Olive berjalan menuju kelasnya dengan wajah yang tak dapat diartikan. Tiba tiba saja kedua sahabatnya menghampirinya dan langsung mensejajarkan langkah bersama dengan Olive.
"Liv, udah kamu gak usah mikirin cowok playboy itu. Masih banyak cowok diluaran sana yang lebih baik dari dia." Seru Yuki berjalan terus di samping kanan Olive
".........." Tak ada jawaban dari Olive, bahkan dia terus berjalan
"Kita tahu, kamu pasti sakit hati Liv. Tapi please jangan lakuin hal yang nekat, apalagi sampai bunuh diri." Ucap Via dengan entengnya
"Eh... Kamu pikir Olive bakal lakuin hal konyol itu apa?! Kalo ngomong jangan asal jeplak aja." Omel Yuki sembari memukul pundak Via lewat belakang Olive
"Hehee... Sorry." Balas Via menyengir kuda membuat Yuki menghembuskan nafasnya kasar. Sedangkan Olive masih terus melangkahkan kakinya menuju kelas
"Olive, Aku kan sudah pernah bilang, kalo dia itu playboy. Kenapa sih kamu harus pacaran sama dia? Ujung ujungnya kamu juga kan yang sakit hati." Ujar Yuki yang kini fokus pada Olive lagi
Seketika Olive pun menghentikan langkahnya kemudian dia membalikkan badannya untuk menghadap kedua sahabatnya. Olive menatap kedua sahabatnya dengan tatapan yang tidak dapat diartikan, hal itu tentu membuat kedua sahabatnya terdiam mematung karena takut jika Olive akan memarahi mereka yang sedari tadi nyerocos gak jelas.
Satu detik...
Dua detik...
Tiga detik...
"Yes.... Aku bebas." Seru Olive tiba tiba tersenyum senang membuat kedua sahabatnya menatapnya dengan mengeryitkan keningnya bingung kemudian mereka berduapun saling tatap
"Hah?! Kamu masih waras kan Liv?" Tanya Yuki bingung begitupun dengan Via
"Aku rasa otak kamu udah sengklek deh Liv." Celetuk Via sebelum Olive menjawab pertanyaan dari Yuki
"Iishh... Apaan sih kalian. Aku sehat, otak aku masih bener kali." Seru Olive sedikit kesal karena tak terima dirinya di katain oleh kedua sahabatnya
"Ya habisnya aneh aja. Masa iya putus sama pacar malah seneng gitu, biasanya kan kalo orang habis putus cinta bakal sedih dan nangis tujuh hari tujuh malem." Cetus Via yang diangguki Yuki
"Tapi aku gak tuh. Malah aku sudah menantikan ini sejak lama." Balas Olive tersenyum penuh arti yang semakin membuat kedua sahabatnya mengeryitkan keningnya bingung
"Aku gak ngerti apa yang kamu katakan. Setahuku kamu sudah tahu jika dia itu playboy, tapi yang tidak ku mengerti itu kenapa kamu tetap mau pacaran sama dia? Sedangkan kamu tahu sendiri apa resikonya." Tanya Yuki mengungkapkan rasa kebingungannya sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal
"Aku tahu dia playboy, lagian aku pacaran sama dia bukan atas dasar cinta." Balas Olive dengan santainya
"Hah?! Lalu karna apa?" Pekik Via
"Pengin aja, daripada aku jomblo ya kan. Tapi sekarang aku udah bosen aja, jadi aku putusin dia sekarang deh, mumpung lagi ada kesempatan juga." Jawab Venus santai seakan tak memilki beban dalam ucapannya
"Aku kira kamu emang cinta sama dia makanya kamu mau jadi pacarnya. He eh... ternyata oh ternyata." Ucap Via tersenyum penuh arti
"Sudah ku duga. Dari awal aku udah curiga, masa iya seorang Olive yang notabenya badgirl, mau sama playboy kayak dia." Cetus Yuki tersenyum miris
"Selamat Olive, selamat atas status kamu yang baru, Single." Ucap Via tersenyum manis sembari menyodorkan tangannya kapada Olive dengan maksud untuk menyalaminya
"Hmm... Thanks." Balas Olive dengan senyum tak kalah manisnya sembari menerima uluran tangan Via
"Jadi sekarang kita sama sama jomblo nih?" Seru Yuki membuat jabatan tangan Olive dan Via lepas
"Yes. I Like it." Balas Olive tersenyum senang
"Yeaaayyy...." Sorak mereka bertiga serempak sembari berpekukan layaknya teletubbies
"Apa liat liat?! Kita tahu kita cantik, dan itu tidak bisa dipungkiri lagi." Ketus Yuki tiba tiba ketika melihat dua orang siswa melintas disana dengan menatap Olive dkk. Seketika mereka pun melepaskan pelukannya dan menatap tajam kedua siswa itu.
"Ma-maaf." Balas salah satu siswa itu dengan gugup kemudian langsung pergi dari sana bersama temannya
"Gak usah galak gitu. Muka kamu gak pantas tahu." Seru Olive
"Biarin. Lagian siapa yang suruh liatin inces yang cantiknya gak ketulungan ini." Seru Yuki dengan kepedean tingkat dewa sembari mengibaskan rambutnya ke belakang
"Hmm... Pede banget kamu." Tukas Via
Kring... Kring... Kring...
Belum sempat Yuki membalas ucapan Via, tiba tiba saja bel masuk pertanda pelajaran akan segera di mulai berbunyi.
"Gak usah ribut. Tuh, udah ada panggilan." Seru Olive tersenyum tipis
"Panggilan tak terjawab." Seru Yuki dan Via bersamaan dengan sedikit ketus kemudian mereka berdua saling pandang penuh kekesalan
"Hahaa... Kompak bener ngomongnya, sehati banget sih. Uuhhh... So sweet..." Ucap Olive dengan tawanya yang berhasil membuat mereka berdua mendengus kesal
Kemudian mereka pun segera melangkahkan kakinya pergi dari sana meninggalkan Olive yang masih setia tertawa. Melihat kedua temannya yang pergi, Olive pun hanya bisa menyusul kepergian mereka dengan sesekali tertawa dalam hatinya.
Semua murid terlihat memasuki ruang kelas masing masing untuk segera mengikuti pelajaran. Kini di ruang kelas Olive terlihat semua siswa sedang bersenda gurau dengan teman sekelasnya, bahkan ada beberapa siswa yang bergerombol dengan temannya.
Melihat Olive sedang berbincang dengan sahabatnya, Elvan yang memang satu kelas dengan Olive berniat untuk menghampirinya. Tapi tiba tiba saja seorang wanita paruh baya yang tak lain adalah seorang guru memasuki kelas dengan membwa beberapa buku tebal di tangannya. Hal itu membuat Elvan mengurungkan niatnya dan ia pun kembali duduk di tempat duduknya.
"Selamat pagi semuanya." Sapa guru itu sembari berjalan ke meja kebesarannya, seketika semua siswa pun kembali ke tempat duduk masing masing
"Pagi bu." Balas mereka serempak
"Sebelum memulai pelajaran, ibu ada pengumuman penting buat kalian." Ujar sang guru menatap semua muridnya
"Pemgumuman apa bu?" Tanya salah satu siswa, sebut saja Dion sahabat Elvan
"Kalian tentu tahu jika minggu depan adalah adalah ulang tahun sekolah. Jadi pihak sekolah memutuskan untuk merayakan ulang tahun sekolah seperti biasanya." Balas sang guru tersenyum
"Yeaayyyy...." Sorak semua siswa sembari bertepuk tangan bahkan ada yang memukul meja, membuat suasana kelas menjadi bising
"Bagi siapapun yang ingin tampil untuk memeriahkan acara bisa langsung menghubungi ketua osis dan setiap kelas wajib menampilkan sesuatu." Ujar guru itu lagi
"Guys mau tampil apa nih kita?" Tanya salah satu siswa laki laki dengan suara lantanganya, panggil saja dia Gio
"Dance."
"Nyanyi."
"Karate."
"Drama."
".........."
Seru semua siswa memberi usul, sedangkan Olive dkk hanya menyimak saja tanpa berniat untuk ikut nimbrung.
"Masalah itu silahkan kalian rembug nanti. Oh yah, ada satu lagi yang ingin ibu sampaikan." Ucap sang guru yang merasa jengah dengan perdebatan para siswa saat memberi usulan
"Saat acara nanti, pemilik sekolah ini akan datang langsung dengan memberi beberapa sambutan." Tambah guru itu membuat semua siswa sedikit terkejut tapi juga senang karena akhirnya mereka bisa bertemu langsung dengan pemilik sekolah tersebut yang memang pengusaha ternama
"Itu saja pengumumannya. Sekarang, kita mulai pelajarannya, kalian buka buku paket kalian halaman 56 tentang trigonometri." Titah sang guru tiba tiba sembari membuka buku paketnya
"Iya bu." Balas semua siswa yang langsung menuruti perintah dari gurunya.
**Bersambung...
...----------------...
Jangan lupa kasih Like dan Komentarnya yaa...
Salam manis dari author**...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Jgn bilang pemilik skolahnya itu sang Kapten..😂
2023-10-27
0
BE༄͜͡●⃝🐢sᷝqᷮuͤaͬd🆔™
penasaran sama sang pemilik sekolah, yang pasti akan membuat 3 cewek cantik itu klepek2
2022-07-14
1
lia amelia
lanjut. Semangat thor 💪💪💪💪
2021-04-07
3