Part 18

Satu tahun berlalu

Satu tahun Kenzi hidup di negeri Paman Sam, negeri tempatnya untuk menimba ilmu, pendidikan di bangku perkuliahan.

Satu tahun berada di negara orang, banyak yang mengharuskan untuk selalu mandiri mulai mau tidur hingga bangun dari tidurnya semuanya Kenzi lakukan seorang diri.

Perjalanannya sang waktu Kenzi sangat menghargai apa kata dari kata rindu, Kenzi merindukan keluarganya, adik-adiknya, dan orang tua nya juga. Meskipun hampir setiap hari mereka sering bertukar kabar melalui Pesan singkat, maupun video call tetap saja rasa kangennya masih membumbung sangat tinggi, tidak bisa mengalahkan rasa rindunya terhadap keluarga yang berada di Indonesia.

Kenzi sangat butuh pelukan Bundanya, pelukan yang hangat sangat menenangkan. Membuat Kenzi terlena dengan dekapan erat sang Bunda, sungguh merindukan Bundanya, perempuan yang sangat di sayangi, di cintai nya dengan setulus hati.

"Bunda, Kaka kangen pengen di peluk Bunda seperti kecil dulu ." ucapnya Kenzi lirih. Kenzi berbicara sangat lirih, siapa pun orang yang berada di dekatnya pasti tidak akan mendengar bahwa Kenzi sedang berbicara merindukan Bundanya.

Di tatapnya bingkai foto keluarganya, ada rasa sedih, sedih karena merindukan keluarganya, sedih harus bersabar menunggu libur semester baru bisa pulang ke Indonesia.

Berharap sang waktu mendengar suara isi hatinya, suara yang menyayat kalbu merindukan belaian lembut kasih sayang dari sang Bundanya.

🏓🏓🏓🏓🏓🏓🏓

Matahari pagi sudah memancarkan sinarnya, waktunya untuk bangun dan berangkat ke kampus. Ada rasa berat untuk membuka kelopak matanya, tetapi ada semangat membuatnya untuk segera bangun dari kasur empuknya, tempat ternyaman untuk mengistirahatkan tubuhnya dari rasa lelahnyaa.

Kenzi tidak ingin berlama-lama menyelesaikan pendidikannya, ingin segera lulus adalah impian semua orang terutama Kenzi ingin lulus tepat waktu.

Skip....

Kenzi sudah tiba di kampus, ada juga Andre yang akan selalu menemani tuan muda kemampuan pergi. Andre akan selalu sigap bila di perintah tuan muda, meskipun sikap Kenzi tidak seperti Daddy-nya, tapi Andre selalu siap kapanpun di butuhkan.

"Tuan muda sedang butuh apa? sepertinya sedang kebingungan mencari sesuatu..." Andre berbicara lirih di sebelahnya Kenzi, berbagai pertanyaan memenuhi otaknya, membuat dirinya memberanikan diri untuk bertanya lebih lanjut.

"Enggak pa-pa And, cuma bingung mencari alat tulis yang Ken sendiri lupa naruh pada tempatnya." jawabnya Kenzi tanpa menatap lawan bicara. Tatapan matanya fokus dengan alat tulis yang di carinya.

Setelah mendengar jawaban tuan muda, Andre memilih untuk tidak bertanya ulang. Diam adalah senjata yang ampuh, supaya tuan muda tidak pusing mendengar pertanyaan yang tidak ada faedahnya.

Sesekali Andre melirik orang yang berada di sampingnya dengan memicingkan sebelah matanya, tidak ada yang membuatnya mengajukan pertanyaan kembali, Andre diam sembari mengawasi sekitarnya.

Andre orang kepercayaan yang di kirim Daddy Yudha untuk menemani putranya di negeri Paman Sam. Andre dari kecil terlahir dari keluarga yang pas-pasan, hidup di jalanan membuatnya sudah pernah merasakan yang namanya kerasnya hidup.

Di pinggir jalan tengah mengamen Andre bertemu dengan Pak baik Yudha Pradipta, dari awal itu Andre di angkat oleh Yudha sebagai orang kepercayaan , mengawasi putranya yang sedang menempuh pendidikan di di negeri Paman Sam.

Skip

Pulang dari kampus Kenzi langsung merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur, rasa lelah, pening yang Kenzi rasakan membuatnya ingin segera beristirahat lebih dulu sebelum membersihkan tubuhnya.

Tidur sebentar mungkin lebih baik untuk kesehatan tubuhnya, akhir-akhir ini Kenzi sangat sibuk dengan perkuliahan, jarang sekali memegang ponselnya, terkadang malah mengabaikan ponselnya karena saking sibuknya.

🏓🏓🏓🏓🏓

Di Indonesia sedang musim penghujan, banyak para pengendara yang sedang berteduh di pinggiran toko atau tempat yang bisa buatnya berteduh.

Di dalam mobil pun Yudha memperhatikan orang yang berlalu lalang, atau orang tengah berteduh untuk menghindari air hujun membasahi tubuhnya.

Di lampu merah, Yudha terdiam sejenak memperhatikan orang-orang di sekitar.

Ada rasa rindu dengan putranya, bila melihat orang-orang yang berada di emperan toko, atau bangunan kosong.

Skip...

Yudha sudah tiba di rumah, ada guratan lelah di wajahnya. Hari ini jadwalnya sangat padat, mulai jam 09.00 pagi jadwal nya pun karena ada investor asing yang ingin bekerja sama dengan perusahaan nya.

"Mau mandi dulu apa makan mas?" tanya Kania yang duduknya berada di sebelah. Kania mulai membuka sepatu, dan kaos kaki suaminya dan menaruhnya di tempat rak khusus sepatu dan sandal.

"Hemmmm..." Yudha menjawabnya dengan suara deheman. kelopak matanya terpejam, tidak menghiraukan keberadaan sang istri, saking capeknya.

"Seperti ini, sebentar saja mas ingin tidur sebentar." Yudha memilih menidurkan kepalanya di pangkuan sang istri, menurutnya ini sangat nyaman.

Tanpa menjawab satu kata pun, Kania lebih memilih mengusap kepala sang suami dengan lembut. Berharap suaminya cepat terlelap, bisa mengurangi rasa lelah yang menderanya.

Akhirnya Kania ikut tertidur di sebelah sang suami, suara dengkuran halusnya saling berlomba untuk mengetahui pemenangnya, suara yang paling merdu diantara keduanya.

Kedua pasangan sejoli tengah tidur berdua dengan posisi saling berpelukan, menyalurkan rasa nyaman nya.

🏓🏓🏓🏓🏓

Di tempat yang berbeda, yang tidak jauh dari kediaman Pradipta. Keluarga Tommy Wijaya memilih menikmati sorenya mengobrol santai di taman belakang, taman belakang adalah favorit keluarga nya Tommy Wijaya.

Terkadang anak-anak suka mencurahkan isi hatinya kepada Papa nya, ketimbang kepada sang Mama.

Seorang wanita pasti akan terlahir dengan cerewet, bukan cerewet untuk memarahinya, tetapi cerewet supaya pola hidupnya lebih b, dan tertata rapi.

"Kaka pulang jam berapa tadi, kok Papa pulang Kaka sudah rapi saja?" tanya Tom memperhatikan Putri sulungnya yang sudah wangi dan rapi.

"Pulang cepat Pa, karena ada rapat di sekolah." jawabnya Aira.

Mereka larut dalam obrolan ringan dari putra-putrinya menceritakan kegiatan di sekolahnya, dan masih banyak lagi yang mereka ceritakan.

Sedang Intan hanya geleng-geleng kepala, setiap kali mendengar cerita putri bungsunya..

🏓🏓🏓🏓🏓

Kembali ke Amerika

Kenzi sudah menyelesaikan masa kuliahnya selama satu tahun, bila tidak ada halangan atau kendala lainnya. Kenzi akan lulus tiga tahun lagi, bukan waktu yang sebentar, tapi Kenzi ingin menyelesaikan kuliahnya sebelum empat tahun.

"Tidak terasa sudah tahun, berarti tiga tahun lagi baru bisa pulang ke Indonesia membawa kesuksesan." gumamnya Kenzi lirih, sembari membuka-buka galeri foto di ponselnya.

Ketika membuka galeri yang berisi foto-foto dirinya, dan keluarga. Ada senyum lebar di sudut bibirnya, Kenzi mengamati Tak jemu-jemu memandangi foto pujaan hatinya. Sangat mengangumi bidikan tangannya, Aira nya sangat cantik dengan senyum menawannya. Pembawaan Aira yang sederhana membuat Kenzi jatuh hati secara diam, bicaranya lemah lembut semakin menambah kecantikannya.

Hai maafkan auuttor baru UP, yuk tinggalkan jejak nya supaya auuttor tambah semangat dalam memberikan karya tulis, meskipun masih kurang baik dan lain sebagainya.

Supaya masih ada yang suka ya dengan cerita auuttor yang ini.

Terpopuler

Comments

Allyssa Armadea

Allyssa Armadea

terima kasih thor sdh up lg
💪💪💪💪💪

2021-06-02

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!