I'M A Villains In My Second Life
“Hey... pencuri! berhenti di sana, kau pencuri roti!”
“Maafkan aku, aku membutuhkan roti ini untuk bertahan hidup hari ini! Ah sial, kenapa hari ini keberuntunganku sangat buruk.”
Sudah tiga hari sejak aku mengisi perutku dengan makanan, aku terpaksa mencuri untuk bertahan hidup di dunia yang tidak adil ini, dimana si kaya semakin kaya dan si miskin semakin miskin saja dan nampaknya hari ini Tuhan juga benar-benar sedang mengujiku. “Oh Tuhan kenapa nasibku semalang ini.”
“Hey... kubilang berhenti sekarang!”
“Satu roti yang aku ambil tindak akan membuatmu bangkrut jadi menyerah saja berhenti mengejar ku, Ikhlaskan saja roti ini untuk sedekah!”
“Apa katamu, tetap saja roti itu milikku dasar pencuri berani sekali kau! Jika tertangkap akan aku kuliti kau hidup-hidup!”
“Maaf, tapi coba saja menangkap ku jika kau bisa, aku tidak akan tertangkap.”
Kejam sekali padahal aku hanya ingin mengganjal perutku yang sedang kelaparan, biasanya juga roti yang tidak laku akan kau buang saja atau kau berikan pada burung merpati di taman atau ikan yang ada di kolam taman. Ah kenapa juga pedagang roti ini sangat keras kepala, menyerah sajalah toh satu roti yang aku ambil dari tokomu ini tidak akan membuatmu bangkrut, berapa lama lagi aku harus berlari agar tidak tertangkap kakiku sudah mulai bergetar karena terlalu banyak menggunakan energi saat berlari ditambah lagi aku belum memakan apapun untuk hari ini.
“Hey bahaya!”
“Awas!”
“Hati-hati!”
Huh, kenapa orang-orang berteriak sambil menatap ke arahku dengan tatapan waspada apa mereka takut aku mencuri dompet mereka. Ya, memang akan aku lakukan jika terpaksa dan jika sudah tak ada pilihan lain tapi kali ini kalian tenang saja aku tidak ada niat untuk mencuri lagi untuk hari ini, mengambil sepotong roti saja aku sudah harus mempertaruhkan seluruh hidupku yang memang tidak berharga ini untuk mendapatkannya. “Malang sekali nasibku.”
“Treekkkk.”
“Brakkkk.”
Terdengar suara derit dari ban mobil yang sepertinya direm secara mendadak dipaksa untuk segera berhenti dan kemudian disusul dengan suara benturan keras.
Huh, apa ini? Kenapa tubuhku tidak bisa aku gerakkan dan tubuhku terasa sakit semua, aku tidak bisa menggerakkan tangan dan kakiku. Ah rotiku, apa tadi aku mencuri roti rasa stroberi? Kenapa jadi warna merah semua.
“Aaa!!!!! Seseorang tertabrak.”
“Panggil ambulans segera!!!! seseorang tolong hubungi ambulans.”
Kenapa orang-orang mengerumuniku, apa orang tertabrak yang mereka maksud itu aku. “Uggh” wah banyak sekali darah yang aku muntahkan, ternyata benar aku yang tertabrak aku benar-benar tidak bisa menggerakkan seluruh tubuhku sendiri semuanya terasa berat ditambah degan rasa sakit akibat benturan yang aku terima dari tabrakan tadi dan sepertinya tangan kiri dan kakiku kiriku mengalam fraktur, dadaku mungkin terbentur cukup keras juga tadi saat terpental hingga membuatku kesulitan untuk bernafas sekarang dan memuntahkan banyak darah seperti ini dan mungkin kepalaku juga terbentur sehingga dari tadi aku tidak bisa lagi mendengar suara orang-orang yang berkumpul hanya tersisa suara dengungan saja. Dengan luka separah ini kemungkinan terbesarnya aku tidak akan selamat.
“Astaga, malang sekali nasib gelandang ini.”
Ah iya benar aku seorang gelandangan sekarang, hidup atau mati pun tidak akan mempengaruhi apapun tidak ada yang akan bersyukur jika aku selamat nanti dan tidak ada yang akan menangis jika aku meninggal, padahal seminggu yang lalu aku masih bisa tidur dengan nyenyak di atas kasur kesayanganku dan memakan makanan yang layak dan tidak harus mencuri seperti ini.
Semuanya bermula setelah ibuku meninggal satu tahun yang lalu akibat serangan jantung dan kemudian ayahku yang bodoh mengenal yang namanya judi, hartanya yang masih tersisa sudah dibawa kabur oleh wanita simpanannya dan sekarang ayah bodoh itu kabur entah kemana menghindari para rentenir yang datang untuk menagih hutangnya yang kini sudah menggunung, sekarang rumah dan seisinya sudah disita dan aku ditendang keluar dari rumah tampa persiapan apa-apa dan tanpa uang sepeserpun. Dasar ayah Bodoh! Tega meninggalkan anak perempuannya begitu saja. Setidaknya kalau kau mau kabur atau mati di suatu tempat bawa aku bersamamu jangan biarkan aku sendiri seperi ini.
“Kasihan sekali, aku mengejarnya karena aku ingin mengajaknya meminum secangkir coklat panas dan memakan sepotong roti kerena ia terlihat sangat kelaparan.”
Huh apa! Dasar pedagang roti sialan, jelas-jelas tadi dia bilang akan mengulitiku hidup-hidup jika aku tertangkap, kenapa sekarang tiba-tiba bertingkah seolah-olah bahwa dirinya adalah orang baik, sudahlah memang selalu ada orang yang bermuka dua sepertinya. Walau aku mengutuknya sekarang pun tidak akan ada gunanya, lagian aku juga bukan orang baik, bahkan penyebab kematianku pun mati tertabrak akibat melarikan diri setelah mencuri sebuah roti. Iya betul kata si penjual roti sialan ini, kasihan sekali aku ini.
Hah, jadi seperti ini akhirnya. Aku mati secara mengenaskan diusia muda, mati tertabrak akibat nekat menerobos jalan berusaha lolos dari kejaran karena mencuri sepotong roti, lucu sekali aku mati tertabrak karena takut mati kelaparan. Tapi mati seperti ini tidak terlalu buruk juga setidaknya aku mati karena sebuah insiden kecelakaan bukan karena mati kelaparan.
“Nngiiiiiiiiiiing.”
Sudah dari tadi telingaku berdenging dan itu membuatku tidak bisa menjaga kesadaranku dan sekarang aku pun sudah tidak bisa mendengar apa-apa lagi aku hanya bisa melihat orang-orang menatapku dengan tatapan kasihan dan ada juga yang tatapannya seakan mengatakan bahwa aku memang lebih baik mati toh jika aku tetap hidup pun pada akhirnya aku akan menjalani hidup susah juga, seluruh tubuhku sudah mati rasa, dan mataku mulai tidak bisa fokus dan perlahan-lahan tapi pasti seluruh pandanganku menjadi gelap. “Ah” sakit sekali rasanya aku seperti dimasukkan ke dalam penggilingan sehingga seluruh tubuhku terpelintir hingga membuat setiap inci dari tubuhku terasa sakit semua.
Siapapun itu Dewa atau Tuhan jika reinkarnasi atau kehidupan kedua atau apapun itu, yang berkaitan dengan kehidupan selanjutnya benar-benar ada aku mohon aku ingin menjalani hidup dengan baik tidak dilahirkan dengan orang tua bodoh seperti ayahku yang sekarang, bisa hidup dengan kemewahan dan keistimewaan, jika boleh memilih apa aku bisa memohon hidup seperti pemeran protagonis yang ada dalam novel si karakter utama.
Ah, tidak-tidak hidup seperti pemeran protagonis akan lebih sulit selalu ada adegan dimana sang antagonis selalu berbuat jahat, memikirkannya saja sudah sangat merepotkan atau bagaimana jika hidup dengan karakter yang kuat, tegas, dan ditakuti itu karakter yang sangat cocok jika tidak ingin dibully oleh orang lain. Ah tapi mungkin aku ingin hidup normal saja seperti anak perempuan pada umumnya tidak dicintai juga tidak apa-apa yang penting aku punya rumah untuk berteduh dan tidak kelaparan oh dan juga segepok uang. Apa aku terlalu banyak berimajinasi? Tidak apa-apalah toh aku sebentar lagi akan mati.
karena hidup dalam kemelaratan sampai dalam hayalanku pun aku masi mementingkan sifat realistis ku, yah harta dan kedudukan memang yang terbaik.
"Ini sakit sekali."
......***......
Note
Halo!
Sebelum kalian membaca lebih lanjut author mau kasih tau beberapa informasi, bahwa dalam novel ini masih sangat banyak kekurangan dan kesalahan baik pada alur, pemilihan kata, ataupun kesalahan dalam pengetikan jadi jika nantinya kalian kecewa dan merasa tidak puas silahkan ditinggalkan dan bagi kalian yang merasa terhibur selama menikmati.
Terimakasih.
Stay Healthy.
💙💙💙
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 257 Episodes
Comments
Linda Lie
Suka cerita time travel
2022-05-06
1
DNK • SLOTH SINN
next
2022-03-28
0
Zulvianti
hummm, saya adalah pecinta novel reinkarnasi semoga tidak mengecewakan
2022-03-18
0