Black Leon

Ayumna tertidur begitu lelapnya. Hingga tidak menyadari Langit mengendap-ngendap saat masuk ke dalam kamarnya. Langit melangkah mendekat ke ranjang dimana Ayumna tertidur. Ia duduk di tepi ranjang, lalu menyibak kan anak rambut yang menutupi wajah Ayumna. Hingga kini terlihat wajah cantik istrinya.

Langit memperhatikan wajah lelah istrinya itu. Menyusuri setiap sisi wajah Ayumna. Menyentuh bulu mata yang lentik dengan jemarinya, lalu turun ke hidung mancung milik istrinya yang menggemaskan. Terakhir tangannya berhenti di bibir ranum Ayumna yang sangat menggoda dan meminta untuk di cecap.

Tanpa sadar Langit mencondongkan badannya ke depan, lalu mencecap bibir Ayumna dengan pelan. Agar si Empu nya tidak bangun. Ayumna menggeliat saat Langit mencecap bibirnya, namun ia tidak sampai terbangun.

Langit tersenyum melihat Ayumna yang tidak terusik dengan perbuatannya. Aku benar-benar sudah gila. Apa yang aku lakukan padanya? Langit merutuki perbuatannya yang telah masuk ke kamar Ayumna dan mencecap bibir yang sangat menggoda itu.

Langit keluar kamar setelah membenarkan selimut untuk menutupi tubuh Ayumna. Ia melangkah masuk ke dalam kamarnya yang berada di sebelah kamar Ayumna. Sesuai dengan perjanjian, mereka tidur terpisah walau satu atap.

Langit membuka laci di sebelah ranjang tidurnya, lalu mengambil sebuah map berwarna biru. Ia duduk di tepian ranjang, membuka map yang baru di ambilnya tersebut. Sejenak ia menatap map yang di pegang nya dengan senyum-senyum sendiri. Hal konyol yang pernah ia lakukan hanya bersama wanita yang sekarang menjadi istrinya. Padahal dengan kekasihnya yang dulu, ia tidak pernah merasakan rasa seperti yang sekarang ia rasakan.

Langit mengambil ponsel yang ia simpan di atas nakas. Ia mendial nomor seseorang untuk menyuruhnya melakukan sesuatu yang akan merubah kehidupan pernikahannya dengan Ayumna kelak. Ia sudah merasa yakin, akan menjalani pernikahan ini dengan semestinya. Karena sebenarnya ia hanya ingin menikah sekali dalam seumur hidupnya. Ia tidak akan melepas apa yang sudah menjadi miliknya.

"Halo Ed, besok datanglah ke kantorku di jam makan siang. Ada hal yang mau aku sampaikan padamu!" ucap Langit saat sambungan telepon nya di angkat oleh Edwin.

"Ada masalah apalagi hingga kau membutuhkanku? Tentang dunia hitam lo, itu?"

Edwin adalah sahabat sekaligus pengacara Langit. Dia mengetahui segalanya tentang Langit, di banding keluarganya Langit sendiri. Edwin juga selalu membantu Langit saat ada masalah di dunia penuh misteri itu.

"Aku mau membatalkan surat perjanjian yang aku buat dengan Ayumna, kemarin lusa. Aku mau membuat yang baru, agar dia tidak bisa pergi dariku!" Langit berucap lalu tersenyum sendiri sembari menatap map yang berada di pangkuannya.

"Hahaha udah bucin lo, sama dia!" terdengar gelak tawa dari suara Edwin. Membuat Langit menjadi geram.

"Shit! Ngapain juga aku cerita sama lo!" umpat Langit terlihat kesal dengan sahabatnya itu.

"Kalo nggak sama gue? Siapa lagi yang bisa bantu masalah lo ini!" Edwin tidak henti-hentinya menggoda pemimpin Black Leon itu agar tersulut emosi. "Suruh istrimu itu datang juga, besok ketemuan di restoran saja. Aku penasaran, wanita seperti apa yang bisa dengan cepat mengubah pendirian seorang pemimpin Black Leon yang terkenal tidak bisa di sentuh."

Black Leon adalah suatu organisasi di dunia hitam, yang bergerak menghukum organisasi lain yang ketahuan melanggar aturan di dunia hitam. Mereka menghukum para pelanggar hingga sampai ke akar-akarnya.

Siapa yang tak kenal nama Black Leon di pasar gelap? Black Leon adalah organisasi peringkat tertinggi dalam urutan organisasi di dunia hitam. Anggota Black Leon tidak segan menghukum keluarganya sendiri bila ketahuan melanggar peraturan.

Pemimpin mereka juga terkenal sangat sadis dalam menghadapi musuhnya. Namun di sisi lain, dia mempunyai sisi yang lembut bila menyangkut keluarga dan orang terdekatnya.

"Yang penting mulut lo jangan ember!" Langit memperingatkan Edwin. Karena Edwin kerap kali keceplosan tentang pribadi Langit. Meski begitu Edwin tetap menjaga rahasia Langit yang bergerak di dunia hitam.