prinsip

Sari dan Rama resmi bertunangan. Hubungan keduanya semakin dekat. Rama selalu menjemput Sari tiap pulang dari butik, ia mengantarkan persis hingga depan kosan Sari. Tidak jarang Rama pun mengajak Sari untuk mampir ke restoran atau mall hanya untuk menghabiskan waktu bersama.

“Sar, nonton yuk!” Rama langsung menarik tangan Sari, yang masih menyesap ice mocca cino, ketika mereka tengah menikmati makan malam di sebuah restoran mall.

“Tunggu.” Sari masih berdiri menahan tangan Rama, karena ia masih tanggung untuk menghabiskan minuman kesukaannya itu.

“Nanti beli lagi.” Rama menarik tangan Sari lagi.

Sari mengerucutkan bibirnya. “Sayang tau, mubazir, tadi tuh minumannya masih banyak.”

“Tinggal setengah.”

“Iya, tapi kan bayarnya full, sayang kalau minumannya cuma di minum setengah.”

Rama langsung merangkul pundak Sari, membekap mulutnya sambil bercanda.

“Banyak ngomong.” Rama tertawa gemas. Pasalnya Sari wanita yang paling irit dan perhitungan. Ia memaklumi mengingat tunangannya itu memang perjuang sendiri untuk masa depannya, hingga sampai di titik ini.

“Mmm..” Rama melepas telapak tangan yang menutup mulut Sari, lalu keduanya tertawa dan berjalan menuju lantai paling atas mall tersebut.

Rama melingkarkan tangannya di pinggang Sari. Rama menyukai Sari yang ceria dan periang. Gadis itu memang penuh senyum dan canda tawa, belum lagi tingkahnya yang polos, membuat Rama selalu kembali tersenyum jika bertemu dengannya, rasanya semua lelah karena pekerjaan sirna karena tingkah Sari.

“Kamu mau nonton apa?”

“Terserah, Mas. Aku ngikut aja.”

“Yang romantis ya?”

Sari mengangguk sambil menggoyangkan kepalanya, membuat rambut yang ia kuncir kuda pun ikut bergoyang.

Rama tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Ia pun memesan dua tiket film luar bergenre romantis dewasa.

Rama terus menggenggam tangan Sari, hingga masuk ke dalam ruangan yang mulai dimatikkan penerangannya itu.

“Kita duduk di mana?” Tanya Sari yang masih mengikuti langkah kaki Rama dari belakang dengan tangan yang tak di lepaskan oleh Rama.

“Di sana.” Rama menunjuk pada kursi yang terletak di paling pojok dan paling belakang.

“Jauh banget.”

“Ayo duduk!” Kaki Rama terhenti tepat di jejeran bangku yang akan mereka duduki.

Sari menuruti apa yang di perintahkan tunangannya itu. Ia berjalan menuju kursi paling pojok.

Film di mulai, Sari serius menonton film tersebut, sambil tangannya mengambil pop corn yang Rama beli. Ketika ada adegan berciuman, ia langsung memalingkan wajahnya ke arah Rama.

“21 plus.” Kata Sari sambil menutup pandangannya dengan telapak tangan.

“Kita juga pernah melakukannya.” Jawab Rama santai, sambil mengunyah pop corn itu.

“Iya, tapi kan sudah tidak lagi.” Jawab Sari.

Rama hanya tersenyum, mengalihkan lagi pandangannya pada layar lebar di hadapannya.

Ya, Sari dan Rama pernah berciuman dua tahun yang lalu, tepatnya saat mereka baru resmi berpacaran. Rama yang baru dua minggu mengungkapkan cintanya dan di terima Sari. Kemudian, Sari hanyut dalam cumbuan Rama, tepat di saat butik tempat bekerjanya sepi, lalu di buyarkan oleh telepon Mario, yang merupakan suami dari bos nya, yang tengah mencari keberadaan sang istri.

Sejak saat itu, Sari tersadar dan kembali memegang prinsipnya. Ia tak mau lagi hanyut dalam cumbuan Rama. Ia pun memperingatkan Rama untuk tak melakukan itu lagi. Rama pun menuruti keinginan sang kekasih, karena Sari jinak-jinak merpati. Ia ingin menaklukan hati gadis ini, hingga ia sendiri yang menyerahkan dirinya sendiri untuk di sentuh.

Rama kembali memperhatikan wajah Sari dari samping. Ia tak tahan melihat bibir Sari yang tengah menyesap minuman bersoda di tangannya. Rama meraih minuman itu.

Cup

Ia mencium bibir Sari. Menggigitnya pelan, lalu mel*matnya semakin dalam.

“Mmmpphh.. Mas.” Mata Sari membulat, saat Rama melepas pangutannya.

“Maaf, mas ngga tahan.” Ucap Rama tanpa dosa, sementara Sari masih mencibir.

Beberapa menit kemudian, Rama melakukan aksinya kembali. Bibirnya menelusur leher jenjang Sari yang memang terbuka karena sedang di kuncir kuda. Tangan Rama pun tak tinggal diam, tangan itu menggerayangi lekuk tubuh Sari hingga menyentuh bagian sensitifnya.

“Mas..”

“Sebentar, Sayang.”

Sari menggigit bibir bawahnya, sebenarnya ia juga ingin. Namun, ia tersadar oleh perkataan sang ayah.

“Kehormatan seorang gadis ada pada dirinya sendiri.” Kata-kata itu terngiang di kepalanya.

“Mas, jangan! Aku mohon.” Sari menahan tangan Rama yang sudah memasuki area intimnya dari dalam lapisan pakaian dalamnya.

“Kita sudah tunangan.”

“Tapi kita belum menikah.”

Kemudian Rama menatap malas wajah Sari dan menarik tangannya kembali. Setelah itu Rama terlihat dingin. Ia tak lagi menggenggam tangan Sari, setelah film selesai dan keluar dari ruangan itu.

“Mas..” panggil Sari, yang kemudian meraih tangan Rama.

“Kamu marah?”

Rama masih tetap diam.

“Mas, jangan seperti ini.” Rengek sari.

Mereka pun berjalan menuju parkir. Rama langsung melajukan mobilnya ke kosan Sari.

“Mas, bicara donk.” Sari menggoyangkan lengan Rama yang masih berada di setir mobil.

“Hmm..” Jawab Rama singkat dan padat.

“Maaf, Mas.”

“Baiklah, apa yang harus aku lakukan supaya kamu memaafkanku.” Rengek Sari lagi.

Biip. Rama memberhentikan mobilnya di pinggir jalan yang cukup sepi.

“Tidur bersamaku malam ini.” Ucap Rama tegas.

Sari terdiam, wajahnya pucat pasi.

Rama tergelak. Ia justru malah tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi takut Sari.

“Aku tidak akan melakukan itu.” Kata Rama setelah ia selesai tertawa.

Tangannya meraih pucuk kepala Sari, lalu mengecupnya.

“Aku mengerti dengan prinsipmu.”

Sari lega dan tersenyum.

Padahal hati Rama tidak seluas itu. Ia butuh pelampiasan sekarang, karena ia sudah menegang sejak di bioskop bersama Sari tadi.

“Sial.” Batinnya.

Sari sudah di turunkan persis di gerbang pintu kosannya.

“Hati-ha..” ucapan Sari terpotong, karena Rama langsung menggas mobilnya.

Tanpa ba bi bu, Rama langsung tancap gas dan meninggalkan Sari yang masih mematung dan ingin melambaikan tangan ke arahnya. Namun, ia pun tak membuka kaca mobilnya lagi saat meninggalkan Sari. Ia bergegas menghubungi teman, sahabat, sekaligus ‘having s*x’nya itu. Lalu janjian di sebuah hotel untuk melepaskan hasrat yang sudah menjadi kebutuhan.

Terpopuler

Comments

Jonah Fernanda

Jonah Fernanda

gimana sih tuh rama nggak bisa nahan diri kalau gitu kenapa kemaren hanya tunangan langsung aja nikah udah halal kan enak

2024-05-11

0

Borahe 🍉🧡

Borahe 🍉🧡

ish untung nnti kagak jadi nikah

2023-12-23

0

Hartaty

Hartaty

astaga naga

2023-02-08

1

lihat semua
Episodes
1 Tunangan
2 prinsip
3 Aku percaya padanya
4 Hanya sahabat
5 aku tak bisa marah
6 keluarga Rama
7 di selingkuhin lagi
8 petaka itu terjadi
9 David Osborne
10 Jadi buronan
11 tidak boleh terpuruk
12 Sang pelindung
13 aku bukan wanita pilihan
14 dia datang
15 keluarga hangat
16 menginap
17 David vs Rama
18 menjauh
19 aku akan kejar, kemana pun kamu bersembunyi
20 aku akan memiliki bayi
21 aku benci kamu
22 pria menyebalkan
23 kamu milikku
24 menikahlah denganku
25 menerima balasan
26 wanita hamil yang sulit di atur
27 perbedaan kita banyak
28 tidak punya pilihan
29 menantu idaman
30 meminta restu
31 ternyata menjadi baik itu sulit
32 persiapan pernikahan 1
33 persiapan pernikahan 2
34 ijab qobul
35 kena tulah
36 terima kasih, Om
37 ibu hamil banyak maunya
38 menunggu hingga siap
39 surprise
40 tak boleh egois
41 Akhirnya...
42 anak jaman sekarang
43 beda budaya
44 aku lebih bahagia
45 mood booster
46 bisa mengambil hati
47 malu-maluin
48 Aku bisa mendapatkanmu kembali
49 penghilang stres
50 sosok itu adalah kamu
51 setiap manusia pernah berbuat salah
52 Roti sobek
53 bisa licik juga
54 bertemu kakak ipar yang tidak jadi
55 tamu asing
56 percaya padaku
57 nenek lampir
58 sulit mengatakan cinta
59 Elvira Osborne
60 titik terang
61 bertemu Rama
62 masa lalu Elvira
63 smoked salmon
64 malaikat itu menantuku
65 selesaikan urusan pertama
66 selesaikan urusan kedua
67 dasar gombal!
68 kekhawatiran David
69 Takut kehilangan
70 mengantarnya pergi
71 fakta terungkap 1
72 fakta terungkap 2
73 bertemu Bianca
74 fakta terungkap 3
75 fakta baru lagi
76 haruskah aku melupakan perkataan itu?
77 sejuta kenikmatan rasa
78 mengagumi Ardi
79 selamat ulang tahun, Sari
80 petaka itu terjadi lagi
81 sedih di acuhkan
82 mengajukan syarat
83 Sari berbeda
84 membuat iri orang
85 meluluhkan hati Sari
86 aku membutuhkanmu
87 lampu ajaib
88 karena kamu juga mencintaiku
89 suami idaman
90 menagih janji
91 ingin membuatnya cemburu
92 Aku akan selalu ada di sisimu
93 semakin gemas
94 berkat doa ayah dan ibu
95 memiliki lima anak
96 om-om mesum
97 cinta atau nafsu
98 bertekuk lutut
99 akhir cerita Dito
100 Bayi mirip Rama
101 Rama dan Melisa
102 menyentuhmu lagi dan lagi
103 Rama dan Melisa 2
104 beruntung memilikimù
105 teman hidup
106 teman yang menjadi lawan
107 pernikahan Rama dan Melisa
108 makan malam bersama
109 kampung halaman 1
110 kampung halaman 2
111 kampung halaman 3
112 Tuhan selalu memberikan yang kita butuhkan
113 hamil lagi
114 Samuel dan Elvira
115 Ardi, Nina, dan Matt
116 pulang ke tanah air
117 Manis
118 genk casanova
119 semua bahagia
120 ~bonus chapter 1~
121 ~bonus chapter 2~
122 ~bonus chapter 3~
123 ~bonus chapter 4~
124 ~bonus chapter 5~
125 Rama, Melisa, dan Anita 1
126 Rama, Melisa, dan Anita 2
127 ~bonus chapter 6~
128 ~bonus chapter 7~
129 ~bonus chapter 8~
130 Gaya sama, walau dari ibu yang berbeda
131 Promo karya Author
132 ~bonus chapter 9~
133 ~bonus chapter 10~
134 ~bonus chapter 11~
135 ~bonus chapter 12~
136 Rilis baru - Novel anak Mario dan David
137 Spoiler cerita Maher Adam Jhonson dan Quinza Osborne
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Tunangan
2
prinsip
3
Aku percaya padanya
4
Hanya sahabat
5
aku tak bisa marah
6
keluarga Rama
7
di selingkuhin lagi
8
petaka itu terjadi
9
David Osborne
10
Jadi buronan
11
tidak boleh terpuruk
12
Sang pelindung
13
aku bukan wanita pilihan
14
dia datang
15
keluarga hangat
16
menginap
17
David vs Rama
18
menjauh
19
aku akan kejar, kemana pun kamu bersembunyi
20
aku akan memiliki bayi
21
aku benci kamu
22
pria menyebalkan
23
kamu milikku
24
menikahlah denganku
25
menerima balasan
26
wanita hamil yang sulit di atur
27
perbedaan kita banyak
28
tidak punya pilihan
29
menantu idaman
30
meminta restu
31
ternyata menjadi baik itu sulit
32
persiapan pernikahan 1
33
persiapan pernikahan 2
34
ijab qobul
35
kena tulah
36
terima kasih, Om
37
ibu hamil banyak maunya
38
menunggu hingga siap
39
surprise
40
tak boleh egois
41
Akhirnya...
42
anak jaman sekarang
43
beda budaya
44
aku lebih bahagia
45
mood booster
46
bisa mengambil hati
47
malu-maluin
48
Aku bisa mendapatkanmu kembali
49
penghilang stres
50
sosok itu adalah kamu
51
setiap manusia pernah berbuat salah
52
Roti sobek
53
bisa licik juga
54
bertemu kakak ipar yang tidak jadi
55
tamu asing
56
percaya padaku
57
nenek lampir
58
sulit mengatakan cinta
59
Elvira Osborne
60
titik terang
61
bertemu Rama
62
masa lalu Elvira
63
smoked salmon
64
malaikat itu menantuku
65
selesaikan urusan pertama
66
selesaikan urusan kedua
67
dasar gombal!
68
kekhawatiran David
69
Takut kehilangan
70
mengantarnya pergi
71
fakta terungkap 1
72
fakta terungkap 2
73
bertemu Bianca
74
fakta terungkap 3
75
fakta baru lagi
76
haruskah aku melupakan perkataan itu?
77
sejuta kenikmatan rasa
78
mengagumi Ardi
79
selamat ulang tahun, Sari
80
petaka itu terjadi lagi
81
sedih di acuhkan
82
mengajukan syarat
83
Sari berbeda
84
membuat iri orang
85
meluluhkan hati Sari
86
aku membutuhkanmu
87
lampu ajaib
88
karena kamu juga mencintaiku
89
suami idaman
90
menagih janji
91
ingin membuatnya cemburu
92
Aku akan selalu ada di sisimu
93
semakin gemas
94
berkat doa ayah dan ibu
95
memiliki lima anak
96
om-om mesum
97
cinta atau nafsu
98
bertekuk lutut
99
akhir cerita Dito
100
Bayi mirip Rama
101
Rama dan Melisa
102
menyentuhmu lagi dan lagi
103
Rama dan Melisa 2
104
beruntung memilikimù
105
teman hidup
106
teman yang menjadi lawan
107
pernikahan Rama dan Melisa
108
makan malam bersama
109
kampung halaman 1
110
kampung halaman 2
111
kampung halaman 3
112
Tuhan selalu memberikan yang kita butuhkan
113
hamil lagi
114
Samuel dan Elvira
115
Ardi, Nina, dan Matt
116
pulang ke tanah air
117
Manis
118
genk casanova
119
semua bahagia
120
~bonus chapter 1~
121
~bonus chapter 2~
122
~bonus chapter 3~
123
~bonus chapter 4~
124
~bonus chapter 5~
125
Rama, Melisa, dan Anita 1
126
Rama, Melisa, dan Anita 2
127
~bonus chapter 6~
128
~bonus chapter 7~
129
~bonus chapter 8~
130
Gaya sama, walau dari ibu yang berbeda
131
Promo karya Author
132
~bonus chapter 9~
133
~bonus chapter 10~
134
~bonus chapter 11~
135
~bonus chapter 12~
136
Rilis baru - Novel anak Mario dan David
137
Spoiler cerita Maher Adam Jhonson dan Quinza Osborne

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!