"Siapa yang kamu cari?" tanya Li Chen Yi ke Chen Xiao Ran.
"Seorang pemuda. Sekitar umur dua puluh tahun ," jjawab Chen Xiao Ran.
"Dia sangat penting bagimu?" tanya Li Chen Yi ke Chen Xiao Ran.
"Iya. Dia adalah orang yang sangat penting bagiku. Saya sudah mencarinya selama sepuluh tahun ," jawab Chen Xiao Ran dengan nada suara hampir menangis.
Chen Xiao Ran mengingat kembali rasa frustasi dan kecewa nya selama sepuluh tahun ini karena tidak dapat menemukan anak laki-laki itu.
"Kamu bisa membantuku bukan?" tanya Chen Xiao Ran lagi ke Li Chen Yi karena tidak mendengar jawaban dari Li Chen Yi.
"Pemuda itu ada ciri khusus?" tanya Li Chen Yi ke Chen Xiao Ran.
"Dia..." Chen Xiao Ran tidak dapat melanjutkan kata-kata nya. Chen Xiao Ran hanya mengingat wajah anak laki-laki itu secara samar samar. Waktu itu Chen Xiao Ran baru berusia delapan tahun.
Chen Xiao Ran hanya mengingat ada seorang anak laki-laki yang selalu bersamanya. Anak laki-laki itu selalu melindunginya.
"Saya tidak tahu ciri khasnya. Wajah nya sepuluh tahun yang lalu sudah hampir tidak bisa saya ingat lagi sekarang ," kata Chen Xiao Ran dengan sedih dan mulai menangis.
Li Chen Yi yang melihat Chen Xiao Ran menangis, hatinya merasa sakit.
"Dunia ini sangatlah luas. Kamu sudah mencarinya selama sepuluh tahun di berbagai tempat dan tidak dapat menemukannya.Mungkin saja dia sudah tidak ada di dunia ini ," kata Li Chen Yi ke Chen Xiao Ran.
"Tidak!!! Dia tidak mungkin meninggal. Dia sudah berjanji akan mencariku," kata Chen Xiao Ran dan menatap tajam Li Chen Yi.
Chen Xiao Ran tidak menyukai kata-kata Li Chen Yi yang menyatakan kalau anak laki-laki itu telah meninggal.
Li Chen Yi juga mulai emosi mendengar jawaban Chen Xiao Ran yang keras kepala.
" Kalau dia masih hidup sekarang, mana mungkin tidak ada kabarnya selama 10 tahun ini. Satu-satunya kemungkinan adalah dia sudah meninggal atau dia tidak mau mencari dirimu."
"Tidak mungkin!!!" teriak Chen Xiao Ran dengan keras. " Kalau dia tidak mau mencariku, saya yang akan mencarinya. Walaupun harus menghabiskan waktu yang lama , saya tetap akan menemukannya ," kata Chen Xiao Ran.
Harapan untuk menemukan anak laki-laki itulah satu-satunya cara yang bisa membuat dirinya bertahan hidup sampai sekarang.
Anak laki-laki itu dianggap sebagai satu-satunya keluarganya sehingga bagaimanapun Chen Xiao Ran tidak akan mengurungkan niatnya untuk mencari anak laki-laki itu.
"Saya tidak mau mendengar kamu mengatakan hal yang buruk tentangnya ," kata Chen Xiao Ran ke Li Chen Yi dengan emosi sambil kedua tangannya memukul dada Li Chen Yi.
Li Chen Yi yang dipukul oleh Chen Xiao Ran hanya terdiam saja. Hatinya lebih sakit daripada bagian dada yang dipukul oleh Chen Xiao Ran.
Gadis di depannya adalah calon istri yang dipilih oleh ibundanya dan calon istrinya malahan menyuruh dirinya mencari pemuda lain. Dan gara-gara pemuda itu gadis ini memukulnya.
Li Chen Yi hanya menatap tajam ke Chen Xiao Ran. Chen Xiao Ran yang sudah melepaskan emosi karena memukul Li Chen Yi akhirnya tenang .
Chen Xiao Ran baru sadar kalau dirinya telah berani memukul putra mahkota Kerajaan Li. Chen Xiao Ran takut dirinya akan dihukum.
Sambil tersenyum canggung ke arah Li Chen Yi, Chen Xiao Ran mencoba menebus kesalahannya dengan mengelus bagian dada Li Chen Yi yang di pukulnya tadi.
Tiba-Tiba Li Chen Yi menarik tangan Chen Xiao Ran. Chen Xiao Ran jatuh ke dalam kolam lagi.
Li Chen Yi memeluk erat Chen Xiao Ran dan mencium Chen Xiao Ran dengan kuat dan dalam.
Mata Chen Xiao Ran membulat besar mendapat ciuman mendadak dari Li Chen Yi. Chen Xiao Ran tidak dapat melepaskan diri dari pelukan dan ciuman Li Chen Yi.
Setelah ciuman yang cukup lama, Li Chen Yi melepaskan ciumannya. Kedua tangan Li Chen Yi tetap memeluk erat Chen Xiao Ran.
Chen Xiao Ran meronta-ronta mencoba melepaskan pelukan Li Chen Yi tetapi tidak berhasil.
Akhirnya Chen Xiao Ran membiarkan saja Li Chen Yi memeluk dirinya.
" Maaf karena saya memukulmu tadi."kata Chen Xiao Ran ke Li Chen Yi dengan suara kecil.
"Kamu akan membantuku bukan?" tanya Chen Xiao Ran ke Li Chen Yi.
Li Chen Yi melepaskan pelukannya dan melihat ke mata Chen Xiao Ran.
"Kamu akan membantuku mencarinya bukan?" tanya Chen Xiao Ran dengan hati-hati.
"Kenapa saya harus membantumu? " Li Chen Yi bertanya kembali ke Chen Xiao Ran.
"Karena.... karena...." Chen Xiao Ran mencoba berpikir harus memakai alasan apa supaya Li Chen Yi mau membantunya.
Sambil memegang giok phoenixnya,Chen Xiao Ran menjawab "Dengan adanya kedua giok ini berarti kita memang berjodoh. Dan lagipula saya pernah menolongmu sewaktu di hutan. Sangatlah mudah bagi putra mahkota untuk mencari seseorang."
Chen Xiao Ran mencoba membujuk Li Chen Yi untuk membantunya.
"Bagaimana Kalau tidak berhasil menemukannya ?" tanya Li Chen Yi ke Chen Xiao Ran.
"Tidak apa. Saya akan mencarinya lagi ke tempat lain ," kata Chen Xiao Ran dengan yakin.
Chen Xiao Ran sangat lega karena Li Chen Yi mau membantunya mencari anak laki-laki itu.
Chen Xiao Ran merasa bersalah kepada Li Chen Yi karena dirinya sudah emosi dan memukul Li Chen Yi.
"Siapa namanya?" tanya Li Chen Yi ke Chen Xiao Ran.
"Fu Hao , " jawab Chen Xiao Ran.
"Oh iya. Saya mendengar semua orang memanggilmu putra mahkota. Saya harus memanggil dirimu apa? " tanya Chen Xiao Ran ke Li Chen Yi.
"Panggil saja Li Chen Yi."
"Baiklah, Li Chen Yi. Saya sangat berterima kasih karena kamu mau membantuku mencari Fu Hao ," kata Chen Xiao Ran ke Li Chen Yi.
"Namaku Xiao Ran ," kata Chen Xiao Ran ke Li Chen Yi.
"Margamu apa?" tanya Li Chen Yi.
"Untuk apa kamu tahu margaku?" kata Chen Xiao Ran sambil naik ke atas kolam.
"Namamu Chen Xiao Ran. Sejak melihat giok mu, saya sudah tahu namamu. Kenapa kamu menyembunyikan margamu?" kata hati Li Chen Yi.
Chen Xiao Ran yang tidak mengetahui kata hati Li Chen Yi mengira Li Chen Yi tidak mengetahui asal usulnya.
Chen Xiao Ran mencoba menyembunyikan identitas nya sebagai putri dari Panglima Chen He Xia sehingga tidak memberitahukan marga nya.
Tetapi akhirnya Chen Xiao Ran mengingat kalau giok phoenixnya di berikan oleh Selir Hua Rong Le, besar kemungkinan Li Chen Yi sudah tahu asal usulnya.
Chen Xiao Ran berbalik dan bertanya ke Li Chen Yi.
"Kamu sudah tahu siapa diriku?" tanya Chen Xiao Ran ke Li Chen Yi dengan tatapan menyelidiki.
"Kedua giok ini adalah hadiah dari ayahanda ke ibunda. Di dunia ini cuma ada sepasang saja ," kata Li Chen Yi ke Chen Xiao Ran.
Author : LYTIE
Instagram : lytie777
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
Susan Elga Pontoh
lanjutkan
2022-07-03
1
LYTIE
Siap kak ^~^
2021-08-21
0
maestuti dewi saraswati
next
2021-06-12
1