DAVID DAN ZAYN

Sesampainya di rumah Alice, David dan Alice pun di sambut oleh Zayn dengan tatapan yang tidak suka terhadap David. Alice yang melihat hal itu pun langsung berkata sinis.

“Ngapain masih di depan pintu, gue sama tamu gue nggak boleh masuk?!” Sarkas Alice.

“Hmmbb..boleh, masuk aja.” Sahut Zayn mencoba tenang.

Alice pun langsung masuk dan menggandeng tangan David yang mana membuat Zayn semakin marah, tapi dia harus mengontrol emosinya karena dia tak mau semakin jelek di mata Alice, dia harus berusaha keras untuk mendapatkan hati Alice.

Vira yang melihat Alice dan David sudah datang pun langsung mengajak mereka berdua ke meja makan, karena sebelumnya Alice sudah mengirim pesan pada Vira bahwa David akan mampir untuk makan malam bersama di rumah, Zayn juga sudah mengetahui hal ini dari Vira.

David yang sedikit kurang nyaman di gandeng sama Alice pun melepaskan gandengan mereka perlahan dan David pun menasehati Alice.

“Alice sekarang kamu sudah punya suami, dan saat ini suami kamu juga di sini, kamu nggak boleh seperti ini, mulai sekarang Alice harus bisa menghargai suami Alice.” Ucap david lembut.

“Huuhhh..! Baiklah Kak, karena ini permintaan Kakak, Alice akan berusaha untuk terima dia, tapi Alice juga nggak janji bisa bersikap halus dengan Zayn, jadi jangan paksa Alice.”

“Anak baik.” Sahut David sembari mengusap pucuk kepala Alice dengan lembut.

Alice pun tersenyum karena di perlakukan begitu lembut oleh David. Alice melupakan keberadaan Zayn yang tepat berada di hadapannya dengan tatapan marahnya.

Zayn yang terus menerus melihat adegan mesra mereka pun makin geram dan memilih untuk kembali ke kamarnya, dia lebih baik melewatkan makan malamnya dari pada melihat mereka berdua bermesraan di depannya.

“Sorry gue mau balik ke kamar duluan, mau istirahat.” Pamit Zayn pada mereka bertiga.

“Nggak ikut makan dulu Zayn?” Tanya Vira.

“Enggak Vir, gue udah kenyang, kalian bertiga lanjutin aja makan malamnya.” Ucap Zayn dingin dan dia langsung pergi menuju kamarnya.

“Ca jaga sikap loe dong, tuh kasian suami loe cemburu Ca.”

“Mana ada dia cemburu Vir, jangan ngaco.”

“Haishh..sudahlah, terserah loe Ca.”

Mendengar ucapan kedua gadis di hadapannya, David pun hanya memilih untuk diam. Setelah makan malam selesai David pun berpamitan, tapi tiba-tiba Zayn memanggilnya dan mengajak David untuk berbicara empat mata.

Alice tadinya tidak mengizinkan David untuk berbicara dengan Zayn. Setelah David mengatakan tidak akan terjadi kekerasan apapun, barulah Alice membiarkan mereka berbicara.

Setelah Alice dan Vira masuk ke kamar mereka, barulah Zayn membuka percakapannya.

“Gue nggak mau basa basi, loe tahu gue suami Alice, gue nggak suka loe deket-deket sama Alice.” Jelas Zayn memperingatkan.

“Hmmb..gue tahu itu, gue tahu batasannya, jadi loe tenang aja.” Sahut David datar.

“Dan sebaiknya loe harus aga baik-baik dia, kalau sampai loe bikin Alice nangis atau terluka kaya kemarin lagi , gue pastiin bakal rebut dia dari loe.” Imbuh David lagi memperingati.

“Tanpa loe suruh gue pasti bakalan jaga dia.” Sarkas Zayn.

“Bagus, gue pegang janji loe.” Ucap David sambil menepuk bahu Zayn.

Kemudian David meninggalkan rumah mereka setelah berpamitan lagi dengan Alice.

Meski perasaan David kini tengah bercampur aduk, karena masih mencerna kenyataan yang sedang dia hadapi. Hatinya sakit, tentu saja sakit. Apakah David rela Alice bersama pria lain? Sesungguhnya dia tidak rela, hatinya memberontak.

Tapi apa daya, dia tidak mungkin melakukan hal yang di luar kendalinya. Dia harus segera mengubur dalam-dalam perasaannya kepada Alice.

“Semoga kamu selalu bahagia Alice.” Gumam David sembari menengadahkan wajahnya, karena menahan air matanya yang hampir terjatuh.

.

.

.

.

.

.

Bersambung....

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***