tidak boleh terpuruk

“Sar..” Panggil Mila, sambil beberapa kali mengetuk pintu kamar Sari.

Ia khawatir melihat keadaan temannya itu, pasalnya Mila tak keluar kamar sejak ia berangkat kerja, hingga sekarang sudah kembali lagi ke kosan ini.

“Sar. Kata ibu kos lo ngga keluar kamar dari siang. Lo ngga laper? Ini gue bawain sate padang di pertigaan depan, kesukaan lo.” Kata Mila, tapi tetap Sari tak menjawab ucapannya.

“Sar, gue masuk ya!” Ucap Mila lagi.

Mila memberanikan diri untuk membuka pintu kamar Sari, karena ia sangat khawatir.

Sari masih di posisi itu dari pagi. Ia meringkuk di atas tempat tidurnya dengan tatapan yang masih kosong.

“Ya, Allah. Sar. Lo berantakan banget.” Ucap Mila, yang masih belum di gubris Sari.

Pandangannya masih berada di luar jendela.

Mila mendekati Sari, lalu memeluknya.

“Sar, Jangan seperti ini! Lelaki itu ngga pantes buat lo tangisin seperti ini. Jalan hidup lo masih panjang. Langkah lo ngga akan terhenti hanya karena dia.” Mila menangis melihat keadaan Sari yang kacau.

Rambut Sari berantakan, tatapan mata yang kosong, dan sembab.

“Sar. Ngomong donk! Ceritain apa yang lo rasain ke gue, supaya beban lo ringan.” Mila menempelkan kepalanya di pundak Sari.

Mila tidak tahu apa yang terjadi di hotel itu semalam, karena dia mengira kalau sari sudah pulang. Sesampainya di kosan, ia melihat kamar Sari yang gelap, ia pikir Sari memang tidak mau di ganggu dan mau menyendiri. Oleh karenanya ia tak menghampiri kamar Sari sejak semalam.

Sari mengerjapkan kedua matanya yang sembab. Ia menoleh ke arah Mila.

“Terima kasih, Mil. Terima kasih karena sudah sangat perhatian sama gue.” Akhirnya sari mengeluarkan suaranya.

Mila menggeleng. “Ngga usah terima kasih, sar. Kita sama-sama perantau di sini, dan di sini kita semua saudara.”

Sari memeluk erat Mila.

“Sepertinya, gue mau pulang. Gue udah ngga betah di Jakarta.”

Mila mengendurkan pelukannya. “Lo menyerah hanya karena si Rama brengsek itu?’

Sari terdiam.

“Bagaimana karir lo? Kerjaan lo? Masa depan lo di sini, Sar.”

Sari menggeleng. “Bukan, Mil. Gue justru nyesel ngambil keputusan untuk kerja di sini. harusnya gue denger kata ayah, yang nyuruh gue buat jadi guru di sana, walau hanya guru honorer dengan gaji pas-pasan, tapi pastinya hati lebih tenang.”

“Sar.” Mila kembali memeluk Sari.

“Ya udah, sekarang lo makan. Soal pulang, nanti kita bicrain lagi, yang penting lo jangan sampe sakit. Lihat nih, muka lo udah pucet banget.”

Sari tersenyum. “Iya, gue makan.”

Sari mengambil piring dengan satu bungkusan yg masih tertutup di atasnya. Lalu, Mila menyiapkan minum dan peralatan mandi Sari.

“Habis ini, lo mandi. Kucel banget tau ngga.”

Sari tersenyum. “Makasih, Mil.”

Ia tak tahu harus membalas kebaikan Mila dengan apa, karena setelah ini ia pasti tak akan lagi bisa bertemu dengannya. Ia akan memulai hidup barunya di Malang, atau kalau perlu ia akan mencari informasi pada beberapa temannya yang bekerja di luar negeri. Ia ingin pergi jauh dari Rama. Sedangkan David tidak masuk dalam daftar yang akan mencarinya, karena ia pikir David adalah pria tak bertanggung jawab, orang kaya yang sukanya hanya bersenang-senang dan menindas orang kecil.

Terbesit di pikirannya untuk melaporkan pelecehan ini ke pihak berwajib, tapi urung ia lakukan, mengingat David mempunyai uang dan kekuasaan. Ia khawatir justru malah pelaporannya berbalik, belum lagi nama baik sang ayah. Bagaimana jika hal ini ramai di pemberitaan, semua orang akan tahu, semua orang akan mengucilkan keluarganya. Semua spekulasi bermunculan di benaknya. Akhirnya ia memilih untuk diam dan memendamnya sendiri.

Setelah bercengkrama dengan Mila, menghabiskan makanan yang ia berikan. Psikis Sari mulai stabil. Ia mulai bisa menerima kenyataan, dan tak mau larut dalam kesedihan.

“Lo kuat, Sar. Lo pasti bisa bangkit dari keterpurukan ini. Spesies pria berjenis Rama, cuma makhluk kerdil yang ngga bisa bikin kita mati. Kita tetap bisa hidup tanpa mereka.” Ucap Mila, dengan mengepalkan tangannya ke atas.

“Semangat ya, Sar.”

Sari pun mengepalkan tangannya ke atas. “Iya gue semangat.”

“Ya udah, sekarang lo tidur dan istirahat, kalau lo masih belum bisa kerja, lo kabarin aja bos lo.”

Sari mengangguk dan menampilkan jempolnya. “Oke, terima kasih, Mil.”

“Ya udah gue balik ke kamar gue ya.” Jawab Mila tersenyum dan meninggalkan kamar Sari.

Sari mulai membenahi pakaiannya dan barang-barang pentingnya. Ia masukkan semua ke dalam koper. Ia sudah mengambil keputusan untuk tidak lagi di sini. Entah mengapa ia pun malas untuk mengabarkan tentang dirinya pada Inka, karena yang ia tahu David adalah teman baik suami Inka. Ia pun tak tahu bahwa malam itu sebenarnya Inka yang di inginkan hadir di sana oleh David. Ia tak tahu antara Mario dan David pun saat ini sedang bersitegang.

“Maaf, Miss. saya pergi tanpa kabar.” Gumam Sari, saat ia memasukkan gaun yang di berikan Inka untuk menghadiri acara ulang tahun Sofia.

Inka pun memberikan Sari gaun mewah buatannya untuk di hadiahkan pada calon mertuanya itu. Walau saat Sari memberikan kado itu, Sofia seperti cuek dan tak menghargai, tapi nyatanya gaun itu selalu ia pakai saat acara penting sosialitanya, dan teman-teman sosialitanya itu selalu memuji gaun yang Sofia pakai.

Keesokan harinya, sari pamit kepada teman-temannya yang lain di sana.

“Sar. Lo beneran mau pergi?” Lirih Mila.

“Iya, Mil. Gue balik ke Malang.”

“Tapi nanti lo balik lagi ke sini kan?”

Sari menggeleng. “Ngga, Mil.”

“Tapi kenapa?”

“Banyak kenangan menyakitkan di sini, Mil. Gue malah ngga bisa move on nanti.”

“Sar.” Mila memeluk sari dan menangis.

Memang semua itu datang dan pergi. Ada pertemuan pasti ada perpisahan. Mila semakin memeluk erat temannya itu. Mereka memang hanya mengenal dekat ketika berada di sini, sebelumnya Mila bukanlah siapa-siapa, bukan teman sekolah, teman kuliah, atau teman kerja. Hanya teman senasib sepenanggungan karena jauh dari keluarga dan harus berdiri sendiri tinggal di kota besar.

“Walau gue sedih dan ngga rela lo pergi, tapi gue juga ngga bisa menahan lo di sini. hanya lo yang tau apa yang terbaik buat lo sendiri, Sar.”

“Iya, Mil. Sekali lagi terima kasih untuk semuanya.”

Mila keluar di temani teman-temannya yang lain yang mengantarnya hingga menaiki taksi.

“Jangan lupa, kabarin gue kalau lo udah sampe di sana. jangan lupain gue ya, Sar!” Ujar Mila.

Sari mengangguk dan tersenyum. “Gue akan sering komunikasi.”

Di kejauhan ada sepasang mata pria, yang merupakan orang suruhan David. Dua puluh empat jam pria itu hanya di tugaskan di sana untuk memberi informasi tentang gerak gerik Sari dan apa yang ia kerjakan.

“Bos. Gadis itu pergi.” Ucap orang suruhan David.

“Ikuti, ikuti kemana pun dia pergi.” Jawab David dengan suara dingin melalui telepon.

Terpopuler

Comments

Borahe 🍉🧡

Borahe 🍉🧡

seru nih

2023-12-23

0

Jannatil Firdaus

Jannatil Firdaus

kebayang dulu Aku di kos yaaaa gt deh sama teman sesama kisah kudu baik

2022-08-24

2

coklat 🌼

coklat 🌼

sekarang lo jadi penguntit yak bang david ? 🤣🤣

2022-06-09

2

lihat semua
Episodes
1 Tunangan
2 prinsip
3 Aku percaya padanya
4 Hanya sahabat
5 aku tak bisa marah
6 keluarga Rama
7 di selingkuhin lagi
8 petaka itu terjadi
9 David Osborne
10 Jadi buronan
11 tidak boleh terpuruk
12 Sang pelindung
13 aku bukan wanita pilihan
14 dia datang
15 keluarga hangat
16 menginap
17 David vs Rama
18 menjauh
19 aku akan kejar, kemana pun kamu bersembunyi
20 aku akan memiliki bayi
21 aku benci kamu
22 pria menyebalkan
23 kamu milikku
24 menikahlah denganku
25 menerima balasan
26 wanita hamil yang sulit di atur
27 perbedaan kita banyak
28 tidak punya pilihan
29 menantu idaman
30 meminta restu
31 ternyata menjadi baik itu sulit
32 persiapan pernikahan 1
33 persiapan pernikahan 2
34 ijab qobul
35 kena tulah
36 terima kasih, Om
37 ibu hamil banyak maunya
38 menunggu hingga siap
39 surprise
40 tak boleh egois
41 Akhirnya...
42 anak jaman sekarang
43 beda budaya
44 aku lebih bahagia
45 mood booster
46 bisa mengambil hati
47 malu-maluin
48 Aku bisa mendapatkanmu kembali
49 penghilang stres
50 sosok itu adalah kamu
51 setiap manusia pernah berbuat salah
52 Roti sobek
53 bisa licik juga
54 bertemu kakak ipar yang tidak jadi
55 tamu asing
56 percaya padaku
57 nenek lampir
58 sulit mengatakan cinta
59 Elvira Osborne
60 titik terang
61 bertemu Rama
62 masa lalu Elvira
63 smoked salmon
64 malaikat itu menantuku
65 selesaikan urusan pertama
66 selesaikan urusan kedua
67 dasar gombal!
68 kekhawatiran David
69 Takut kehilangan
70 mengantarnya pergi
71 fakta terungkap 1
72 fakta terungkap 2
73 bertemu Bianca
74 fakta terungkap 3
75 fakta baru lagi
76 haruskah aku melupakan perkataan itu?
77 sejuta kenikmatan rasa
78 mengagumi Ardi
79 selamat ulang tahun, Sari
80 petaka itu terjadi lagi
81 sedih di acuhkan
82 mengajukan syarat
83 Sari berbeda
84 membuat iri orang
85 meluluhkan hati Sari
86 aku membutuhkanmu
87 lampu ajaib
88 karena kamu juga mencintaiku
89 suami idaman
90 menagih janji
91 ingin membuatnya cemburu
92 Aku akan selalu ada di sisimu
93 semakin gemas
94 berkat doa ayah dan ibu
95 memiliki lima anak
96 om-om mesum
97 cinta atau nafsu
98 bertekuk lutut
99 akhir cerita Dito
100 Bayi mirip Rama
101 Rama dan Melisa
102 menyentuhmu lagi dan lagi
103 Rama dan Melisa 2
104 beruntung memilikimù
105 teman hidup
106 teman yang menjadi lawan
107 pernikahan Rama dan Melisa
108 makan malam bersama
109 kampung halaman 1
110 kampung halaman 2
111 kampung halaman 3
112 Tuhan selalu memberikan yang kita butuhkan
113 hamil lagi
114 Samuel dan Elvira
115 Ardi, Nina, dan Matt
116 pulang ke tanah air
117 Manis
118 genk casanova
119 semua bahagia
120 ~bonus chapter 1~
121 ~bonus chapter 2~
122 ~bonus chapter 3~
123 ~bonus chapter 4~
124 ~bonus chapter 5~
125 Rama, Melisa, dan Anita 1
126 Rama, Melisa, dan Anita 2
127 ~bonus chapter 6~
128 ~bonus chapter 7~
129 ~bonus chapter 8~
130 Gaya sama, walau dari ibu yang berbeda
131 Promo karya Author
132 ~bonus chapter 9~
133 ~bonus chapter 10~
134 ~bonus chapter 11~
135 ~bonus chapter 12~
136 Rilis baru - Novel anak Mario dan David
137 Spoiler cerita Maher Adam Jhonson dan Quinza Osborne
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Tunangan
2
prinsip
3
Aku percaya padanya
4
Hanya sahabat
5
aku tak bisa marah
6
keluarga Rama
7
di selingkuhin lagi
8
petaka itu terjadi
9
David Osborne
10
Jadi buronan
11
tidak boleh terpuruk
12
Sang pelindung
13
aku bukan wanita pilihan
14
dia datang
15
keluarga hangat
16
menginap
17
David vs Rama
18
menjauh
19
aku akan kejar, kemana pun kamu bersembunyi
20
aku akan memiliki bayi
21
aku benci kamu
22
pria menyebalkan
23
kamu milikku
24
menikahlah denganku
25
menerima balasan
26
wanita hamil yang sulit di atur
27
perbedaan kita banyak
28
tidak punya pilihan
29
menantu idaman
30
meminta restu
31
ternyata menjadi baik itu sulit
32
persiapan pernikahan 1
33
persiapan pernikahan 2
34
ijab qobul
35
kena tulah
36
terima kasih, Om
37
ibu hamil banyak maunya
38
menunggu hingga siap
39
surprise
40
tak boleh egois
41
Akhirnya...
42
anak jaman sekarang
43
beda budaya
44
aku lebih bahagia
45
mood booster
46
bisa mengambil hati
47
malu-maluin
48
Aku bisa mendapatkanmu kembali
49
penghilang stres
50
sosok itu adalah kamu
51
setiap manusia pernah berbuat salah
52
Roti sobek
53
bisa licik juga
54
bertemu kakak ipar yang tidak jadi
55
tamu asing
56
percaya padaku
57
nenek lampir
58
sulit mengatakan cinta
59
Elvira Osborne
60
titik terang
61
bertemu Rama
62
masa lalu Elvira
63
smoked salmon
64
malaikat itu menantuku
65
selesaikan urusan pertama
66
selesaikan urusan kedua
67
dasar gombal!
68
kekhawatiran David
69
Takut kehilangan
70
mengantarnya pergi
71
fakta terungkap 1
72
fakta terungkap 2
73
bertemu Bianca
74
fakta terungkap 3
75
fakta baru lagi
76
haruskah aku melupakan perkataan itu?
77
sejuta kenikmatan rasa
78
mengagumi Ardi
79
selamat ulang tahun, Sari
80
petaka itu terjadi lagi
81
sedih di acuhkan
82
mengajukan syarat
83
Sari berbeda
84
membuat iri orang
85
meluluhkan hati Sari
86
aku membutuhkanmu
87
lampu ajaib
88
karena kamu juga mencintaiku
89
suami idaman
90
menagih janji
91
ingin membuatnya cemburu
92
Aku akan selalu ada di sisimu
93
semakin gemas
94
berkat doa ayah dan ibu
95
memiliki lima anak
96
om-om mesum
97
cinta atau nafsu
98
bertekuk lutut
99
akhir cerita Dito
100
Bayi mirip Rama
101
Rama dan Melisa
102
menyentuhmu lagi dan lagi
103
Rama dan Melisa 2
104
beruntung memilikimù
105
teman hidup
106
teman yang menjadi lawan
107
pernikahan Rama dan Melisa
108
makan malam bersama
109
kampung halaman 1
110
kampung halaman 2
111
kampung halaman 3
112
Tuhan selalu memberikan yang kita butuhkan
113
hamil lagi
114
Samuel dan Elvira
115
Ardi, Nina, dan Matt
116
pulang ke tanah air
117
Manis
118
genk casanova
119
semua bahagia
120
~bonus chapter 1~
121
~bonus chapter 2~
122
~bonus chapter 3~
123
~bonus chapter 4~
124
~bonus chapter 5~
125
Rama, Melisa, dan Anita 1
126
Rama, Melisa, dan Anita 2
127
~bonus chapter 6~
128
~bonus chapter 7~
129
~bonus chapter 8~
130
Gaya sama, walau dari ibu yang berbeda
131
Promo karya Author
132
~bonus chapter 9~
133
~bonus chapter 10~
134
~bonus chapter 11~
135
~bonus chapter 12~
136
Rilis baru - Novel anak Mario dan David
137
Spoiler cerita Maher Adam Jhonson dan Quinza Osborne

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!