Setelah memeriksa mayat kelompok berpakaian hitam dan senjata yang di pakai oleh mereka, Leng Fung menyadari ada ukiran kepala harimau di pedang dan senjata yang dipakai oleh mereka.
Leng Fung membawa salah satu pedang itu dan memperlihatkannya kepada Li Chen Yi.
Li Chen Yi langsung mengetahui kalau pedang itu adalah milik Klan Harimau.
Klan Harimau adalah sekelompok pembunuh bayaran didunia persilatan. Mereka menerima bayaran yang tinggi dan akan melakukan apa saja yang diperintahkan oleh orang yang membayar.
Membunuh adalah hal biasa bagi mereka karena mereka terdiri dari orang yang sejak kecil dilatih ilmu bela diri sebagai bekal untuk menjalankan misi apapun di kemudian hari.
Leng Fung melihat di dada salah satu mayat orang berpakaian hitam itu masih tertancap pedang dan menariknya keluar dari dada orang itu.
Pedang itu adalah pedang milik Fu Yao dan ternyata di pedang itu juga ada ukiran kepala harimau.
Li Chen Yi yang melihat hal itu juga terkejut dan mulai mencurigai kalau kemunculan Fu Yao dan Chen Xiao Ran di dalam hutan itu bukan kebetulan.
Mungkin Chen Xiao Ran dan Fu Yao adalah termasuk kelompok orang berpakaian hitam itu dan pura-pura menolong mereka .
Chen Xiao Ran masih berjalan sambil memapah Fu Yao. Mereka berjalan agak lambat karena Fu Yao tadi sempat kehilangan banyak darah dari lukanya dan sekarang masih terasa lemas.
Tiba-tiba Fu Yao teringat pedangnya masih menancap di dada orang berpakaian hitam dan dia lupa mengambilnya karena melihat Chen Xiao Ran sudah menyusul ke hutan dan khawatir kepadanya.
Fu Yao menuliskan kata "pedang" di tangannya dan memperlihatkannya kepada Chen Xiao Ran.
Chen Xiao Ran langsung teringat kalau pedang Fu Yao ada ukiran kepala harimau dan kelompok orang berpakaian hitam itu di pedang mereka juga ada ukiran kepala harimau sewaktu Chen Xiao Ran tadi mengamati pertarungan.
Chen Xiao Ran dan Fu Yao pun langsung berbalik arah kembali ke hutan untuk mengambil pedang Fu Yao.
Di tengah perjalanan terlihat Li Chen Yi dan para pengawalnya berjalan ke arah mereka. Dan pedang Fu Yao berada di tangan Li Chen Yi.
Melihat hal itu Fu Yao tidak memperdulikan luka di lengannya ,langsung berlari ke arah Li Chen Yi dan bersiap untuk menyerang Li Chen Yi untuk merebut kembali pedangnya.
Li Chen Yi masih berdiri dengan tenang dan tidak terlihat akan membalas serangan Fu Yao.
Chen Xiao Ran yang melihat hal itu langsung memanggil Fu Yao. Fu Yao yang mendengar panggilan Chen Xiao Ran langsung mengerti kalau Chen Xiao Ran memintanya berhenti menyerang Li Chen Yi.
Fu Yao berjalan kembali ke arah Chen Xiao Ran dan berdiri di sampingnya.Mereka berdua berjalan ke arah Li Chen Yi.
Sambil tersenyum Chen Xiao Ran mengambil pedang Fu Yao dari tangan Li Chen Yi.
"Kita berdua hanyalah gadis biasa yang kebetulan kali ini sedang melakukan perjalanan ke kota Chang An. Sekarang Fu Yao lagi terluka, alangkah baiknya kalau kita berdua bisa ikut kedalam rombongan anda sehingga bisa aman sampai ke kota Chang An," kata Chen Xiao Ran kepada Li Chen Yi sambil memperlihatkan senyum yang tulus.
Li Chen Yi langsung mengiyakannya. Chen Xiao Ran dan Fu Yao pun ikut rombongan Li Chen Yi dan para pengawalnya.
Chen Xiao Ran dan Fu Yao berjalan agak lambat di belakang rombongan karena Fu Yao masih lemas dan di papah oleh Chen Xiao Ran.
Raut wajah Fu Yao terlihat tidak terlalu senang ikut dalam rombongan Li Chen Yi, tetapi karena Chen Xiao Ran yang mengusulkannya, Fu Yao pun terpaksa mengikutinya.
Chen Xiao Ran melihatnya dan mengetahui isi hati Fu Yao. Dengan suara pelan dan berbisik, Chen Xiao Ran berbicara dengan Fu Yao.
"Mereka pasti sudah melihat pedangmu mempunyai ukiran yang sama dengan pedang kelompok orang berpakaian hitam itu. Daripada mereka mencurigai kita sekelompok dengan orang berpakaian hitam, lebih baik kita ikut dalam rombongan mereka," kata Chen Xiao Ran ke Fu Yao.
"Lagipula kamu sedang terluka. Kalau misalnya ada serangan lagi dari kelompok orang berpakaian hitam itu, hanya kita berdua pasti tidak bisa melawan kelompok itu."
"Tenang aja. Nanti setelah sampai di kota Chang An dan sudah aman, kita tidak perlu ikut mereka lagi," lanjut Chen Xiao Ran berusaha menenangkan Fu Yao.
Fu Yao pun mengangguk pertanda setuju dengan usul Chen Xiao Ran.
Di barisan paling depan, Leng Fung juga merasa tidak senang Chen Xiao Ran dan Fu Yao mengikuti rombongan mereka.
"Putra Mahkota. Jika mereka berdua adalah kelompok Klan Harimau,bukannya berbahaya ikut dalam rombongan kita?" tanya Leng Fung kepada Li Chen Yi.
"Menurutmu lebih baik kita membiarkan orang yang mungkin akan menyerang kita tanpa kita ketahui kapan kita akan di serang atau orang yang sudah kita ketahui identitas dan mungkin akan menyerang kita ada di rombongan supaya kita lebih mudah mengawasinya. Pilihan mana yang akan kamu pilih?" tanya Li Chen Yi ke Leng Fung.
Leng Fung berpikir dia pasti akan memilih membiarkan orang yang sudah di curigai ikut dalam rombongan mereka supaya bisa di awasi adalah pilihan yang lebih tepat.
"Kelompok Klan Harimau yang menyerang kita pasti adalah perintah dari Ratu Chang. Apabila Ratu tahu kalau orang dari klan Harimau yang menolong kita dari serangan klan Harimau, pasti beliau akan sangat marah," kata Li Chen Yi sambil tersenyum.
Ratu Chang adalah Ratu dari Kerajaan Li. Beliau bisa dibilang sebagai ibu dari Li Chen Yi tetapi bukan ibu kandung dari Li Chen Yi.
Ibu kandung Li Chen Yi adalah selir Hua Rong Le, selir kesayangan Kaisar Li. Sehingga sewaktu Li Chen Yi lahir sudah dinobatkan sebagai putra mahkota.
Putra mahkota adalah pewaris tahta resmi Kerajaan Li apabila Kaisar Li meninggal.
Selir Hua Rong Le, sering di panggil Seliir Hua, ibu kandung Li Chen Yi.
Sepuluh tahun yang lalu Kaisar Li memerintahkan menempatkan Selir Hua Rong Le ke istana buangan secara tiba-tiba tanpa memberitahukan apa kesalahan yang dibuat oleh Selir Hua Rong Le.
Selir Hua Rong Le bersama dengan Li Chen Yi yang di waktu itu berusia sepuluh tahun akhirnya tinggal di istana buangan.
Dua bulan kemudian Selir Hua Rong Le tiba-tiba meninggal, sehingga Kaisar Li memerintahkan Ratu Chang yang mengasuh Li Chen Yi sejak saat itu.
Ratu Chang mempunyai putra kandung yang bernama Pangeran Li Wen Lung.
Ratu Chang ingin menjadikan Pangeran Li Wen Lung menjadi putra mahkota, sehingga selalu berusaha mencelakai Li Chen Yi.
Author : LYTIE
Instagram : lytie777
Facebook : Lytie
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
fanfan
baru x ini sih.... anak selir jadi putra mahkota.... biasanya kan gk bisa... 😆
2021-07-03
2
maestuti dewi saraswati
lanjutt
2021-06-11
0