RUMAH SAKIT

“Ok Vir, ayo masuk ke mobil dulu. kita cari Alice sama-sama.” Sahut David.

Setelah Vira memberitahukan hilangnya Alice pada David, dia pun langsung mulai melacak keberadaan Alice melalui nomor ponselnya. Hal ini memudahkannya menemukan Alice, meski harus membutuhkan waktu untuk melacaknya.

Setelah hampir setengah hari, David akhirnya menemukan lokasi Alice yang berada di hotel A. David pun langsung mengajak Vira menuju hotel tersebut, tak lupa Vira juga langsung memberitahukan Zayn dan mengirim lokasi hotel tersebut. Saat itu Vira sama sekali lupa akan hubungan Zayn dan Alice belum di ketahui oleh David.

Sesampainya di hotel tersebut David dan Vira pun langsung menanyakan nomor kamar atas nama Alice, sekalian meminta petugas membawakan kunci cadangan kamar tersebut, karena Vira merasa khawatir Alice kenapa-kenapa karena suaranya di telfon tadi sangat lemah.

Tak selang beberapa lama setelah David dan Vira menuju kamar Alice, Zayn pun datang dan menanyakan hal yang sama, setelah mengetahui nomor kamar Alice dia bergegas naik lift.

Sesampainya di depan pintu kamar Alice, Vira mencoba mengetuk pintu terlebih dahulu.

Tok..tok..tok..!!

“Ca ini gue Vira, bukain pintunya Ca.” Teriak Vira khawatir.

Merasa tak ada jawaban dari dalam tanpa pikir panjang David pun langsung membuka pintu kamar Alice dengan kunci cadangan tadi.

Betapa kagetnya mereka berdua melihat Alice yang sudah tergeletak di atas kasurnya dengan wajah yang pucat. Seketika tangis Vira pecah melihat kondisi sahabatnya itu.

“Hiks..hiks..Caca bangun loe jangan nakutin gue.” Vira menepuk-nepuk pipi Alice agar dia sadar, tapi Alice sama sekali tidak meresponnya.

David pun langsung bertindak dan mencoba memeriksa keadaan Alice terlebih dahulu.

“Sebaiknya kita bawa ke rumah sakit Vir, Alice kekurangan cairan karena kelelahan sehingga menyebabkan dia pingsan.” Jelas David yang langsung menggendong Alice untuk segera ia bawa ke rumah sakit, Vira pun hanya mengikutinya dari belakang.

Saat Zayn sampai di depan pintu kamar Alice dan ingin mengetuk pintu tersebut, tiba-tiba pintu terbuka yang mana membuat Zayn kaget bahwa Alice sudah di gendong pria lain dengan wajahnya yang sangat pucat.

Zayn yang hanya memperhatikan Alice pun langsung ingin merebut Alice dari gendongan David. Dengan sigap David langsung menepis Zayn. Tanpa perduli dengan Zayn dan siapa dia, David terus mempercepat langkah kakinya karena keadaan Alice semakin memburuk. Vira yang ingat akan apa yang sudah dia lakukan tadi pun langsung menghentikan Zayn.

“Zayn biarin dulu kak David yang bawa Alice ke rumah sakit. Kamu ikutin kita dari belakang aja.” Ucap Vira menenangkan Zayn.

Zayn pun menurut dan mengikuti mobil mereka, karena Zayn merasa bersalah atas apa yang sudah dia lakukan pada Alice sehingga membuatnya harus masuk rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit Alice pun langsung mendapat perawatan intensif. Sedangakan David menghubungi mama Alice untuk memberitahukan keadaan Alice.

“Hallo Tante, ini David Tan.” Sapa David sopan.

“Nak david, udah lama kamu nggak hubungi tante, gimana kabarmu Nak? Kapan kamu akan kembali kemari?” Tanya mama Alice berentetan.

“Maaf Tan, kabar David baik kok Tan, David udah kembali Tan, sebenarnya malam ini David berencana ke rumah Tante, tapi sekarang ada keadaan darurat yang harus saya sampaikan ke Tante terlebih dahulu.” Jelas David.

“Ada masalah apa Nak? Bilang aja sama Tante, Tante pasti bantu.” Sahut Nyonya Riana sedikit khawatir.

“Sebenarnya saat ini Alice masuk rumah sakit Tan.”

Pernyataan David pun langsung membuat Riana kaget hingga menjatuhkan handphonenya dan seketika ia pun juga menangis. Riana segera mengambil kembali ponselnya.

“A..Alice kenapa David? Sekarang berada di rumah sakit mana? Biar tante langsung kesana.” Tanya Riana gelisah.

“Tante tenang dulu, bukan hal serius. Alice hanya kelelahan dia pingsan karena kekurangan cairan.” Jelas David.

Setelah mendapatkan alamat rumah sakitnya Riana pun langsung melajukan mobilnya kesana.

Sedangkan Zayn yang melihat percakapan David dan mertuanya yang begitu akrab pun merasa cemburu.

“Siapa sebenarnya laki-laki itu? Mengapa Alice bahkan Mama juga mengenalnya?!” Gumam Zayn dalam hati.

.

.

.

.

.

.

Bersambung.....

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***