David vs Rama

Tok.. Tok.. Tok..

Pagi-pagi pintu rumah Sari sudah di ketuk orang.

“Assalamualaikum.” Suara laki-laki dan perempuan mengucap salam bersamaan dari luar.

Sari masih berada di kamar ibunya, sedangkan Teguh dan Ardi sudah berangkat menjalani aktifitasnya beberapa menit yang lalu. Ratih belanja ke warung terdekat, dan David sedang membersihkan tubuhnya di kamar mandi yang berada jauh di belakang.

“Waalaikumusalam.” Teriak Sari dari dalam kamar sang ibu.

Ia memakai sandal rumahannya dan melangkah menuju pintu.

Ceklek.

Sari melihat sosok Rama berdiri di depannya bersama seorang wanita yang ia bilang sahabat. Hal itu, membuat Sari sontak ingin menutup pintu itu kembali. Namun, Rama menahannnya dengan cepat.

“Sar, aku mohon. Tolong dengarkan penjelasan Anita. Kami tidak ada hubungan apa-apa. Apa yang kamu lihat hanya gaya hidup. Dan aku berjanji tidak akan melakukan itu lagi setelah kita menikah.” Ucap Rama lirih.

Sari mengalah, ia membuka pintu untuk Rama dan Anita. Lalu mempersilahkan mereka duduk.

“Sudahlah, mas. Tidak ada yang perlu di jelaskan lagi. Kita sudah selesai.” Ucap Sari malas.

“Sar, tolong dengarkan dulu. Kemarin aku berpikir, apa yang harus aku lakukan untuk memperbaiki kesalahpahaman ini. Lalu, aku menyuruh Anita untuk datang ke sini dan memberikanmu penjelasan.” Rama masih memohon, sementara Anita hanya diam saja.

Anita baru melihat, betapa Rama sangat mencintai tunangannya itu. Ia pikir Rama tidak bersungguh-sungguh untuk bertunangan, mengingat Sari adalah gadis biasa yang penampilan dan status keluarganya, jauh di atasnya.

“Sar, maafkan aku. Sungguh di antara kami tidak ada hubungan apa-apa.” Sambung Anita.

Tiba-tiba Rama menangkap sosok pria berparas tampan dan bertubuh tegap, tengah berjalan menuju kamar Sari dan ingin membuka pintu kamar itu, hanya dengan melilitkan handuk di pinggangnya.

“Siapa dia?” Rahang Rama mengeras.

Jujur ia cemburu, melihat pria yang akan masuk ke kamar tunangannya itu. Sedangkan ia sendiri tidak pernah melakukan hal itu.

Anita dan Sari menoleh ke arah mata Rama.

Anita menganga, ia tak percaya dengan pemandangan indah di depannya. Ternyata, Sari tak se polos penampilannya. Ia tersenyum licik.

“Jadi, sebenarnya kamu memutuskan Rama, karena sudah punya penggantinya.” Ucap Anita.

“Tutp mulutmu, ini tidak seperti apa yang kalian lihat.” Jawab Sari.

David pun menoleh ke sumber suara yang tengah riuh itu. Namun, ia tetap santai masuk ke dalam kamar Sari dan berganti baju.

“Sar, apa maksudnya ini? Jelaskan?” Wajah Rama memerah menahan marah.

Sari menghela nafasnya, ia mengendurkan posisi duduknya.

“Apa yang harus aku jelaskan? Apa itu penting? Lagi pula kita sudah tidak ada lagi hubungan bukan?”

“Sar, kamu masih tunanganku.” Teriak Rama.

“Aku sudah mengembalikan cincinmu, aku bukan lagi tunanganmu. Jadi apa yang aku lakukan bukan lagi urusanmu.”

Bahu Rama merosot, ia tak menyangka Sari yang penurut dan lembut. Bisa lantang, berteriak di depan wajahnya.

Tiba-tiba David duduk di samping Sari dan merangkulnya.

“Kami akan menikah.” Ucapnya.

Sari menoleh ke arah David dan menepis tangan David yang berada di pundaknya.

Rama mengeryitkan dahi, begitupun Anita.

“Drama apa ini?” Tanya Rama kesal.

Sari berdiri. “Bukan hanya kamu yang punya drama, aku juga punya.”

Ia melihat ke arah Anita dan melengos meninggalkan orang-orang yang menyebalkan ini.

“Maaf, Bro. Gue udah lebih dulu nyobain tunangan lo.” Ucap David, membuat dua orang di depannya menganga.

Rama geram, ia langsung menghampiri David.

Bugh

Ia meninju wajah David. Keduanya beradu jotos.

“Rama..” Teriak Anita.

“Sari, tolong ini!” Teriak Anita lagi, tapi Sari yang duduk di tepi tempat tidur kamar ibunya, hanya menutup telinga.

Rama dan David, masih saling pukul memukul, hingga mereka berada di halaman rumah Teguh.

“Ya, Allah.” Ratih langsung berlari, melihat kedua pria itu berkelahi.

“Sudah, jangan ribut di sini. berhenti!” Teriak Ratih.

Seketika, Rama dan David pun berhenti. Rama yang tinggi dan bobot tubuhnya masih kalah besar dengan David, mendapatkan wajah yang babak belur. Sementara David yang memang sering berkelahi, hanya ada darah sedikit di sudut bibir bawahnya.

“Sari..” Teriak Ratih, yang kesal dengan kejadian ini.

Untung saja, di sisi kiri dan kanan rumah Sari ada tanah lapang yang belum di bangun dan hanya ilalang sebagai pembatas jarak antara rumah Sari dengan rumah sebelahnya, membuat aksi kedua pria itu tak di ketahui banyak orang.

“Apa, Bu.” Sari berlari mendengar teriakan sang ibu.

“Kamu kok malah di dalam? Ini kenapa bisa begini?” Tanya Ratih dengan ekspresi bingung.

“Maafkan saya, bu.” Ucap Rama.

David duduk di lantai teras rumah itu. Nafasnya masih memburu. Sementara Anita terus memandangi wajah tampan David. Ia bingung, mengapa bisa dua pria tampan ini merebutkan gadis biasa seperti Sari.

Sari dan Rama masih saling berargumen untuk menjelaskan apa yang terjadi tadi pada Ratih.

“Sudahlah, ibu pusing. Ibu telepon ayah saja supaya cepat pulang.”

Tak lama kemudian, Teguh sampai di rumahnya. Ia beralasan untuk izin dari kantornya, agar cepat-cepat pulang. Sesampainya di rumah, ia melihat dua pria sedang saling bertatapan tajam.

“Ya, Allah, Nak Rama mengapa bisa seperti ini?”

“Nak, David. Ini kenapa?” Teguh terus bertanya.

Ia juga menoleh ke arah Anita. “Ini siapa?”

Anita mengulurkan tangannya pada Teguh. Dan menjelaskan keberadaannya di sini.

“Sari cemburu terhadap saya, Pak. Dan saya ke sini untuk meluruskannya, karena saya hanya sahabat Rama sejak SMP.”

“Ooo begitu.” Teguh dan Ratih mengangguk.

Teguh menengahkan perseteruan yang terjadi antara Sari dan Rama. Sari yang bersikeras untuk berpisah, semantara Rama yang masih memelas kepada kedua orang tua Sari untuk melanjutkan hubungan ini. Ia melupakan sejenak apa yang di katakan David tadi, kata-kata yang menjadi pemicu baku hantam keduanya. Sedangkan David, hanya terdiam, melihat kandasnya hubungan wanita yang ia inginkan sekarang.

“Ya, sudahlah, Nak Rama. Sekarang kalian pulanglah dulu, sepertinya keputusan Sari sudah bulat, atau mungkin anak itu sedang kesal. Lebih baik kalian istirahat di rumah, merenung dan mendinginkan kepala. Setelah semuanya tenang, kita bicarakan lagi.” Ucap Teguh.

Lalu arah mata Teguh pun tertuju pada David. “Nak David juga pulanglah dulu, saya khawatir tetangga bergunjing karena membiarkan, Nak David di sini berhari-hari.” Ucap Teguh lagi yang di angguki Ratih.

“Apa? Berhari-hari menginap di sini?” Gumam Rama dalam hati.

“Sebentar Yah, boleh saya bicara berdua dengan Sari sekali lagi?” Pinta Rama, sebelum mereka pergi.

Sari mengangguk. Mereka memisahkan diri dari jangkauan Teguh dan Ratih, juga dari David dan Anita yang sudah berdiri di mobil mereka masing-masing.

“Sar, apa benar kamu telah tidur dengannya?” Tanya Rama lirih, dengan arah mata tertuju pada David. Sementara David membalas tatapan itu dengan senyum menyeringai.

ia menatap Sari lekat, mencoba mencari kebenaran di sana.

Sari menunduk dan mengangguk. Sontak membuat hati Rama bergemuruh. Tiba-tiba air mata itu lolos lagi dari pelupuk matanya. Ternyata, ia yang kini merasa di khianati.

Terpopuler

Comments

Man Cian

Man Cian

hello pak pengacara lo merasa di hianati 😆😆😆😆trus yg lo lakuin selama ini apa 😏😏😏😏🤬🤬🤬

2022-11-15

2

Npy

Npy

laki mmg gitu kok, lucuu 🤣🤣
Dia yg sering celup sana sini masih merasa paling setia, giliran tunangannya dtiduri pria lain,, langsung merasa yg paling tersakiti, paling terkhianati, paling terluka 🤣🤣🤣🤣 si Rama itu Pengacara apa Pelawak sich 😏🤭😋🤣🤦‍♀

2022-08-21

4

Farra

Farra

1 sama loh Rama🤣

2022-07-07

2

lihat semua
Episodes
1 Tunangan
2 prinsip
3 Aku percaya padanya
4 Hanya sahabat
5 aku tak bisa marah
6 keluarga Rama
7 di selingkuhin lagi
8 petaka itu terjadi
9 David Osborne
10 Jadi buronan
11 tidak boleh terpuruk
12 Sang pelindung
13 aku bukan wanita pilihan
14 dia datang
15 keluarga hangat
16 menginap
17 David vs Rama
18 menjauh
19 aku akan kejar, kemana pun kamu bersembunyi
20 aku akan memiliki bayi
21 aku benci kamu
22 pria menyebalkan
23 kamu milikku
24 menikahlah denganku
25 menerima balasan
26 wanita hamil yang sulit di atur
27 perbedaan kita banyak
28 tidak punya pilihan
29 menantu idaman
30 meminta restu
31 ternyata menjadi baik itu sulit
32 persiapan pernikahan 1
33 persiapan pernikahan 2
34 ijab qobul
35 kena tulah
36 terima kasih, Om
37 ibu hamil banyak maunya
38 menunggu hingga siap
39 surprise
40 tak boleh egois
41 Akhirnya...
42 anak jaman sekarang
43 beda budaya
44 aku lebih bahagia
45 mood booster
46 bisa mengambil hati
47 malu-maluin
48 Aku bisa mendapatkanmu kembali
49 penghilang stres
50 sosok itu adalah kamu
51 setiap manusia pernah berbuat salah
52 Roti sobek
53 bisa licik juga
54 bertemu kakak ipar yang tidak jadi
55 tamu asing
56 percaya padaku
57 nenek lampir
58 sulit mengatakan cinta
59 Elvira Osborne
60 titik terang
61 bertemu Rama
62 masa lalu Elvira
63 smoked salmon
64 malaikat itu menantuku
65 selesaikan urusan pertama
66 selesaikan urusan kedua
67 dasar gombal!
68 kekhawatiran David
69 Takut kehilangan
70 mengantarnya pergi
71 fakta terungkap 1
72 fakta terungkap 2
73 bertemu Bianca
74 fakta terungkap 3
75 fakta baru lagi
76 haruskah aku melupakan perkataan itu?
77 sejuta kenikmatan rasa
78 mengagumi Ardi
79 selamat ulang tahun, Sari
80 petaka itu terjadi lagi
81 sedih di acuhkan
82 mengajukan syarat
83 Sari berbeda
84 membuat iri orang
85 meluluhkan hati Sari
86 aku membutuhkanmu
87 lampu ajaib
88 karena kamu juga mencintaiku
89 suami idaman
90 menagih janji
91 ingin membuatnya cemburu
92 Aku akan selalu ada di sisimu
93 semakin gemas
94 berkat doa ayah dan ibu
95 memiliki lima anak
96 om-om mesum
97 cinta atau nafsu
98 bertekuk lutut
99 akhir cerita Dito
100 Bayi mirip Rama
101 Rama dan Melisa
102 menyentuhmu lagi dan lagi
103 Rama dan Melisa 2
104 beruntung memilikimù
105 teman hidup
106 teman yang menjadi lawan
107 pernikahan Rama dan Melisa
108 makan malam bersama
109 kampung halaman 1
110 kampung halaman 2
111 kampung halaman 3
112 Tuhan selalu memberikan yang kita butuhkan
113 hamil lagi
114 Samuel dan Elvira
115 Ardi, Nina, dan Matt
116 pulang ke tanah air
117 Manis
118 genk casanova
119 semua bahagia
120 ~bonus chapter 1~
121 ~bonus chapter 2~
122 ~bonus chapter 3~
123 ~bonus chapter 4~
124 ~bonus chapter 5~
125 Rama, Melisa, dan Anita 1
126 Rama, Melisa, dan Anita 2
127 ~bonus chapter 6~
128 ~bonus chapter 7~
129 ~bonus chapter 8~
130 Gaya sama, walau dari ibu yang berbeda
131 Promo karya Author
132 ~bonus chapter 9~
133 ~bonus chapter 10~
134 ~bonus chapter 11~
135 ~bonus chapter 12~
136 Rilis baru - Novel anak Mario dan David
137 Spoiler cerita Maher Adam Jhonson dan Quinza Osborne
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Tunangan
2
prinsip
3
Aku percaya padanya
4
Hanya sahabat
5
aku tak bisa marah
6
keluarga Rama
7
di selingkuhin lagi
8
petaka itu terjadi
9
David Osborne
10
Jadi buronan
11
tidak boleh terpuruk
12
Sang pelindung
13
aku bukan wanita pilihan
14
dia datang
15
keluarga hangat
16
menginap
17
David vs Rama
18
menjauh
19
aku akan kejar, kemana pun kamu bersembunyi
20
aku akan memiliki bayi
21
aku benci kamu
22
pria menyebalkan
23
kamu milikku
24
menikahlah denganku
25
menerima balasan
26
wanita hamil yang sulit di atur
27
perbedaan kita banyak
28
tidak punya pilihan
29
menantu idaman
30
meminta restu
31
ternyata menjadi baik itu sulit
32
persiapan pernikahan 1
33
persiapan pernikahan 2
34
ijab qobul
35
kena tulah
36
terima kasih, Om
37
ibu hamil banyak maunya
38
menunggu hingga siap
39
surprise
40
tak boleh egois
41
Akhirnya...
42
anak jaman sekarang
43
beda budaya
44
aku lebih bahagia
45
mood booster
46
bisa mengambil hati
47
malu-maluin
48
Aku bisa mendapatkanmu kembali
49
penghilang stres
50
sosok itu adalah kamu
51
setiap manusia pernah berbuat salah
52
Roti sobek
53
bisa licik juga
54
bertemu kakak ipar yang tidak jadi
55
tamu asing
56
percaya padaku
57
nenek lampir
58
sulit mengatakan cinta
59
Elvira Osborne
60
titik terang
61
bertemu Rama
62
masa lalu Elvira
63
smoked salmon
64
malaikat itu menantuku
65
selesaikan urusan pertama
66
selesaikan urusan kedua
67
dasar gombal!
68
kekhawatiran David
69
Takut kehilangan
70
mengantarnya pergi
71
fakta terungkap 1
72
fakta terungkap 2
73
bertemu Bianca
74
fakta terungkap 3
75
fakta baru lagi
76
haruskah aku melupakan perkataan itu?
77
sejuta kenikmatan rasa
78
mengagumi Ardi
79
selamat ulang tahun, Sari
80
petaka itu terjadi lagi
81
sedih di acuhkan
82
mengajukan syarat
83
Sari berbeda
84
membuat iri orang
85
meluluhkan hati Sari
86
aku membutuhkanmu
87
lampu ajaib
88
karena kamu juga mencintaiku
89
suami idaman
90
menagih janji
91
ingin membuatnya cemburu
92
Aku akan selalu ada di sisimu
93
semakin gemas
94
berkat doa ayah dan ibu
95
memiliki lima anak
96
om-om mesum
97
cinta atau nafsu
98
bertekuk lutut
99
akhir cerita Dito
100
Bayi mirip Rama
101
Rama dan Melisa
102
menyentuhmu lagi dan lagi
103
Rama dan Melisa 2
104
beruntung memilikimù
105
teman hidup
106
teman yang menjadi lawan
107
pernikahan Rama dan Melisa
108
makan malam bersama
109
kampung halaman 1
110
kampung halaman 2
111
kampung halaman 3
112
Tuhan selalu memberikan yang kita butuhkan
113
hamil lagi
114
Samuel dan Elvira
115
Ardi, Nina, dan Matt
116
pulang ke tanah air
117
Manis
118
genk casanova
119
semua bahagia
120
~bonus chapter 1~
121
~bonus chapter 2~
122
~bonus chapter 3~
123
~bonus chapter 4~
124
~bonus chapter 5~
125
Rama, Melisa, dan Anita 1
126
Rama, Melisa, dan Anita 2
127
~bonus chapter 6~
128
~bonus chapter 7~
129
~bonus chapter 8~
130
Gaya sama, walau dari ibu yang berbeda
131
Promo karya Author
132
~bonus chapter 9~
133
~bonus chapter 10~
134
~bonus chapter 11~
135
~bonus chapter 12~
136
Rilis baru - Novel anak Mario dan David
137
Spoiler cerita Maher Adam Jhonson dan Quinza Osborne

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!