menginap

“Nak, kamu menginap di sini?” Tanya Teguh.

Karena hari sudah semakin larut, maka Teguh berinisiatif untuk menanyakan hal ini pada David. Pasalnya pria itu tak kunjung pulang.

David mengangguk. "Jika tidak keberatan, boleh saya menginap di sini, Yah?”

Teguh terdiam sejenak. Ia berpikir, jika pria ini menginap akan tidur di mana? sementara kamar dindingnya pecah dan langit-langitnya masih bolong karena jebol beberapa waktu lalu dan belum di perbaiki, hanya ada kamar Sari yang layak untuk menjamu tamunya ini. Namun, David pun Bukan menjawab pertanyaan Teguh, malah kembali bertanya.

Tak lama kemudian, Teguh mengangguk. “Boleh, tapi keadaan rumah ayah seperti ini. Kamar kami kecil dan kamar mandinya jauh dari kamar tidur.”

David tersenyum. “Tidak apa ayah. I like this place.”

Teguh menganggukkan kepalanya dengan arah mata menuju Ardi. Ia bertanya apa artinya? dengan isyarat mata pada Ardi.

“Mas David suka rumah kita, Yah.” Sahut Ardi.

“Ooo, good.” Jawab Teguh.

Ratih tertawa dan memukul pundak suaminya. “Ayah, gayanya pakao bahasa Inggris segala.”

Sari hanya memutar bola matanya malas. Ia heran, mengapa keluarganya malah menyukai lelaki ini.

“Andai saja kalian tahu, lelaki ini yang telah merenggut kesucian putrimu, Yah, Bu.” Gumam Sari sedih dalam hati.

“Yah, kamar kita hanya ada tiga, dan itu pas, tidak ada kamar yang kosong, kecuali dia tidur di ruang tamu.” Ucap sari ketus, sambil menunjuk sofa yang mereka duduki.

“Kamu tega banget, Nak.” Jawab Ratih.

David tersenyum. “Tidak apa Ibu, Ayah. saya tidur di sini.”

Ia tahu, saat ini Sari masih membencinya. Mengingat apa yang ia lakukan itu memang sangat tidak berperi kemanusiaan. Ia pasrah jika saat ini, Sari menghukumnya, karena ia sudah bertekad akan mengambil hati gadis ini dan menjadikannya istri.

“Tidak, tidak. Jangan tidur di sini! Kamu akan tidur di kamar Sari saja.” Sergah Teguh.

“Apa?’ Sari membulatkan matanya.

“Terus Sari tidur di mana, Yah?” Tanya Sari lagi.

“Bersamaku.” Gumam David, dengan mata yang masih menatap wanitanya.

Sari masih membulatkan bola matanya melihat David.

“Kamu tidur di kamar Ibu, Sar. Lagian kasihan kalau David tidur di ruang tamu. Kalau malam di sini banyak sekali nyamuk. Yang ada nanti dia tidak bisa tidur. Kamar Ardi juga berantakan, si ayah dari kemarin ibu suruh perbaiki, tapi belum sempat juga.” Kata Ratih.

“Salah sendiri, lagian siapa suruh menginap di sini. Dia kan orang kaya, bisa menginap di hotel kok.” Ucap Sari ketus.

“Mba Sari.” Teguh mengeryitkan dahinya.

Ratih pun melihat ke arahnya.

“Biar bagaimanapun, kita harus memuliakan tamu.” Jawab Teguh lagi.

“Ar, ayah tidur di kamarmu.” Ucap Teguh lagi memanggil sang putra yang masih asyik memainkan mainan yang di beli David.

Akhirnya, mereka pergi ke kamar masing-masing.

David memasuki kamar wanita yang sudah ia renggut kesuciannya. Wanita yang membuat dirinya berada di sini, di kamar ini. Entah mengapa ia semakin ingin memiliki gadis bertubuh mungil itu. Sejak ia memaksa gadis itu melayani nafsu bejatnya, ia semakin menggilai tubuh itu, karena sejak beberapa hari setelah kejadian malam petaka untuk Sari, David tak lagi turn on dengan wanita manapun. Ia pernah mencobanya di Bali, menghadirkan seorang wanita bayaran dan menelanjanginya persis di depan matanya. Namun, kejantanannnya tak beraksi sama sekali, berbeda ketika baru menginjakkan kaki ia di tempat ini, hanya berdekatan dengan Sari saja, sesuatu di dalam dirinya sudah mulai menegang.

“Your body is my addiction.” Gumam David, sambil memegang bingkai foto Sari di meja riasnya.

Ia menyentuh pakaian Sari di lemari itu, dan menghirup aromanya. Sungguh ia tergila-gila. Ia pun memeluk pakaian Sari yang di gantung, kemeja pink yang ia pakai saat di minimarket pagi tadi, karena setelah sampai di rumah Sari mengganti dengan kaos oblong rumahan.

David membawa kemeja itu tidur bersamanya. Kemeja itu mencetak jelas harum tubuh Sari, sama seperti yang ia jamah satu minggu yang lalu, membuatnya ingin melakukan hal itu lagi. Namun, saat ini ia harus sanggup meredam harsratnya, demi meraih wanitanya itu untuk selalu berada di sisinya selamanya.

Sari menguap, sambil menggaruk kepalanya. Ia terbangun di tengah malam, tenggorokannya terasa kering. Ia berdiri dan memakai sandal helo kitti miliknya. Ia bergegas keluar kamar dan menuju dapur. Sari memang tidak memakai baju tidur yang sexy, ia hanya memakai piyama dengan lengan pendek dan celana panjang, mengingat Ardi yang sudah besar. Maka Ratih melarang Sari memakai pakaian yag terbuka walau di rumah.

Kakinya terus melangkah menuju dapur. Ia membuka lemari es dan menuangkan air putih dari dalam sana ke gelas yang ia pegang.

“Alhamdulillah.” Ucap Sari, saat selesai menenggak beberapa gelas.

Sari tak menyadari, ada sosok pria bertubuh tegap yang sedang membelakanginya dalam jarak yang tidak jauh. Ingin sekali pria itu menciumnya, mencium seluruh tubuh gadis yang ada di hadapannya, menggigit dan mengukungnya di dalam kamar berhari-hari.

Sari belum beranjak dari sana. ia masih berdiri di depan lemari es, lalu mengambil secuil coklat yang ia ambil di minimarket pagi tadi.

“Aww..” Tiba-tiba Sari menjerit pelan, saat ada sesuatu menyentuh kakinya.

“Si ti.. si tikus.” Ucap Sari, ketika melihat satu binatang itu berkeliaran di dekatnya.

Binatang itu semakin menampakkan dirinya di hadapan Sari, membuat Sari terhentak dan menghindar cepat.

“Tikus.” Ia langsung memeluk seseorang yang berdiri tak jauh darinya.

Dengan gerakan cepat menghindar binatang berbulu hitam dan kecil itu, Sari berlari dan langsung memeluk seseorang dengan mengalungkan kedua tangannya pada leher orang itu dan melingkarkan kakinya pada pinggang orang itu.

“Hush.. hush..” Sari masih belum sadar, tubuh siapa yang tengah ia jadikan umpan untuk menghindari ketakutannya.

Mata Sari terus melihat ke keberadaan binatang itu di lantai. Setelah aman, ia mendongakkan kepalanya. Ternyata ia sedang bertengger di tubuh pria yang sangat ia benci.

“Aaa..” Sari melepaskan kalungan tangan yang melingkar di leher David.

David langsung menahan bokongnya, membuat Sari kembali menatapnya.

“Lepas.” Tubuh Sari mulai berontak.

Tak ada satu pun anggota keluarganya yang terbangun, karena memang jarak antara kamar dan dapur yang lumayan jauh.

David menggeleng. “Di bawah ada tikus.”

“Modus.” Mata Sari lagi-lagi membulat, seolah menantang.

“Lepas.” Sari menghentakkan kakinya, sambil memukul pundak David.

David malah semakin mengeratkan pelukannya.

Cup

Ia mencium bibir itu.

“Hmm...” Sari membungkam mulutnya, hingga David melancarkan aksinya dengan menggingit pelan bibir itu agar terbuka.

Benar saja, Sari membuka bibirnya dan memberi David keleluasaan untuk menyesap bibir rasa coklat itu lebih dalam.

Sari mulai memukul kencang dada David. Ia masih berada dalam gendongannya. Nafas Sari sudah hampir habis, tapi David tak kunjung menyudahi pangutan itu.

“Haaahh..” Sari menghirup udara sebanyak-banyaknya, saat David melepaskan pangutan itu.

“Manis.” David menjilat saliva yang tersisa di bibirnya.

“Lepas, kamu gila!” Ucap Sari kesal, sambil mengusap kasar sisa saliva yang tertinggal di bibirnya.

Lalu, David melepas tubuh Sari yang semula di gendongnya.

“Sar, kalian sedang apa?” Tanya Ratih yang tiba-tiba muncul di dapur, sambil mengucek kedua matanya.

Terpopuler

Comments

yessa mardiana

yessa mardiana

bodoh bngt sih sari ,bukan cerita aja ke ortu nya

2024-02-20

1

Borahe 🍉🧡

Borahe 🍉🧡

maniak

2023-12-24

0

Ismu Srifah

Ismu Srifah

lagi ngejar tikus bu

2023-06-21

1

lihat semua
Episodes
1 Tunangan
2 prinsip
3 Aku percaya padanya
4 Hanya sahabat
5 aku tak bisa marah
6 keluarga Rama
7 di selingkuhin lagi
8 petaka itu terjadi
9 David Osborne
10 Jadi buronan
11 tidak boleh terpuruk
12 Sang pelindung
13 aku bukan wanita pilihan
14 dia datang
15 keluarga hangat
16 menginap
17 David vs Rama
18 menjauh
19 aku akan kejar, kemana pun kamu bersembunyi
20 aku akan memiliki bayi
21 aku benci kamu
22 pria menyebalkan
23 kamu milikku
24 menikahlah denganku
25 menerima balasan
26 wanita hamil yang sulit di atur
27 perbedaan kita banyak
28 tidak punya pilihan
29 menantu idaman
30 meminta restu
31 ternyata menjadi baik itu sulit
32 persiapan pernikahan 1
33 persiapan pernikahan 2
34 ijab qobul
35 kena tulah
36 terima kasih, Om
37 ibu hamil banyak maunya
38 menunggu hingga siap
39 surprise
40 tak boleh egois
41 Akhirnya...
42 anak jaman sekarang
43 beda budaya
44 aku lebih bahagia
45 mood booster
46 bisa mengambil hati
47 malu-maluin
48 Aku bisa mendapatkanmu kembali
49 penghilang stres
50 sosok itu adalah kamu
51 setiap manusia pernah berbuat salah
52 Roti sobek
53 bisa licik juga
54 bertemu kakak ipar yang tidak jadi
55 tamu asing
56 percaya padaku
57 nenek lampir
58 sulit mengatakan cinta
59 Elvira Osborne
60 titik terang
61 bertemu Rama
62 masa lalu Elvira
63 smoked salmon
64 malaikat itu menantuku
65 selesaikan urusan pertama
66 selesaikan urusan kedua
67 dasar gombal!
68 kekhawatiran David
69 Takut kehilangan
70 mengantarnya pergi
71 fakta terungkap 1
72 fakta terungkap 2
73 bertemu Bianca
74 fakta terungkap 3
75 fakta baru lagi
76 haruskah aku melupakan perkataan itu?
77 sejuta kenikmatan rasa
78 mengagumi Ardi
79 selamat ulang tahun, Sari
80 petaka itu terjadi lagi
81 sedih di acuhkan
82 mengajukan syarat
83 Sari berbeda
84 membuat iri orang
85 meluluhkan hati Sari
86 aku membutuhkanmu
87 lampu ajaib
88 karena kamu juga mencintaiku
89 suami idaman
90 menagih janji
91 ingin membuatnya cemburu
92 Aku akan selalu ada di sisimu
93 semakin gemas
94 berkat doa ayah dan ibu
95 memiliki lima anak
96 om-om mesum
97 cinta atau nafsu
98 bertekuk lutut
99 akhir cerita Dito
100 Bayi mirip Rama
101 Rama dan Melisa
102 menyentuhmu lagi dan lagi
103 Rama dan Melisa 2
104 beruntung memilikimù
105 teman hidup
106 teman yang menjadi lawan
107 pernikahan Rama dan Melisa
108 makan malam bersama
109 kampung halaman 1
110 kampung halaman 2
111 kampung halaman 3
112 Tuhan selalu memberikan yang kita butuhkan
113 hamil lagi
114 Samuel dan Elvira
115 Ardi, Nina, dan Matt
116 pulang ke tanah air
117 Manis
118 genk casanova
119 semua bahagia
120 ~bonus chapter 1~
121 ~bonus chapter 2~
122 ~bonus chapter 3~
123 ~bonus chapter 4~
124 ~bonus chapter 5~
125 Rama, Melisa, dan Anita 1
126 Rama, Melisa, dan Anita 2
127 ~bonus chapter 6~
128 ~bonus chapter 7~
129 ~bonus chapter 8~
130 Gaya sama, walau dari ibu yang berbeda
131 Promo karya Author
132 ~bonus chapter 9~
133 ~bonus chapter 10~
134 ~bonus chapter 11~
135 ~bonus chapter 12~
136 Rilis baru - Novel anak Mario dan David
137 Spoiler cerita Maher Adam Jhonson dan Quinza Osborne
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Tunangan
2
prinsip
3
Aku percaya padanya
4
Hanya sahabat
5
aku tak bisa marah
6
keluarga Rama
7
di selingkuhin lagi
8
petaka itu terjadi
9
David Osborne
10
Jadi buronan
11
tidak boleh terpuruk
12
Sang pelindung
13
aku bukan wanita pilihan
14
dia datang
15
keluarga hangat
16
menginap
17
David vs Rama
18
menjauh
19
aku akan kejar, kemana pun kamu bersembunyi
20
aku akan memiliki bayi
21
aku benci kamu
22
pria menyebalkan
23
kamu milikku
24
menikahlah denganku
25
menerima balasan
26
wanita hamil yang sulit di atur
27
perbedaan kita banyak
28
tidak punya pilihan
29
menantu idaman
30
meminta restu
31
ternyata menjadi baik itu sulit
32
persiapan pernikahan 1
33
persiapan pernikahan 2
34
ijab qobul
35
kena tulah
36
terima kasih, Om
37
ibu hamil banyak maunya
38
menunggu hingga siap
39
surprise
40
tak boleh egois
41
Akhirnya...
42
anak jaman sekarang
43
beda budaya
44
aku lebih bahagia
45
mood booster
46
bisa mengambil hati
47
malu-maluin
48
Aku bisa mendapatkanmu kembali
49
penghilang stres
50
sosok itu adalah kamu
51
setiap manusia pernah berbuat salah
52
Roti sobek
53
bisa licik juga
54
bertemu kakak ipar yang tidak jadi
55
tamu asing
56
percaya padaku
57
nenek lampir
58
sulit mengatakan cinta
59
Elvira Osborne
60
titik terang
61
bertemu Rama
62
masa lalu Elvira
63
smoked salmon
64
malaikat itu menantuku
65
selesaikan urusan pertama
66
selesaikan urusan kedua
67
dasar gombal!
68
kekhawatiran David
69
Takut kehilangan
70
mengantarnya pergi
71
fakta terungkap 1
72
fakta terungkap 2
73
bertemu Bianca
74
fakta terungkap 3
75
fakta baru lagi
76
haruskah aku melupakan perkataan itu?
77
sejuta kenikmatan rasa
78
mengagumi Ardi
79
selamat ulang tahun, Sari
80
petaka itu terjadi lagi
81
sedih di acuhkan
82
mengajukan syarat
83
Sari berbeda
84
membuat iri orang
85
meluluhkan hati Sari
86
aku membutuhkanmu
87
lampu ajaib
88
karena kamu juga mencintaiku
89
suami idaman
90
menagih janji
91
ingin membuatnya cemburu
92
Aku akan selalu ada di sisimu
93
semakin gemas
94
berkat doa ayah dan ibu
95
memiliki lima anak
96
om-om mesum
97
cinta atau nafsu
98
bertekuk lutut
99
akhir cerita Dito
100
Bayi mirip Rama
101
Rama dan Melisa
102
menyentuhmu lagi dan lagi
103
Rama dan Melisa 2
104
beruntung memilikimù
105
teman hidup
106
teman yang menjadi lawan
107
pernikahan Rama dan Melisa
108
makan malam bersama
109
kampung halaman 1
110
kampung halaman 2
111
kampung halaman 3
112
Tuhan selalu memberikan yang kita butuhkan
113
hamil lagi
114
Samuel dan Elvira
115
Ardi, Nina, dan Matt
116
pulang ke tanah air
117
Manis
118
genk casanova
119
semua bahagia
120
~bonus chapter 1~
121
~bonus chapter 2~
122
~bonus chapter 3~
123
~bonus chapter 4~
124
~bonus chapter 5~
125
Rama, Melisa, dan Anita 1
126
Rama, Melisa, dan Anita 2
127
~bonus chapter 6~
128
~bonus chapter 7~
129
~bonus chapter 8~
130
Gaya sama, walau dari ibu yang berbeda
131
Promo karya Author
132
~bonus chapter 9~
133
~bonus chapter 10~
134
~bonus chapter 11~
135
~bonus chapter 12~
136
Rilis baru - Novel anak Mario dan David
137
Spoiler cerita Maher Adam Jhonson dan Quinza Osborne

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!