FAKTA SEBENARNYA

Selang dua minggu dari pesta pernikahan malam itu, Lavinia sama sekali belum bertemu dengan Nando ataupun Jonathan, dia terlalu enggan untuk bertemu keduanya. Dia hanya terfokus pada pekerjaan yang semakin menumpuk, dan gangguan kecil dari pria yang telah di kirimkan oleh keluarganya. Memangnya ada masalah jika wanita berumur 40 tahun belum menikah? mungkin itu terlalu tua, namun dalam pikiran Lavinia pernikahan bukanlah hal yang mudah untuk di jalani dan harus dipikirkan dengan matang. Apalagi setelah ia di patahkan oleh seorang pria yang memilih untuk menikahi wanita lain pilihan keluarganya.

"Vinny, sudah dua jam kamu menatap layar laptopmu, bukankah itu bisa membuatmu sakit kepala?"

Lavini melirik sekilas, "Pak Jonas, kalau anda merasa bosan. Kenapa tidak pergi saja dari sini?"

"Ayolah, aku tau aku punya salah denganmu dimasa lalu, tapi keluarga kita sudah saling menyetujui untuk bersama."

"Urusi saja pekerjaanmu, jangan perdulikan aku!!" jawabnya tegas, dengan membawa embel-embel keluarga tidak akan membuat Lavinia bertekuk lutut. Sekeras apapun keluarga menginginkan hal itu, Lavinia juga akan keras menolaknya.

Menikahi pria yang hampir melukai harga dirinya? cih, tidak akan sudi ia menerima itu.

Perkataan pedas Lavinia tidak membuat Jonas mengangkat pantatnya, pria itu masih dengan santai memandangi Lavinia. Diberikan tugas besar untuk mendapatkan hati Lavinia dari keluarganya membuatnya tidak goyah sekalipun wanita itu menjawab pertanyaannya dengan kasar.

Jangankan mendapat jawaban dengan kasar. Ditinggalkan dan diabaikan saat pertemuan keluarga besar saja sudah biasa baginya. Lavinia sangat jelas mengatakan ketidak sukaannya terhadap Jonas. Tapi Jonas, mengatakan dengan jelas bahwa dia sangat menyetujui perjodohan itu.

Tolong. Ini sudah zaman modern, perjodohan tidak perlu dilakukan terhadap wanita yang sudah berumur. Lavinia bukannya tidak laku, dia hanya sedang kesulitan menyembuhkan luka lamanya.

Jonas memasukkan ponselnya kedalam saku dalam jasnya, "bagaimana kalau kita makan siang bersama?" sembari menatap arloji perak ditangan kanannya. "Sudah masuk jam makan siang,"

"Saya tidak lapar."

"Vinny, come on, sampai kapan kamu menganggap aku tidak terlihat?"

"Sampai anda benar-benar tidak lagi terlihat." Jonas tersenyum mendengar itu, lagi-lagi jawaban kasar ya? Lavinia menekan panggilan yang terhubung langsung dengan Theresa, sekertarisnya. "There, antarkan pak Jonas keluar ruangan saya, beliau ingin makan siang katanya."

Setelah mendapatkan panggilan dari bosnya, Theresa bergegas masuk kedalam ruangan Lavinia dan membereskan berkas yang berserakan diatas meja tamu. Terkadang Jonas sengaja mendatangi Lavinia dengan alasan pekerjaan.

"Tunggu There."

Tangan Theresa mengambang saat hendak meraih laptop milik Jonas. "Iya pak?"

"Tolong katakan kepadanya, kalau saya ingin mengajaknya makan siang bersama."

Theresa dengan tegas mengangguk, ini sering terjadi setiap mereka bertemu, dan Theresa selalu berada ditengah-tengah mereka. "Bu, pak Jonas ingin mengajak anda makan siang bersama."

"Saya sibuk." Jawabnya sembari meraih tablet, lalu berdiri meninggalkan mejanya.

"Ibu tunggu,,,,," Jonas hendak mencegah Lavinia pergi, namun Theresa lebih dulu memanggil hingga wanita itu berhenti tidak jauh dari meja tamu, ruangan Lavinia cukup luas dengan set sofa yang memang sengaja ditaruhnya agar meeting bisa dilaksanakan di dalam ruangan jika dia sedang tidak mood untuk keruang meeting.

"Ada apa?" Matanya menatap tajam Theresa, Lavinia sudah tahu kebiasaan sekertarisnya yang mendukung Jonas untuk mengejarnya. "Kali ini rayuanmu tidak akan mempan untuk saya There, saya sudah lelah harus berpura-pura makan berhadapan dengan dia."

"Apa salah pak Jonas?"

"Theresa...." Jonas mencegah Theresa untuk melanjutkan perdebatan ini. "Sudah tidak apa-apa."

"Maaf, saya agak sedikit kesal dengan sikap bu Lavinia terhadap pak Jonas. Maaf bu kalau saya lancang, tapi pak Jonas sudah terlalu sering ibu abaikan masa hati ibu tidak merendah sedikitpun?"

Lavinia bergerak maju dua langkah dengan mata tetap menatap Theresa. "Saya tau kamu sangat mengagumi pak Jonas dan sangat mendukung perjodohan kami, tapi sadarkan dirimu There. Dia tidak sebaik yang kamu kira."

"Vinny......"

Panggilan lirih Jonas sama sekali tidak membuat Lavinia berhenti menatap There. "Buang rasa kagummu yang besar itu."

"Saya tau kesalahan yang telah diperbuat oleh pak Jonas sewaktu dulu." Kalimat Theresa membuat Lavinia mengurungkan niatnya pergi dan kembali menatap perempuan itu. "Pak Jonas menyakiti ibu dengan meninggalkan ibu demi perempuan lain bukan? tapi pak Jonas sudah berubah...."

"There....." Jonas sudah kehabisan kata-kata sebelum pria itu mengeluarkan kalimatnya.

Lavinia bergerak maju lagi. "Siapa yang mengatakan itu? keluarga saya?"

Theresa tidak menjawab.

".... Atau pak Jonas sendiri?" anggukan samar Theresa membuat Lavinia tersenyum tipis. "Maaf There, saya harus benar-benar mematahkan pikiran kagum kamu terhadap pak Jonas."

"Vinny, hentikan...."

Lavinia bergerak maju lagi. "Kamu masih ingatkan, alasan saya mempertahankan kamu disini sebagai sekertaris saya, padahal diluar sana masih banyak yang lebih pantas mendapatkan jabatan kamu?"

Theresa mengangguk. "Karena saya berjasa bagi ibu."

"Kamu tau alasan kenapa kamu berjasa bagi saya?"

"Karena saya telah menyelamatkan ibu dari gerombolan laki-laki yang ingin melecehkan ibu." Jawabnya.

"Dan saya tidak pernah melupakan itu, melupakan wajah laki-laki pertama yang telah membuka kancing baju saya hingga lepas dan berakhir dengan memakai jaket denim kamu."

Theresa menatap Jonas ragu, kalimat Lavinia begitu mencekam telinga, bahkan membuat Jonas mati kutu dan terdiam. Jonas menggeleng melihat Theresa, matanya mengatakan bahwa dia tidak terlihat namun tubuhnya mengekspresikan segalanya.

Lavinia memang belum menyebutkan nama pria itu, namun melihat wajah pias Jonas membuat Theresa melangkah mundur. "There...." Menghindari pria itu membuat ponsel Theresa terjatuh kelantai, pandangan kagum menatap Jonas berubah.

Jonas maju selangkah ke arah Theresa. "There...."

"Maaf pak,,,," menarik tangannya agar tidak bersentuhan dengan pria itu. "Saya salah sudah sering mengutuk bu Lavinia karena menolak laki-laki sebaik bapak."

"Vinny,,, aku sudah meminta maaf untuk itu." Mentap Lavinia dengan wajah sendu, untuk mendapatkan Lavinia ia harus melalui Theresa, namun jika Theresa enggan semua akan sia-sia.

"Bagaimana aku bisa memaafkan orang yang akan melecehkanku? bahkan keluarganya bukannya meminta maaf malah mengatakan bahwa tubuhku memang pantas diperlakukan seperti itu karena sangat menggoda." Napas Theresa memburu tidak sanggup menahan amarah mendengar hal itu. "Kalimat itu keluar dari mulut ayahmu sendiri, apakah dia pantas untuk kujadikan ayah mertua?"

"Aku meminta maaf untuk itu, Vinny."

Lavinia bergerak meraih tangan Theresa, "maaf membuat anganmu patah tentang Jonas. Tapi saya sudah lelah melihat kamu lebih membela bajing*n itu dibandingkan saya, wanita yang kamu selamatkan dari laki-laku brengs*k."

"Maaf...." Air mata Theresa jatuh, dia sangat menyesali perbuatannya sendiri. Dia pernah mengatakan akan melindungi Lavinia dari para laki-laki yang ingin menyakiti wanita itu. Namun kini, bukannya melindungi, dia malah memaksa Lavinia untuk masuk kedalam lubang yang sama, lubang dimana ia menolong Lavinia.

"Kamu boleh menjelaskan alasan kenapa saya menolak Jonas kepada keluarga saya, karena kalau saya yang menjelaskan kepada keluarga Jonas akan percuma." Lavinia menghela napas, "saya tidak berani mengatakannya kepada keluarga saya sendiri."

Setelah mengatakan fakta yang sebenarnya, wanita itu pergi meninggalkan ruangannya, membiarkan Theresa menangisi penyesalannya.

Namun tidak ada kata menyerah bagi Jonas, pria itu bergegas mengejar Lavinia.

...⚫...

DAN, AKU SUDAH MENEMUKAN VISUAL CANTIK UNTUK LAVINIA. INI MENURUT AKU AJA SIH YA BUND, SOALNYA PIKIRANKU INI LAGI SUKA SAMA DIA.

...LAVINIA AMOERA...

Terpopuler

Comments

Kosong (uninstall)

Kosong (uninstall)

astaga cantik 🥰🥰😍😍 saya juga suka

2021-09-02

2

lihat semua
Episodes
1 SPEECHLESS
2 DRINK BOTTLE
3 HELP ME, PLEASE!!
4 MORNING..
5 WHO'S HE??
6 DON'T MIND ME, RIGHT!!
7 PROMISE TO MEET
8 UNINVITED GUEST
9 MATURE ATTITUDE
10 DESTINY
11 KNOW EACH OTHER
12 SEPERTI CEMBURU
13 TERLALU POLOS
14 SELAMAT PAGI YANG DEJAVU
15 PERNIKAHAN
16 KENAPA MENINGGALKANKU?
17 SEORANG ADIK
18 ANAK KECIL
19 FAKTA SEBENARNYA
20 WAKTU YANG TEPAT
21 PESAN DI DALAM BUCKET
22 KONSULTASI
23 KEMARAHAN JONATHAN
24 UCAPAN MANIS
25 NANDO ANDERSON
26 INFORMASI BARU
27 STRANGE PRINCIPLE
28 SEHARIAN BERSAMA BI RUKMA
29 TAMU TIDAK DIUNDANG
30 SEPERTI CEMBURU (2)
31 MENONTON FILM
32 MENGINAP
33 MENGANTAR JONATHAN
34 RUANG KELUARGA
35 MASIH RAGU
36 MAMA ROSSA
37 MAMA ROSSA (2)
38 MEMANCING JONATHAN
39 JONATHAN ANEH!!!
40 TIDAK SENGAJA BERTEMU
41 MENDUKUNG
42 SISI POSITIVE
43 MELEBIHI BATAS
44 MEYAKINKAN AURISTELA
45 LEBIH TAMPAN SIAPA?
46 PERASAAN TIDAK ASING
47 MENGUNGKAPKAN PERASAAN
48 SEJAK KAPAN?
49 KEKHAWATIRAN BI RUKMA
50 SUP IGA
51 FAMILY GATHERING
52 TIDAK TAU MALU
53 REKAN KERJA DARI JEPANG
54 DINNER
55 SETELAH DINNER
56 UCAPAN TERIMA KASIH
57 KELUHAN NOVAL
58 WARNA GAUN
59 KEBEBASAN THERESA
60 WHO IS MORE SUITABLE
61 WORRYING ABOUT LAVINIA
62 ENGAGEMENT DAY
63 PRAYER AND NERVOUS
64 IT'S YOU
65 MESSY PARTY
66 BAD CONDITION
67 I DON'T KNOW
68 KONDISI JONATHAN
69 HOW ABOUT THIS?
70 CHECK UP
71 HILANG
72 I LOVE YOU
73 PERUBAHAN SIKAP
74 TAMU
75 TAMU (2)
76 BERKATA JUJUR
77 KENANGAN
78 CCTV
79 BERLALU
80 PERAYAAN PENTING
81 KEMBALIKAN
82 LAVI YANG LAIN
83 LAVI YANG LAIN (2)
84 TENTANG KEBERADAAN LAVINIA
85 MAMA KHAWATIR
86 TEMAN JONATHAN
87 MEMBICARAKAN ORANG
88 BINGKAI FOTO
89 REKAN PENGGANTI
90 PEACE MINUS ONE
91 DELAY
92 THIS IS ROMANIA
93 CATWALK
94 JONATHAN MARAH
95 SALING MENATAP
96 ALASAN DIPERTEMUKAN
97 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 97 Episodes

1
SPEECHLESS
2
DRINK BOTTLE
3
HELP ME, PLEASE!!
4
MORNING..
5
WHO'S HE??
6
DON'T MIND ME, RIGHT!!
7
PROMISE TO MEET
8
UNINVITED GUEST
9
MATURE ATTITUDE
10
DESTINY
11
KNOW EACH OTHER
12
SEPERTI CEMBURU
13
TERLALU POLOS
14
SELAMAT PAGI YANG DEJAVU
15
PERNIKAHAN
16
KENAPA MENINGGALKANKU?
17
SEORANG ADIK
18
ANAK KECIL
19
FAKTA SEBENARNYA
20
WAKTU YANG TEPAT
21
PESAN DI DALAM BUCKET
22
KONSULTASI
23
KEMARAHAN JONATHAN
24
UCAPAN MANIS
25
NANDO ANDERSON
26
INFORMASI BARU
27
STRANGE PRINCIPLE
28
SEHARIAN BERSAMA BI RUKMA
29
TAMU TIDAK DIUNDANG
30
SEPERTI CEMBURU (2)
31
MENONTON FILM
32
MENGINAP
33
MENGANTAR JONATHAN
34
RUANG KELUARGA
35
MASIH RAGU
36
MAMA ROSSA
37
MAMA ROSSA (2)
38
MEMANCING JONATHAN
39
JONATHAN ANEH!!!
40
TIDAK SENGAJA BERTEMU
41
MENDUKUNG
42
SISI POSITIVE
43
MELEBIHI BATAS
44
MEYAKINKAN AURISTELA
45
LEBIH TAMPAN SIAPA?
46
PERASAAN TIDAK ASING
47
MENGUNGKAPKAN PERASAAN
48
SEJAK KAPAN?
49
KEKHAWATIRAN BI RUKMA
50
SUP IGA
51
FAMILY GATHERING
52
TIDAK TAU MALU
53
REKAN KERJA DARI JEPANG
54
DINNER
55
SETELAH DINNER
56
UCAPAN TERIMA KASIH
57
KELUHAN NOVAL
58
WARNA GAUN
59
KEBEBASAN THERESA
60
WHO IS MORE SUITABLE
61
WORRYING ABOUT LAVINIA
62
ENGAGEMENT DAY
63
PRAYER AND NERVOUS
64
IT'S YOU
65
MESSY PARTY
66
BAD CONDITION
67
I DON'T KNOW
68
KONDISI JONATHAN
69
HOW ABOUT THIS?
70
CHECK UP
71
HILANG
72
I LOVE YOU
73
PERUBAHAN SIKAP
74
TAMU
75
TAMU (2)
76
BERKATA JUJUR
77
KENANGAN
78
CCTV
79
BERLALU
80
PERAYAAN PENTING
81
KEMBALIKAN
82
LAVI YANG LAIN
83
LAVI YANG LAIN (2)
84
TENTANG KEBERADAAN LAVINIA
85
MAMA KHAWATIR
86
TEMAN JONATHAN
87
MEMBICARAKAN ORANG
88
BINGKAI FOTO
89
REKAN PENGGANTI
90
PEACE MINUS ONE
91
DELAY
92
THIS IS ROMANIA
93
CATWALK
94
JONATHAN MARAH
95
SALING MENATAP
96
ALASAN DIPERTEMUKAN
97
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!