Presdir Bucin
dear readers, Happy reading ♥️ 👇🏻
____________________________
Masa Kini dan Kilas Balik
Gadis bersurai coklat gelap sepinggang itu sedang memasang tampang penuh tanya saat mata lebar berwarna amber keemasan menatap sekitar yang terlihat asing mengelilinginya.
Semilir angin berhembus menerpa wajah teduh milik Deena Prameswari Bakara, tak membuatnya teralih dari ingatan beberapa jam lalu yang terus berputar diotaknya. Kepalanya berdenyut nyeri. Dee ingat betul.
Kilas Balik
Deena mendatangi pesta pernikahan saudara tirinya dengan sang mantan yang diadakan dipulau pribadi milik keluarga Bakara, ralat, milik Almarhumah Thalia Bakara ibunya, yang diambil secara paksa dari Deena untuk di berikan kepada istri kedua Bakara, yaitu Ratih Bakara.
Seluruh keluarga besar Bakara turut hadir memeriahkan acara pernikahan Larasati Bakara dengan Joandan Ferdinan, kedua orang yang tengah berbahagia diatas penderitaan Deena. sakit, sesak tentu saja Deena rasakan. Merasa asing dengan keluarga dari sang ayah, gadis itu memutuskan keluar dari lingkungan pesta, berjalan dengan gontai menyisiri pulau yang seharusnya menjadi milik Deena.
keluarga sang Ibunda, entahlah, Deena tak tahu banyak tentang keluarga Thalia, bahkan nama besar Thalia pun gadis itu tak tahu.
Padahal tahun lalu di hari ulang tahunnya, Deena mendapat kejutan rumah mewah dari Joan yang berjanji akan menikahinya setahun kemudian saat usia Deena menginjak 23 tahun. Tapi saat ini di tanggal yang sama, Deena mendapat kejutan besar lagi berupa pengkhianatan dari Joan dan saudara tirinya yang kejam.
Deena Terenyuh, entah kemana Cinta, kasih sayang dan kehangatan lelaki yang lima tahun terakhir itu mengulurkan tangan, mengeluarkan Deena dari kegelapan hati dan menggantinya dengan kehangatan yang membuat Deena teralihkan dari kekejaman keluarga Bakara.
Ia bahkan hampir lupa bagaimana rasanya dilindungi oleh seorang ayah. Semenjak Thalia meninggal diusia Deena yang kesepuluh, semua kebahagiaan itu seakan hancur berkeping-keping, meninggalkan luka mendalam. Papanya yang berubah dingin menikah dengan si selingkuhan.
Satu lagi fakta yang menikam jantung Deena, mereka sudah memiliki anak terpaut setahun di bawah Deena.
Deena sering diperlakukan tidak adil oleh ibu tirinya bahkan Larasati, jika ditanya kenapa mereka kejam dengannya, mereka selalu berkata.
"Selama ini kami terus bersembunyi dengan derita karena ibumu yang bodoh itu dan kamu masih hidup, sekarang dia sudah mati, jadi kami yang menggantikannya."
Terlalu hanyut dengan pikirannya, Deena tak sadar sedari tadi dua orang lelaki berbadan kekar mengikuti langkahnya menunggu saat yang tepat untuk melancarkan aksi yang di tugaskan oleh sang tuan muda.
Jleebb
Dengan tanpa dosanya salah satu diantara mereka menusukkan belati tajam, Darah segar keluar dari perut kanan Deena, mata amber miliknya membelalak kaget mendapat serangan dadakan dari salah satu suruhan sang tuan muda.
Tubuhnya diangkat. Kedua lelaki itu menggotong Deena naik perahu, lalu mencampakkan tubuhnya ketengah laut. Sebelum Deena dibuang, gadis itu mendengar kalimat yang lebih sakit dibanding tusukan diperutnya.
"Tuan muda Joan dan Nyonya Laras akan memberi kita bonus besar karna berhasil membunuh gadis bodoh ini hahah."
"Hahaha, kau benar Boy, saat jasatnya nanti muncul, orang lain akan mengira dia mati di rampok atau bunuh diri."
Bagai tersambar petir disiang bolong. Entah apa salahnya hingga Joan mengerahkan orang untuk membunuh dirinya.
Tubuh Deena semakin tenggelam kedalam, merasa sekujur tubuhnya mati rasa berharap hati juga merasa hal yang sama. Namun nihil, hatinya tetap merasa tertikam diikuti memori yang berputar-putar di otaknya, entah halusinasi atau Ia akan segera menemui ajal.
Bayangan saat dirinya berusia lima tahun muncul bagai puzzle yang tersusun, saat dimana Deena kecil memasuki taman kanak-kanak hingga masuk sekolah dasar ditemani kedua orangtua yang sangat mencintainya, keluarga kecil yang bahagia kala itu. Pikir Deena.
Lanjut dengan Ingatan bagaimana dirinya dianiaya oleh ibu tiri dan saudaranya bergiliran muncul, Deena dikucilkan dalam keluarga besar Bakara, tak mendapat perlindungan dari sang ayah lagi membuatnya bisa ditindas oleh siapapun.
Dalam kegelapan itu muncul Joandan bagai cahaya hangat, mengulurkan tangan menarik paksa Deena keluar dari rasa sakit dan menggantikannya dengan kebahagiaan. Joan bahkan memposisikan dirinya sebagai pelindung Deena, memberikan gadis itu banyak cinta yang tak Deena duga hingga akhirnya dengan tangan Joan sendirilah kehancuran Deena berasal.
Keadaannya kacau, air mata terus keluar bersatu dengan air Laut, Deena sudah banyak menelan air sementara tubuhnya makin tenggelam kedalam. Gadis itu pasrah, ingin rasanya Ia cepat mengakhiri penderitaan ini, namun lagi-lagi Ia harus menderita walau sudah mendekati ajal.
Jika Ia diberi kesempatan, Deena akan membalas semua penderitaan yang Ia rasakan berkali lipat, mencari tahu tentang keluarga Thalia dan membalas kematian Thalia kepada ibu tirinya yang dengan tega melakukan pembunuhan berencana. Andai saja masih ada kesempatan, andai saja waktu dapat kembali. Andai saja.
Diujung sisa kesadarannya, terbesit dalam pikiran Deena sebuah liontin giok kuno berukiran naga dan burung di tengahnya, Deena kenal liontin itu, liontin kokoh namun elegan. Entah kenapa Ia bisa teringat liontin itu padahal sebentar lagi Ia akan pergi, tapi memikirkan giok indah itu, tak ada salahnya di saat-saat terakhir pikirnya, sebelum kegelapan menyelimuti.
Kilas Balik Selesai.
Deena menarik napas sedalam mungkin, hawa dingin berasal dari sekelilingnya, suara air mengalir beradu dengan bebatua, kicauan indah burung saling bersahutan dan terpaan sinar matahari menghangati wajahnya. Gadis itu memperhatikan sekeliling dengan alis mengkerut bingung entah dimana dirinya saat ini, tempat yang familiar.
Teringat sesuatu, Deena meraba perut datarnya untuk mencabut pisau yang dihunuskan oleh penjahat suruhan Joan mantannya. Betapa terkejutnya Deena tak ada pisau yang menancap.
"Bajuku!" Pekiknya, selain tidak ada noda darah ataupun belati menancap, gaun indah rancangannya terganti dengan setelan lain, mirip set anak hiking. Celana training, sepatu sport, kaos oblong dengan hoodie sport dan jangan lupakan gelang keanggotaan organisasi pecinta alam.
Alarm dalam dirinya berbunyi, Deena ingat betul tempat ini, awal dimana semua harapan melambung tinggi hingga akhirnya jatuh terhempas ketitik terdalam. Saat dimana Joan menyatakan cintanya pada Deena.
"Deena.."
"Deena.." Sayup-sayup terdengar suara memanggil namanya.
Gadis itu menyeringai kemudian berseru senang. "Aku kembali Ma! Hahah aku kembali."
Deena bertaruh, jika memang benar dirinya hidup kembali pada saat usianya 19 tahun, itu berarti liontin Giok naga kuno yang membuatnya terguling kesungai masih berada ditangannya. Deena meraba lehernya memastikan, Ia mendapati liontin itu bertengger manis ditempat. Dilihatnya pahatan indah tak bercela, senyumnya kembali merekah.
Giok yang hilang itu sempat menggemparkan negara maju tempatnya tinggal beberapa saat, namun kemudian dihebohkan kembali dengan ditemukannya kalung giok oleh seorang gadis bernama Larasati Bakara.
Hanya karena Laras merebut paksa giok itu dari tangan Deena selepas kembali dari kemah, sampai-sampai gadis licik itu merebut semua yang sudah seharusnya milik Deena.
Bodoh sekali dirinya yang dulu diam saja saat ditindas. Namun itu dulu, sekarang Deena bertekat membalas semua rasa sakit yang dialaminya.
-
-
-
-
-
To Be Continue >>>
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Ayoen Nian
untuk kesekian kalee ...kangen dehans ampe baca lagi ini cerita Thor
2024-02-05
0
epifania rendo
mampir
2023-03-31
0
Roroazzahra
.
2022-10-16
0