PINDAHAN RUMAH

Alice dan Zayn pagi-pagi sekali sudah sibuk untuk berkemas, karena akan pindah ke rumah baru mereka. Mama Alice pun juga ikut membantu mereka, setelah selesai sarapan mereka pun langsung berpamitan pada mama Alice.

“Ma kami pergi dulu ya, nanti Alice bakal sering-sering main ke sini.” Sambil memeluk Mamanya dengan haru.

“Iya sayang, hati-hati di jalan sayang, Mama pasti akan merindukanmu.” Riana Lalu mencium kening putrinya.

“Zayn jaga anak Mama ya.” Ucap Riana berlinang air mata.

“Iya ma, Zayn akan jaga Alice.” Jawab Zayn patuh.

Setelah berpamitan mereka pun langsung melaju pergi menuju rumah baru mereka.

Saat di perjalanan menuju rumah baru Alice dan Zayn sudah sepakat untuk tidur di kamar yang berbeda dan merahasiakan hubungan mereka di kampus, karena keduanya menginginkan hal yang sama.

“Baguslah loe langsung setuju, jadi gue nggak perlu cari alasan lain.” Kata Zayn dengan sinis.

“Dihh...siapa juga yang pengen tidur sama loe, takut alergi.” Ketus Alice.

“Emang gue apaan?” Jawab Zayn kesal.

“Tau apaan, udahlah gue capek males debat sama loe.” Alice langsung memejamkan matanya.

“Ciihh...terserah loe.” Jawabnya makin kesal dengan Alice.

“Mending gue dengerin musik.” Gumam Zayn sendiri.

Sepanjang perjalanan pun mereka tak saling mengganggu lagi setelah perdebatan tadi,a hingga akhirnya mereka sampai di rumah barunya.

Rumah baru yang megah dan mewah membuat Alice terpesona dengan pemandangan sekitar yang indah dan sejuk, karena banyak tumbuhan dan tanaman di halaman rumah. Kebetulan juga rumah mereka tidak terlalu jauh dari kampus mereka. Ya ini termasuk kompleks mewah yang ada di daerah tersebut. Alice pun langsung berkeliling rumah untuk menikmati pemandangan sekitar.

“Hmmm..” Alice menghirup udara segar sekitar.

“Ngapain loe? Bantuin nih? Barang-barang loe banyak, pindahin sendiri ke kamar loe tuh disebelah sana.” Sambil menunjuk kamar Alice yang berada di lantai dua tak jauh dari tangga.

“Hmbbtt...ya ya bawel banget sih, ntar gue yang urus barang gue sendiri, gue mau nikmatin pemandangan di komplek ini dulu.” Ketus Alice sambil meninggalkan Zayn sendiri di ruang tamu.

“Enak bener tuh anak nggak di beresin dulu barang-barangnya, sekarang maen ngabur gitu aja.” Gerutu Zayn.

Dia pun langsung menyuruh pembantu rumah untuk membereskan barang Alice ke kamarnya, karena Zayn nggak suka rumahnya berantakan.

Setelah menjelang sore Alice baru pulang dari menikmati pemandangan di kompleks tersebut.

“Kemana aja loe, udah sore baru nongol?” Geram Zayn.

Karena kalau ada apa-apa sama Alice pasti dia yang bakal disalahin.

“Dih kepo, suka-suka gue dong mau kemana.” Cletuk Alice dengan santainya.

“Terserahlah.” Jawab Zayn singkat.

“Kalau ada apa-apa sama loe jangan salahin gue.” Sambungnya lagi dengan kesal.

“Ishhh macan.” Gumam Alice.

“Apa loe bilang?”

“Bukan apa-apa kok.” Alice langsung berlalu menuju kamarnya.

Kamarnya yang sudah rapi karena tadi sudah dirapikan oleh pembantu mereka.

“Hufft..untung kamar udah rapi, capek jalan-jalan seharian, waktunya mandi, makan, terus bobok deh.” Ucap Alice dengan gembiranya.

Setelah selesai makan malam Alice pun langsung menuju kamarnya kembali untuk istirahat. Sedangkan Zayn sudah di kamarnya sejak selesai bertengkar tadi.

Akhirnya mereka berdua melewati malam ke dua pernikahan di kamar masing-masing.

Pindahan rumah selesai 😘

.

.

.

.

.

Jangan lupa ya kasih author dukungannya.

Terima kasih..happy reading🙏😊

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***