Pada saat itu Li Chen Yi berusia sepuluh tahun. Li Chen Yi sedang berjalan menuju istana Selir Hua Rong Le, ibu kandungnya.
Li Chen Yi melihat ada seorang ibu sedang mengandeng tangan gadis kecil. Gadis kecil itu berusia sekitar delapan tahun.
Ibu yang mengandeng tangan gadis kecil itu sangatlah mirip dengan ibu kandungnya, Selir Hua Rong Le.
Gadis kecil bermata bulat besar itu tersenyum ke Li Chen Yi. Gadis kecil itu sedang memegang sebuah giok di tangannya dan berbicara riang ke ibunya.
Li Chen Yi berjalan tiba di depan ibu kandungnya, Selir Hua Rong Le.
Selir Hua Rong Le yang melihat Li Chen Yi mengunjunginya sangat senang dan memegang tangan Li Chen Yi.
"Kalau tadi kamu datang lebih awal, ibunda mau memperkenalkan seorang gadis kecil yang cantik ke dirimu," kata Selir Hua Rong Le ke Li Chen Yi.
"Saya sangat menyukai gadis kecil itu dan merasa sangat nyaman dengannya.Kamu pasti akan menyukainya juga," lanjut Selir Hua Rong Le.
Selir Hua Rong Le mengambil sebuah giok. Giok itu bergambar naga. Selir Hua Rong Le memberikan giok itu ke Li Chen Yi.
"Giok ini sepasang dan cuma satu-satunya di Kerajaan Li. Giok ini adalah hadiah dari ayahandamu ke ibunda," kata Selir Hua Rong Le ke Li Chen Yi.
"Kamu harus menyimpan giok ini. Giok yang satunya lagi bergambar phoenix dan sudah diberikan ke gadis kecil itu."
"Ibunda ingin menjodohkan kamu dengan gadis kecil itu. Gadis itu adalah putri satu-satunya dari Panglima Chen He Xia."
"Panglima Chen He Xiao adalah teman dekat ayahandamu. Beliau pasti setuju menjodohkan dirimu dengan putri Panglima Chen He Xia," kata Selir Hua Rong Le.
"Giok ini adalah pertanda kalian sudah ibunda jodohkan. Nanti setelah dewasa, gadis kecil itu akan menjadi permaisurimu," kata Selir Hua Rong Le.
Dari kecil Li Chen Yi sudah mengetahui pernikahannya akan diatur oleh Kaisar Li. Kaisar Li akan memilih putri dari panglima, jendral ataupun pejabat kerajaan Li untuk dijadikan permaisuri ataupun selir dari putra mahkota dan pangeran lainnya.
Sedangkan para putri dari Kaisar Li kebanyakan akan dijodohkan dengan putra dari kerajaan lain sehingga tercipta hubungan kerjasama antar kerajaan.
Lagipula perjodohan kali ini adalah atas niat ibu kandungnya, Selir Hua Rong Le. Jadi Li Chen Yi menerimanya.
Hal yang terjadi kemudian adalah tiba-tiba Selir Hua Rong Le dan Li Chen Yi dimasukkan ke istana buangan. Dua bulan kemudian Selir Hua Rong Le meninggal.
Satu tahun kemudian ayah Selir Hua Rong Le, Hua Mu Liang dan seluruh keluarga besar Hua di hukum mati oleh Kaisar Li karena tuduhan pemberontakan.
Li Chen Yi juga mengetahui Panglima Chen He Xia dan istrinya meninggal melawan pasukan Liang Utara di perbatasan kota Chang Chen.
Gadis kecil putri dari Panglima Chen He Xia juga menghilang. Li Chen Yi mengira gadis kecil yang di jodohkan dengannya sudah meninggal.
Setelah melihat giok yang dimiliki Chen Xiao Ran, Li Chen Yi tahu kalau gadis kecil itu masih hidup karena gadis kecil itu sangat mirip dengan ibu kandungnya, Selir Hua Rong Le.
Li Chen Yi merasa kejadian Selir Hua Rong Le dimasukkan ke istana buangan serta Keluarga besar Hua Mu Liang di tuduh melakukan pemberontakan dan kematian Panglima Chen He Xia beserta istrinya pasti saling berkaitan.
"Mungkin semuanya itu adalah rencana dari Ratu Chang," pikir Li Chen Yi.
Karena perbatasan kota Chang Chen sekarang dikuasai oleh Jendral Chang Yu, abang dari Ratu Chang.
Sementara itu terlihat Chen Xiao Ran sedang mengendap masuk ke dalam ruang buku. Ruang buku terlihat gelap.
Chen Xiao Ran meraba-raba dalam kegelapan mencari gioknya. Chen Xiao Ran mencari di meja dan juga rak buku.
Setelah mencari ke seluruh ruangan, Chen Xiao Ran tidak menemukan giok nya.
Akhirnya Chen Xiao Ran keluar dari ruang buku. Ada penjaga yang sedang berpratoli di dekat ruang buku.
Chen Xiao Ran buru-buru melarikan diri dan masuk ke dalam sebuah ruangan yang kelihatan terang dari luar untuk bersembunyi.
Ruangan itu adalah kolam pemandian air panas. Chen Xiao Ran melihat Li Chen Yi sedang memejamkan mata dan berendam di dalam kolam.
"Koq bisa ketiduran di kolam air panas? Kalau pembunuh bayaran yang masuk ke sini, dia pasti kerepotan ," kata hati Chen Xiao Ran.
Chen Xiao Ran melihat dengan jelas bagian atas tubuh Li Chen Yi yang atletis.
Telinga dan pipi Chen Xiao Ran bersemu merah. Mata Chen Xiao Ran terpaku melihat Li Chen Yi. Pikirannya sudah melayang kemana -mana.
Dan akhirnya terasa ada yang mengalir hangat dari hidungnya. Chen Xiao Ran dengan segera mengelap mimisan yang keluar dari hidungnya.
Pipi Chen Xiao Ran semakin merah . Chen Xiao Ran mengalihkan mata nya dari Li Chen Yi.
Chen Xiao Ran mencoba mengatur nafasnya supaya tenang. Chen Xiao Ran ingin segera meninggalkan kolam ini.
Mata Chen Xiao Ran melihat giok nya ada di atas kolam. Dengan pelan-pelan Chen Xiao Ran berjalan untuk mengambil giok nya.
Tinggal selangkah lagi Chen Xiao Ran bisa mengambil giok nya.
Tiba-tiba Chen Xiao Ran merasakan kaki kirinya ditarik oleh sebuah tangan.
Tangan itu menarik kakinya dan menceburkan Chen Xiao Ran ke dalam kolam.
Li Chen Yi sudah membuka matanya dan menyambar jubahnya dan memakainya. Li Chen Yi sudah tahu ada yang masuk ke dalam kolam ketika dia memejamkan mata.
Li Chen Yi mengira orang yang masuk ke dalam kolam adalah pembunuh bayaran sehingga langsung menarik kaki orang itu dan menceburkannya ke dalam kolam.
Chen Xiao Ran yang sudah tercebur ke dalam kolam dengan bersusah payah mencoba berdiri didalam kolam.
Air di dalam kolam sangat hangat dan dalam. Chen Xiao Ran sambil terbatuk-batuk karena tersedak air kolam. Setelah berdiri dengan tegak Chen Xiao Ran melihat Li Chen Yi sedang menatap ke arah nya.
Chen Xiao Ran menunduk dan berpikir keras harus memberikan alasan apa dirinya bisa ada di dalam kolam air panas ke Li Chen Yi .
Li Chen Yi menatap terus ke wajah Chen Xiao Ran tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Chen Xiao merasa wajahnya panas dan merah karena di tatap oleh Li Chen Yi dalam waktu yang lama.
"Apa lihat-lihat? Belum pernah lihat cewek cantik ya? " kata Chen Xiao Ran ke Li Chen Yi dengan galak dan kesal.
Hallo para pembaca setia. Besok akan author lanjut lagi cerita ini.
Terima kasih.
Salam sayang dari Author LYTIE
Instagram : lytie777
Facebook : Lytie
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
Noveler
lanjut
2022-09-11
0
Xu Yun
hahahahaha si Chen Xiao Ran narsis bener
2021-09-18
2
el_shiraz
tetap semangat ka,,
2021-06-22
1