Gelap, kecoak, tikus, dan nyamuk, menjadi teman Lovena selama di sekap dalam gudang.
Beberapa Kali ia harus memekik kaget saat kecoak melintas, Atau menggaruk kesal saat nyamuk mengigitinya tanpa ampun.
Lovena tetap masih bersyukur, karena Sedikit cahaya yang berasal dari senter Phonsel androidnya. Jika tidak, Sepenuhnya, dia akan diliputi kegelapan saat malam hari. Sayangnya I baterai phonselnya juga semakin menipis.
Detik dan menit terus berlalu dan berganti jam.
Waktu berjalan sangat lambat,
bagi Lovena yang tanpa sadar menghitung waktu.
Sudah tiga belas jam lamanya ia berada di gudang.
Baju kebaya putih yang tadinya sangat indah itu kini sudah tak lagi nyaman untuk dipakai, Basah lembab, gerah, gatal dan lengket oleh keringat.
Warna nya juga berubah karena debu yang menempel.
Lovena terus berdoa, Semoga tuhan menyelamatkan nya dari perkawinan yang tidak sehat ini.
Malam semakin larut, Lovena tertidur dalam penantian...
Ketika pagi, dia dikejutkan dengan suara pintu yang di buka dari arah luar.
Lovena terkesiap dan terbangun dari posisi tidurnya
Ia lari ingin menyongsong ke arah pintu.
Bagaimanapun caranya dia harus pergi secepatnya dari rumah Ghiffari.
Sayangnya tubuh Lovena di tangkap oleh Ghiff.
Sambil memeluk, dirinya dibawa paksa masuk kembali ke dalam gudang.
" Tidak! tidak! lepaskan aku...Brengsek!! "
Lovena terus meronta- ronta.
Ghiff melempar Lovena di lantai.
.
" keluarkan aku dari sini, brengsek!" teriak Lovena nyaring, suaranya memenuhi gudang.
Ghiff terkekeh, suaranya mengejek Lovena.
Wangi parfume menguar begitu ia mendekat.
Laki- laki Jahat itu pasti sudah mandi.
Lovena merasa iri padanya, dia juga ingin mandi dan mengganti bajunya.
Lovena menatap sinis padanya
Pria yang sudah telanjur mengikat dirinya sebagai istri.
Pria itu memakai kaos dan celana selutut, mebiarkan rambut lurusnya menutupi kening.
Pria itu terlihat muda karena memotong rambutnya
Seperti tokoh- tokoh dalam komik atau idola remaja dari Korea.
" kamu suka kamar barumu?" Ghiff melihat berkeliling sembari tersenyum puas.
"Inilah kamar pengantin yang aku siapkan untukmu?."
Ghiff berjongkok menyentuh Pipi Lovena mengunci retina Lovena dengan mata coklatnya yang jahat.
" Kuharap... kau bisa tidur nyenyak selama menempatinya"
Tidur nyenyak apanya....Apakah menyenangkan berada di gudang yang berdebu,kotor, bau apek, penuh kecoak dan Tikus. dalam kondisi lelah, penat, serta kelaparan.
Lovena mengepalkan tangan menahan Amarah.
Ghiff tertawa senang saat tahu Lovena menahan marah. bibir gemetaran dan gigi yang gemeletuk pelan.
Kenyataan berhasil membuat Lovena begitu kacau dan menderita, membuat hatinya bahagia.
Semakin ingin menambah rasa sakit itu untuknya.
Bagi Lovena lebih baik diam, daripada meladeni pria itu. Lovena tidak boleh lemah dan kalah di hadapan pria itu
meski seluruh tubuh gemetar menahan lapar dan sakit. Lovena harus bertahan.
Tunjukan bahwa dia seorang wanita keras kepala yang tak mudah di tindas.
" Mana suaramu? kenapa kau diam saja!? lekas jawab aku...!!" Bentak Ghiff dengan Nada naik beberapa oktaf, karena di acuhkan.
Lovena tetap santai menanggapi.
" Sebenarnya, apa yang ingin kau inginkan dariku?
Ghiff di buat terkejut dengan jawaban Lovena.
Kenapa gadis ini begitu tegar.
Sungguh dia berharap Lovena akan mengemis kebebasan. Jangankan mengemis, manangispun tidak.
" Katakan, sebenarnya, Apa niatmu menikahi aku!? kau berbohong, memanfaatkan kelemahan ku untuk menipu. Bahkan mampu mempermainkan ikatan suci pernikahan? "
Bahu lovena di cengkram oleh pria itu. Lovena meringis menahan sakit. Rasanya kuku- kuku Ghiff menusuk kulit.
Pria itu mendekatkan wajah mereka.
Deru nafasnya menyentuh kulit wajah saat ia bicara.
Sinar matanya tajam menusuk membuat Lovena tidak bisa berkutik untuk sesaat.
Lovena membalasnya tak kalah tajam.
"kau benar sekali...Aku memag memamfaatkan mu untuk membuat kau dan keluargamu menderita."
terkejut itulah yang dirasakan Lovena. sebenarnya
Punya dendam apa dia dengan pria kaya ini?
Mata keduanya dalam mode mengirimkan sinar laser untuk mencabik- cabik lawan.
'Apa kau sakit jiwa?" mengirimkan tatapan dingin yang aneh pada Ghiff.
Ghiff tertawa tapi nadanya hambar.
"Lidahmu tajam juga.. Punya keberanian menghina aku."
Mengeluarkan phonsel, menekan beberapa nomor Ghiff menghubungi seseorang.
"Aku ingin keluarga perampok sialan itu menderita, Atur semua dengan sempurna agar hidup mereka semua hancur.." titah Ghiff pada seseorang di balik telepon"
Lovena bergerak gelisah di bawah kukungan Ghiff yang terus memegangi bahu menjaga jarak agar mereka tetap berdekatan.
Lovena hanya bisa merasakan deru nafas pria itu karena ruangan remang- remang.
" Jangan lakukan itu!" sikap kukuh lovena mulai goyah.
Dia tidak bisa berkutik bila menyangkut keluarganya.
"Jangan usik keluargaku" Iba nya, mulai menangis.
Bisa- bisa nya dia langsung mewujudkan ancamannya.
" Katakan apa salahku padamu, kenapa kau sangat ingin melihat kami menderita?"
Ghiff belum menutup panggilannya, tapi tatapan matanya sudah mengarah kembali pada Lovena.
" Rasa bahagia yang terbesar adalah melihat keluarga Hamid baha hancur satu persatu"
Ghiff berdiri
Lovena terpaku menatap bayangan kokoh Ghiff dalam kegelapan.
Dia mendongak dengan wajah putus asa
"Apakah kau salah satu korban Ayah?"
Ghiff menyeringai Lovena bisa melihat wajah Ghiff yang kesepian dan lelah
" Kau bisa membalaskan dendam mu padaku. Lakukan saja yang ingin kau lakukan. Tapi jangan sakiti Ibu dan kedua adikku."
" Oh, ya. Kau tidak seru. terlalu mudah di tebak. bila aku tidak mau menurutimu bagaimana?"
Ghiff mulai beramain tarik ulur.
"Ayahmu membunuh wanitaku dan anakku?"
Ghiff berjongkok kembali melihat Lovena tajam
" Bukankah aku juga harus membunuh wanitanya dan anak- anaknya, itu baru adil"
" Apa maksudmu, siapa kau sebenarnya?" Pekik Lovena putus asa.
memandangi pria itu dengan sejuta pertanyaan berkelebat di benaknya.
" Nanti kau juga kan tahu..."
" Kumohon jangan usik.keluaragaku. Biar aku saja yang menderita yang kamu siksa. Tolong lepaskan mereka"
Ghiff kembali merapatkan phonselnya di telinga.
" Nanti aku akan menghubungimu kembali...Tunggu kabar dariku" Ghiff menutup panggilan dan menyimpan kembali Phonsel nya dalam saku celana.
" Wanita Hina, pelayan klub malam yang suka menjual diri pada sembarang Laki- laki, Kau pasti suka menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuanmu.
Sudah berapa laki- laki yang tidur denganmu? kau perempuan paling munafik yang pernah aku temui"
Jelas hati Lovena sakit.
Mengapa bisa, dia terjebak dengan laki- laki yang tidak punya perasaan.
Sakit dan berdenyut hati Lovena, mendengar tuduhan hina yang di lontarkan Ghiff..
.
Memang benar ia gadis klub malam, yang sering mendapatkan perlakuan yang tidak manusiawi.
tapi Ghiff tak berhak menilai dirinya tanpa tahu keaadan uang sebenarnya..
Lovena masih bisa menjaga diri dan kehormatannya sebagai wanita.
Baiklah karena Ghiff sudah menabuh genderang perang , Lovena juga akan menyambutnya, lihat saja siapa diantara mereka yang akan menang.
" Kau meremehkan aku, Tuan sombong..." guman Lovena lirih tapi tajam.
" Kau pikir kau bisa melindungi keluargamu itu dari kekejamanku.Semua ini hanya sementara waktu.Satu persatu Aku akan membuat kalian semua hancur."
" Aku memang sampah, dan aku tak sungkan membunuh, Bila ada yang membuat keluargaku tidak nyaman." Jawab Lovena sungguh- sungguh.
Ghiff tersentak, terdiam sesaat, kemudian tertawa sangat keras hingga air mata keluar dari sudut nya. Mengangkat tangan dan melayangkan sebuah tamparan keras pada wajah lembut Lovena
Plak!
Lovena jatuh terjerembab di lantai
"sakit... !?" Tanya Ghiff mengejek.
Amarah menguasai seluruh jiwa raga Lovena
Rasa perih dan nyeri menjalar di pipi, rasanya kupingnya berdenging.
Lovena melihatnya penuh kebencian.
" Kau Brengsek!, BA- JI- NGAN!!!!" umpat Lovena.
Ghiff menjepit Bibi Lovena hingga mulut Lovena mengerucut.
Lovena menepisnya kasar
" Dasar pengecut, ingat ku akan menyesal karena melakukan ini padaku"
Ghiff tergelak, dia melihat Istrinya dengan tatapan menghujam
" Menyesal!?? Jangan mimpi... justru aku akan menyesal bila tidak bisa membalas sakit hatiku atas kematian Istri dan anakku, pada Seluruh keluarga Hamid Baha.".
" Ayahmu membunuh Anak dan istriku..." Ghiff mendekatkan wajahnya hingga hampir menyentuh hidung Lovena.
Terbelalak, terdiam membisu sesaat, mencerna semua kaliamat yang di lontarkan Ghiff.
" Apakah kau, Pria kaya korban perampokan viral itu?"
Sebuah tatapan mematikan, meyakinkan Lovena jika pria itu memang...Dia.
Lovena tidak pernah mengenal wajah keluarga itu.
Tidak pernah berniat menonton acara yang berhubungan dengan kasus Ayah.
Karena hanya akan membuat hatinya makin terluka.
Sewdikit pun ia tidak pernah mengenal Para korban yang di eksekusi Hamid Baha.
Kini rasa bersalah itu menghantuinya.
wajah kerasnya berganti rasa prihatin dan menyesal.
Seharusnya dia meminta maaf pada para korban itu. terutama pada suaminya yang masih hidup
" Jadi..kau sudah paham, siapa aku?" tanya Ghiff meledek
Lovena menunduk, Kenapa ia harus yang harus merasa malu dan bersalah padahal Ayah yang melukai pria ini.
Kini Lovena mengerti perasaan Ghiff.
" Ayah sudah menerima hukumannya. Kau mau apa lagi?"
" Aku tidak merasa puas. Kalian juga harus merasakan penderitaanku setelah istri dan anakkku pergi."
Lovena menunduk.
Kenapa semua orang terus ingin menghukum Keluarga Hamid Baha.
Kenapa mereka terus membenci mereka.
Bahkan pria ini sampai menyimpan dendam kesumat.
" Maafkan ayahku..." kata Lovena menunduk.
Ghiff mengangkat dagu lovena,
melihat dalam-dalam memastikan lovena melihat seluruh dendam lewat matanya
" tidak!! aku tidak akan pernah memaafkan semua salah ayahmu, karena aku tidak tenang melihat seluruh keluarga penjahat itu bahagia." kata Ghiff kejam
Tak ada gunanya menjelaskan.
pikiran pria ini sudah tertutup dendam.
"Kumohon...biarlah aku yang menanggung semua derita mu, jangan libatkan ibu dan adik-adikku, kumohon Ghiff.."
Pinta Lovena, sungguh- sungguh berlutut di kaki Ghiff.
"Silahkan mengurung, memukul, dan menyiksaku sampai mati, tapi tolong, jangan libatkan keluargaku karena dendam mu" .
Ghiff diam sesaat.
" Entahlah! Mungkin aku bisa mengabulkannya, itu pun jika kau berjanji tetap berada di rumah ini dan mematuhi semua aturan yang ku terapkan. tak ada keluhan atau protes, kau harus melakukan semua yang inginkan tanpa kecuali."
Lovena mengangguk. setuju.
" iya, aku akan patuh padamu, asalkan kau menepati janji untuk tidak menyakiti keluargaku
biar aku yang menangung semua." tegasnya
Ghiff menarik tubuh lovena berdiri sejajar dengannya.
hingga mata coklatnya bertemu dengan binar hitam Lovena.
" aku pegang janjiku dan kau pegang janjimu"
Setelah mengatakan keinginannya, Ghiff mendorong tubuh Lovena hingga terjerembab di lantai.
Ghiff keluar, mengunci pintu gudang rapat-rapat.
Kegelapan kembali menyelimuti gudang.
Lovena merasa hatinya remuk. Dia memeluk lutut sambil menangis terisak- Isak.
Lovena merasa seluruh hidupnya di penuhi kemalangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
sabarlah Lovena
2023-05-31
0
🕸Dah Ruslia🌷
aku paling suka baca novel yg jlan critanya kek gini...cowoknya awalnya kejam tp ahirnya mulai jatuh cinta sm cweknya.....😍sprti c tuan buta itu😍😍
2021-06-12
7
Nur Hidayat
dabar lovena indah pada waktux
2021-06-08
1