Pukul setengah lima subuh Ayah Aris masuk ke dalam kamar putri nya membangun kan Aleni untuk menunaikan shalat subuh yang masih tertidur dengan pulas nya .
" Leni bangun nak sholat " kata Ayah Aris sambil menggoyangkan sedikit bahu Aleni .
" Leni bangun ". kata Ayah Aris lagi .
" Eeem iya yah Aleni bangun ". jawab Aleni dengan suara serak khas bangun tidur .
Mendengar jawaban putri nya , Ayah Aris lantas keluar dari kamar Aleni agar putri nya bersiap untuk melaksanakan sholat subuh namun setelah ayah nya pergi ternyata Aleni malah tertidur kembali .
Saat Aleni tertidur kembali , seseorang masuk ke dalam kamar Aleni merasa senang karena kamar itu tak terkunci , dengan mengendap endap ia masuk dan berdiri tepat di samping tempat tidur Aleni .
Orang itu duduk di samping tubuh Aleni dengan sangat pelan agar tak menimbulkan pergerakan yang dapat mengganggu tidur Aleni , orang itu memandang Aleni dengan tatapan penuh damba dan nafsu .
" Selain balas dendam gue juga sangat tertarik dengan tubuh Lo Len ." kata pria itu menyeringai.
tangan pria itu pun mulai menyentuh pinggul Aleni yang tertidur miring membelakangi Irvan kakak tirinya itu. Irvan masih mengelus lembut pinggul Aleni dengan gerakan pelan sensual .
Aleni yang merasa tangan itu bukan tangan sang Ayah dengan usapan yang menurutnya aneh .
Aleni pun langsung membuka matanya menoleh pada orang di belakang nya seketika Aleni berjengit kaget dengan mata yang melebar berusaha duduk menjauh dari orang itu yang sedang melihat nya penuh dengan nafsu .
" Keluar dari kamar gue ". ucap Aleni sambil mendekap erat selimutnya . namun pria itu hanya tersenyum menyeringai .
" Kalau Lo gak mau keluar gue bakal teriak ". ucap Aleni pada sang kakak tirinya .
" Santai aja kali ... Oke gue keluar lumayan lah hari ini bisa pegang - pegang ". jawab Irvan dengan mengangkat kedua tangan nya seperti orang menyerah namun dengan wajah bengis nya .
Irvan pun beranjak jalan keluar namun belum sempat Irvan memegang handel pintu sudah ada orang yang masuk ke dalam kamar Aleni yang mana membuat Irvan tergagap .
" Ceklek "
" Ngapain kamu di dalam kamar Aleni ?". tanya Ayah Aris terkejut dengan adanya Irvan di kamar putrinya .
" em … em itu yah , saya bangunin Aleni . permisi yah ". jawab Irvan tergagap tak kalah kagetnya dengan Ayah Aris dan langsung keluar dari dalam kamar Aleni.
Irvan keluar dengan terburu-buru melewati ayah Aris yang masih menatapnya dengan tatapan menyelidik .
Ayah Aris yang melihat gelagat mencurigakan dari anak tirinya pun masuk ke dalam kamar putri nya untuk melihat keadaan Aleni .
Ayah Aris sangat syok melihat sang putri kecilnya sedang duduk diam di bawah tempat tidur nya masih dengan mendekap erat selimut menutupi tubuh nya .
" Astaga Aleni , apa yang terjadi nak ?". tanya ayah Aris dengan nada cemas .
" Ayah ". Aleni mendongak kan wajahnya melihat wajah sang Ayah .
" Boleh Aleni menangis yah ". ucap Aleni dengan mata yang berkaca-kaca . Ayah Aris menganggukkan kepalanya dan langsung membawa Aleni ke dalam dekapan hangat Ayah nya .
" Apa yang sudah di lakukan oleh Irvan nak ,
bicara sama ayah , Aleni ." tanya ayah Aris dengan geram .
" Tidak yah ... em lebih tepatnya belum yah ". jawab Aleni . Mendengar jawaban putri nya Ayah Aris langsung beranjak keluar dari kamar Aleni .
" Kamu tenang kan diri dulu nak dan bersiap berangkat sekolah . Ayah mau bicara dengan Ibu ". kata Ayah sebelum keluar dari putri nya .
Aleni langsung mengusap air mata nya dengan kasar dan beranjak masuk kedalam kamar mandi untuk bersiap ke sekolah .
Tak butuh waktu lama Aleni sudah selesai dengan urusan tubuh nya dan menunaikan sholat subuh nya .
Usai menunaikan kewajiban nya Aleni langsung bersiap memakai baju seragam nya dan menyiapkan buku - buku nya ke dalam tas .
Saat Aleni akan menuruni tangga terdengar suara ribut Ayah dan Ibu tirinya sedang beradu mulut , Aleni bisa pastikan pasti mereka sedang ribut dengan masalah Irvan yang kurang ajar padanya dan Ibu Iva tak terima dengan tuduhan yang di lemparkan untuk putra nya .
Aleni melangkah kan kakinya menuju sumber suara ribut itu , Aleni bisa lihat di ruang makan Aleni sudah ada Kakak tirinya Irvan , Bu Iva dan Ayah nya .
Bu Iva yang melihat kedatangan Aleni pun langsung menatap Aleni dengan tajam karena kesal lagi lagi putra nya di tuduh berbuat macam-macam ..
" Ini dia sumber keributan pagi ini , Aleni apa kamu tidak bosan memfitnah Irvan anak saya ?". ucap sarkastik Bu Iva .
" Jangan pernah berbicara kasar kamu dengan anak saya ". Ayah Aris 'tak terima anaknya di cerca .
" Oh oke emang beda ya perlakuan mu antara anak kandung mu dan anak saya mas ." sahut Bu Iva . Irvan berdiri dan langsung mendekati Aleni .
" Aleni , kamu bilang dong yang sebenarnya kalau kakak masuk ke dalam kamar mu karena mau bangunin kamu Al jangan ngarang cerita gini dong . kamu buat hubungan kami dan Ayah jadi tak baik Al ". ucap Irvan berkilah .
" Sudah yah jangan bertengkar lagi , Aleni tidak apa-apa ko ." ucap Aleni datar .
" Maaf yah , Aleni berangkat sekolah dulu takut terlambat karena motor Aleni di bawa Rina . Assalamualaikum ". pamit Aleni dan langsung beranjak pergi keluar rumah dengan berlari mengabaikan panggilan Ayah nya yang berniat mengajak nya untuk sarapan .
Aleni langsung menyetop ojek agar sampai di sekolah lebih cepat karena Aleni ingin menangis dan berteriak dengan puas di tempat favoritnya agar rasa sesak di dadanya sedikit berkurang namun di jalan yang hampir sampai ke sekolah , ban motor ojek yang di tumpangi nya bocor dan terpaksa Aleni berhenti . Setelah memberikan uang pada tukang ojek Aleni langsung berlari menuju sekolah nya bukan karena takut terlambat pasalnya ini baru pukul 6 pagi tapi aleni lebih ingin cepat sampai ke atas gedung sekolah yang menjadi tempat favoritnya untuk menenangkan diri .
Aleni berlari menyeberang jalan tak memperhatikan jalanan hingga tak menyadari adanya motor besar yang melaju kencang dan nyaris menabrak tubuh ramping nya jika saja sang pengendara telat mengerem kendaraan nya .
" Ciiitttt " decit suara motor di rem dengan paksa .
" Aaaaaaaaaa ". teriak Aleni terkejut dengan berjongkok dan menutup mata serta dua telinga nya . Aleni membuka matanya sedikit demi sedikit , Aleni melihat ban motor yang berhenti di depan nya bahkan ban itu sudah menempel di samping kakinya .
Dengan dada yang berdebar keras karena kaget Aleni mulai mendongakkan kepala untuk melihat orang pemilik motor di depan nya yang nyaris menabrak tubuhnya .
" Hey kamu gak apa-apa ?". tanya seseorang menyadarkan keterkejutan Aleni .
" Lo tuh apa-apa an sih bawa motor ngebut kaya gitu , dengar ya ini sudah dekat area sekolah bukan arena balapan bisa kan bawa motor yang bener 1 ". jawab Aleni marah dengan melotot kan matanya dan tangan yang bertolak pinggang.
Mendengar Omelan Aleni , pria pemilik motor itu yang masih lengkap memakai jaket serta helm full face itu mengernyitkan keningnya di balik helm yang di gunakan nya .
" Hei disini seharusnya saya yang marah karena kamu nyeberang jalan gak hati - hati . kenapa jadi kamu yang marah ?." jawab pria dengan perawakan tegap dan bersuara berat itu tak terima .
" Udah salah malah sewot lagi untung aja gue gak jantungan , Lo buat mood gue tambah berantakan tau ". balas Aleni dengan menghentakkan kakinya dan langsung pergi meninggalkan pria itu yang melongo merasa geram pada gadis itu .
" Mending tadi saya tabrak sekalian tuh cewek ." gumam si pria dengan kesal .
" Wait kaya kenal seragam anak itu , itu tadi kaya seragam .... ". ujar pria itu dan langsung mengendarai motor milik nya kembali .
Aleni yang sudah sampai di sekolah langsung masuk dan tak lupa ia menegur Pak Ujang satpam sekolahan .
" Pagi Pak Ujang huh hah ". sapa Aleni pada satpam sekolah nya dengan nafas yang terengah-engah .
" Waah kepagian non Aleni dateng nya ". jawab pak Ujang .
" Sengaja Pak , mau ke tempat biasa ." kata Aleni lagi , Pak Ujang yang sudah tau kebiasaan salah satu murid itu pun mengangguk kan kepala nya dan tersenyum .
Aleni langsung berlari menuju atas sekolahan yang lapang dengan nafas yang terengah-engah .
" AAAAAHKK " teriak Aleni dengan air mata yang mengalir berharap sedikit saja dapat mengurangi sesak yang di rasakan nya . Tanpa Ia sadari bahwa seseorang mendengar teriakannya yang sampai di gerbang sekolahan .
" Pak Ujang , kenapa siswi itu teriak seperti itu dengan siapa dia di sana ?" tanya pria yang terheran dengan tingkah Aleni .
" Eh Pak .... Oh tidak apa-apa ko Pak dia sendiri an , non Aleni memang seperti itu jika ada masalah di rumah pasti dia akan berangkat se pagi mungkin dan langsung seperti itu di sana ." jawab Pak Ujang dengan sopan dan ramah .
" nama nya Aleni ?".tanya pria itu masih dengan memperhatikan Aleni dari bawah .
" Betul Pak " jawab Pak Ujang lagi .
" Terimakasih , Kalau gitu saya masuk ke dalam dulu Pak ". kata pria itu dan langsung beranjak masuk ke dalam sekolah.
******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Murni Asih
masih nyimak dan sprtinya menarik ceriranya
2021-12-31
0
Rahayu Wijayanti
masih menyimak kayane seru
2021-06-04
0