

Reincarnating With The System

 

15

"kalau begitu...apa bisa kita mulai?"

tanya Rei ingin melakukan Teleportasi.

"tentu..."

jawab Yan Liang.

......................

Rei pun langsung menyentuh kepala Yan Liang.

"pangeran... sekarang, bayangkan daerah yang berada di depan pintu masuk ibukota."

pintah Rei.

"baik..."

jawab Yan Liang.

Seketika,muncul sebuah gambaran daerah yang dipenuhi rerumputan,pohon,dan sebuah jalan yang mengarah ke sebuah gerbang ibukota di pikiran Rei.

"baiklah..."

ucap Rei yang kemudian melepaskan tangannya dari kepala Yan Liang.

" Teleport..."

ucap Rei.

Seketika,muncul sebuah lingkaran yang terdapat corak corak aneh dibawah kaki mereka semua.

Lingkaran yang awalnya berada di atas tanah, langsung bergerak keatas sampai melewati kepala mereka.

lalu, mereka pun akhirnya menghilang bersamaan dengan hilangnya lingkaran tersebut.

Di luar gerbang ibukota,

tepatnya sekitar 3 km dari arah gerbang.

muncul sebuah lingkaran dari atas Langit.

Lingkaran tersebut langsung turun ketanah dan menampilkan sebuah prajurit dan seorang jenderal, beserta 2 orang laki laki dewasa dan 1 orang anak laki-laki.

Yap... mereka adalah Rei,Yan Liang,Yan Lu, beserta para prajuritnya.

mereka telah sampai didekat pintu gerbang ibukota.

"wah....aku tidak menyangka. ternyata kita berhasil berteleportasi dari hutan kematian sampai ke ibukota!!!"

pekik Yan Lu berteriak girang seperti anak kecil.

bugh....

" berhenti bersikap seperti anak kecil... apakah kau tidak malu kau bertingkah seperti anak kecil padahal umurmu sendiri sudah 16 tahun! Junior Rei saja yang berumur 10 tahun saja lebih dewasa."

tegur Yan Liang setelah menjitak kepala Yan Lu.

"ugh...kenapa kakak kejam sekali...aku hanya kagum karena kita telah melakukan teleportasi."

ucap Yan Lu sambil menggosok kepalanya yang telah dijitak oleh Yan Liang.

Rei pun hanya diam saja ketika melihat kelakuan mereka yang tiba tiba berubah.

'tadi saat si hutan kematian... Pangeran Pertama ( Yan Liang ) tidak seperti ini. bahkan, pangeran ketujuh saja sifatnya langsung seperti anak kecil saat sudah sampai di ibukota.'

batin Rei melihat kelakuan mereka.

" emm...maaf pangeran. lebih baik kita langsung ke Istana saja,agar yang mulia cepat sembuh. dan,kita harus cepat cepat menemukan beberapa bukti agar adik yang Mulia kaisar dihukum seberat-beratnya,agar kekaisaran Yan tidak berada dalam kehancuran."

ucap Rei.

" benar juga...kita harus cepat ke istana."

balas Yan Lu.

" emm.... jenderal. kita pergi ke istana."

pintah Yan Liang.

"baik pangeran."

balas Jenderal.

setelah beberapa saat,

mereka pun sampai di depan gerbang masuk ibukota.

" berhenti...berikan,tanda pengenal kalian dam bayar sebanyak 2 koin emas."

perintah seorang penjaga gerbang.

" lancang!berani sekali kalian menghentikan kami! apakah kalian ingin dihukum lantaran menghentikan yang mulia pangeran?!dan juga...kenapa kalian meminta 2 koin emas kepada orang yang masuk hah?! apakah kalian berniat melanggar aturan kerajaan?!"

bentak Jenderal tadi kepada dua prajurit yang menjaga gerbang.

"hahaha....kalau laki laki disana adalah pangeran,maka aku adalah Kaisar. hahahaha...."

ucap seorang prajurit tertawa.

"berani sekali kalian?! apakah kalian tidak melihat lambang kereta kuda kami?!"

ucap Sang Jenderal marah.

"terlalu lama..."

ucap Reo dingin sambil keluar dari kereta kuda.

Slash....

tubuh dari kedua prajurit tadi langsung menjadi dua lantaran ditebas oleh Rei.

semua orang disana merinding ketakutan karena,tidak ada yang bisa melihat serangan yang dilakukan oleh Rei.

" siapapun yang berani menghentikan keluarga kerajaan...maka mereka akan seperti kedua prajurit ini."

ucap Rei dingin sambil menendang tubuh seorang prajurit yang telah mati tadi.