Episode 3

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh ✨

Annyeonghaseyo yeoleobun 🤗

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa ✨

Happy Reading 🥳

Allis dengan telaten mengompres sudut bibir putranya dengan menggunakan air hangat. Setelah itu ia mengeringkannya dengan tissu. Kemudian dia memberikan salep pereda nyeri pada sudut bibir putranya yang masih membiru.

Setelah dirasa cukup baru ia membereskan kotak P3K. Tanpa ia sadari sedari tadi Ethan hanya memperhatikan dirinya. Hingga tiba-tiba Ethan bersuara dan sukses membuat Allis membeku ditempatnya.

"Mommy, where is Daddy ?"

Allis mematung ditempat duduknya ia tak bisa berkata-kata apa pun. Tangan yang semula akan mendarat di pipi putranya kini mengambang di udara. Ethan menatap ibunya bingung kenapa ibunya terlihat seperti seorang yang sedang bingung.

"Hey mommy, what's wrong with you ?"

Tanya Ethan mengejutkan ibunya, Allis. Allis seketika kembali ke dunia nyata dan tergagap apa yang harus ia jawab dan seperti apa jawaban yang akan dia berikan kepada putranya.

"Hmm daddy, daddymu sedang bekerja".

Allis ia menjawab asal pertanyaan putranya. Ia kira putra kesayangannya itu akan cukup mengerti dengan jawaban yang ia berikan dan berhenti untuk bertanya lagi.

"Where ?".

"Hueh".

"Oh mommy, ini sudah lima tahun. Umur Ethan sudah lima tahun dan Daddy tak pernah pulang, kemana daddy bekerja ?".

Ethan semakin mendesak ibunya agar ibunya mau menjawab semua pertanyaannya. Allis hanya duduk dan bungkam tak bisa berkata apa-apa.

"Daddy bekerja di negeri orang sayang".

"Ohh benarkah, apakah negara ini terlalu miskin ?"

"Heuh ?"

"Apakah negara ini terlalu miskin untuk menggaji satu karyawan saja".

Allis ia kalah telak lagi oleh putranya. Ia tak berkutik, ia bungkam ia tak tahu harus menjawab apa perkataan putranya.

"Mommy apakah negara kita ini sangat miskin ?".

"Ahh tidak bukan seperti itu sayang tetapi entahlah daddymu".

Allis hanya mampu mengatakan hal yang menurutnya bisa masuk akal. Ethan mendengus kasar karena ia tak puas dengan jawaban yang diberikan oleh ibunya.

"Ethan akan makan".

Dia berlalu kembali duduk diatas kursinya. Allis menghela nafas berat, ia merasa sangat bersalah karena tak menceritakan segalanya pada putranya. Tapi menurutnya Ethan masih terlalu kecil belum pantas mendengar cerita yang ia alami dulu semasa ia masih muda.

"Suatu saat pasti mommy akan menceritakan semuanya". Batin Allis

Hingga matahari mulai menyingsing terlihat rumah bernuansa sederhana tapi elegan itu nampak sepi. Dari balik sebuah kamar bernuansa abu-abu ternampak wanita cantik sedang melamun.

Berbagai puing-puing kejadian masa lalu terus menghantui pikirannya. Otaknya terus saja memutar kejadian-kejadian yang ia alami. Tak perduli baik atau pun buruk. Sejejak air mata terus menetes di mata bulatnya. Pipinya tak pernah kering sejak tadi.

Masih terasa begitu sesak di dadanya ketika ia mengingat bagaimana ia diusir dari rumah besarnya. Tanpa belas kasih sang ayah Antonio Cassano Lesham mengusir anak satu-satunya dari rumah besarnya.

Air matanya lolos begitu saja tanpa seizin darinya. Dia menekuk lututnya dan menenggelamkan kepalanya diatas lutut. Edwan adalah satu-satunya alasan untuk ia bertahan hidup. Semasa ia hamil banyak pekerjaan yang sudah ia lakukan.

Tak ada satu orang pun yang mengetahui bahwa ia adalah putri tuan Antonio Cassano Lesham. Dia menutup rapat identitas aslinya. Dia mengubur dalam-dalam semua hal-hal yang ia lalui bersama keluarganya.

Diusir ?, masih ia pertimbangkan tapi dicoret dari kartu keluarga dan sampai mengumumkan ke publik bahwa ia telah meninggal sangat menyakitkan.

Allis menarik selimutnya dengan perlahan lalu membaringkan tubuhnya. Tangannya terasa begitu berat untuk sekedar menghapus jejak air mata yang masih terus mengalir. Dia terlelap karena rasa pusing tiba-tiba bersarang di kepalanya.

04 : 40 waktu Amerika Serikat

Terlihat seorang pria tampan sedang bersiap-siap untuk berangkat ke bandara. Asisten pribadinya sudah menyiapkan perlengkapan beserta berkas-berkas penting yang harus ia bawa.

"Mr.". Panggil sang asisten

"Yes". Jawab pria tampan itu sambil mengancing lengan kemejanya.

"Pesawat kita sudah siap, waktunya berangkat Mr". Ucap asisten

"Oke Andrew".

Pemuda itu berjalan keluar dengan melingkarkan jam tangan mewah yang ia miliki di pergelangan tangannya. Dia tersenyum smirk.

"Kita akan bertemu". Batin pemuda itu

"Honey". Teriak seorang wanita paruh baya yang baru saja keluar dari dapur.

Pemuda itu berhenti sejenak dengan melihat kearah wanita paruh baya yang berjalan dengan cepat kearahnya. Sesekali wanita itu mengusap air matanya yang mengalir di pipinya.

"Ohh Mommy ayolah Sean akan berangkat". Ucap pria tampan itu

"Sayang di sana jangan lupa sarapan, jaga kesehatan Mommy akan sangat merindukanmu". Ucap wanita paruh baya itu

"Baik Madam". Ucap pemuda itu

"Jangan nakal, muahh i love you".

Wanita setengah abad itu mengecup singkat kening dan juga pipi putra kesayangannya. Dan

"Jangan lupa saat pulang bawakan mommy menantu".

"Ohh Mommy jangan bicara yang tidak-tidak".

"Mommy akan menantikan kehadiran seorang cucu sayang, dadah".

Pria tampan itu menggelengkan kepalanya perlahan melihat tingkah mommy-nya. Andrew membukakan pintu pesawat untuk bos-nya. Mereka akan terbang ke negara tetangga, Australia.

Kringgg Kringgg Kringgg

Bunyi telpon genggam milik pemuda itu mengejutkan sang asisten, Andrew. Andrew buru-buru membuka tasnya dan mengeluarkan handphone milik bos-nya yang bermerek Apel setengah gigitan berwarna hit pekat.

"Hallo".

"Iya tuan Jackson"

"Oh tuan Andrew, apakah kalian sudah terbang ?".

"Iya tuan Jackson, kami baru saja akan berangkat"

"Ohh ya, bisakah saya berbicara dengan tuan Smith".

"Tunggu sebentar".

"Mr. Tuan Jackson ingin berbicara denganmu".

"Mau apa dia ?".

"Katanya dia hanya ingin berbicara denganmu".

"Ah baiklah".

Andrew menyerahkan telpon genggam itu kepada sang bos yang diketahui namanya, Sean.

"Selamat sore tuan Jackson".

"Ahh tuan Smith selamat sore"

"Apakah ada hal yang sangat penting sampai-sampai kau ingin berbicara denganku"

"Haha bukan tak terlalu penting tetapi saya hanya ingin meminta tolong kepada anda, itu pun kalau anda ingin membantu".

"Oh ya haha saya merasa sangat beruntung dimintakan tolong oleh tuan Jackson"

"Ohh tuan Smith, bisakah kau berkencan dengan putriku"

"Putrimu ?"

"Iya tentu saja, putriku"

"Pria tua bangka licik, dia rela menjual putrinya demi kontrak kerja sama cihh pria sialan". Batin Sean

"Ahh iya tentu saja tuan Jackson"

"Hahha sudah ku duga kau tak akan bisa menolak, karena faktanya putriku sangat cantik"

"Ahh baiklah, oh ya tuan Jackson bisakah kau matikan sambungan telepon kita. Pesawatku akan berangkat".

"Ahh iya maafkan aku tuan Smith, baiklah saya nantikan kedatangan anda. Selamat sore tuan Smith"

"Ahh sialan, Andrew selidiki si tua bangka licik itu"

"Baik Mr"

Andrew berjalan sedikit menjauh dari kursi bos-nya. Andrew menekan alat yang menyelekit ditelinganya yang tersambung secara otomatis dari Handphonenya. Terlihat bibirnya naik turun seperti orang yang sedang berbicara. Setelah 5 menit kemudian dia dia kembali untuk memberikan kabar kepada bos-nya.

"Mr. mereka sudah bergerak".

"Good".

Pesawat yang ditumpangi oleh Sean ralat hanya Sean pun meluncur terbang mengudara. Sean duduk dengan tenang di kursinya dengan memutar-mutar sebiji foto seorang wanita cantik yang selama lima tahun terakhir ia cari.

SEAN KINGSTON SMITH

Keturunan keluarga Smith yang memiliki beribu-ribu juta pesona. Pria tampan dengan kekayaan yang luar biasa. Sangat tampan, tinggi 190 cm, dengan berat badan ideal dan postur tubuh yang tegap dan berdada bidang. Seksi sangat seksi.

Tak heran banyak wanita dari kalangan atas baik yang memiliki profesi sebagai artis maupun model sekalipun yang mengincarnya. Uang, wanita, publik, hukum, bahkan waktu sekali pun berada didalam genggamannya.

Banyak wanita yang rela naik keatas ranjangnya hanya demi untuk bersama dengannya tapi sayang seorang Sean Darren Smith bukan pria bajingan seperti diluaran sana. Bahkan dari sekian banyak wanita cantik yang berusaha merebut hatinya tak ada satu seorang pun yang berhasil menyentuhnya bahkan hanya ujung kuku sekalipun.

Pria yang bergelar master dalam dunia kerja menjadi incaran semua perusahaan di dunia hanya untuk menjalin kontrak kerja sama bersama dengannya. Tak hanya di dunia terang dia bekerja dan di takuti tetapi juga di dunia gelap.

Memiliki pasukan yang jarang diketahui oleh orang-orang luar. Hanya diketahui oleh kedua orangtuanya dan asisten pribadinya. Dunia malam dan kotor yang selama ini dia naungi menjadi pelindung nyawanya.

Musuh-musuhnya yang mengincar seurat nyawanya tak bisa menyentuhnya walau hanya bayangannya saja. Perusahaan yang ia kendalikan berada di setiap penjuru negara.

Pesawat yang ditumpangi oleh Sean mendarat dengan mulus di belakang mansion miliknya. Andrew bergegas membukakan pintu pesawat untuk bos-nya. Sean turun dengan membuka jasnya lalu memberikannya kepada asisten pribadinya, Andrew.

"Andrew aku akan beristirahat, kau beristirahatlah".

"Baik Mr"

Para pegawai di mansion miliknya berbaris rapi menyambut kedatangan sang tuan. Semuanya menunduk hormat. Saat Sean memasuki mansion besarnya, nuansanya sesuai dengan apa yang dia minta.

"Kerja bagus Andrew". Batin Sean

Tanpa sepatah kata pun dia naik melalui tangga dan meninggalkan para pegawai yang masih berusaha untuk tetap berdiri dengan tegak. Saat Sean sudah lenyap dibalik pintu kamarnya semua pegawai menghembuskan nafas dengan cepat dan meraup udara dengan rakus.

Memang Sean terkenal memiliki temperamen yang buruk. Tak ada yang berani berbicara dengan seenaknya didepannya. Hanya satu kata saja yang salah penyebutannya itu akan mengakibatkan temperamen kasarnya muncul dari dalam dirinya.

"Mr. malam nanti tuan Jackson mengundang anda untuk bertamu ke rumahnya"

"Astaga, tak bisakah kau katakan aku lelah, aku ingin beristirahat".

"Maafkan saya Mr. baik sekarang saya akan menelpon tuan Jackson untuk membatalkan acara pertemuannya"

"Terserah kau Andrew"

"Maafkan saya Mr"

"Keluar lah Andrew aku ingin beristirahat sebentar sebelum menjelang pagi".

"Baik Mr. saya akan undur diri"

Andrew berjalan keluar dengan menenteng tas yang berisikan berkas-berkas penting yang mereka bawa. Sean sebelum ia tertidur, dia melakukan ritual mandinya sejenak.

Pukul 3 pagi, ia keluar dengan menggunakan piyama tidurnya. Tanpa menunggu lama lagi dia masuk kedalam selimutnya dan terlelap begitu saja.

Matahari mulai menyingsing naik dengan membawa sinarnya yang cerah. Andrew telah siap dengan pakaian rapi serapi rambutnya.

Andrew Garfield

Pria yang ditemukan oleh Sean dipinggir jalan yang terluka dibagian bahunya karena sebuah tembakan dari senjata api. Sean yang kebetulan melewati jalan yang sepi itu menemukan Andrew yang sedang sekarat menahan rasa sakit yang memburu di bahunya. Dengan berbaik hati Sean membopong serta membantu menyelamatkan nyawa Andrew.

Andrew seorang penembak jitu yang dilatih secara khusus oleh seseorang. Tetapi saat pertempuran waktu itu ia mengalami cedera pada bahunya. Dengan tertatih-tatih ia berjalan tak tentu arah dengan musuhnya yang terus memburu dirinya bagaikan dia seekor binatang buas.

Dia tergeletak diatas aspal dengan keadaan yang mengesankan. Dengan bersimpah darah dan lebam di wajahnya. Dan untungnya Sean datang menyelematkan nyawanya. Sejak di selamatkan dan dirawat oleh Sean dia bersumpah untuk melindungi Sean dengan jiwa dan raganya.

Pukul 8 pagi artinya sebentar lagi mereka akan melakukan meeting dengan tuan Jackson. Andrew buru-buru membangunkan bos-nya.

Tok tok tok

"Selamat pagi Mr"

Sean yang sudah terbiasa dengan kesehariannya yang dibangunkan oleh sang sekretaris pun ia langsung terbangun seketika. Dia terduduk lalu bergerak menyikap selimutnya dan mengenakan sendal lalu berjalan menuju pintu dan tak lupa ia membukanya.

"Iya Andrew".

"Mr apakah anda tak akan menghadiri acara pertemuan kita dengan tuan Jackson".

"Hmm".

"Baik Mr"

Lima belas menit kemudian Sean keluar dengan mengenakan setelan jas rapi dan mengkilat. Sepatu pantofel yang mengkilap bagaikan seng diatap warga. Rambut hitam legam yang disisir dengan rapi dan berkilau.

"Andrew"

Andrew yang kebetulan duduk tak jauh dari kamar bos-nya pun buru-buru berjalan menghampiri Sean yang masih berdiri di ambang pintu.

"Mr"

"Ayo"

Huawww terlihat seperti kakak dan adik. Andrew berjalan di samping Sean dengan badan yang tegap. Sean yang berjalan tanpa melihat kiri dan kanan. Tubuh yang tegap dengan tampang wajah sangar dan dingin.

Pukul 11 siang mereka tiba di salah satu restauran paling terkenal di Australia. Andrew membukakan pintu mobil untuk bos-nya, Sean. Sean keluar dengan gaya elegan tak lupa kaca mata hitam bertengger di hidung mancungnya.

Sesuai dengan ketampanan yang ia miliki. Dimana pun dan kapan pun ia berada tak lupa ia menjadi pusat perhatian semua orang.

Karyawan restauran buru-buru berjalan dan langsung saja membukakan pintu dan mempersilahkan sang tamu terhormat untuk masuk. Restauran itu adalah salah satu restauran tempat para kolega bisnis untuk melakukan meeting.

Sean berjalan menuju ruangan VVIP yang sudah dipesankan secara khusus oleh tuan Jackson. Selama ia berjalan tak henti-hentinya ia mendapat pujian baik dari pengunjung wanita maupun pria.

Andrew tetap stay berjalan dibelakang Sean dengan tampang sangarnya. Andrew juga menjadi sasaran empuk kaum hawa yang haus akan ketampanan. Andrew dengan setelan jas hitam yang rapi. Rambut hitam pekat yang di sisir beraturan.

Saat mereka berdua melewati lorong untuk menuju ruangan VVIP. Tiba-tiba .

"**Bugghhh!"

Bersambung _-

Hay semuanya minal aidzin wal Faidzin mohon maaf lahir dan batin. Author minta maaf kalau ada kata-kata author yang pernah nyinggung kalian.

Btw jangan lupa bantu like, komen, vote, tekan favorit dan ikuti author juga.

Salam Hangat Author 😘

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh ✨**

Episodes
1 Episode 1
2 Episode 1
3 Episode 2
4 Episode 3
5 Episode 4
6 Episode 5
7 Episode 6
8 Episode 7
9 Episode 8
10 Episode 9
11 Episode 10
12 Episode 11
13 Episode 12
14 Episode 13
15 Episode 14
16 Episode 15
17 Episode 16
18 Episode 17
19 Episode 18
20 Episode 19
21 Episode 20
22 Episode 21
23 Episode 22
24 Episode 23
25 Episode 24
26 Episode 25
27 Episode 26
28 Episode 27
29 Episode 28
30 Episode 29
31 Episode 30
32 Episode 31
33 Episode 32
34 Episode 33
35 Episode 34
36 Episode 35
37 Episode 36
38 Episode 37
39 Episode 38
40 Episode 39
41 Episode 40
42 Episode 40²
43 Episode 41
44 Episode 42
45 Episode 43
46 Episode 44
47 Episode 45
48 Episode 46
49 Episode 47
50 Episode 48
51 Episode 49
52 Episode 50
53 Episode 51
54 Episode 52
55 Episode 53
56 Episode 54
57 Episode 55
58 Episode 56
59 Episode 57
60 Episode 58
61 Episode 59
62 Episode 60
63 Episode 61
64 Episode 62
65 Episode 63
66 Episode 64
67 Episode 65
68 Episode 66
69 Episode 67
70 Episode 68
71 Episode 69
72 Episode 70
73 Episode 71
74 Episode 72
75 Episode 73
76 Episode 74
77 Episode 75
78 Episode 76
79 Episode 77
80 Episode 78
81 Episode 79
82 Episode 80
83 Episode 81
84 Episode 82
85 Episode 83
86 Episode 84
87 Episode 85
88 Episode 86
89 Episode 87
90 Episode 88
91 Episode 89
92 Episode 90
93 Episode 91
94 Episode 92
95 Episode 93
96 Episode 94
97 Episode 95
98 Episode 96
99 Episode 97
100 Episode 98
101 Episode 99
102 Episode 100
103 Episode 101
104 Episode 102
105 Episode 103
106 Episode 104
107 Episode 105
108 Episode 106
109 Episode 107
110 Episode 108
111 Episode 109
112 Episode 110
113 Episode 111
114 Episode 112
115 Episode 113
116 Episode 114
117 Episode 115
118 Episode 116
119 Episode 117
120 Episode 118
121 Episode 119
122 Episode 120
123 Episode 121
124 Episode 122
125 Episode 123
126 Episode 124
127 Episode 125
128 Episode 126
129 Episode 127
130 Episode 128
131 Episode 129
132 Episode 130
133 Episode 131
134 Episode 132
135 Episode 133
136 Episode 134-Ending
137 EXTRA PART
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 1
3
Episode 2
4
Episode 3
5
Episode 4
6
Episode 5
7
Episode 6
8
Episode 7
9
Episode 8
10
Episode 9
11
Episode 10
12
Episode 11
13
Episode 12
14
Episode 13
15
Episode 14
16
Episode 15
17
Episode 16
18
Episode 17
19
Episode 18
20
Episode 19
21
Episode 20
22
Episode 21
23
Episode 22
24
Episode 23
25
Episode 24
26
Episode 25
27
Episode 26
28
Episode 27
29
Episode 28
30
Episode 29
31
Episode 30
32
Episode 31
33
Episode 32
34
Episode 33
35
Episode 34
36
Episode 35
37
Episode 36
38
Episode 37
39
Episode 38
40
Episode 39
41
Episode 40
42
Episode 40²
43
Episode 41
44
Episode 42
45
Episode 43
46
Episode 44
47
Episode 45
48
Episode 46
49
Episode 47
50
Episode 48
51
Episode 49
52
Episode 50
53
Episode 51
54
Episode 52
55
Episode 53
56
Episode 54
57
Episode 55
58
Episode 56
59
Episode 57
60
Episode 58
61
Episode 59
62
Episode 60
63
Episode 61
64
Episode 62
65
Episode 63
66
Episode 64
67
Episode 65
68
Episode 66
69
Episode 67
70
Episode 68
71
Episode 69
72
Episode 70
73
Episode 71
74
Episode 72
75
Episode 73
76
Episode 74
77
Episode 75
78
Episode 76
79
Episode 77
80
Episode 78
81
Episode 79
82
Episode 80
83
Episode 81
84
Episode 82
85
Episode 83
86
Episode 84
87
Episode 85
88
Episode 86
89
Episode 87
90
Episode 88
91
Episode 89
92
Episode 90
93
Episode 91
94
Episode 92
95
Episode 93
96
Episode 94
97
Episode 95
98
Episode 96
99
Episode 97
100
Episode 98
101
Episode 99
102
Episode 100
103
Episode 101
104
Episode 102
105
Episode 103
106
Episode 104
107
Episode 105
108
Episode 106
109
Episode 107
110
Episode 108
111
Episode 109
112
Episode 110
113
Episode 111
114
Episode 112
115
Episode 113
116
Episode 114
117
Episode 115
118
Episode 116
119
Episode 117
120
Episode 118
121
Episode 119
122
Episode 120
123
Episode 121
124
Episode 122
125
Episode 123
126
Episode 124
127
Episode 125
128
Episode 126
129
Episode 127
130
Episode 128
131
Episode 129
132
Episode 130
133
Episode 131
134
Episode 132
135
Episode 133
136
Episode 134-Ending
137
EXTRA PART

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!