Hanya sahabat

“Sar, lagi ngapain lo?” Mila berdiri di pintu kamar Sari.

Seperti biasa, sepulang kerja, setelah bersih-bersih dan sholat isya, Sari langsung menaiki kasurnya sambil tengkurap memainkan ponsel.

“Ngga, ngapa-ngapain,”

“Tadi, lo pulang sama Rama?”

Sari menggeleng. “Ngga, katany dia ada urusan. Dia juga mau ke luar kota selama seminggu.”

“Lo percaya, dia pergi seminggu karena urursan pekerjaan?” Tanya Mila, yang sudah berada di kamar Sari.

Mereka duduk di bawah tempat tidur, sambil bersender pada kaki tempat tidur itu.

Sari menghelakan nafasnya kasar. “Mau gimana lagi, kalau gue cemburu, berarti membatasi dia untuk bergerak. Toh, dia juga ngebebasin gue buat kerja, Mil.”

“Iya sih.” Mila menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Ia bingung untuk memulai menceritakan apa yang ia lihat dua hari yang lalu.

“Eh, lo jangan marah dulu ya, Sar! Gue mau nunjukin sesuatu.” Mila mengambil ponselnya dari dalam saku.

“Lo kenal cewek ini? Sorry ya Sar, gue foto tunangan lo lagi jalan berdua sama dia di hotel tempat gue kerja.”

Sari meraih ponsel yang sedang Mila pegang. Ia memegang ponsel itu untuk melihatnya dengan jarak dekat. Mengamati sosok itu dengan seksama.

“Oh, ini memang sahabatnya, Mil.” Jawab Sari, lalu menyerahkan kembali ponsel milik Mila.

“Lo ngga curiga, Sar?” Tanya Mila bingung dengan sikap santai Sari.

Sari menggeleng. “Gue kenal kok sama tuh cewek. Namanya Anita. Kami sering makan bareng.”

“Lo ngga marah?”

“Marah gimana? Kan emang dia temennya Rama, Mil. Masa iya gue harus ngga bolehin mereka berteman. Gue posesive banget ngga sih kalau kaya gitu.” Ucap Sari.

“Dulu gue pernah kaya gitu, Mil. Yang ada semua cowok mutusin gue karena gue yang terlalu posesive. Itu bikin ngga nyaman, Mil.” Sari menjelaskan lagi.

“Tapi, sekarang ini lo terlalu ngasih kepercayaan berlebihan, Sar. Emang sih kita ngga boleh ngekang pasangan, tapi juga jangan terlalu di lepas.” Sanggah Mila.

Walaupun hingga saat ini, Mila pun belum memiliki pacar atau tunangan. Tapi pengalaman Mila lebih banyak, karena dia selalu menjadi tempat sampah teman-temannya yang sering berkeluh kesah dengan pasangan mereka.

“Terus gue harus gimana?”

“Lo harus mau dateng ke hotel gue, kalau cewek itu check in lagi. Mudah-mudahan dugaan gue salah, atau malah sebaliknya, siapa tau malah dugaan gue bener.”

Sari mengangguk.

Pasalnya, memang Rama selalu cerita, kalau Anita sedang kesal atau ribut dengan orang tuanya, ia akan menginap di hotel dan Rama selalu menjadi orang yang akan menenangkannya. Parahnya, Sari percaya, karena ia pun pernah seperti ini, ketika teman dekat pria yang bekerja di butik Inka juga sedang ingin berkeluh kesah, ia akan menemaninya, tentu dengan izin dari Rama.

“Gue juga pernah seperti itu, Mil. Gue pernah nemenin si Bimo waktu dia berantem sama bapaknya.”

“Ya, kalau lo kan emang tulus bertemen sama Bimo.” Jawab Mila.

“Emang menurut lo, Rama sama Anita ngga beneran tulus berteman?”

“Ah, gue ngga tau deh, gue juga takut salah sih. Tapi gue juga ngga tega kalau lo di sakitin.” Ucap Mila, yang kemudian bangkit untuk kembali ke kamarnya.

“Banyak berdoa ajalah lo, Sar. Minta jodoh yang bener.” Ucap Mila lagi, sebelum ia mennutup pintu kamar Sari.

“Lu juga, berdoa yang bener, biar cepet dapat jodoh.”

“Belagu lu.” Cibir Mila.

Sari pun tertawa.

****

Satu minggu, dua minggu terlewatkan, dan selama itu pula sari tak bertemu Rama. Ia begitu sibuk, bahkan untuk berkomuikasi pun, selalu Sari yang memulai untuk menelepon atau memvideo call nya. Terakhir mereka bertemu, setelah nonton bioskop dengan berakhir Rama yang marah karena melihat Sari yang masih tak mau ia sentuh.

“Kamu sudah sampai Jakarta?” Tanya Sari melalui telepon.

“Sudah, tapi aku masih sibuk dan belum bisa menjemputmu. Nanti aku kabari kalau ingin menjemputmu.”

“Oh, begitu. Baiklah.” Jawab Sari.

Tut.. Tut.. Tut..

Setelah itu, nada sambung itu pun langsung terputus.

“Hey, Apa ada, Sar?” Tanya Bianca, salah satu teman Sari di butik milik Inka.

“Makan siang yuk!” Bianca menepuk pundak Sari untuk ikut dengannya.

Sari mengangguk.

“Yuk!” Inka pun sudah siap.

“Asyik, Miss Inka ikut juga, di traktir nih.” Ledek Sari.

“Dasar lo, maunya yang gretongan mele.” Celetuk Bianca.

“Iya. Iya, tenang. Aku traktir.” Jawab Inka tersenyum, sambil menggandeng lengan Sari.

“Asyik dah, kalau makan siang sama bos.” Sari pun melangkah keluar butik itu.

Bianca menyetir di temani Inka yang duduk di samping, sementara Sari duduk di bangku belakang.

“Oh iya, bagaimana persiapan pernikahanmu, Sar?” Tanya Inka yang masih berada di dalam mobil milik Bianca.

“So far, so good. Miss.”

“Kelamaan lo, nanti keduluan gue nih.” Ledek Bianca, yang memang sudah di lamar Dhani, asisten suami Inka.

“Kalau ngga ada halangan sih, dua bulan lagi. Tapi belum tau deh.” Jawab Sari ambigu. Perkataan Mila tempo hari masih terngiang dalam pikirannya.

“Lah, kok gitu. Lo masih ngga yakin sama tunangan lo?” Tanya Bianca bingung di sertai anggukan dari Inka.

“Bukannya begitu sih, tapi ngga tau deh, bingung jelasinnya.” Jawab Sari yang masih ambigu.

Setelah selesai makan siang. Inka megajak untuk membeli perlengkapan bayi yang akan ia hadiahkan ke seorang karyawannya yang baru saja melahirkan.

“Setelah ini, kita mampir dulu ke ruamah sakit XY ya, Bi. Kita jenguk Ameera yang baru lahiran dulu.” Kata Inka.

“Okay.” Jawab bianca dengan menampilkan ibu jarinya.

Bip.

Bianca memarkirkan mobilnay, setelah sampai di gedung rumah sakit XY. Inka, Bianca, dan Sari melaju ke lantai 4 sebagai ruang perawatan ibu kelas satu.

Sebelum sampai ke kamar ruang inap Ameera. Sari melihat sosok yang sudah dua minggu tak di temuinya. Sosok pria yang sudah menajdi tunangannya sekarang.

Ya, Rama baru saja masuk ke ruang rawat inap yang ia lihat, bersama dengan Anita. Ruang inap yang Rama masuki memang cukup jauh dari ruang perawatan Ameera.

Sari mulai gelisah, walau ia saat ini tengah berada bersama teman-temannya di ruang perawatan Ameera.

“Miss, aku permisi mau keluar dulu, sepertinya tadi aku liat Rama.” Ucap Sari, ia penasaran ingin memastikan apa yang sedang ia lihat tadi.

Sari menuju ruang yang ia lihat Rama masuk di sana. Tepat saat sari akan memegang gagang pintu itu, tiba-tiba pintu itu terbuka.

“Sari?” Anita terkejut karena melihat Sari di hadapannya.

“Kak Anita? Sama mas Rama?” Sari seperti gadis bodoh. Ia tak tahu bahwa tunangannya sudah berada di kota ini. Bahkan dengan perempuan lain. Walau dalam keluarga Rama, Anita bukanlah orang lain.

“Iya, Rama baru sampai Jakarta, terus dia ngajak aku nemuin Kak Sisy yang baru lahiran.”

“Oh.” Sari terpaku. Ia bingung karena Rama tak mengabarkan apapun padanya.

“Sari?” Rama pun keluar dan menemukan Sari tepat di hadapannya.

Sari hendak pergi. Lalu tangan Rama dengan cepat menahan lengan Sari.

“Aku baru mau memberitahumu soal ini. Aku baru mau mengajakmu kesini. Kebetulan kak Sisy yang mengabarkan kelahiran anaknya pada Anita, dan kebetulan aku pun ingin menemui kak Sisy hari ini, lalu Anita pun juga, jadi kami ke sini bersama.” Jelas Rama, agar Sari tak marah.

Sari diam, dan mencoba menggoyangkan lengannya agar terlepas dari cengkraman Rama.

“Sar, please! Jangan kekanak-kanakan. Anita itu bukan orang lain dalam keluargaku. Kami hanya sahabat. Kamu tidak perlu cemburu padanya.” Rama terus meyakinkan Sari.

Namun entah mengapa, kali ini Sari tidak seratus persen mempercayainya lagi. Entah itu karena omongan Mila atau memang sudah ada keraguan dalam dirinya pada Rama, karena setelah percakapannya pada Mila, ia terus berdoa untuk memohon di berikan yang terbaik.

Terpopuler

Comments

Rizal Jal

Rizal Jal

jadi sakit hati kita dibuat kek gitu SMA org yg bnar² kita saya😌😌

2023-01-24

2

Wati Silo

Wati Silo

thor trasa sakit hati ku baca ceritanya😭gak trusin baca bkin panasaran😔

2022-08-28

1

coklat 🌼

coklat 🌼

jangan percaya saaaaaar .. dia bastard ternyetooong

2022-06-09

1

lihat semua
Episodes
1 Tunangan
2 prinsip
3 Aku percaya padanya
4 Hanya sahabat
5 aku tak bisa marah
6 keluarga Rama
7 di selingkuhin lagi
8 petaka itu terjadi
9 David Osborne
10 Jadi buronan
11 tidak boleh terpuruk
12 Sang pelindung
13 aku bukan wanita pilihan
14 dia datang
15 keluarga hangat
16 menginap
17 David vs Rama
18 menjauh
19 aku akan kejar, kemana pun kamu bersembunyi
20 aku akan memiliki bayi
21 aku benci kamu
22 pria menyebalkan
23 kamu milikku
24 menikahlah denganku
25 menerima balasan
26 wanita hamil yang sulit di atur
27 perbedaan kita banyak
28 tidak punya pilihan
29 menantu idaman
30 meminta restu
31 ternyata menjadi baik itu sulit
32 persiapan pernikahan 1
33 persiapan pernikahan 2
34 ijab qobul
35 kena tulah
36 terima kasih, Om
37 ibu hamil banyak maunya
38 menunggu hingga siap
39 surprise
40 tak boleh egois
41 Akhirnya...
42 anak jaman sekarang
43 beda budaya
44 aku lebih bahagia
45 mood booster
46 bisa mengambil hati
47 malu-maluin
48 Aku bisa mendapatkanmu kembali
49 penghilang stres
50 sosok itu adalah kamu
51 setiap manusia pernah berbuat salah
52 Roti sobek
53 bisa licik juga
54 bertemu kakak ipar yang tidak jadi
55 tamu asing
56 percaya padaku
57 nenek lampir
58 sulit mengatakan cinta
59 Elvira Osborne
60 titik terang
61 bertemu Rama
62 masa lalu Elvira
63 smoked salmon
64 malaikat itu menantuku
65 selesaikan urusan pertama
66 selesaikan urusan kedua
67 dasar gombal!
68 kekhawatiran David
69 Takut kehilangan
70 mengantarnya pergi
71 fakta terungkap 1
72 fakta terungkap 2
73 bertemu Bianca
74 fakta terungkap 3
75 fakta baru lagi
76 haruskah aku melupakan perkataan itu?
77 sejuta kenikmatan rasa
78 mengagumi Ardi
79 selamat ulang tahun, Sari
80 petaka itu terjadi lagi
81 sedih di acuhkan
82 mengajukan syarat
83 Sari berbeda
84 membuat iri orang
85 meluluhkan hati Sari
86 aku membutuhkanmu
87 lampu ajaib
88 karena kamu juga mencintaiku
89 suami idaman
90 menagih janji
91 ingin membuatnya cemburu
92 Aku akan selalu ada di sisimu
93 semakin gemas
94 berkat doa ayah dan ibu
95 memiliki lima anak
96 om-om mesum
97 cinta atau nafsu
98 bertekuk lutut
99 akhir cerita Dito
100 Bayi mirip Rama
101 Rama dan Melisa
102 menyentuhmu lagi dan lagi
103 Rama dan Melisa 2
104 beruntung memilikimù
105 teman hidup
106 teman yang menjadi lawan
107 pernikahan Rama dan Melisa
108 makan malam bersama
109 kampung halaman 1
110 kampung halaman 2
111 kampung halaman 3
112 Tuhan selalu memberikan yang kita butuhkan
113 hamil lagi
114 Samuel dan Elvira
115 Ardi, Nina, dan Matt
116 pulang ke tanah air
117 Manis
118 genk casanova
119 semua bahagia
120 ~bonus chapter 1~
121 ~bonus chapter 2~
122 ~bonus chapter 3~
123 ~bonus chapter 4~
124 ~bonus chapter 5~
125 Rama, Melisa, dan Anita 1
126 Rama, Melisa, dan Anita 2
127 ~bonus chapter 6~
128 ~bonus chapter 7~
129 ~bonus chapter 8~
130 Gaya sama, walau dari ibu yang berbeda
131 Promo karya Author
132 ~bonus chapter 9~
133 ~bonus chapter 10~
134 ~bonus chapter 11~
135 ~bonus chapter 12~
136 Rilis baru - Novel anak Mario dan David
137 Spoiler cerita Maher Adam Jhonson dan Quinza Osborne
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Tunangan
2
prinsip
3
Aku percaya padanya
4
Hanya sahabat
5
aku tak bisa marah
6
keluarga Rama
7
di selingkuhin lagi
8
petaka itu terjadi
9
David Osborne
10
Jadi buronan
11
tidak boleh terpuruk
12
Sang pelindung
13
aku bukan wanita pilihan
14
dia datang
15
keluarga hangat
16
menginap
17
David vs Rama
18
menjauh
19
aku akan kejar, kemana pun kamu bersembunyi
20
aku akan memiliki bayi
21
aku benci kamu
22
pria menyebalkan
23
kamu milikku
24
menikahlah denganku
25
menerima balasan
26
wanita hamil yang sulit di atur
27
perbedaan kita banyak
28
tidak punya pilihan
29
menantu idaman
30
meminta restu
31
ternyata menjadi baik itu sulit
32
persiapan pernikahan 1
33
persiapan pernikahan 2
34
ijab qobul
35
kena tulah
36
terima kasih, Om
37
ibu hamil banyak maunya
38
menunggu hingga siap
39
surprise
40
tak boleh egois
41
Akhirnya...
42
anak jaman sekarang
43
beda budaya
44
aku lebih bahagia
45
mood booster
46
bisa mengambil hati
47
malu-maluin
48
Aku bisa mendapatkanmu kembali
49
penghilang stres
50
sosok itu adalah kamu
51
setiap manusia pernah berbuat salah
52
Roti sobek
53
bisa licik juga
54
bertemu kakak ipar yang tidak jadi
55
tamu asing
56
percaya padaku
57
nenek lampir
58
sulit mengatakan cinta
59
Elvira Osborne
60
titik terang
61
bertemu Rama
62
masa lalu Elvira
63
smoked salmon
64
malaikat itu menantuku
65
selesaikan urusan pertama
66
selesaikan urusan kedua
67
dasar gombal!
68
kekhawatiran David
69
Takut kehilangan
70
mengantarnya pergi
71
fakta terungkap 1
72
fakta terungkap 2
73
bertemu Bianca
74
fakta terungkap 3
75
fakta baru lagi
76
haruskah aku melupakan perkataan itu?
77
sejuta kenikmatan rasa
78
mengagumi Ardi
79
selamat ulang tahun, Sari
80
petaka itu terjadi lagi
81
sedih di acuhkan
82
mengajukan syarat
83
Sari berbeda
84
membuat iri orang
85
meluluhkan hati Sari
86
aku membutuhkanmu
87
lampu ajaib
88
karena kamu juga mencintaiku
89
suami idaman
90
menagih janji
91
ingin membuatnya cemburu
92
Aku akan selalu ada di sisimu
93
semakin gemas
94
berkat doa ayah dan ibu
95
memiliki lima anak
96
om-om mesum
97
cinta atau nafsu
98
bertekuk lutut
99
akhir cerita Dito
100
Bayi mirip Rama
101
Rama dan Melisa
102
menyentuhmu lagi dan lagi
103
Rama dan Melisa 2
104
beruntung memilikimù
105
teman hidup
106
teman yang menjadi lawan
107
pernikahan Rama dan Melisa
108
makan malam bersama
109
kampung halaman 1
110
kampung halaman 2
111
kampung halaman 3
112
Tuhan selalu memberikan yang kita butuhkan
113
hamil lagi
114
Samuel dan Elvira
115
Ardi, Nina, dan Matt
116
pulang ke tanah air
117
Manis
118
genk casanova
119
semua bahagia
120
~bonus chapter 1~
121
~bonus chapter 2~
122
~bonus chapter 3~
123
~bonus chapter 4~
124
~bonus chapter 5~
125
Rama, Melisa, dan Anita 1
126
Rama, Melisa, dan Anita 2
127
~bonus chapter 6~
128
~bonus chapter 7~
129
~bonus chapter 8~
130
Gaya sama, walau dari ibu yang berbeda
131
Promo karya Author
132
~bonus chapter 9~
133
~bonus chapter 10~
134
~bonus chapter 11~
135
~bonus chapter 12~
136
Rilis baru - Novel anak Mario dan David
137
Spoiler cerita Maher Adam Jhonson dan Quinza Osborne

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!