeluk Ann,
"Maafin Gw Ya Ann, Gw Sayang Sama Lo, Gw Gak Mau Lo Pacaran Sama Orang Yang Gak Tepat" Kata Erlang.
Masalah Soal Perasaan Ann Selesai,
Nadia Tidur Bersama Dikamar Ann,
Erlang Pergi Kekamarnya Merasa Lega Mendengarkan Semua Penjelasan Ann.
.
.
.
.
❤ Bantu Like dan Comment Untuk Author Yang Membangun ya ❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Ita rahmawati
kan
2024-02-07
3