Bujukan Elizabeth

Setibanya di kediaman Tuan Adrian, Ariana disambut oleh seorang pelayan yang akan mengantarkannya ke kamar barunya.

Pelayan itu sangat ramah kepadanya, wanita berusia 35 tahun itu memperkenalkan dirinya kepada Ariana.

"Nona bisa panggil saya Bi Lilis." kata pelayan itu.

"Aku panggil nya Mbak aja ya? gak apa-apa 'kan?" tanya Ariana.

"Boleh saja, Nona." sahutnya.

Ariana tersenyum dan membantu Mbak Lilis meletakkan barang bawaannya ke dalam lemari.

"Bila perlu sesuatu, temui saja saya ya, Nona." kata Mbak Lilis sambil pamit dan pergi meninggalkan Ariana sendirian dikamar itu.

Ariana melepaskan gaun pengantinnya dan segera menuju kamar mandi. Ia memperhatikan kamar mandi itu, ia jadi teringat akan masa lalunya saat masih bersama ayah dan Ibunya.

Ia juga sempat merasakan kemewahan seperti ini. Hidup enak, pakaian bagus dan mahal, apapun yang ia inginkan tinggal katakan sama Ayah dan Ibunya maka semuanya akan menjadi kenyataan.

Tapi sekarang semuanya hanya tinggal kenangan. Keluarga Tuan Heru sudah menghabiskan harta kekayaan Ayahnya tanpa memberikan sedikitpun kepadanya.

Ariana mengucurkan tubuhnya dengan air yang berasal dari shower didalam kamar mandinya. Sekarang yang ia pikirkan hanyalah masa depan yang siap menghancurkan hidupnya.

Sosok lelaki tampan yang hanya menginginkan seorang keturunan darinya tanpa ada rasa cinta diantara mereka.

Airmata Ariana jatuh seiring air yang mengalir dari shower yang sedang membasahi tubuhnya.

Dikamar lain,

Elizabeth sedang melepaskan Jas dan kemeja yang sedang dikenakan oleh Adrian. Sambil sesekali ia memberikan kecupan hangat ditubuh suaminya itu.

"Apa kau akan tidur dengannya malam ini?" tanya Elizabeth dengan tatapan sendu nya.

"Aku belum siap, Elly. Aku tidak bisa melakukannya." sahut Adrian sambil memeluk Elizabeth.

"Jika kamu tidak segera melakukannya, lalu kapan kita bisa mendapatkan bayi kita?" desak Elizabeth.

"Nanti saja, beri aku waktu beberapa hari lagi." ucap Adrian

"Lebih cepat lebih baik, Sayang. Kau hanya perlu melakukannya hingga ia berhasil hamil, setelah itu kau tidak perlu melakukannya lagi." sahut Elizabeth meyakinkan suaminya.

"Baiklah, Sayang. Tapi tidak malam ini..." kata Adrian sambil berlalu menuju kamar mandinya.

Elizabeth menghela nafas panjang. Ia memikirkan bagaimana caranya agar suaminya segera melakukan itu kepada istri keduanya.

Elizabeth berjalan menuju kamar Ariana, ia ingin menemui gadis itu. Setibanya disana, ia melihat gadis itu tengah menyisir rambutnya yang tergerai indah.

Elizabeth mendekati gadis itu dan meraih sisir yang ada di tangan Ariana. Elizabeth menyisir rambut Ariana sambil menatap wajah cantik gadis itu dari dalam cermin.

"Ariana, kamu mau kan membantuku?" tanya Elizabeth sambil memberikan senyuman manisnya kepada Ariana.

"Bantuan seperti apa, Nyonya?" sahut Ariana.

"Coba kau goda Adrian agar ia mau melakukan itu kepadamu. Kalau dibiarkan seperti ini, aku yakin sampai kapanpun Adrian tidak akan pernah menyentuh mu." kata Elizabeth

Ini pertama kali dalam seumur hidupnya mendengar seorang istri meminta wanita lain untuk menggoda suaminya sendiri dan meminta suaminya untuk menyentuh wanita lain.

"Tapi bagaimana jika aku gagal, Nyonya?" sahut Ariana sambil berbalik dan menatap mata Nyonya Elizabeth.

Elizabeth membawa Ariana untuk duduk di tepi tempat tidur bersama dengannya.

"Aku akan membantu mu. Aku akan berusaha agar ia benar-benar menyentuh mu. Kami sangat membutuhkan bayi itu, Ariana. Kami berjanji, setelah kau melahirkan bayi untuk kami, kamu bisa hidup tenang. Kami akan menjamin hidupmu hingga kau mendapatkan suami yang baru." kata Nyonya Elizabeth sambil menatap mata indah milik Ariana.

Ariana menundukkan kepalanya, "Tapi aku takut, Nyonya. Aku belum pernah melakukannya." sahut Ariana

Elizabeth tersenyum, "Apa kau masih perawan?" tanyanya

Ariana mengangguk pelan dengan wajah cemas.

Elizabeth kembali tersenyum, "Beruntung sekali Adrian, ia akan mendapatkan bonus. Seorang gadis perawan." batin Elizabeth.

"Aku akan mengatakan kepada Adrian supaya ia melakukannya dengan lembut agar kau tidak perlu merasakan kesakitan." ucapnya

Ariana semakin menundukkan kepalanya. Ia bingung dengan pasangan ini. Hanya demi seorang bayi, mereka rela melakukan apapun bahkan membawa wanita lain kedalam rumah tangga mereka.

Setelah Elizabeth meninggalkannya, Ariana segera merebahkan tubuhnya. Ia merasa sangat lelah karena acara tadi siang.

Sedangkan Elizabeth kembali merayu suaminya. Adrian nampak jengah dengan pembicaraan yang sedang dibahas oleh Elizabeth.

"Sudahlah, Elly. Bisakah kau melupakan masalah itu untuk malam ini? Aku sangat lelah, Sayang...." kata Adrian kepada istrinya.

"Tapi, Sayang... Apakah kau tidak bosan dengan permintaan kedua orangtua mu yang setiap hari merengek meminta seorang cucu?" tanya Elizabeth

"Aku juga bosan, Sayang. Tapi kau juga tidak perlu membuatku ikut bosan dengan rengekan mu yang meminta aku untuk menyentuh gadis itu." sahut Adrian jengah.

Elizabeth tersenyum simpul, "Selamat ya Adrian, kau mendapatkan sebuah bonus." kata Elizabeth sambil berbisik di telinga Adrian.

"Apa maksudmu, Elly?" tanya Adrian sambil menatap wajah istrinya.

"Kau tahu, gadis itu masih perawan..." sahut Elizabeth sambil menggoda suaminya.

"Benarkah, tapi bagaimana jika aku tergoda nya sama wanita yang sedang membangunkan baginda rajaku ini..." kata Adrian sambil menjatuhkan tubuh istrinya ketempat tidur kemudian menindih nya.

"Ayolah, Sayang... Aku serius!" kata Elizabeth

"Aku juga serius..." sahut Adrian.

***

Keesokan paginya,

Ariana sedang membantu Mbak Lilis dan pelayan lainnya menyiapkan sarapan untuk Tuan Adrian dan Nyonya Elizabeth.

Setelah selesai menata makanan diatas meja, akhirnya kedua pasangan romantis itupun turun dari kamarnya.

Tuan Adrian yang terlihat sangat tampan dan Nyonya Elizabeth yang begitu cantik. Membuatnya siapa pun yang melihatnya akan takjub.

Ketika pasangan itu tiba di meja makan, para pelayan segera melayani mereka. Ariana terdiam melihat pasangan itu, mereka bak seorang Raja dan Ratu.

Ariana ingin segera beranjak dari tempat itu namun Elizabeth menahannya.

"Ariana, kamu mau kemana? Apakah kau tidak ingin sarapan bersama kami?" tanya Elizabeth

Ariana sempat bertatap mata dengan Tuan Adrian namun segera ia alihkan.

"Ayolah, Ariana. Kita adalah keluarga sekarang. Kau, aku dan suami kita." ucap Nyonya Elizabeth lagi.

Ariana merasa geli ketika mendengar perkataan Nyonya Elizabeth yang mengatakan Suami Kita. Entah kenapa terasa aneh ketika didengar.

Dengan sangat terpaksa Ariana pun menuruti permintaan Nyonya Elizabeth untuk sarapan bersama mereka.

Ariana menyuap makanannya sambil menunduk. Ia tidak ingin bertatap mata kepada Tuan Adrian ataupun Nyonya Elizabeth.

Adrian berkali-kali melirik sosok gadis mungil yang dikatakan istrinya masih perawan itu. Sebenarnya ia tidak terlalu yakin walaupun gadis itu memang terlihat sangat polos.

"Aku sudah selesai, aku ingin berangkat kerja dulu." kata Tuan Adrian sambil mengecup kening Elizabeth.

Elizabeth pun mengantarkan suaminya hingga ke halaman depan. Setelah Adrian memasuki mobilnya, Elizabeth pun melambaikan tangannya kepada Adrian.

Ariana mematung ketika melihat adegan romantis mereka. Mereka merupakan pasangan romantis yang pernah ia lihat selain Ayah dan Ibunya.

Terpopuler

Comments

Ibelmizzel

Ibelmizzel

Ariana gadis bodoh.

2022-11-21

0

Kendarsih Keken

Kendarsih Keken

akan ada pelangi setelah hujan Ariana , jd sabar yng banyak Ariana 💜💜

2022-11-20

0

I Gusti Ayu Widawati

I Gusti Ayu Widawati

Ceriteramu unik banget thor.

2022-05-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!