Part 15

Sang waktu terus saja bergerak meninggalkan hari yang telah terlewati, sang Surya sudah menampakkan sinarnya bertanda bahwa hari sudah pagi, sudah siap untuk beraktivitas kembali.

Maha besar CiptaanNya, Allah menciptakan langit bumi, dan seisinya. Bergantinya berputarnya bumi pada porosnya, terjadinya perubahan Siang dan malam.

Setiap Ada racun pasti akan ada penawarnya, seperti halnya Kenzi dan Aira di ciptakan dua insan manusia yang berbeda jenis kelamin, tetapi sangat berbeda dengan sikap, dan perilakunya.

********

Hari bahagia yang sudah di tunggu Kenzi, akhirnya terjawab sudah. Hari ini keberangkatan Kenzi ke Amerika, berbagai barang bawaannya sudah Kenzi , bibi, dan Bunda siapkan jauh-jauh hari setelah mendapatkan kabar di terimanya Kenzi di universitas Harvard.

Satu minggu yang Kenzi mendapatkan email dari pihak kampus, bahwa dirinya di tunggu kedatangan dalam pengurusan dokumen kelengkapan administrasi sebagai mahasiswa.

Senyum merekah langsung terbit di bibir manisnya, sebagian cita-cita dan impian nya satu-satu akhirnya terwujud dengan sempurna.

Kenzi sudah bertekad bulat akan belajar dengan rajin, membawa bangga nama orang tuanya, dan juga dirinya sendiri.

Flasblack On

Di pemakaman indah kapuk, Kenzi berjalan setapak demi setapak untuk masuk ke area pemakaman. Kenzi tidak sendiri ada dua pengawal yang berada di belakangnya, Kenzi terus saja berjalan menyusuri area pemakaman.

Tiba di salah satu makam yang bertuliskan nama mommy-nya, satu tetes air mata membasahi pipinya, antara senang dan sedih karena akan meninggalkan sang mommy terlalu jauh.

"Assalamualaikum Mom, apa kabarnya? Kaka berharap mommy di sana bahagia, dan di berikan tempat terindah." Tutur Kenzi yang sudah meneteskan air matanya.

"Maafkan Kaka Mom, bila Kaka akan lama untuk mengunjungi mommy, bukan Kaka tidak sayang lagi dengan Mom, Mom akan selalu ada di hati Kaka." Ujar Kenzi menatap batu nisan bertuliskan nama mommy-nya.

"Alhamdulillah Kaka ke terima di universitas Harvard, kampus yang Kaka cita-cita kan akhirnya terwujud, apakah Mom juga bahagia seperti Kaka? Kaka berharap mommy juga merestui langkah Kaka, dan untuk melepas Kaka untuk mengejar cita-cita yang selama ini Kaka inginkan, Tidak muluk-muluk Kaka hanya ingin sukses seperti Daddy." Curhat Kenzi panjang lebar di pusaran sang mommy-nya.

Setelah mencurahkan segala isi hatinya, rasanya sangat plog seolah-olah beban di hidupnya sedikit berkurang.

Kenzi mulai menaburkan bunga mawar merah, dan bunga tulip kesukaan mommy-nya. Duduk bersila di depan pusaran, Kenzi memanjatkan doa, sesekali di selingi dengan sesenggukan. Dadanya sesak seperti di hantam benda keras, berusaha tidak menangis, tetapi air mata tidak bisa di halau terus saja membasahi pipinya.

"Oh ya Mom, Kaka sudah jatuh cinta dengan putrinya Paman Tom, Dia merupakan putri sahabat Daddy, Mom. Dia sangat cantik, senyumnya manis seperti matahari terbit, Nanti Kaka kenalin ke Mom." Tutur Kenzi tanpa jeda.

Setelah mencurahkan segala unek-uneknya, dan isi hatinya dengan sang mommy.

"Kaka pulang dulu Mom, doa Kaka selalu untuk mommy." Kenzi mengecup batu nisan bertuliskan nama mommy-nya.

Flasblack Off

Kenzi menghapus jejak-jejak air matanya, mengingat pertemuan dengan sang mommy di area pemakaman membuatnya sangat sedih. Mommy-nya tidak bisa mengantarnya ke bandara, melihat dirinya sukses, dan menikah.

Tetapi Kenzi sangat bersyukur punya Bunda Kania, Bunda yang selalu menyayangi dirinya, dan memperlakukan dirinya sangat baik selayaknya putra kandungannya sendiri.

Mempunyai adik-adik yang lucu merupakan kebanggaan nya, dan kebahagiaan tersendiri. Skao periangnya membawa warna baru di rumahnya, rumah akan ramai dengan celotehan, dan tinggkah lucu adik-adiknya.

Masa itu yang akan Kenzi rindukan sewaktu dirinya berada di Harvard nanti, tekadnya sudah bulat, meskipun sang Daddy dan Bunda membebaskan mau kuliah di mana, tetapi hati kecil Bundanya berharap putra sulungnya kuliah di Indonesia