Pilihan Tuan Adrian

Akhirnya mobil Tuan Haidar tiba dirumah mewah milik Tuan Adrian Walker. Ia bergegas memasuki rumah itu dan segera menemui Tuan Adrian yang sudah menunggunya diruangan utama.

"Maaf Tuan Adrian, membuat anda menunggu." ucap Tuan Haidar sambil membungkuk hormat kepada Tuan Adrian.

Tuan Adrian mengangguk perlahan.

"Semoga saja kali ini kamu membawakan gadis yang sesuai dengan keinginan kami, Tuan Haidar." kata Nyonya Elizabeth dengan suara lembutnya.

Tuan Adrian tersenyum kemudian mengecup lembut bibir istrinya itu.

Tuan Haidar hanya bisa menundukkan kepala ketika Boss nya itu menciptakan adegan romantis didepan matanya.

Setelah pasangan itu puas bercumbu mesra, Tuan Haidar segera memberikan foto-foto dari wanita yang mengantre menjadi istri kedua Tuan Adrian.

Nyonya Elizabeth menyambutnya kemudian ia memperhatikan foto-foto itu. Tuan Adrian menyerahkan semua pilihan kepada istrinya. Ia tidak peduli dengan calon istri keduanya, asal istrinya senang, Iapun akan menyetujui pilihan istrinya itu. .

"Cuma ini, Tuan Haidar? Apa tidak ada calon lainnya?" tanya Nyonya Elizabeth kepada Tuan Haidar.

Tuan Haidar hampir saja melupakan foto Siska dan Ariana yang ada di ponselnya jika Nyonya Elizabeth tidak mengingatkan dirinya.

"Maafkan saya, Nyonya. Saya hampir saja melupakan ini." kata Tuan Haidar sambil menyerahkan ponselnya kepada Nyonya Elizabeth.

Nyonya Elizabeth memperhatikan foto kedua gadis yang ada di ponsel milik Tuan Haidar. Tiba-tiba sebuah senyuman merekah diwajah cantiknya, ia memperlihatkan foto salah satu gadis itu kepada Tuan Adrian, suaminya.

"Bagaimana kalau dia, Sayang?!" tanya Elizabeth penuh antusias.

Tuan Adrian menengok dan memperhatikan foto itu. Ia sempat terkejut namun hanya sebentar, setelahnya ia kembali tersenyum sambil menatap wajah cantik Nyonya Elizabeth, istri tercintanya.

"Terserah padamu, kau yang atur semuanya." sahut Adrian sambil merengkuh tubuh istrinya dan mengecupi keningnya.

Nyonya Elizabeth terlihat bahagia, ia telah menemukan sosok gadis yang ia inginkan untuk melahirkan keturunan keluarga Adrian.

"Baiklah, Tuan Haidar. Aku menginginkan gadis ini." ucap Nyonya Elizabeth sambil melemparkan ponsel Tuan Haidar secara perlahan keatas meja.

Tuan Haidar meraih ponselnya dan melihat kearah layar ponselnya itu. Nampak foto seorang gadis cantik dan polos yang ia temui dikontrakkan Tuan Heru.

"Baik, Nyonya Elizabeth. Besok saya akan kembali kesana untuk memberitahu mereka kabar baik ini dan mengurus semuanya." sahut Tuan Haidar dengan senyuman yang mengambang di wajahnya.

"Terimakasih, Tuan Haidar." kata Tuan Adrian

"Sama-sama Tuan Adrian, saya permisi dulu. Selamat malam." ucap Tuan Haidar sambil berlalu meninggalkan sepasang suami istri itu.

"Sayang, apa kau sudah yakin dengan keputusan mu?" tanya Adrian kepada istri kesayangannya itu.

"Tentu saja, Sayang. Aku rasa gadis itu cocok untuk melahirkan keturunan dari mu. Ia cantik dan juga polos. Jadi saat ia sudah melahirkan, kita dengan mudah menyingkirkannya. Benarkan?" kata Nyonya Elizabeth.

Tuan Adrian tersenyum kemudian meraih bibir istrinya itu dan melum*tnya.

"Aku mencintaimu, Elizabeth. Sekarang dan selamanya." ucap Tuan Adrian sambil menatap mata indah milik Elizabeth.

"Aku juga mencintaimu, Adrian." sahut Nyonya Elizabeth.

Keesokan harinya,

Tuan Haidar sudah memberitahukan tentang kedatangannya kepada Tuan Heru. Tuan Heru sangat bahagia mendengar kedatangan Tuan Haidar, ia yakin sekali Siska telah terpilih menjadi calon istri kedua Tuan Adrian.

"Ayo, Siska... berdandan lah yang cantik, Tuan Haidar sebentar lagi akan tiba dirumah kita. Ia sedang di perjalanan menuju kerumah ini." ucap Tuan Heru kepada anaknya.

"Baik, Ayah!" sahut Siska.

Siska pun segera beranjak, meninggalkan Ayah dan Ibunya yang sedang berbahagia diruang tamu. Ia kembali berdandan semaksimal mungkin dan memakai pakaian yang bagus untuk menyambut Tuan Haidar.

"Wah, aku cantik sekali... Tuan Adrian saja terpukau dengan kecantikanku apalagi laki-laki biasa." ucapnya sambil melenggak lenggok didepan cermin.

Tidak berapa lama, akhirnya Tuan Haidar telah tiba dirumah sempit mereka. Tuan Heru segera menyambutnya sedangkan Nyonya Amira langsung berlari ke kamar Siska untuk menemui anak gadisnya itu.

"Ayo Siska, cepat! Tuan Haidar sudah menunggu didepan." Kata Ibunya

"Benarkah? Tunggu sebentar ya, Ma. Aku memoles lipstik ku sedikit lagi." ucapnya sambil merapikan lipstik yang melekat di bibirnya.

"Ayo cepat, Jangan lambat! Nanti lama-lama, dia akan bosan menunggu mu." kata Ibunya lagi.

Akhirnya Siska dan Nyonya Amira telah tiba diruang tamu dan duduk bersama kedua lelaki itu, Ayahnya dan Tuan Haidar.

"Baiklah, saya akan menyampaikan maksud kedatangan saya kerumah anda. Tuan Adrian dan istrinya menyetujui gadis ini untuk menjadi istri kedua Tuan Adrian." kata Tuan Haidar sambil menunjukkan foto Ariana kepada mereka.

Mereka terkejut bukan main, mereka mengira yang terpilih adalah putri mereka, Siska. Namun mereka salah, yang diinginkan oleh Tuan Adrian dan istrinya adalah Ariana, keponakan Tuan Heru.

"Tapi kami tidak mengajukan gadis ini untuk menjadi istri kedua Tuan Adrian." ucap Tuan Heru kepada Tuan Haidar.

"Benarkah?! Berarti kesepakatan gagal. Artinya anda tidak berhak mendapatkan hadiah dari Tuan Adrian dan istrinya." sahut Tuan Haidar dengan wajah dinginnya.

Tuan Heru dan Nyonya Amira saling bersitatap. Mereka nampak sedang memikirkan sesuatu. Sedangkan Siska menekuk wajahnya, ia benar-benar kecewa karena kalah telak dari sepupunya itu.

"Bagaimana, Tuan Heru? Apakah anda setuju gadis itu menjadi calon istri kedua Tuan Adrian?" tanya Tuan Haidar lagi.

"Ya, kami setuju!" ucap Tuan Heru yakin.

"Baiklah kalau begitu, kami akan segera mengurus acara pernikahan Tuan Adrian dan gadis itu. Kalian hanya perlu mempersiapkan diri saja. Soal acara dan sebagainya, kami yang mengatur semuanya. Kami akan berikan cek setelah surat perjanjian ditandatangani oleh pihak yang bersangkutan." kata Tuan Haidar

"Serahkan saja surat perjanjian itu kepada kami. Kami akan meminta gadis itu menandatanganinya secepatnya." sahut Tuan Heru

"Baiklah kalau begitu, ini surat perjanjiannya. Setelah ditandatangani segera kabari saya." ucap Tuan Haidar lagi.

"Baik, Tuan Haidar. Terimakasih atas semuanya." kata Tuan Heru

"Sama-sama. Saya permisi dulu." sahut Tuan Haidar.

Tuan Haidar pun pamit.

"Kenapa harus Ariana? Bukankah aku yang menginginkan posisi itu!" ucap Siska Kesal sambil menekuk wajahnya

"Tapi Mama rasa itu lebih baik, kita masih bisa mendapatkan uangnya lagipula pernikahan itu hanya sementara. Setelah mereka mendapatkan keinginan mereka maka Ariana pun akan dibuang begitu saja, ya kan?!" ucap Nyonya Amira.

"Mama benar, kita masih bisa menikmati hasil pernikahan mereka." sahut Siska sambil tersenyum licik.

"Sebentar lagi kita akan keluar dari rumah sempit ini, kita akan mendapatkan rumah yang lebih layak dan kita bisa memulai usaha kecil dari uang itu." kata Tuan Heru sambil membayangkan setumpuk uang yang akan segera ia dapatkan.

Begitulah mereka, mereka tidak peduli dengan pendapat dan keputusan Ariana, yang penting mereka mendapatkan keinginan mereka

***

Terpopuler

Comments

Kendarsih Keken

Kendarsih Keken

👍👍👍💜💜💜

2022-11-20

0

Nur Aini

Nur Aini

paman bibi ya yang g punya akhlak dasar .. semoga Ariana menolak perjodohan sama Andrean 😃

2022-03-10

0

SitiNur20969975

SitiNur20969975

nyimalk dulu 😊😊

2022-02-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!