..."Mungkin kita tengah melihat sebuah tempat yang sama. Mungkinkah kita juga merasakan hal yang sama?"...
...⚫...
"Wahhhh......" Jonatahan menguap lebar lagi sembari membuka lebar tirai jendelanya, "om memang pandai mencari hotel dengan keindahan yang nyata."
Matanya berkeliar, setelah mandi dia akan berkeliling kota S dengan senang. Jonathan tersenyum tipis, untung omnya ada urusan di kota S, jadi akan lebih muda mengenalkannya dengan Lavinia.
Pokoknya apapun yang terjadi, rencananya kali ini harus berhasil.
"Ini jam berapa?" menatap jam dinding besar, "jam satu. Mereka tinggal dihotel mana saja aku tidak tau,"
Tidak meminta salah satu nomer telepon mereka adalah kekonyolan yang dimiliki Jonathan saat ini, dia memang orang yang teledor, menginginkan hal lebih dari wanita yang menolongnya malah tidak terpikirkan apapun.
"Tidak masalah. Aku akan mencari cara agar bertemu dengan mereka." Ucapnya dengan keyakinan penuh kalau ia akan bertemu dengan Lavinia ataupun Theresa. "Mencari mereka keseluruh sudut kota S tidaklah masalah bagiku."
...⚫...
Jonathan berjalan keluar gedung hotel dengan semangat penuh, matanya berkeliar ketika melihat seluruh orang berlalu lalang dijalan, mungkin mereka sedang bekerja atau sedang bergerak menuju keindahan yang nyata didepan mereka.
"Kalau ingin melihat laut dengan jelas dan melihat pemandangannya semakin indah, pergilah ke Gongyi,"
Jonathan menatap seorang pria tua dengan pakaian lusuh. "Memangnya, apa itu Gongyi?"
"Gongyi adalah tempat dimana kita semua dapat melihat keindahan laut dengan bagus dari atas, semua orang dari lokal sampai dari kota lain pasti akan kesana." Jelas pria tua itu.
"Benarkah?"
"Hem, pergilah kesana. Tapi sebelum itu tolong beli ini, mungkin akan berguna untukmu."
"Apa itu?" tanyanya ketika melihat jajanan dengan dibungkus kotak berwarna cokelat, "saya tidak yakin dengan rasanya."
"Eihh, kamu akan merasa ketagihan."
"Oke, kalau begitu saya beli," tanpa pikir panjang, dia membeli dua bungkus jualan pria tua itu, marketingnya bagus sekali. Menjelaskan tentang bukit yang indah sekaligus mempromosikan jualannya dengan paksaan.
Ah, Jonathan tidak perlu memikirkan tentang pria tua itu, karena dia akan pergi kesana.
Setelah hampir tiga puluh menit ia tempuh menggunakan Taxi, Jonathan turun dan menatap bukit dengan ramai orang. "Apa ini tempat yang dikatakan kakek itu?"
"Benar, ini adalah tempatnya."
Jonathan menoleh, wanita tua berdiri disampingnya menggunakan pakaian lusuh dan membawa payung banyak. Kenapa dia merasa dejavu akan hal ini.
"Terima kasih,"
"Bawalah ini, kamu akan membutuhkannya."
Jonathan menggeleng saat nenek itu menyodorkan payung kuning kepadanya. "Saya ini kuat, hujan dan kepanasan saya tidak akan jatuh sakit."
Dia berlari meninggalkan wanita tua itu setelah menunduk kecil, berlari menuju loket meminta antrian untuk masuk kebukit.
Memang, laut terlihat lebih indah saat melihatnya dari atas bukit.
"Apa tadi? Ah, bukit Gongyi." Ucapnya mengingat-ingat mengenai nama bukit yang sedang ia kitari, ramai dengan berbagai jenis orang, tamu dari luar negeri misalnya.
Jonathan berjalan menuju tebingnya, "memang indah ya...." Namun, dia tersenyum, Lavinia berada disana, duduk sendiri dengan mata hampir tertutup.
Buru-buru ia berlari takut kalau wanita itu sampai terjatuh, menaruh kepalanya kedalam pundaknya, Lavinia terlihat sangat mengantuk. "Kenapa kesini kalau mengantuk?"
Tidak ada jawaban, Lavinia terlalu larut dalam kantuknya.
...⚫...
"Ehh," mata Lavinia membelalak, dia kira dia salah mengenali orang, seenaknya tidur dibahu orang. "Jonathan? kamu disini atau aku sedang,,,,,"
"Berhalusinasi?"
Lavinia mengangguk. "Hu'um eh tidak ya?"
"Tidak."
"Sedang apa disini?"
"Om sedang ada urusan di rumah sakit sini, aku diajak untuk menemaninya, karena bosan aku pergi kesini. Kamu?"
Lavinia mengerjap matanya, "aku lelah, jadi aku minum obat tidur tapi malah tidak bisa tidur, jadi aku pergi kesini karena ada foto majalah dikamar."
"Makanya sampai ketiduran,"
Mereka berdua tertawa bersama.
"Dimana Theresa?"
"Theresa?" Panggilan Jonathan yang berubah membuatnya sedikit canggung. "Ah, dia sudah pergi sendiri..."
Jonathan berdiri dan mengulurkan tangannya. "Pergi berkeliling yuk."
Sesuatu yang telah membuat Lavinia menyesal, tidak menerima ajakan pergi Jonathan hari itu, dan bayangan penyesalan itu selalu muncul dalam benaknya, maka dari itu, saat ini Lavinia memutuskan untuk tidak menolaknya.
"Yuk," namun dia tidak berani menerima uluran tangan itu.
"Mau mencari makan?" tanyanya setelah memasukkan tangan kedalam saku jaketnya.
Lavinia mengangguk, "boleh, aku sedikit lapar sih."
Mereka memilih makanan pengganjal seperti ubi rebus dan teh hangat, mengingat dimana mereka sekarang. Laut sore dengan angin yang sangat menyejukkan. Lavinia menatap Jonathan lama, laki-laki itu yang sempat terpikirkan olehnya. Mengenai sebuah ajakan penyesalan,
"Apa yang kamu pikirkan, Lavinia?"
"Lavinia??" sungguh, Lavinia tidak terbiasa dengan panggilan Jonathan. "Tidak ada, apa yang kamu lakukan disini, maksudku, pergi ke kota S?"
"Bukannya sudah aku katakan?"
"Benarkah?"
"Um, menemai om ku yang sedang bertugas ke sini," Jonathan memajukan tubuhnya, "Lavinia, apa kamu sempat terpikirkan soal pertemuan kita yang selalu tidak disengaja ini."
"Soal apa?"
"Takdir."
"Hah? takdir? aku tidak tau soal itu,"
Jonathan menaruh ubi rebusnya, "haih, bertemu di club lalu bertemu disini,"
"Di club karena teman-temanmu, dan disini karena om mu Jontahan, apa yang takdir?" alisnya berkerut keheranan.
"Sepertinya kamu memang tidak tau apa-apa ya!!"
"Apa?"
"Itu namanya takdir."
Lavinia tersenyum, "terserahmu, tapi aku tidak percaya soal itu." Meraih tasnya dan memandangi Jonathan, "tidak pergi?"
"Nanti saja,"
"Baiklah, aku pergi duluan."
Jonathan memandangi kepergian Lavinia sembari menikmati ubi rebus, tidak ada yang menyadari bahwa Jonathan tengah tersenyum dalam kunyahannya. Tersenyum memandingi Lavinia,
"Lihat saja, kita akan bertemu lagi nanti tanpa sengaja."
...⚫...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Flo🌹
11 like untukmu. yuk main ke karyaku "vacation"
2021-04-20
1