Setibanya dirumah kontrakannya, Ariana menangis lirih menghadap Om dan Tantenya.
"Kenapa kau tega menjualku kepada lelaki itu, Om?" tanya Ariana
"Hei Ariana! Kami tidak menjualmu, dia yang menginginkan dirimu. Padahal waktu itu kami menginginkan Siska yang menjadi istrinya tetapi dia malah memilih kamu, ya kami bisa apa?!" hardik Nyonya Amira dengan emosi berapi-api.
"Tapi kalian bisa bicarakan nya dulu kepadaku 'kan?" kata Ariana
"Untuk apa, agar kamu bisa menolaknya?" kata Nyonya Amira lagi.
Ariana tidak dapat menahan perasaannya, ia berlari menuju dapur dimana kasur tipisnya berada. Ia menangis sesenggukan disana. Ia tidak menyangka setelah kematian kedua orangtuanya, hidupnya akan sangat menderita seperti sekarang.
Keesokan harinya,
Tuan Heru bersama anak dan istrinya sedang sibuk berkemas. Ariana tahu mereka akan pergi meninggalkannya.
"Om, Tante... Jangan tinggalkan Ariana disini sendirian." ucap Ariana lirih
Mendengar perkataan keponakan mereka yang menyedihkan itu, mereka malah tertawa lantang.
"Ariana, Ariana! Kami ini akan pindah rumah, ketempat yang lebih layak dari pada kandang ini." sahut Tuan Heru
"Kamu tetap disini, agar Tuan Haidar tidak kesusahan mencari mu. Oh ya jangan coba-coba kabur. Kamu belum tau sedang berurusan dengan siapa. Kalau kamu berani kabur maka bersiaplah menghadapi bodyguard Tuan Adrian. Mereka tidak pandang bulu, laki-laki atau perempuan. Mereka akan menghabisi siapa saja yang berani membantah Bossnya itu." sambung Nyonya Amira.
Ariana merasa takut ketika mendengar penuturan Nyonya Amira.
Selesai berkemas, ketiga orang itu pergi meninggalkan Ariana sendiri dikontrakkan itu. Ariana menatap kepergian mereka dengan tatapanan sedih.
Tidak berapa lama setelah kepergian keluarganya itu, Tuan Haidar datang untuk menjemput Ariana.
Ariana memasuki mobil milik Tuan Haidar dan duduk disamping pria itu tanpa bicara sedikitpun.
"Apa kau tidak akan bertanya, kemana kita pergi Nona Ariana?" kata Tuan Haidar
Ariana menggeleng pelan namun bibirnya masih terkunci rapat.
"Kita akan fitting gaun pengantin untukmu dan Tuan Adrian. Dia sudah menunggu mu disana." kata Tuan Haidar lagi.
Ariana tidak peduli sama sekali. Ia bahkan tidak tertarik dengan pernikahannya itu.
Sesampainya ditempat itu, ternyata benar lelaki bertubuh tinggi besar itu sudah mencoba pakaiannya.
Adrian sempat melirik kearah Ariana namun Ariana tidak memperdulikan nya.
"Sombong sekali kamu!" batin Tuan Adrian
Seorang pekerja disana menggantikan pakaian Ariana dengan gaun pengantin. Tuan Adrian tidak hentinya memperhatikan gadis itu,
"Tuan Haidar, sebenarnya apa alasan gadis itu ingin menjadi istri kedua ku?" tanya Tuan Adrian tanpa mengalihkan pandangannya dari Ariana.
"Saya rasa dia terpaksa, Tuan. Mungkin karena desakan dari keluarganya." sahut Tuan Haidar
***
Setelah beberapa hari, Akhirnya pernikahan itupun dilangsungkan. Tuan Haidar sudah menjemput Ariana sejak dinihari untuk di rias.
Ariana yang tak pernah berhias, terlihat begitu cantik walaupun gaun pengantin yang ia kenakan saat ini begitu sederhana.
Begitupula Tuan Adrian, ia terlihat sangat tampan sampai-sampai istrinya, Elizabeth tidak bisa menahan dirinya.
Ia hanya berdiri disamping suaminya sambil terus memeluk lengan kekarnya.
"Sayang, kamu sangat tampan. Aku jadi cemburu, aku takut gadis itu akan jatuh hati kepadamu." kata Elizabeth
"Biarkan dia jatuh hati padaku, asalkan hatiku tetap bersamamu." sahut Adrian
Mereka pun berciuman disana tanpa memperdulikan orang-orang yang menatap mereka.
Elizabeth menggandeng suaminya ketengah acara dilangsungkan. Walaupun acara itu hanya dilaksanakan dengan sangat sederhana namun tamu yang hadir lumayan banyak.
Mereka mengucapkan selamat kepada Adrian. Bahkan tidak sedikit yang kebingungan, Adrian menikah untuk yang kedua kalinya namun sang istri pertama terlihat bahagia, tanpa ada kesedihan di wajahnya ketika melihat suaminya menikah lagi.
"Kau beruntung, Tuan Adrian. Kau menikah untuk yang kedua kali namun istrimu tidak menampakan kesedihan sama sekali." kata salah satu rekan bisnisnya
Tuan Adrian tidak menjawabnya, ia hanya tersenyum sambil mencium wajah istrinya. Begitupula Elizabeth, dia terlihat bahagia. Mereka tidak mengetahui apa alasan Adrian menikah.
Akhirnya Ariana hadir ke tengah acara, seorang MUA menuntunnya berjalan. Ia merasa iba kepada gadis itu setelah mengetahui Ariana tidak memiliki keluarga sama sekali.
Tuan Heru dan Nyonya Amira bahkan tidak terlihat batang hidungnya setelah kepergian mereka dari kontrakan sempit itu.
Semua mata tertuju pada gadis itu, termasuk Adrian. Ia pun terpesona akan kecantikan gadis itu. Elizabeth memperhatikan suaminya, tiba-tiba saja terbesit rasa iri di hatinya ketika Adrian menatap Ariana seperti itu.
"Sayang, Jangan melihatnya seperti itu! Aku takut kau akan jatuh hati kepadanya." kata Elizabeth
"Tenang saja, Sayang. Cintaku hanya milikmu seorang." sahut Adrian sambil terkekeh ketika mendengar parkataan istrinya.
"Berjanjilah... Setelah kita mendapatkan bayi itu, kau akan segera membuangnya!" kata Elizabeth.
"Iya, Aku berjanji..." sahut Adrian sambil melabuhkan ciuman hangatnya di bibir Elizabeth.
MUA itu menuntun Ariana kepada Tuan Adrian dan Tuan Adrian menyambutnya. Elizabeth terpaksa melepaskan suaminya berjalan bersama gadis itu. Ia terluka ketika melihat Ariana memeluk tangan kekar suaminya seperti yang biasa ia lakukan.
Elizabeth merasa hatinya bagai dicubit dengan sangat keras ketika menyaksikan acara pernikahan berlangsung. Apalagi menyaksikan Ariana dan Adrian saling bertukar cincin kemudian ia menyaksikan sesuatu yang tidak pernah ia bayangkan.
Suaminya melabuhkan kecupan hangatnya di bibir Ariana yang kini sah menjadi istri keduanya.
Elizabeth menitikkan air matanya namun dengan cepat menyeka airmata itu agar tak ada satu orang pun melihatnya.
Adrian merasakan hatinya berdebar-debar ketika ia harus memberikan kecupan hangatnya kepada gadis itu. Gadis yang tidak pernah ia bayangkan akan hadir dalam hidupnya. Yang akan membawakan keturunan untuknya.
Berbeda dengan Ariana, ia sudah pasrah akan hidupnya. Ia tidak peduli apapun yang dilakukan oleh lelaki itu kepadanya. Ia sudah tidak berharga layaknya barang rongsok. Ia dijual oleh Om dan Tantenya sendiri kepada Adrian jadi terserah Adrian memperlakukan dirinya seperti apa sekarang.
Akhirnya acara itupun selesai, Ariana masuk kedalam mobil bersama Adrian dan istrinya, Elizabeth.
Ariana memilih kursi depan bersama Tuan Haidar. Sedangkan Tuan Adrian dan Elizabeth berada dibelakangnya.
"Hai Ariana, selamat datang ke dunia kami. Semoga kau bahagia hidup bersama kami." ucap Nyonya Elizabeth
Tuan Adrian tidak memperdulikan gadis itu, ia terus saja menciumi tubuh istrinya, Elizabeth.
"Sayang, tidakkah kau malu sama istri kedua mu?" tanya Elizabeth menggoda Adrian
"Kenapa aku harus malu? Kau kan istri ku, sebenar-benarnya istri seorang Adrian." sahut Adrian sambil melabuhkan ciuman kecil di leher Elizabeth. Elizabeth pun tertawa bahagia mendengarnya.
Sedangkan Ariana hanya terdiam di kursi depan. Tuan Haidar berkali-kali melirik ekspresi Ariana namun gadis itu tidak bergeming sama sekali bahkan bibirnya terkunci rapat dan tatapan nya hanya fokus kedepan tanpa memperdulikan pasangan yang duduk dibelakangnya.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Julia Juliawati
pinginnya si ariana kuat dn tangguh
2025-04-26
0
Berlyan Syana
elizabet ne yg ngak waras menular ke suaminya,ngak bisa punya anak masih banyak cara biar harta yang dia punya berkah
2023-02-21
0
Kendarsih Keken
biar bagaimana pun tetap berasa pedih yak Ariana , kamu di buang dari keluarga yng hanya mementing kan materi 😒😒
sementara hati dan perasaan mu tidak ada yng perduli 😪😪
2022-11-20
0