Dua tahun kemudian
Satu, dua, dan tiga tahun sudah Kenzi lewati dengan baik sebagai murid SMA di Jakarta, sekolah favorit yang banyak ingin bersekolah di tempat Kenzi menimba ilmu di bangku sekolah SMA selama tiga tahun lamanya.
Suka duka di lalui dengan suka cita, banyak pengalaman, perjuangan untuk menjadi tim bola basket putra, pernah beberapa kali menorehkan prestasi yang membanggakan sekolah, dan keluarganya.
Berbicara dengan hubungan percintaan Kenzi dengan seorang wanita, tidak sama sekali Kenzi tertarik dengan lawan jenis meskipun banyak yang menginginkan dirinya untuk menjadi pacarnya.
Kenzi masih saja menyimpan rasa kepada putrinya Paman Tom, meskipun Kenzi sudah mau kuliah, tetapi Kenzi belum berani mengungkapkan rasa sukanya, memilih memendamnya sampai hari itu tiba.
Hari ini terakhir Kenzi ujian sekolah, yang sebentar lagi Kenzi akan dinyatakan lulus dari bangku SMA.
Alhamdulillah
Ujian akhir sekolah di lalui dengan baik, tinggal menunggu hasilnya.
Setelah pulang dari sekolah Kenzi ingin pergi ke mall bareng teman-teman, dan juga sahabatnya. Mereka akan menonton bioskop, dan makan-makan untuk merayakan hari terakhir ujian.
Selama satu bulan di sibukkan dengan belajar, dan belajar. Siang ini pulang sekolah, Kenzi ingin merefresh otaknya supaya tidak oleng, supaya bisa sedikit menghibur dirinya supaya tidak stres berkepanjangan akibat memikirkan pelajaran di sekolahnya.
Mereka sudah tiba di mall yang terbesar di kotanya, meskipun Kenzi terlahir dari keluarga yang berkecukupan baik materi, dan sosialnya tetapi Kenzi bisa berbaur dengan siapa saja asalkan orangnya baik, Kenzi mah Wellcome.
"Ken, lulus sekolah mau lanjut kemana?" tanya sahabatnya yang bernama Ardi.
"Belum tahu, masih bingung mau lanjut kuliah di sini, atau di luar negeri." jawabnya dengan santai, dan memasukkan tangannya di saku celananya.
"Kalau kalian mau lanjut kemana?" tanya Kenzi kepada teman, dan sahabatnya satu kelas.
"Aku mau kerja aja Ken bantu-bantu dikit untuk biaya adik sekolah." jawabnya Arif. Arif terlahir dari keluarga yang cukup sederhana, kedua orang tuanya hanya bekerja serabutan, dan masih mempunyai dua orang adik yang membutuhkan biaya untuk sekolah.
"Kata bokap, nyokap gue di suruh kuliah, tapi entahlah masih bingung..." Jawa Ardi sedikit tidak bersemangat. Dari tadi perutnya sudah berbunyi krucuk-krucuk minta diisi, minta di kasih asupan nutrisi biar bisa menjawab pertanyaan dengan jelas.
Masih banyak yang menjawab pertanyaan Kenzi, mulai ada yang bercita-cita ingin kuliah, ada juga ingin bekerja untuk membantu kedua orang tuanya, ada pula ingin kursus agar bisa mendapatkan pekerjaan yang layak ke depannya.
Mereka sedang menikmati hidangan makan siang bersama, celotehan dari teman, dan sahabatnya membuat mereka tidak berhenti untuk tidak tersenyum, maupun tertawa, momen seperti ini yang akan mereka rindukan setelah mempunyai kehidupan masing-masing.
⭐⭐⭐
Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba, hari ini, hari pengumuman hasil ujian nasional, nasib mereka akan di tentukan hari ini. Tidak terasa waktu berlalu ternyata sangat cepat, Sebagai tanda ini terakhirnya mereka menjadi murid SMA .
Yudha dan Kania tengah bersiap untuk menghadiri acara kelulusan putranya, mereka mengenakan pakaian yang sama warnanya. Meskipun keduanya tidak muda lagi, tetapi masih sangat terlihat muda, masih cantik, dan tampan.
Mereka berdua bergandengan tangan menuruni tangga, sesekali mereka berdua melempar senyum, dan tatapan mata keduanya penuh dengan rasa cinta.
Yudha ingin mengemudikan mobilnya sendiri, sembari menikmati momen berdua dengan sang istri.
"Mas sangat tampan hari ini..." seloroh Kania yang masih malu-malu dan menundukkan kepalanya.
"Kamu juga cantik, membuat mas semakin jatuh cinta berlipat-lipat." puji Yudha yang mengecup tangan istrinya.
Mendengar kata-kata sang suami yang menurutnya sangat romantis, membuatnya semakin salah tingkah, semburat merah di pipinya.
Adik nggak kuat bang, mendengar gombalan recehnya Abang
Tidak ada yang saling berbicara, Yudha konsentrasi penuh dalam mengemudikan mobilnya. Sedangkan Kania memilih melihat jalanan dari kaca jendela, sesekali mencuri-curi pandang kearah suaminya lewat spion mobilnya.
⭐⭐⭐
Di tempat aula sekolah, semua wali murid sudah berkumpul. Yudha dan Kania juga sudah menempati tempat duduknya, dan tamu undangan juga sudah pada hadir dengan tepat waktu.
"Berhubung semua sudah hadir, mari acara kita mulai ." Ucap sang MC acara.
Pertama sambutan dari kepala sekolah, kedua pengumuman hasil ujian yang mendapatkan peringkat, dan pastinya akan mendapatkan beasiswa prestasi.
"Kenzi Pratama Pradipta mendapatkan nilai cumlaude, berhak menyandang peringkat dengan nilai tertinggi, dan berhak mendapatkan beasiswa prestasi." Ucap MC acara dengan sangat lantang.
Yudha dan Kania syok mendengar nama putranya di sebut sebagai murid dengan nilai tertinggi.
Tepuk tangan bergemuruh di aula sekolah, Yudha dan Kania masih syok, tidak menyadari namanya di panggil oleh Mc untuk naik keatas panggung.
"Bapak Yudha, dan ibu Kania di persilahkan untuk naik keatas panggung untuk menerima tanda cinta sebagai penghargaan dari sekolah, sebagai murid berprestasi." Tutur sang MC.
"Daddy, Bunda di panggil untuk keatas panggung..." bisiknya Kenzi yang berada di samping kedua orang tuanya.
"Eeehhh iya, Yudha dan Kania merapikan penampilannya sebelum naik keatas panggung." sahutnya dengan gugup.
Keduanya berjalan pelan, dengan tangan yang saling bertautan. Ada rasa gugup, meskipun sering berbicara di depan umum sebagai CEO Pradipta tapi ini menurutnya sangat berbeda.
Setelah menerima tanda cinta, Yudha sebagai orang tuanya Kenzi mengucapkan beribu-ribu terimakasih atas tanda cintanya. Tanda cinta ini akan selalu di jaga, sebagai kenang-kenangan bahwa putranya pernah menorehkan prestasi.
Tepuk tangan sangat meriah, setelah Yudha memberikan kesan pesan secara singkat diatas panggung.
"Selamat ya sayang atas prestasinya, Daddy dan Bunda sangat bangga!" ucap Kania memeluk putranya dan menghadiahi beberapa kecupan di pipinya.
"Iiih Bunda malu di lihat orang, Ken udah besar Bun." Protes Kenzi di sela-sela hiruk pikuk di aula.
"Ehemm!" deheman Yudha membuat keduanya melepaskan pelukannya.
"Selamat Kak, semoga langkah yang kaka ambil berjalan lancar, Daddy dan Bunda hanya bisa mendoakan, dan mendukung." Ucap Yudha memeluk sang putra.
"Makasih Daddy!"
"Makasih Bunda!"
"Kaka sayang kalian."
"Daddy dan Bunda juga sayang Kaka."
Mereka bertiga berpelukan menyalurkan rasa bahagianya, Kania sudah berkaca-kaca, bukan karena sedih, tetapi sangat bangga dengan prestasi putranya.
Kenzi meninggalkan kedua orang tuanya, dan berbaur dengan teman-temannya yang tidak jauh dari tempat Kenzi dan orang tuanya berada.
Teman, dan sahabatnya saling memberikan ucapan selamat atas keberhasilan Kenzi, dan pelukan hangat merupakan salam perpisahan, sebagai murid SMA.
Serangkaian acara sudah selesai terlaksana dengan baik, acara pun sudah di tutup pembawa acara.
Yudha, Kania dan Kenzi sudah berada di dalam satu mobil. Mereka bertiga pulang bersama, Tidak ada yang memulai percakapan. Di dalam mobil nampak hening, Kenzi memilih mengistirahatkan tubuhnya sejenak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Miyu Mie
bangga sama ken waktu kecil cadelnya lama🤣 udah gede berprestasi
sehat selalu thor semangat terus ya ...
2021-04-28
0
Allyssa Armadea
mau liat kenzi menyatakan cintanya kpada aira
lanjut thorrr
2021-04-28
0
Thina diana
lanjut kk
2021-04-28
0