Aku Tidak Mengira Akan Menjadi Seperti Ini!

Tahun Suci 1297, Bulan Kedua.

Kastil Margrave Artrez, Kota Athen.

Aku terbangun karena merasakan dinginnya angin pagi yang masuk melalui jendela di samping tempat tidurku.

Bagus, aku berhasil bangun sepagi ini!

Ya, aku bangun pagi agar Scilla tidak mengganti pakaianku. Siapa yang tidak malu ketika ada gadis remaja yang mengganti pakaian pria hingga pakaian dalamnya?

Nah, sesuatu seperti itu.

Apalagi, Scilla selalu terkikik seolah mengejekku ketika dia melihat milikku.

Kuh, aku tahu milikku masih kecil!

Umurku masih 8 tahun!

Aku bangkit dan menuju pintu kamarku dengan masih menggunakan piyama lalu membuka pintunya. Ketika aku keluar, aku melihat Scilla yang telah berjaga dengan sigap di depan pintu kamarku.

Sial!

Sejak kapan kamu berada disini?!

"T—Tuan Muda, mengapa Anda tidak membunyikan lonceng?!" ujar Scilla terkejut.

"T—tunggu, aku bisa menjelaskannya!" ujarku gelisah.

"M—menjelaskan?" tanya Scilla yang masih gelisah.

"Be—benar! Aku telah dewasa, jadi aku akan mengganti pakaianku sendiri!" ujarku cepat.

"E—eh?! T—tapi, bukankah itu merupakan tugas saya?! Bahkan, saya telah mengganti popok Anda semenjak Anda masih kecil," balas Scilla seolah akan menangis.

"T—tapi, aku malu!" teriakku malu lalu berlari menuju kamar mandi.

"Tuan Muda, tolong izinkan saya mengganti pakaian Anda terlebih dahulu!" ujar Scilla saat mengejarku.

"Tidak akan pernah!" balasku dengan keras.

Cih, jauh sekali!

Bagaimana aku dapat menahan panggilan alamku bila itu sudah berada di ambang batas?!

"Tuan Mudaa!" teriak Scilla saat mengejarku di lorong.

"Ku! Jangan berteriak!" balasku berteriak.

Saat aku berlari, aku melewati beberapa ksatria yang sedang berjaga. Namun, mereka hanya melihatku dengan bingung.

Saat itu, terdengar suara yang mengatakan, "Vex, apa yang sedang kamu lakukan?"

Ya, itu ayahku.

Mari manfaatkan dia.

Kemudian, aku bersembunyi di belakang ayahku lalu menunjuk Scilla sembari berkata, "Ayah, saya tidak ingin Scilla mengganti pakaian saya lagi!"

"N—namun!" balas Scilla gelisah.

"Begitukah? Kamu sudah beranjak dewasa, bukan? Scilla, mulai hari ini tidak perlu mengganti pakaian Vex lagi," balas Ayah seolah bangga.

Bagus!

"Kuha!" ujar Scilla terkejut lalu jatuh tersungkur.

"Me—mengapa..." tambah Scilla seolah kalah saat membungkuk di lantai.

"Dan Vex, harap untuk tidak berteriak dan berlarian di lorong," ujar Roxes dengan menarik telingaku.

"Sakit, sakit, sakit! B—baik, Ayah! Saya berjanji!" balasku kesakitan kemudian Roxes melepaskan telingaku.

"Dan kamu juga, Scilla," ujar Roxes.

"B—baik, Tuan! Mohon maafkan saya!" ujar Scilla saat bangkit dengan cepat dan menunduk.

Kemudian, aku memegangi telingaku yang merah. Jika dilihat kembali, meskipun ayah terlihat seperti pria muda dan tidak memiliki otot, kekuatannya luar biasa, bukan?

Apa yang sebenarnya dia lakukan?

Lalu, ayah tersenyum dan berkata, "Bersihkan dirimu, kutunggu di ruang makan," kemudian pergi.

"B—baik, Ayah!" balasku dengan memegang telingaku.

"Huhuhu," ujar Scilla yang masih menangis.

Setelah itu, aku dengan aman membersihkan diriku di kamar mandi lalu bergabung dengan orang tuaku untuk sarapan.

Setelah kami selesai menyantap makanan, ayah berkata, "Kudengar, tadi malam ada pembunuhan terhadap beberapa anggota 'Lemon' yang telah melakukan aktivitas ilegal di wilayah ini," lalu tersenyum menatapku.

"U—uhuk, uhuk!" balasku saat tersedak ketika meminum teh.

Mengapa kamu menatapku?!

Aku berada di dalam kastil ini tadi malam!

M—meskipun aku menyelinap pergi...

"Luar biasa, kudengar mereka hampir tidak pernah terlacak ketika kami memburunya," balas Anna takjub.

"Y—yah, apakah ada laporan tentang kejadian itu, Ayah?" balasku gugup.

"Hmm, kudengar dia dipanggil 'Dewa Kematian' karena dia dapat membunuh tanpa disadari. Saat dia muncul, dia terlihat seperti anak kecil yang memiliki mata merah menyala. Yah, meskipun terlihat kecil, beberapa saksi mata melihat lambang Keluarga Artrez di belakang jubahnya," balas Ayah menatapku dan tersenyum.

Gut!

Ak—aku tidak berhati-hati!

"Eh?!" ujar Anna terkejut kemudian mengalihkan pandangannya ke arahku.

"Vex, kamu tidak melakukan sesuatu yang aneh, kan?" tambah Anna dengan tersenyum.

M—menakutkan!

"T—tidak, Bu! Semalam, saya tidur di tempat tidur dengan nyenyak!" balasku gelisah.

Ya, aku tidak berbohong!

Aku tidur nyenyak di tempat tidurku meskipun aku menyelinap!

"Begitukah? Nah, bila kamu melakukan hal aneh, kamu tahu apa yang akan terjadi, bukan?" balas Anna dengan tersenyum.

"I—iya, Bu!" balasku cepat dengan keras.

"Bagus. Jadi bila kamu ingin pergi meninggalkan kastil, harap membawa pengawal," balas Anna yang masih tersenyum.

"B—baik! Saya berjanji!" balasku.

Ak—aku bersumpah, aku tidak akan pernah melawan ibuku!

"Nah, kami tidak ingin terjadi hal buruk apapun padamu," balas Anna sedih.

Kuh!

Jangan memasang ekspresi seperti itu! Jika begitu, aku tidak dapat menolak permintaanmu!

"B—baik..." balasku.

"Um, lalu apa yang terjadi dengan yang lainnya, Sayang?" tanya Anna dengan mengalihkan pandangannya menuju Roxes.

"Tadi malam setelah aku mendapatkan laporan dari penjaga, aku langsung memimpin para ksatria untuk melancarkan operasi penaklukkan. Saat ini, kami telah menangkap semua anggotanya termasuk para eksekutifnya, Sayang," balas Roxes dengan tersenyum.

Kuh!

Tindakanku sia-sia...

M—mari menyerah.

"Begitukah? Nah, tidak apa-apa untuk saat ini," balas ibu lalu mengalihkan pandangannya ke arahku dengan senyum menakutkannya.

Jika dilihat kembali, para pelayan di sekitar hanya bersikap tenang, bukan?

Bantu aku!

Apakah kalian telah dikontrak dengan sihir agar tidak ikut campur dan membocorkan apapun ketika mendengarkan percakapan kami?

Ku!

Mari berterus terang! Lagipula, aku membutuhkan modal!

"U—um, Ayah, Ibu! Saya punya permintaan!" teriakku dengan bangkit dari tempat duduk.

"A—apa itu?" balas Roxes sedikit terkejut.

"Selama tidak berbahaya, tidak apa-apa," balas Anna dengan ekspresi tidak menerima penolakan.

"Saya ingin mendirikan perusahaan!" balasku cepat.

"Untuk apa?" balas Roxes dan Anna bingung serentak.

Sial, aku tidak memikirkan alasannya!

Mari berikan alasan acak!

"Y—yah, untuk uang jajan... mungkin?" balasku kebingungan.

"Jika itu hanya uang saku, ayah akan memberikan untukmu," balas Roxes tenang.

"T—tidak! Saya ingin mandiri seperti seorang pria sejati!" timpalku dengan keras setelah memikirkan apapun yang terlintas di benakku.

"Be—begitukah?" balas Roxes sedikit tersentak.

"Um, maafkan saya, Ayah, Ibu," balasku karena sikapku yang kurang sopan dengan menunduk.

"Fufufu, tidak apa-apa. Lagipula, ibu senang melihat perkembanganmu," balas Anna tersenyum dan melihatku dengan hangat.

"Tidak apa-apa. Apakah kamu membutuhkan modal untuk usahamu?" balas Roxes riang.

Mari buang harga diriku, aku benar-benar tidak memiliki uang sama sekali untuk saat ini!

"I—iya... ayah..." timpalku malu dengan menunduk seolah berharap.

"Baiklah, aku akan memberimu 100 koin platinum. Jadi, gunakan dengan baik," balas Roxes dengan bangga.

G—gila, banyak sekali!

B—bukankah itu setara anggaran selama setahun wilayah ini?!

"A—apakah tidak apa-apa, Ayah?" balasku dengan gemetar karena mendapat uang banyak.

"Ya, tidak apa-apa. Namun, harap berikan laporan keuanganmu setiap tahunnya," balas Roxes dengan tersenyum.

"Asik! T—terima kasih, Ayah, Ibu! Saya sangat mencintai Ayah dan Ibu!" balasku bahagia dengan melompat.

Ketika aku mengatakan itu, ayah dan ibuku hanya menatapku dengan hangat.

Tetap saja, aku berhasil!

Mari buat perusahaan untuk mendukung aktivitasku.

...----------------...

Distrik Komesial, Bagian Dalam Tembok Kedua, Kota Athen.

Aku sedang berjalan ditemani oleh beberapa pengawal saat akan menuju ke kota. Sebenarnya, para pelayan menyuruhku untuk menggunakan kereta kuda, namun aku menolaknya dengan memaksa karena aku ingin menikmati kota ini.

Ya, selama hidupku, aku belum pernah keluar kota ini kecuali menggunakan kereta kuda.

Kuh.

"Tuan Muda, apa yang sedang Anda pikirkan?" tanya seorang ksatria muda tampan berambut coklat pendek tidak rapi di sampingku dengan heran.

Saat ini, aku ditemani oleh 3 pengawal yang menjagaku. Mereka adalah Etole, Kevin, dan Barrack. Barrack adalah seorang ksatria muda dengan kesan kekar dan memiliki rambut merah.

Yang berbicara kepadaku adalah Kevin. Ketika melihatnya, entah mengapa wajahnya selalu membuatku kesal.

Mengapa?

"Hmm, tidak ada," balasku seolah bosan.

Ya, semenjak tadi aku telah memikirkannya.

Di sepanjang jalan sejak kami berangkat, aku selalu menemukan orang biasa namun memiliki gelagat seperti seorang militer.

Apakah mereka melakukan penyamaran?

Kuh, mengapa orang tuaku sangat overprotektif terhadapku?!

Setelah berjalan cukup lama, kami tiba di Distrik Komersial Kota Athen.

I—ini cukup besar, bukan?

Bahkan, aku sudah berjalan sekitar 3 jam dengan kecepatan biasa semenjak aku memasuki distrik kelas atas.

Dan itu merupakan perjalanan melalui jalan utama.

Ya, kami tidak berbelok-belok.

Saat aku melihat kios makanan yang saling berjejer, aku mendekati mereka untuk membeli makanan dan berkata, "tolong beri aku 5."

"Baik, harap tunggu sebentar!" balas penjual pria paruh baya itu riang.

Saat aku melihatnya mempersiapkan makanan, dia terlihat mencampurkan beberapa bumbu.

"Apakah persediaan garam stabil?" tanyaku penasaran.

"Um, sebenarnya... meskipun sedikit, harga garam setiap tahunnya selalu bertambah tinggi. Saya juga kesulitan mendapatkan beberapa bumbu lainnya karena semakin langka," balas penjual saat mempersiapkan makanan.

"Begitu," jawabku.

Mungkin aku harus menjual itu juga dengan harga murah.

Ya, menurut prinsip ekonomi, bahan pokok yang murah dengan persediaan yang banyak akan laku keras. Aku juga memiliki skill "Search" yang dapat digunakan untuk mencari mineral.

Baik, mari kacaukan harga bahan makanan dan obat-obatan di kerajaan ini.

"Anak Muda, silakan!" ujar penjual itu dengan menyerahkan sate daging.

Sebelum aku mengambil makanan itu, Etole menahanku dengan menyampingkan tangannya, lalu berkata, "Tuan Muda, izinkan saya mencobanya terlebih dahulu."

"Eh?!" ujarku dan penjaga kios serempak terkejut.

Apakah kau ingin mengetes racun?

N—namun, bukankah kau hanya ingin mencobanya menggunakan uangku?!

Mengapa kau tidak mencobanya dengan membelinya sendiri?!

Kuh.

Saat aku melihat Etole menerima dan memakannya, hatiku merasa sangat rumit.

Me—meskipun kau bermaksud baik, tidak kusangka kakek ini akan merampok uangku...

Bahkan, Kevin dan Barrack hanya menatap Etole dalam diam.

Gut!

"A—apakah Anda putra Tuan?" tanya penjual itu dengan sedikit takut.

"T—tida—" ujarku tersela.

"Tentu saja! Beliau merupakan satu-satunya Putra Margrave Artrez, Vex Von Artrez!" ujar Barrack bangga.

Kuh, jangan katakan itu!

"Eh?!" ujar penjual dan beberapa orang di sekeliling kami terkejut.

"Benarkah?!" ujar seorang penjual wanita di sampingnya.

Jika kau mengatakan itu, aku tidak dapat mengelak karena aku tidak menyamar!

Kemudian, aku dihampiri oleh banyak orang dan mereka saling berteriak kepadaku.

"Tuan Muda! Harap terima ini!" ujar seorang ibu dengan menyerahkan beberapa makanan.

"Terima kasih telah menjaga kedamaian kota ini!" ujar seorang wanita lain di dekatku.

"Tuan Muda! Harap ambil ini!" ujar seorang pria paruh baya dan menyerahkan beberapa gelas madu.

"Bukankah Tuan Muda yang telah memberantas Guild 'Lemon'?!" teriak seorang wanita lainnya.

"Eh?! Benarkah?!" ujar beberapa orang di jalan utama terkejut.

Lalu, hampir semua orang di jalan utama distrik komersial datang mendekatiku meskipun beberapa orang militer yang menyamar terlihat kewalahan menahan mereka.

Ku!

"M—maafkan saya! Saya pergi dulu!" ujarku dan meletakkan 1 koin tembaga kepada penjual lalu berlari menjauh.

"Eh?! Terlalu banyak, Tuan Muda!" ujar penjual sate daging itu.

"Tunggu, Tuan Muda!" teriak Etole saat mengejarku diikuti oleh Kevin dan Barrack.

Gut!

Ak—aku hanya ingin menikmati kota ini dengan tenang.

Setelah berlari cukup lama, aku menemukan sebuah bangunan berlantai 3 yang bertuliskan "Guild Pedagang."

Baik, mari memasukinya!

Setelah memasukinya, di dalamnya terlihat ramai. Yah, Kota Athen merupakan pusat bisnis dan kota terbesar di wilayah barat Kerajaan Vetra.

Mari mendaftar dan membuat dukungan agar ceritaku berjalan lancar!

Aku tidak akan gagal kali ini!

...----------------...

Terpopuler

Comments

Fixcy Xi

Fixcy Xi

MC nya malu malu

2021-07-21

0

Alzakia_Ria

Alzakia_Ria

Pfft-kasian Vex bawahannya-Pffffthh

2021-06-23

0

[🍀F i t r i🍁]

[🍀F i t r i🍁]

Up up up

2021-05-28

2

lihat semua
Episodes
1 Aku Bereinkarnasi Menjadi Karakter Novelku Sendiri?!
2 Agar Mencapai Tujuan
3 Salah Perhitungan
4 Aku Tidak Mengira Akan Menjadi Seperti Ini!
5 Ayo Kita Mencari Uang!
6 Pembalasan dan Perekrutan
7 Kekuatan dan Pelatihan
8 Kemajuan Perusahaan
9 Penyesalan
10 Serangan dalam Diam
11 Ketidaksesuaian
12 Guild Petualang
13 Quest Pertama
14 Kemampuan
15 Proyek Raksasa
16 Mengusir Kebosanan
17 Keadaan
18 Konflik
19 Ayo Berlatih!
20 Ayo Beternak!
21 Ujian Masuk
22 Aku Benar-Benar Panik!
23 Hari Pertama Akademi
24 Kelompok Figuran
25 Kekhawatiran Celine
26 Tanggung Jawab Sebagai Penulis Novel
27 Pertarungan Penentuan
28 Senjata yang Harus Disegel, atau Tidak?
29 Kehidupan Akademi
30 Pergerakan Kekaisaran
31 Bawahan Elit
32 Pergantian Posisi
33 Situasi Ibukota Kerajaan Vetra, Coastal
34 Sebelum Ujian Akhir
35 Ayo Mendaftar Menjadi Tentara Raja Iblis Agung!
36 Keadaan Tentara Para Raja Iblis
37 Ujian Akhir Tahun Pertama
38 Kota Athen, Aku Kembali!
39 Pengumuman Author untuk Pembaca Baru
40 Berikan Pedangnya!
41 Apakah Dia Juga Merupakan Dalang Sepertiku?!
42 Makelar Informasi: Ayo Culik!
43 Makelar Informasi: Beri Tahu Aku!
44 Maaf, Mungkin Kami Tidak Akan Bertemu Lagi
45 Upacara Kelulusan
46 Awal Mula: Kurt von Schwarz
47 Awal Mula: Leonard von Cale Rowen Vetra
48 Awal Mula: Calvin von Houten Vetra
49 Awal Mula: Dua Orang Penantang Kegelapan Dunia
50 Aku Kekurangan Tenaga Kerja!
51 Pengumuman Author : Perubahan Sudut Pandang
52 Terima Kasih, Nek!
53 Nasib Sial Calvin
54 Ayo Bangun!
55 Senjata untuk Celine
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Aku Bereinkarnasi Menjadi Karakter Novelku Sendiri?!
2
Agar Mencapai Tujuan
3
Salah Perhitungan
4
Aku Tidak Mengira Akan Menjadi Seperti Ini!
5
Ayo Kita Mencari Uang!
6
Pembalasan dan Perekrutan
7
Kekuatan dan Pelatihan
8
Kemajuan Perusahaan
9
Penyesalan
10
Serangan dalam Diam
11
Ketidaksesuaian
12
Guild Petualang
13
Quest Pertama
14
Kemampuan
15
Proyek Raksasa
16
Mengusir Kebosanan
17
Keadaan
18
Konflik
19
Ayo Berlatih!
20
Ayo Beternak!
21
Ujian Masuk
22
Aku Benar-Benar Panik!
23
Hari Pertama Akademi
24
Kelompok Figuran
25
Kekhawatiran Celine
26
Tanggung Jawab Sebagai Penulis Novel
27
Pertarungan Penentuan
28
Senjata yang Harus Disegel, atau Tidak?
29
Kehidupan Akademi
30
Pergerakan Kekaisaran
31
Bawahan Elit
32
Pergantian Posisi
33
Situasi Ibukota Kerajaan Vetra, Coastal
34
Sebelum Ujian Akhir
35
Ayo Mendaftar Menjadi Tentara Raja Iblis Agung!
36
Keadaan Tentara Para Raja Iblis
37
Ujian Akhir Tahun Pertama
38
Kota Athen, Aku Kembali!
39
Pengumuman Author untuk Pembaca Baru
40
Berikan Pedangnya!
41
Apakah Dia Juga Merupakan Dalang Sepertiku?!
42
Makelar Informasi: Ayo Culik!
43
Makelar Informasi: Beri Tahu Aku!
44
Maaf, Mungkin Kami Tidak Akan Bertemu Lagi
45
Upacara Kelulusan
46
Awal Mula: Kurt von Schwarz
47
Awal Mula: Leonard von Cale Rowen Vetra
48
Awal Mula: Calvin von Houten Vetra
49
Awal Mula: Dua Orang Penantang Kegelapan Dunia
50
Aku Kekurangan Tenaga Kerja!
51
Pengumuman Author : Perubahan Sudut Pandang
52
Terima Kasih, Nek!
53
Nasib Sial Calvin
54
Ayo Bangun!
55
Senjata untuk Celine

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!