'waktunya bekerja'
batin Rei sambil meregangkan tubuhnya dan berjalan masuk ke Paviliun keheningan.
......................
Rei pun langsung mengambil posisi duduk bersila sambil mengeluarkan tungku Alchemist yang pernah ia beli.
"Ren.... buka shop dan beli Bunga Api, Rumput Es,dan Setetes air 7 warna."
perintah Rei kepada Ren.
[ Baik Tuan ]
[ membeli Bunga Api, Rumput Es,dan Setetes air 7 warna. memotong poin sebesar 57.000.000 . sisa poin 443.000.000 poin. ]
[ tanaman obat yang baru saja tuan beli telah Ren masukkan kedalam penyimpanan. ]
Rei pun langsung mengeluarkan tanaman obat yang baru saja ia beli.
Ia langsung memasukkan Bunga Api, Rumput Es,dan Bunga 7 Ular kedalam tungku.
ia mencampur semua bahan tersebut dengan api sedang bewarna biru.
setelah beberapa saat,
pil obat pun hampir jadi.
ia langsung menambahkan setetes air 7 warna ke dalam pil.
boom....
pil tadi langsung mengeluarkan suara seperti telah meledak. ledakkan tadi mengakibatkan muncul kepulan asap yang menutupi pandangan Rei.
"Uhuk....uhuk....hah? apakah aku gagal?"
ucap Rei mengira bahwa pil yang tadi ia buat telah meledak.
Seketika, kepulan asal tadi langsung menghilang dan menampilkan sebuah pil yang bercahaya dengan 3 corak garis.
"ternyata aku berhasil membuat pil ini....yosh!saat nya memberikan obat ini kepada kaisar."
ucap Rei senang.
[ Tuan.... ]
"hmm? kenapa Ren? "
ucap Rei saat Ren memanggilnya.
[ lebih baik...tuan mandi terlebih dahulu. karena,saat ini tuan mengeluarkan bau yang tidak sedap dari tubuh tuan. ]
"emm! iya kau benar Ren. aku mengeluarkan bau yang tidak enak."
ucap Rei sesaat setelah mencium bau tubuhnya.
Rei pun langsung mandi setelah ia mencium bau tubuhnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
setelah selesai mandi,
ia langsung memakai pakaian nya yang bewarna putih yang di belakangnya terdapat seekor burung Phoenix bewarna emas.
setelah selesai berpakaian,
ia langsung keluar dari Paviliun yang tadi sempat ia tempati.
saat ia sampai diluar, para pelayan dan prajurit langsung memerah saat mereka melihat wajah dari Rei.
'kenapa mereka menatap ku seperti itu?'
batin Rei saat melihat para prajurit dan pelayan memandangnya dengan tatapan nafsu.
'hmm... biarlah. lebih baik aku langsung menemui pangeran pertama.'
batin Rei mengacuhkan tatapan para pelayan.
"emm...maaf. apakah kau tahu dimana pangeran pertama berada?"
tanya Rei kepada seorang pelayan.
"i-itu yang mulia pangeran pertama sedang berada di ruang baca bersama dengan pangeran ketujuh."
jawab pelayan tadi.
"kalau begitu...bisakah kau mengantarkan ku ke ruang baca?"
pintah Rei.
"ten-tentu tuan."
balas pelayan tadi.
Rei pun langsung segera pergi ke Ruang Baca dengan pelayan tadi.
.
.
.
.
.
setelah beberapa saat mereka berjalan, mereka akhirnya telah sampai di Ruang Baca.
"terima kasih"
ucap Rei sambil tersenyum kepada pelayan yang telah mengantarkan nya ke Ruang Baca.
"sama-sama tuan."
balas Pelayan tersebut yang kemudian langsung berlari meninggalkan Rei dengan wajah memerah dengan hidung yang mimisan.
'anek sekali....'
batin Rei setelah ia melihat Pelayan tadi yang langsung berlari menjauh darinya.
Rei yang tidak ambil pusing pun langsung mengetuk pintu ruang baca tersebut.
tok...tok...tok...
"bolehkah aku masuk yang mulia?"
tanya Rei dari luar pintu.
"silahkan masuk Junior Rei....:
jawab Yan Liang dari dalam ruangan.
Rei pun langsung masuk kedalam ruang baca.
Yan Liang dan Yan Lu tertegun saat melihat Rei datang ke arah mereka.
...----------------...
jangan lupa,
Like>Favorit>Komentar
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments
REED'DRAGON
MC tolol naif terlalu sopan itu kan dunia kultivasi
2024-01-05
1
abdillah musahwi
loh lupa nggak pake topengnya, kan tadi habis mandi. tuh sistem kenapa nggak ngingetin sih
2023-01-17
1
MANIAK PEMBANTAIAN*_*
cerdas?
2023-01-12
0