..."Sahabat dapat diartikan dalam dua hal, sekumpulan orang-orang yang pengertian dan sekumpulan orang-orang kurang ajar"...
...⚫⚫...
Hanya untuk malam ini saja Jonathan menuruti perkataan Lino, sahabat-sahabatnya selalu saja suka mengajak berkumpul ditempat keramaian dan bersatu dengan minuman alkohol beserta musik DJ. Lino berdiri diatas sofa dengan mengangkat gelasnya lalu berteriak.
"Ayyoooo,,,, habiskan malam ini dengan bersenang-senang."
Teriakan laki-laki itu hampir mengalahkan kerasnya musik DJ, namun tetap diindahkan oleh sahabatnya yang lain, mereka semua bersorak gembira menyetujui. Lalu Gloria berdiri mengangkat satu botol bening dan menuangkan minuman ke dalam satu per satu gelas dihadapan teman-temannya. "Pokoknya, tidak ada yang boleh pergi sebelum kalian tidak sadar parah."
"SETUJUUUU!!!!!!!" Sorak mereka bersamaan.
Jonathan hanya bersandar menyaksikan itu, dia tidak terlalu suka ditempat ini. Namun apalah daya saat seluruh sahabatnya membuat sebuah pertemuan disini tanpa mengatakan apa-apa padanya, sebuah pesta kecil pertunangan antara Lino dan Gloria sebelum acara besarnya dilaksanakan besok.
"Hallo maniss,,," Jonathan tersenyum tipis saat Noval sedang menyagil salah satu pelanggan wanita, sepupunya itu memang suka seperti itu, "gila, masih adakah wanita yang berkunjung kemari dengan pakaian rapi seperti itu??"
"Ya buktinya itu ada,"
"Sayang banget, padahal kalau dia mau pakai baju seperti Zalira, pasti akan terlihat hot," Gloria memukul mulut Noval, "sakit Glo," rengeknya.
"Jangan suka membicarakan body seorang wanita, itu adalah hal yang sensitif.." Menyodorkan kaleng soda kepada Jonathan, Gloria sangat tahu bahwa sahabatnya itu satu-satunya laki-laki pembenci minuman alkohol dan Jonathan beruntung memiliki Gloria yang pengertian.
"Hey Jonathan Aleister...."
Jonathan hanya mendongak saat Lino memanggilnya, dia tahu sahabatnya itu akan mengatakan apa.
"Enggak...." Ucapnya setelah Lino diam dan hanya menatapnya dengan tangan menggenggam gelas kaca yang terisi penuh minuman berwarna kemerahan.
Laki-laki itu duduk dan menepuk pundaknya, "Ayolah, kamu harus minum malam ini demi aku," ucapnya sarkasme.
"Apa hubungannya denganku?"
Lino mengangkat bahu. "Setidaknya malam ini adalah malam terakhir aku melajang, bukan?"
Jonathan menoyor dahi Lino. "Dengar ya Lino, besok itu kamu baru akan tunangan, bukan menikah, jadi berhenti mengatakan hal yang tidak berguna."
"Memangnya kalau besok aku menikah, apa malam ini kamu mau minum?" Lino berdecih melihat respon datar Jonathan. "Halah,, aku sudah tau kalau kamu tidak akan pernah mau."
Omar berdiri menatap seluruh temannya. "Sudah begini saja, biar adil bagaimana kalau kita membuat sebuah permainan seru," teman-temannya tampak antusias mendengarkan. "Jadi begini teman-teman......."
"Aku tidak ikut,"
Mereka semua bersorak mengejek, sebuah kalimat penolakan sebelum permainan di mulai, Jonathan sudah mendapatkan firasat buruk dari ide Omar, itulah alasan dia menolak permainan itu sebelum dimulai.
"Joe tidak asik ahh,,," ungkap Zalira.
"Yang duduk disini harus ikut permainannya..." Lino menahan bahu Jonathan hingga laki-laki itu duduk kembali, "yang sudah duduk disini tidak boleh pergi."
Jonathan menaruh lagi kunci mobilnya di atas meja. "Baiklah, terserah kalian aja."
...⚫...
Peraturan permainan, botol bekas minuman alkohol berwarna bening akan di taruh di tengah-tengah meja. Botol akan di putar saat permainan dimulai, saat botol berhenti, bagian mulut botol akan menjadi penentu siapa yang akan kalah dan menerima sebuah tantangan tanpa boleh menolak.
"Sial,,,"
Jonathan menatap seluruh teman-temannya, mereka semua tertawa melihat kearahnya, terasa seperti mendapatkan sebuah mendali emas. Tutup botol berhenti tepat diarahnya. "Minum,, minum,, minum,,,"
"Cuma inikan tantangannya?" tanyanya.
Omar menggeleng, "tentu saja tidak."
"Sudah aku duga."
"Kamu harus gentleman dong Joe?" Noval mengejek. "Biar aku bisa banggain di depan om sama tante besok,"
"Gak lucu, jadi apa tantangan lainnya?"
Zalira berdiri, "kamu harus minum satu botol whisky dan membawa satu wanita untuk menghabiskan satu malam bersama."
"****...."
"Dan kamu tidak bisa menolak, lebih tepatnya tidak boleh menolak," tambahan dari Syakila.
Jonathan menghela napas, satu wanita untuk menghabiskan malam bersama? apa teman-temannya itu tidak pernah berpikir kalau sikap itu akan menyakiti perasaan seseorang. "Aku akan minum itu, tapi enggak untuk urusan wanita dan sebagai gantinya aku akan minum dua botol."
"Penawaran di tolak....." Zalira mengguncang lengan Jonathan penuh permohonan. "Ayolah,,,,,,,"
"Apa maksudnya bermalam bersama?" tanyanya, "setelah itu apa yang harus aku lakukan terhadap wanita itu?"
"Malam ini kamu boleh melakukan apa saja dengan salah satu wanita, selanjutnya terserah kamu mau bagaimana terhadap wanita itu," lanjut Syakila.
Jonathan mengangkat gelasnya, "aku menolak keras,"
Omar tertawa, "menghabiskan malam bersama bisa dengan mengobrol bukan?"
"Benar kata Omar," Gloria mengangguk menyetujui.
"Bagaimana kalau wanita itu terbawa perasaan denganku?"
Omar berdecak, "tidak usah perdulikan hal itu, kamu tinggal tinggalin saja dia. Gampangkan?"
"Ghosting??" teman-temannya mengangguk, "itu namanya aku sudah menyakiti hatinya, dan itu sama saja kaya aku menyakiti perasaan mama, kak Stela, dan kalian,,," menatap Gloria, Zalira, dan Syakila secara bergantian.
Sahabat perempuannya tertawa, hingga mereka berhenti tertawa saat Syakila menepuk pundak Jonathan. "Kamu tidak akan nyakitin perasaan wanita yang akan kamu ajak bermalam Joe, tinggal bilang saja kalau kamu lagi kalah permainan bersama sahabat-sahabat kamu."
Jonathan menggeleng ragu. Mau bagaimanapun alasaannya, tetap saja ia menyakiti perasaan seseorang.
Hanya untuk memastikan permainan ini, mereka menunggu lama keputusan dari Jonathan.
"Okay aku setuju," mereka tersenyum bahagia, tangan Jonathan terangkat saat Syakila berdiri membawa sebuah scraff yang terpampang di dekat matanya. "Apanih?"
Syakila tersenyum, "untuk milih minuman mana yang akan kamu minum,"
"Tadi katanya whisky?"
"Peraturan di ganti," ucap Noval.
Lagi-lagi Jonathan menghela napas kesal, ia tahu nasibnya akan begini. Dibodohi oleh keenam sahabatnya, mereka sengaja menjebaknya agar mau mengikuti perintah.
Jonathan sudah curiga sejak awal permainan, mereka bilang permainan akan berakhir saat botol berputar dua kali, Jonathan selamat. Tapi Zalira memaksa agar permainan kembali dilanjutkan, dan akan berakhir saat botol berputar empat kali, Jonathan selamat. Lagi-lagi Zalira memaksa agar permainan dilanjutkan, dan akan berakhir saat botol berputar enam kali. Putaran keempat Jonathan kena, dan Zalira berceletuk, "karena Joe sudah kalah, mari akhiri permainan ini saat Joe menyetujui hukumannya." Padahal Omar juga sama sepertinya, belum mendapatkan giliran kalah.
Dan Jonathan sangat tahu alasan teman-temannya sengaja melakukan ini. Mereka hanya menginginkan dirinya bersama seorang wanita, apasih salahnya memiliki pikiran untuk tidak berhubungan dengan seseorang, Jonathan hanya ingin fokus pada kuliah, menjadi penerus diperusahaan papanya, lalu memikirkan tentang menikah, that's it.
"Lalu, kenapa harus di tutup matanya?" tanyanya lagi.
Gloria menghela napas, Jonathan memang tidak seru, "kamu itu special Joe, untuk memilih minuman aja kamu dikasih cara yang berbeda dari kita semua. Kenapa gak ikutin aja sih,"
"Awas macem-macem," Jonathan mulai menutup matanya saat Syakila sudah mulai mengikat scraf dikepalanya.
Dalam pandangan menerawang, terlihat botol sudah dipindahkan secara acak, dan tangannya bergerak meraba botol, Jonathan sengaja memilih botol minuman yang dia ketahui kadar alkohol terendah.
...⚫...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Hiat
hadir thorr,,
2021-07-31
1
Emma The@
Lanjut kak
2021-07-03
1
Hiatus bentar🧸
udah mampir yh kak
2021-06-01
1