3. Hanya iya dan iya

Nadia

--------------

Nadia duduk di depan meja rias, hendak melakukan ritual khususnya setiap malam sebelum tidur, yakni menggunakan skincare, diiringi pandangan sinis suaminya.

Ia mulai menggunakan make up remover untuk membersihkan debu, minyak dan kotoran lain yang yang menempel pada wajahnya.

Ia sudah tahu mengapa Tristan menatapnya dengan tatapan sinis. Karena ia menuntut istrinya bukan hanya memiliki kelebihan fisik saja, tapi juga harus intelektual.

Menurut Tristan, kelebihan fisik bisa membuat pria jatuh cinta, namun hubungan bisa bertahan lama bila sang wanita memiliki kecerdasan intelektual. Seorang suami lebih membutuhkan parner diskusi untuk menyelesaikan suatu masalah. Maka saat itulah dibutuhkan perempuan yang bisa diandalkan kecerdasannya. Bila hanya dengan modal cantik, pria akan cepat bosan.

Nadia menyadari bila ia sama sekali tidak memiliki 'Kecerdasan intelektual', hal yang selalu dituntut dan didengung-dengungkan oleh suaminya.

Hal itu yang membuat percaya dirinya tergerus ke titik nol. Dulu, ia memiliki rasa percaya diri yang sangat tinggi saat ia masih berprofesi sebagai seorang model. Namun rasa percaya diri yang telah ia bangun, pelan-pelan diruntuhkan oleh Tristan suaminya sehingga sekarang ia selalu merasa rendah diri.

Setelah membersihkan wajah dengan make up remover, ia mencuci wajahnya dengan sabun pencuci wajah, lalu mengeringkannya dengan handuk, dan kembali lagi ke meja riasnya melanjutkan ritual.

Nadia mengingat sebuah nama yang pernah diucapkan suaminya, Hakimah, pemeriksa pertama yang baru saja masuk di kantor suaminya. Tristan sangat memuji kemampuan verbal, kemampuan berinteraksi dan logika berpikir pemeriksa baru itu.

Tentu saja Tristan memujinya karena menginginkan istrinya seperti orang itu. Lebih kasarnya, menginginkan dirinya cerdas seperti Hakimah.

Bagaimana bisa?

Dirinya merupakan type manusia yang pelit secara kognitif. Ia enggan melakukan pekerjaan yang mengharuskan berpikir kecuali bila terpaksa. Ia lebih menyukai pekerjaan yang santai tanpa banyak menguras otak. Meskipun ia sadari bahwa otak lebih dihargai daripada otot.

Membaca buku bukan hobinya. Ia lebih senang membuka majalah fashion, make up terbaru, dan semua yang tidak ada dalam kamus Tristan.

Beberapa kali Tristan membawakan buku untuknya, ia hanya membaca sampai sampulnya saja. Bahkan halaman pertamanyapun tidak pernah ia habiskan. Buku pilihan Tristan sangat tidak menarik untuknya.

Nadia lalu menggunakan exfoliator, toner, serum, dan yang terakhir krim malamnya. Sebagai wanita yang memasuki usia 30 tahun, ia harus rajin merawat kulitnya agar tetap kencang dan glowing.

Ia melirik suaminya yang secara bersamaan juga melirik ke arahnya. Mencibir terlalu banyaknya jenis skincare yang ia gunakan. Seperti biasa, menjelang tidur Tristan sangat sibuk dengan laptopnya. Membuat laporan hasil pemeriksaan, yang tidak kelar di kantor, sehingga harus dibawa ke rumah.

Ia lalu melangkah ke tempat tidur, membaringkan tubuhnya di sana. Membuka handphonenya untuk berselancar di dunia maya.

Ia membuka pesan pada satu aplikasi. Pesan masuk dari Mithalia. Ia membaca lalu membalasnya.

Mithalia:

Dya, gimana tadi menurut kamu?

Dahi Nadia mengernyit.

Nadia:

Maksud kamu? Apa yang bagaimana?

Mithalia:

Maksud aku Bimasena Dya.

Nadia:

Emang ada apa dengan Bimasena?

Mithalia:

Ah kamu sih nggak peka. Gimana menurut kamu Bimasena? kok cowok itu bikin aku berdebar sih?. Kok aku suka sih orangnya Dya? Dia kalem tapi nggak dingin. Low profile. Kalau nyapa dia hangat. Kok bisa ya, zaman SMA kita nggak pernah perhatikan dia. Perubahannya amazing.

Ah, ternyata bukan cuma dirinya yang dibuat bersebar Bimasena tadi. Mithalia juga. Atau mungkin semua teman wanita yang hadir di reuni kecil-kecilan itu. Dan sepertinya Mithalia sudah jatuh cinta

Nadia:

Cakep sih. Sama cakep dengan mobilnya 😄😄😄.

Tapi tampaknya ia pria yang tertutup ya?

Mithalia:

Mungkin karena kita baru pertama kali bertemu setelah sekian lama. Dya, bantuin aku dong, plizzzzz, comblangin aku dengan Bima. Reyna tadi udah terang-terangan ngincar Bimasena. Jangan sampai aku keduluan dari Reyna.

Mitha pengen dicomblangi sama Bima?. Jangan ah, jangan sampai mamak ikut jatuh cinta pada Bima.

Nadia:

Idih, zaman gini masih pake comblang. Gunakan teknologi Non!

Mithalia:

Dari tadi aku kirim pesan, belum di read sampai sekarang Dya. 😭

Nadia:

Emang kamu tulis apa?

Mithalia:

Terimakasih sudah datang Bima. Eh kamu tinggal di mana?

Nadia:

Udah deh, nanti aku pikirkan gimana caranya kamu bisa ketemu dengan Bima.

Mithalia:

Makasih sayangku Nadia. Kamu tahu Bima ngomong apa waktu pulang tadi? buat aku melayang ke awan-awan.

Nadia:

Apa?

Mithalia:

Dia bilang gini, Mitha kamu nyetir sendiri? hati-hati ya, langsung pulang ke rumah, udah malam.

Hanya itu membuat kamu melayang? bagaimana kalau kamu dengar Bima bilang apa ke aku tadi?,

"Bagaimana aku bisa melupakan nama wanita yang pernah diidolakan di masa lampau, meskipun ia tidak pernah melirik sekalipun padaku. Tidak pernah berbicara padaku. Bahkan mungkin ia tidak tahu namaku."

Nadia mulai membuka foto-foto yang diupload di group. Ada beberapa foto Bimasena. Ia tampak lebih menonjol dari teman-teman pria yang lain.

Bimasena seperti seorang aktor pemeran utama yang sedang berfoto dengan pemain sepakbola kampung. Ia bersinar sendiri. Yang lain redup. Termasuk Tristan.

Maafkan istrimu Tristan. Hanya memuji kok.

Iseng-iseng Nadia menzoom foto Bimasena, sambil sesekali melirik ke arah Tristan, jangan sampai tertangkap basah sedang mengintip foto Bimasena.

****************

NADIA

Hari ini aku harus turun langsung melayani pelanggang salon, karena 8 karyawanku sudah penuh. Tiga orang siswa SMA mengantri untuk mendapat layanan Facial Jerawat.

"Mbak, kok kulitnya kinclong banget, nggak pernah kena jerawat ya?" tanya gadis SMA itu padaku.

Aku tertawa dengan keresahan yang dialaminya akibat jerawat, sama seperti aku saat SMA dulu. Satu biji jerawat muncul di wajah, membuatku stres memikirkannya. Karena bagi seorang model, haram hukumnya jerawat nempel di wajah.

Berbekal dengan sedikit ilmu jerawat yang kumiliki, aku mulai menjelaskan pada tiga anak itu.

"Jerawat itu biasa mulai muncul pada orang seusia adek yang memasuki masa pubertas. Faktor utama pemicu jerawat itu hormon Androgen. Hormon yang muncul pada masa pubertas. Hormon itu memicu kelenjar sebum untuk mengeluarkan minyak. Akibatnya kulit akan lebih berminyak. Apabila kulit kotor maka sel-sel kulit dapat tersumbat dan menjadi jerawat, makanya kulit harus rajin dibersihkan."

Ponselku kembali berdering. Mithalia lagi. Untuk ketiga kalinya ia menelpon. Bertanya urusan comblangnya dengan Bimasena.

Mithalia: Kamu udah telepon Bima ya Dya?

Nadia: Belum Mit, salon lagi ramai nih. Aku harus terjun langsung layani pelanggan.

Mithalia: Tega benar kamu Dya, 5 menit pun waktumu kamu nggak sisihkan untuk aku.

Nadia: Baik-baik aku telpon sekarang.

Nadia cepat memotong Mithalia, karena dari seberang sana suara Mithalia terdengar seperti orang yang hendak menangis saja. Betul-betul Bimasena sudah megobrak-abrik hatinya.

Aku telepon Bimasena?

Baru rencana menelponpun jantung sudah nggak bisa diajak kompromi.

Akhirnya aku hanya mengirim pesan padanya.

Pesan yang diketiknya hanya sebentar, namun lama baru dikirim.

Dengan seribu pertimbangan.

Bagaimana kalau ia tidak membaca?

Bagaimana kalau ia tidak membalas?

Nanti aku bisa malu dan sakit hati.

Loh kan yang naksir Mithalia, bukan aku, kenapa mesti malu?

Karena kembali teringat Mithalia, akhirnya pesan itu akupun kirim.

Bismillah.

Nadia:

Assalamualaikum. Maaf mengganggu. Sibuk ya?

Ternyata berkirim pesan pun jantung sama saja tidak terkendalinya.

Message sent but not read

Sepuluh menit berlalu. Sungguh memalukan. Akupun menyesal mengirim pesan padanya. Dan aku menjadi kesal pada Mithalia, penyebab pesan memalukan ini.

Setelah tiga puluh menit, ia sudah membaca pesanku. Tapi tidak dibalas.

Selamat Nadia....kamu dicuekin. Kamu nggak penting.

Terimakasih Bimasena, aku harap kemarin adalah waktu pertama dan terakhirnya kamu hadir di reuni. Aku tidak ingin bertemu kamu lagi.

Untuk mengalihkan kekesalanku pada Mithalia dan Bimasena, aku kembali melayani satu pelanggan untuk facial jerawat meskipun beberapa karyawanku sudah kosong.

Setelah beberapa saat sibuk dengan pelanggan, kekesalan akibat pesan memalukan itupun bisa teralihkan. Kini aku fokus membersihkan komedo dan jerawat anak SMA ini yang banyaknya seperti bintang di langit.

Saat aku hendak membersihkan masker pada wajah pelanggan, ponsel yang aku simpan pada rak di belakangku berdering. tanganku meraba-raba ke belakang untuk meraih ponsel. Saat berhasil meraihnya aku membaca siapa penelpon.

Tanpa sadar karena terkejut ponselku terlepas dari tangan, jatuh ke kaki dan akhirnya ke lantai. Tanganku seperti tersengat aliran listrik saat membaca siapa penelpon.

Bimasena

Calling

Sekarang aku hanya melihati ponsel itu berdering di lantai. Rasanya aku tidak punya kekuatan untuk menjawab telponnya.

Aku harus bilang apa? semua yang sudah terkonsep di otak buyar.

Padahal ini demi Mithalia, bukan untuk aku. Duuuh.

Akupun lega saat ponsel itu berhenti berdering. Kupungut ponsel itu dari lantai, untung saja layarnya tidak pecah.

Namun ponsel itu berdering lagi. Bimasena lagi. Jantungku rasanya hendak meloncat keluar.

Dengan tangan gemetar aku menjawab telepon Bimasena.

Tuhan tolong aku

Aku : Ha ha halo

Bimasena: Maaf Nadia, lama baru dijawab, lagi rapat. Ada apa Nadia?

Aku : eh ini...

Aku lupa harus bilang apa. Bodohnya aku Tuhan.

Bimasena: Kamu kenapa Nadia?

Aku : Mi mithalia...

Bimasena: Kenapa dengan Mithalia?

Aku: Mithalia ingin bertemu kamu.

Terdengar suara tergelak di seberang sana. Apa ia menertawakanku karena gelagapan?

Bimasena: Jadi kamu menghubungi aku hanya untuk menyampaikan Mithalia ingin bertemu denganku?

Aku: Iya.

Bimasena: Hanya itu? tidak ada yang lain?

Aku: I iya.

Bimasena: Betul gak ada yang lain?

Aku: Iyah.

Bimasena: Oke baik Nadia, terimakasih infonya, aku mau lanjut rapat lagi ya. Sampai ketemu lagi.

Aku: Iya.

Bimasena mematikan teleponnya.

Aku lupa, dulu aku pernah menjuarai Putri Pariwisata. Tidak tanggung-tanggung, aku juara I. Begitu luwesnya aku melenggang di atas panggung, dan begitu lancarnya aku menjawab setiap pertanyaan juri.

Tapi berbicara dengan Bimasena, itupun melalui saluran telepon, hanya iya, iya dan iya yang bisa keluar dari mulutku.

Sekarang aku tidak perlu tersinggung lagi pada Tristan. Memang benar dan aku sudah sepakat dengan Tristan.

Aku ini bo doh, gob lok dan semua kata-kata yang merupakan sinonimnya.

********************

Terimakasih telah membaca readers kesayangan.

Jangan lupa dukungannya yah.

Bila novel ini agak nakal, jangan ikutan nakal ya. Namun lihatlah pesan yang terkandung di dalamnya. Meskipun pesannya hanya seujung kuku.

Novel ini dibuat sekedar untuk menghibur readers.

Menemani readers pada waktu luang. Ataupun teman dikala sepi (alay ya?)

Tetap sehat dan bahagia selalu untuk kalian

😘😘😘😘😘😘

INA AS

Fb: INA AS

Instagram: INA AS

Readers, dapat salam rindu dari:

- Mas Hadi

- Mas Adit

- Pak Abraham

Terpopuler

Comments

Wina Destania

Wina Destania

bener ya novel yang berkelas itu baru baca satu part aja udah kayak haus terasa banget

2024-09-08

1

Wahyu Adara

Wahyu Adara

ngakak, wes pokoke narasinya mantep👍🏻🤣

2024-04-21

2

Jong Nyuk Tjen

Jong Nyuk Tjen

aku baca yg ke 2 kalinya nih thor . Rasanya gmna gitu am novel ini ?

2023-10-24

5

lihat semua
Episodes
1 1. Tristan Atmaja (Rev)
2 2. Bimasena
3 3. Hanya iya dan iya
4 4. FreddCo Energy
5 5. Sindiran yang Berulang
6 6. Pelanggan Ngotot
7 7. Saat Ia Datang
8 8. Hakimah
9 9. Jatuh Cinta atau Sekedar Kagum?
10 10. Mana Lututmu?
11 11. Menyenangkan Tetapi Menyiksa
12 12. Dalam Masalah
13 13. Beri Aku Satu Kata
14 14. Kamu Menghibur Jiwaku
15 15. Pengenalan Medan Operasi
16 16. Jangan Ganggu Aku Lagi
17 17. Ujian Terdahsyat
18 18. Siapa Lagi Yang Akan Membahagiakannya?
19 19. Kau Jadikan Wanita Yang Berharga
20 20. Aku Pemujamu
21 21. Sang Penggoda
22 22. Biarlah Hati Melebarkan Sayapnya
23 Survey
24 23. Terbukalah Padaku
25 24. Bertahan dengan Puing yang Terserak
26 25. Selalu Memikirkanmu
27 26. Kamu Jangan Mati
28 27. Reunion Part 1 / 3
29 28. Reunion Part 2 / 3
30 29. Reunion Part 3/3
31 30. Kala Memberimu Dosa
32 31. Menyesatkan Diri Ke Dalam Dosa
33 32. Membenahi Semua Perasaan
34 33. Senandung Lagu Rindu Untuk Jiwa Yang Galau
35 34. Apa Yang Membuatmu Berubah?
36 35. Seolah Kau Belahan Jiwa
37 36. Sang Penakluk Sejati
38 37. Dibawah Tatapan Yang Menikam Jantung
39 38. Terhempas di Padang Rindu
40 39. Hubungan Diluar Kelaziman
41 40. Sebatas Mimpi
42 41. Tak Ingin Beranjak dari Kekhilafan.
43 42. Beautiful Night (1)
44 43. Beautiful Night (2)
45 44. Menabuh Genderang Perang
46 45. Hati Yang Telah Terkunci
47 46. Kaliurang Reunion (1)
48 47. Kaliurang Reunion (2)
49 48. Kaliurang Reunion (3)
50 49. Kaliurang Reunion (4)
51 50. Kaliurang Reunion (5)
52 51. Kaliurang Reunion (6)
53 52. Angkara Murka di Langit Kaliurang
54 53. Lara dibalik Rasa
55 54. Penghancur Segala Logika
56 55. Rasa yang Terlampau Besar
57 56. Baby Breath
58 57. Tidak Terlatih Untuk Patah Hati
59 58. Nadiaku
60 59. Nama yang Terpatri di Sanubari
61 60. Lelaki Majnun
62 61. Keadaan Yang Tidak Berpihak
63 62. Langkah Tertuju Padamu
64 63. Apapun Kulakukan Untukmu
65 64. Apa Ada Pria yang Bernasib Sama Seperti Dirinya?
66 65. A Night To Remember
67 66. Dua Pria Bertemu
68 67. Di Ambang Perpisahan
69 68. Dia Telah Pergi
70 69. Segalanya Tidak Mudah
71 70. The Blue Sapphire
72 71. New Baby Breath
73 72. Untuk Ayah Tercinta
74 73. Keinginan Gila Pria Itu
75 74. A Night To Remember (2)
76 75. Cerita Tentang Bulan Kesiangan
77 76. Cerita Telah Berlalu
78 77. Mentari Berselimut Mendung
79 78. Maafkan, Aku Mencintai Istrimu
80 79. Yang Telah Pergi
81 80. Mengecap Rasa Usai Badai
82 81. Tidak Ada Kata Terlambat
83 82. Te Echo De Menos (Aku Rindu Padamu)
84 83. Let Him Fly
85 84. Berhenti Bersembunyi
86 85. Reunion: The Wedding Guest
87 86. Reuni: Impian Yang Tidak Kesampaian
88 87. Hati Yang Telah Dicuri
89 88. Dua Manusia Bodoh
90 89. I don’t know why I miss you so well
91 90. Sebuah Nama
92 91. Cinta Baru Penawar Rindu
93 92. Lautan Kekecewaan
94 93. Aku, Kamu, Dia dan Glor
95 94. Menjadi Bagian Dari Masa Lalu
96 95. Di Penghujung Jalan
97 96. Dia Yang Datang Kembali
98 97. Lagu Tentang Cinta
99 98. Pria Yang Membuatnya Sekarat
100 99. Petualangan Terbesarnya
101 100. Penjajah Hati
102 101. Hidup Dibawah Pengaruhnya
103 102. Wanitaku Bukan Wanita Bodoh
104 103. Hopefully You Will Become My Future
105 104. Ayah dan Calon Suami Yang Baik
106 105. Eres mi alma gemelo (Kamu adalah separuh hatiku)
107 Bukan Update
108 106. Takkan Ada Cinta Yang Lain
109 107. Apa Yang Tidak Kuberikan?
110 108. Hati Merah Jambu Menjadi Ungu
111 109. Seamos Felices Juntos
112 110. I Will Always Love You
113 111. Bunga Merekah Tak Sampai Semusim
114 112. Ranting-ranting Asa yang Patah
115 113. Rindu yang Memorak-porandakan.
116 114. Love is a battle
117 115. Berselancar di Lautan Asmara
118 116. Titik Lemah Panglima
119 117. Bahagia Untukmu
120 118. Aku Tanpamu
121 119. Me and Reunion
122 120. Binaran Hati yang Berseri
123 121. Lembar Baru
124 122. Your Imagination
125 123. Ahli Hipnotis
126 124. Cuffing Season
127 125. Menjadi Nyonya Bimasena
128 126. Brown Eyed Handsome Man
129 127. The Blue Night
130 128. Petualangan Baru
131 129. Pengalaman Fantastis
132 130. Epilog. Reuni: Nadia, Cinta Terbaikku.
133 Extra Part 1.
Episodes

Updated 133 Episodes

1
1. Tristan Atmaja (Rev)
2
2. Bimasena
3
3. Hanya iya dan iya
4
4. FreddCo Energy
5
5. Sindiran yang Berulang
6
6. Pelanggan Ngotot
7
7. Saat Ia Datang
8
8. Hakimah
9
9. Jatuh Cinta atau Sekedar Kagum?
10
10. Mana Lututmu?
11
11. Menyenangkan Tetapi Menyiksa
12
12. Dalam Masalah
13
13. Beri Aku Satu Kata
14
14. Kamu Menghibur Jiwaku
15
15. Pengenalan Medan Operasi
16
16. Jangan Ganggu Aku Lagi
17
17. Ujian Terdahsyat
18
18. Siapa Lagi Yang Akan Membahagiakannya?
19
19. Kau Jadikan Wanita Yang Berharga
20
20. Aku Pemujamu
21
21. Sang Penggoda
22
22. Biarlah Hati Melebarkan Sayapnya
23
Survey
24
23. Terbukalah Padaku
25
24. Bertahan dengan Puing yang Terserak
26
25. Selalu Memikirkanmu
27
26. Kamu Jangan Mati
28
27. Reunion Part 1 / 3
29
28. Reunion Part 2 / 3
30
29. Reunion Part 3/3
31
30. Kala Memberimu Dosa
32
31. Menyesatkan Diri Ke Dalam Dosa
33
32. Membenahi Semua Perasaan
34
33. Senandung Lagu Rindu Untuk Jiwa Yang Galau
35
34. Apa Yang Membuatmu Berubah?
36
35. Seolah Kau Belahan Jiwa
37
36. Sang Penakluk Sejati
38
37. Dibawah Tatapan Yang Menikam Jantung
39
38. Terhempas di Padang Rindu
40
39. Hubungan Diluar Kelaziman
41
40. Sebatas Mimpi
42
41. Tak Ingin Beranjak dari Kekhilafan.
43
42. Beautiful Night (1)
44
43. Beautiful Night (2)
45
44. Menabuh Genderang Perang
46
45. Hati Yang Telah Terkunci
47
46. Kaliurang Reunion (1)
48
47. Kaliurang Reunion (2)
49
48. Kaliurang Reunion (3)
50
49. Kaliurang Reunion (4)
51
50. Kaliurang Reunion (5)
52
51. Kaliurang Reunion (6)
53
52. Angkara Murka di Langit Kaliurang
54
53. Lara dibalik Rasa
55
54. Penghancur Segala Logika
56
55. Rasa yang Terlampau Besar
57
56. Baby Breath
58
57. Tidak Terlatih Untuk Patah Hati
59
58. Nadiaku
60
59. Nama yang Terpatri di Sanubari
61
60. Lelaki Majnun
62
61. Keadaan Yang Tidak Berpihak
63
62. Langkah Tertuju Padamu
64
63. Apapun Kulakukan Untukmu
65
64. Apa Ada Pria yang Bernasib Sama Seperti Dirinya?
66
65. A Night To Remember
67
66. Dua Pria Bertemu
68
67. Di Ambang Perpisahan
69
68. Dia Telah Pergi
70
69. Segalanya Tidak Mudah
71
70. The Blue Sapphire
72
71. New Baby Breath
73
72. Untuk Ayah Tercinta
74
73. Keinginan Gila Pria Itu
75
74. A Night To Remember (2)
76
75. Cerita Tentang Bulan Kesiangan
77
76. Cerita Telah Berlalu
78
77. Mentari Berselimut Mendung
79
78. Maafkan, Aku Mencintai Istrimu
80
79. Yang Telah Pergi
81
80. Mengecap Rasa Usai Badai
82
81. Tidak Ada Kata Terlambat
83
82. Te Echo De Menos (Aku Rindu Padamu)
84
83. Let Him Fly
85
84. Berhenti Bersembunyi
86
85. Reunion: The Wedding Guest
87
86. Reuni: Impian Yang Tidak Kesampaian
88
87. Hati Yang Telah Dicuri
89
88. Dua Manusia Bodoh
90
89. I don’t know why I miss you so well
91
90. Sebuah Nama
92
91. Cinta Baru Penawar Rindu
93
92. Lautan Kekecewaan
94
93. Aku, Kamu, Dia dan Glor
95
94. Menjadi Bagian Dari Masa Lalu
96
95. Di Penghujung Jalan
97
96. Dia Yang Datang Kembali
98
97. Lagu Tentang Cinta
99
98. Pria Yang Membuatnya Sekarat
100
99. Petualangan Terbesarnya
101
100. Penjajah Hati
102
101. Hidup Dibawah Pengaruhnya
103
102. Wanitaku Bukan Wanita Bodoh
104
103. Hopefully You Will Become My Future
105
104. Ayah dan Calon Suami Yang Baik
106
105. Eres mi alma gemelo (Kamu adalah separuh hatiku)
107
Bukan Update
108
106. Takkan Ada Cinta Yang Lain
109
107. Apa Yang Tidak Kuberikan?
110
108. Hati Merah Jambu Menjadi Ungu
111
109. Seamos Felices Juntos
112
110. I Will Always Love You
113
111. Bunga Merekah Tak Sampai Semusim
114
112. Ranting-ranting Asa yang Patah
115
113. Rindu yang Memorak-porandakan.
116
114. Love is a battle
117
115. Berselancar di Lautan Asmara
118
116. Titik Lemah Panglima
119
117. Bahagia Untukmu
120
118. Aku Tanpamu
121
119. Me and Reunion
122
120. Binaran Hati yang Berseri
123
121. Lembar Baru
124
122. Your Imagination
125
123. Ahli Hipnotis
126
124. Cuffing Season
127
125. Menjadi Nyonya Bimasena
128
126. Brown Eyed Handsome Man
129
127. The Blue Night
130
128. Petualangan Baru
131
129. Pengalaman Fantastis
132
130. Epilog. Reuni: Nadia, Cinta Terbaikku.
133
Extra Part 1.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!