Part 11

Di rumahnya Yudha mengundang beberapa kerabat , saudara, dan sahabatnya untuk datang ke acara syukuran kelulusan putranya, dan ucapan terima kasih putranya bisa mendapatkan nilai cumlaude sekaligus bisa membanggakan kedua orang tuanya, keluarga besar Pradipta, dan keluarga Almh mommy-nya.

Yudha sengaja mengadakan syukuran kecil-kecilan, untuk temu kangen dan bersilaturahmi dengan keluarga maupun sahabatnya yang mulia sibuk dengan urusan pekerjaan masing-masing.

Di kediaman Pradipta sudah sangat ramai, hiasan dinding rumahnya menjadi warna tersendiri, dan balon-balon terpasang di sudut ruangan menambah kesan manis.

Tamu undangan juga sudah berdatangan, kerabat, saudara, dan sahabatnya juga sudah berkumpul di ruang tengah.

Yang menjadi perhatian semua orang adalah Aira Putri sulungnya Tom dan Intan, Aira tumbuh menjadi gadis nan cantik, rambutnya yang di gerai, di kasih jepit kecil menambah aura kecantikannya keluar.

"Mana Kenzi, kog belum kelihatan bro?" tanya Tom yang celingak-celinguk mencari keberadaan putra pertama sahabatnya.

"Kayaknya masih di kamar, maklum putraku seperti diriku waktu remaja dulu." jawabnya Yudha menerawang masa lalu. masa di mana Yudha tumbuh jadi remaja pendiam, dan sangat cuek dengan lingkungan sekitar.

"Ketampanannya 11 12 dengan diriku." Ucap Yudha diiringi gelak tawa. Tom pun ikut menimpali ucapan sahabatnya yang membenarkan Kenzi adalah coopypaste Daddy-nya.

*Benar-benar mirip dengan Daddy-nya

Me*reka berdua mengobrol banyak hal, mulai dari mengenang masa lalu, mulai membahas tentang pekerjaannya juga. Mereka berdua seperti sedang mengadakan reuni, sesekali mereka tertawa bersama menumpahkan rasa bahagianya bila mengingat masa lalu yang penuh dengan kekonyolan.

Masa lalu adalah pelajaran hidup, semoga kedepannya bisa menjadi lebih baik lagi, untuk menjalani masa depan

"Papa..." teriaknya Aira yang mencari keberadaan papanya seperti hilang di telan bumi.

Mendengar suara yang sangat familiar membuat Tom menoleh ke arah belakang, ternyata Aira yang memanggilnya, sembari tersenyum Tom memanggil putrinya untuk mendekat.

"Sini kak, Papa disini!" Serunya Tom dengan kelembutan.

"Baik Papa!" sahutnya Aira dengan suara sedikit berteriak.

Aira berjalan mendekat dengan diiringi senyum di bibirnya, siapa saja yang melihatnya pasti akan terpesona dengan pemilik senyum nan menyejukkan hati.

"Kenalkan ini Daddy-nya Kaka Kenzi, kak! sahabat Papa waktu masih kecil!" Tutur Tom untuk memperkenalkan putrinya dengan sahabatnya.

"Benarkah Pah?" tanya Aira untuk mencari kebohongan di mata papanya, tetapi sayang sekali tidak ada kebohongan sama sekali, yang ada kebenaran sesungguhnya.

"Iya Sayang!" jawabnya Tom mengusap lembut rambut putrinya dengan limpahan kasih sayang untuk putri sulungnya.

Setelah mereka saling memperkenalkan dirinya masing-masing, mereka berjalan untuk menuju tempat acara, kebetulan acaranya diadakan di taman belakang.

Kenzi sengaja memilih tempat yang outdor yang menyatu dengan alam terbuka, di rasa tempatnya sangat luas bila sedang mengadakan acara bakar-bakar atau lain sebagainya.

"Putri mu sangat cantik, pembawaannya yang ceria sepertinya cocok dengan putra ku Kenzi, gimana kalau kita jodohin mereka berdua?" tanya Yudha yang super bahagia, menemukan calon mantu ternyata Putri dari sahabatnya sendiri.

"Udah nggak zaman pakai perjodohan seperti zaman Siti Nurbaya saja, biarkan mereka menentukan pilihannya masing-masing, karena mereka menjalani nantinya!" jawabnya Tom yang bijak. Tom tidak ingin memaksakan kehendak putrinya, biarkan putrinya yang menentukan pilihannya karena jalan juga masih panjang untuk mereka membicarakan pernikahan.

🏓🏓🏓

Di kamarnya Kenzi di buat gelisah, sedari tadi hatinya terus saja berdegup kencang. Ada rasa yang berbeda dengan Putri pamannya, tetapi Kenzi berusaha menepis perasaan ini sekuat-kuatnya supaya perasaan ini hanya dirinya, dan Allah yang tahu.

Belum saatnya mengungkapkan, tunggu sukses dulu langsung datang melamar, di tolak atau di terima itu urusan nanti yang penting dirinya sudah mengutarakan niat baiknya

Kenzi sudah turun ke bawah bergabung dengan lainnya, Kenzi mulai menyalami satu persatu tamu undangan, kebetulan yang hadir masih kerabat, saudara, dan sahabat Daddy-nya.

Tidak lupa juga Opa Oma dari Almh mommy-nya turut hadir di hari bahagianya Kenzi, ketiganya sedang melepas rindu sekian bulan tidak bertemu.

"Cucu Opa dan Oma sudah besar, makin Tampan, makin pintar selamat ya nak atas prestasinya!" Ucap Opa dan Oma dari Almh mommy-nya . Mereka berdua menghadiahi kecupan bertubi-tubi di pipi cucunya.

"Makasih Opa dan Oma, Kenzi sayang kalian!" sahutnya Kenzi memeluk mereka berdua bersamaan.

Mereka larut efuria kebahagiaan, tidak henti-hentinya Kenzi bercerita banyak hal mulai dari sekolah, dan keinginannya untuk melanjutkan sekolahnya.

🏓🏓🏓

Tibalah di inti acara, mereka sedang berkumpul di taman belakang. Pemotongan tumpeng sudah meraka lakukan, sudah di bagikan satu-persatu ke tamu undangan.

Acara selanjutnya ramah tamah, dan makan bersama. Sengaja Yudha dan Kania menyediakan tempat Bakaran, mulai dari jagung, dan aneka seefood lainnya.

Semenjak acara di mulai Kenzi sudah curi-curi pandangan ke gadis pujaannya, yang berdiri tidak jauh dari nya. Iya Aira sedang mengobrol dengan adik-adiknya, sesekali tertawa lebar karena sifat adik kembarnya yang begitu iseng menggoda dirinya.

"Ssssttt.... diam dik, jangan bikin kakak malu ihh!" protesnya Aira yang sedang di tertawa kan adik kembarnya.

"Biarin wleeekkkk!" Adik kembarnya menjulurkan lidahnya.

"Kejar Kaka kalau bisa wllekkk!" Aira bergantian menggoda sang adik, yang sudah membuatnya menjadi pusat perhatian orang banyak.

Aira berlari kecil tanpa melihat jalan di depannya, sesekali menengok ke belakang untuk melihat sang adik, berapa kuat sang adik mengejar dirinya.

Aira tidak menghiraukan orang yang berada di depannya, berlari kecil sambil tertawa cekikikan, karena melihat usaha sang adik menangkap dirinya, tiba-tiba Aira menabrak seseorang yang kebetulan berdiri di depannya.

Gubrakkkkk!!!!!

Seharusnya ini sakit, tapi kok tidak sakit ya. Terus keras-keras yang Aira pegang itu apa? bentuknya seperti papan, tetapi sangat keras bila di tekan, dan sangat membutuhkannya nyaman

Aira masih di posisinya, tangannya memeluk seseorang dengan erat dan matanya yang terpejam.

Aira menikmati momen seperti ini, seperti sedang memeluk mamanya terasa hangat, dan menenangkan.

"Ehmm, Enak ya memeluk orang tampan sampai tidak mau lepas!" suara deheman Kenzi membuat Aira mendongakkan wajahnya, cepat-cepat tangannya ingin melepas diri dari tubuh yang di peluknya.

"Lepas!!!!" Tutur Aira yang sudah cemberut, dirinya sang kesal dengan ulah putra sahabat papanya.

"Enggak akan!" sahutnya Kenzi semakin merapatkan tubuhnya. Alisnya sudah naik turun, rasanya sangat ingin mencubit pipinya melihat wajah calon istrinya yang nampak mengemaskan.

"Cieee..... cieee Kaka lagi meluk siapa? pacar Kaka ya." Tutur adik kembarnya. keduanya sudah senyum-senyum sendiri melihat kakaknya menubruk seseorang, malah sekarang memeluknya seolah-olah tidak ingin lepas.

"Berisik!" suara Aira terdengar lirih, dengan bola mata yang sudah melebar berkat aksi jahil sang adik kembarnya.

Satu, dua, sampai sepuluh menit pelukannya sudah terlepas. Ada rona merah di wajah putihnya, rasanya sangat malu ingin sekali pergi ke kutub Utara untuk menyembunyikan wajahnya.

Bo doh Bo doh

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***