Chapter 5 : "Keheningan Cinta"

Hujan rintik di suatu sore. Harum tanah yang baru saja tersiram hujan selalu menjadi favorit Iva. Pandangannya menyapu luas taman di luar cafe. Hatinya merindukan sebuah sosok yang kerap berjalan menemuinya disaat semua masih terasa begitu bahagia.

Iva mengingat kala itu, ia dan Aarav sering sekali hangout disini. Mereka berbicara apa saja yang terjadi di sekitar. Mulai kondisi bencana alam sampai gosip selebriti terbaru. Bercanda mulai dari kisah masa lalu, sampai dengan merancang masa depan.

***

"Aku sering berharap, kamu masa depanku" ucap Aarav suatu malam. Sambil menyeruput dalgona cofee favoritnya.

Iva tersipu. Lebih dari setahun mereka bersama. Setiap perkataan Aarav masih saja membuat hatinya berbunga-bunga. Mungkin ini yang disebut cinta pertama?

"Apa yang kamu lihat di masa depan kita?" Malu-malu Iva bertanya. Wajahnya memerah dan bibirnya tidak bisa berhenti tersenyum.

"Aku, kamu, bahagia" jawab Aarav singkat, namun penuh harapan.

***

Seorang pemuda berkulit sawo matang berjalan tegap. Rambut lurusnya bermain didera angin. Sesekali ia menyibakkan mereka ke belakang. Jaket kulit cokelat yang menjadi ciri khasnya erat melindungi dari hawa dingin kaki gunung. Wajahnya menawan, memancarkan kepedulian dan kasih sayang. Itulah Aarav, sosok pujaan hati Iva.

"Apa kabar Va," sapa Aarav menarik kursi dan duduk dihadapan Iva.

Mata Iva seketika berbinar. Senyum manisnya mengembang seiring dengan deru nafas yang mulai memburu. Mendapati Aarav didepannya, telah membuat Iva penuh dengan rasa cita.

"Sudah pesan minum?" tanya Aarav membuka menu cafe.

"Sudah kok. Kesukaan kamu, dan aku," jawab Iva sambil terus tersenyum.

Aarav menatap Iva dalam-dalam. Hatinya sakit melihat kekasihnya sudah menjadi tunangan orang lain. Dan orang lain itu adalah Ben. Seorang lelaki yang menurut Aarav sama sekali tidak pantas untuk Iva.

"Sudah berapa malam kamu tidak tidur Va? Sekitar matamu menggelap." Aarav mengulurkan jemarinya menyentuh pipi Iva.

"Entahlah..." sahut Iva mulai berkaca-kaca. Sentuhan Aarav merontokkan semua pertahanan dirinya.

"Aku berada dalam kehancuran hidupku!" Iva terisak sambil menutup wajah dengan kedua tangannya.

Aarav segera berpindah ke sebelah Iva. Tangan maskulinnya memeluk pundak sang kekasih. Ditariknya tubuh Iva mendekat.

"I'm here... It's okay," bisiknya mengecup kening Iva. Dekapan hangat Aarav adalah sesuatu yang sangat dirindukan oleh Iva.

Aarav telah mulai menjaga jarak semenjak orang tua Iva memutuskan perjodohan dengan Ben. Mungkin bagi Aarav kenyataan bahwa Iva akan segera dimiliki orang lain terlalu pahit untuk tetap bisa menghabiskan hari-hari berdua.

Meskipun kata "putus" belum terucap diantara mereka berdua. Iva paham bahwa jarak antara dirinya d engan Aarav tiap hari makin jauh.

Ucapan Ayah dan Ibu tentang Aarav yang mengincar harta terlintas di benak Iva. Ah, seandainya mereka tahu betapa beningnya hati Aarav.

Memang ia tidak bergelimang harta. Apa yang ia miliki serba berkecukupan. Aarav bisa saja menjadi playboy seperti Ben dengan kegantengan wajah dan otak encernya. Tapi pemuda kapten tim basket kampus ini lebih memilih menjadi lelaki sederhana dan menghargai keberadaan wanita. Khususnya keberadaan Iva dalam hatinya.

Tutur kata Aarav selalu tertata, penuh kelembutan. Nada bicaranya rendah, menghangatkan hati Iva di saat-saat keterpurukan.

"Bagaimana dengan kita?" tanya Iva menyeka air matanya. "Mau dibawa kemana hubungan kita?"

Aarav tersenyum, "Biar waktu yang menjawab," sahutnya merapikan jepit rambut di kepala Iva.

"Tolong jangan tinggalkan aku Ar," pinta Iva menggenggam erat tangan Aarav.

Aarav tertegun sesaat. Namun ia cepat mengangguk saat melihat mata Iva kembali memerah dan berair.

"Sssshhh.... Berhentilah menangis. Aku akan selalu ada untukmu,. Apapun judul dari hubungan kita, aku akan selalu ada untuk kamu," yakin Aarav.

Dalam hatinya ia menyesal telah mengucapkan kalimat barusan. Bagaimana mereka bisa terus bersama jika Iva dan Ben akan menikah?

Tapi Aarav tahu kalimat itu yang akan menenangkan Iva. Dan saat ini, untuknya, yang paling penting adalah agar Iva bisa tegar menghadapi berbagai kepahitan hidup di depan.

"Meski aku sudah jadi istrinya Ben?" suara Iva memecah keheningan.

Aarav menghela nafas panjang. "Iva.. aku tidak bisa berkata banyak saat ini. Yang aku bisa katakan adalah aku mencintai kamu, dengan sangat besar. Tentang Ben, aku sungguh tidak tahu harus berkata apa..." ucapnya jengah.

"Kamu sadar kan bahwa aku tidak ada pilihan? Menikah dengan Ben atau bisnis Ayah hancur!"

"Iya aku tahu. Dan sebagai seorang anak, kamu harus membantu ayahmu."

"Jadi kamu setuju aku menikah dengan Ben?!" Iva mendelik dan menaikkan intonasi suaranya.

Aarav kembali menghela nafas. Kali ini lebih panjang dari sebelumnya. Mata sendunya tertuju pada kedua mata Iva. "Kalau aku tidak setuju, apakah akan ada bedanya? Lihatlah aku, Iva. Aku hanya anak penjual sepatu. Toko ayahku pun tidak besar. Aku bisa bersekolah di tempat yang sama dengan kamu juga karena beasiswa. Apalah arti pendapatku dalam masalah ini?" jelas Aarav semakin pedih.

"Yang bisa menghentikan semua ini adalah uang. Puluhan milyar, Va. Apa menurut kamu aku bisa menolong kamu sekarang?"

Iva terdiam. Ia menyadari bahwa dalam situasi seperti sekarang ini, tidak ada yang dapat disalahkan.

"Mungkin, yang bisa kita lakukan, hanyalah sesekali bertemu seperti sekarang ini?" tanya Iva memohon.

"If u wish..." jawab Aarav.

"Kamu masih tetap pacarku kan Ar?" Iva menatap kuatir pada kekasihnya.

"Aku tidak tahu sampai kapan aku kuat melihat diriku mampu pacaran dengan tunangan orang" jawabnya lesu menunduk. "Aku tidak mau merusak rumah tangga orang." tandasnya.

Iva bagaikan tersambar petir. Jadi ini tujuan Aarav mengajaknya bertemu. Aarav ingin menyudahi hubungan mereka?!

Tidak!! Aku tidak ingin kehilanganmu!! Batin Iva menjerit.

"Iva maafkan aku...." Pelan suara Aarav berbisik. "Aku tidak bisa berjanji apapun padamu. Aku hanya bisa berkata aku akan berusaha menunggumu sampai kamu bisa kembali ke pelukanku. Berusaha sekuat yang aku bisa," lanjutnya.

"Takdir yang akan menerbangkan kita..." gumam Iva semakin lirih.

Mereka terdiam. Rintik hujan terdengar jelas disela keheningan hati Iva dan Aarav.

Iva kembali terisak. Lentik jemarinya rapuh menggenggam jemari Aarav.

Aarav mendapati cincin pertunangan Iva di jari manisnya. Seandainya bisa, ingin ia merampas cincin itu dan membuangnya jauh ke dalam rintik hujan.

"Maafkan aku, cincin ini terpaksa aku pakai terus," tutur Iva menyeka air matanya.

Aarav tersenyum kalem. Diangkatnya telapak tangan Iva kemudian mengecup jemarinya. "Aku tahu dimana hatimu.. Cincin hanyalah sebuah benda. Tidak menggambarkan isi hatimu," hibur Aarav.

Iva tidak kuat lagi. Ia melompat memeluk Aarav dengan sangat erat. "Bawa aku dari sini, Ar" pintanya semakin tenggelam dalam kesedihan.

Aarav terdiam. Berat isi didalam dadanya. Seandainya ia bisa, pasti ia sudah membawa Iva jauh dari kota ini dimana mereka bisa hidup damai berdua. Tapi ia tahu bahwa itu hanyalah angan-angan konyol.

Sore itu, hujan rintik-rintik menjadi saksi runtuhnya sebuah ikatan cinta suci.

*****

***Teaser Next Chapter :

"Siapa yang tidak suka dengan cinta? tutur Ben menatap Iva. Ada yang berbeda dalam tatapan Ben kali ini. Tatapan yang lebih syahdu.

"Bukannya kamu sudah bergelimang cinta? Cewek kamu dari dulu sampai sekarang, hampir tidak bisa dihitung jumlahnya. Mereka semua pasti cinta mati sama kamu?"

"Yakin mereka cinta mati sama aku? Bukan cinta mati sama hartaku?" Suara Ben hampir terdengar ... hampa***.

Terpopuler

Comments

Lingling Lingling

Lingling Lingling

Thor, krn jiongli saya jd ngunduh apk ini trs mulai membacanya🤩liat komen² yg lain pd nyebut Darren. apakah ini Darren yg sama atau beda Thor? 😁😅

2022-08-26

2

Levi Vina

Levi Vina

part bikin mewek

2022-04-24

0

Lia Rosita

Lia Rosita

Aku Hadir. Bawa like

2021-05-05

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - "Aku Terpaksa"
2 Chapter 2 - "Awal Perjodohan"
3 Chapter 3 : Ben "The Player"
4 Chapter 4 : "Sebuah Tamparan"
5 Chapter 5 : "Keheningan Cinta"
6 Chapter 6 : "Anyone"
7 Chapter 7 : "Harga Diri"
8 Chapter 8 : "Sandiwara"
9 Chapter 9 : "Liburan Part 1"
10 Chapter 10 : "Liburan Part 2"
11 Chapter 11 : "Gelas Yang Pecah"
12 Chapter 12 : "Petuah Bijak"
13 Chapter 13 : King Size
14 Episode 14 : "Pamit"
15 Episode 15 : "Gold Digger"
16 Chapter 16 : "Pre Wedd Photo"
17 Chapter 17 : H-3 To Marriage. "Cat Fight"
18 Chapter 18 : H-2 To Marriage "Wedding Song"
19 Chapter 19 : H-1 To Marriage "Malam Terakhir"
20 Chapter 20 : The Wedding Pt.1- "Akad"
21 Chapter 21 : The Wedding Pt.2 - "You Are My Everything"
22 Chapter 22 : "The Wedding Pt.3 - Malam Pertama"
23 Chapter 23 : "Jangan Sentuh Aku!"
24 Chapter 24 : "Mata Biru"
25 Chapter 25 : "Sebuah Proposal"
26 Chapter 26 : "Aku Belum Siap"
27 Chapter 27 : "Selangkah Lebih Dekat"
28 Chapter 28 : " The New Iva"
29 Chapter 29 : "Cafe Tepi Laut"
30 Chapter 30 : "Royal Harbour"
31 Chapter 31 : "Berapa Nomor Teleponmu?"
32 Chapter 32 : "Boleh Video Call?"
33 Chapter 33 : " Makan Siang"
34 Chapter 34 : " Pesan Terakhir"
35 Chapter 35 : "Pergi dan Kembali"
36 Chapter 36 : "Siang Dan Malam"
37 Chapter 37 : "Pesta Wisuda & Air Mata"
38 Chapter 38 : " Lelah "
39 Chapter 39 : "Memaafkan, Tetapi Tidak Melupakan"
40 Chapter 40 : "Mawar Merah"
41 Chapter 41 : "Gravitasi"
42 Chapter 42 : "Bayang Kabut"
43 Chapter 43 : " Perkara Tidur "
44 Chapter 44 : "Ijinkan Aku, Ayah"
45 Chapter 45 : " Maafkan Aku, Ayah "
46 Chapter 46 : "Cokelat Sepuluh Ribu"
47 Chapter 47 : "Ketika Rasa Menggelitik"
48 Chapter 48 : "Kamar Ini, Dulu Dan Kini"
49 Chapter 49 : " Biarkan Mengalir "
50 Chapter 50 : "Liburan Part 3"
51 Chapter 51 : "Panas"
52 Chapter 52 : "Fraud Headline"
53 Chapter 53 : "Tanggung Jawab"
54 Chapter 54 : "Sadar"
55 Chapter 55 : "Pulang"
56 Chapter 56 : " Sendiri Dulu "
57 Chapter 57 : "T. A. L. A. K" (Hati-Hati Berbicara)
58 Chapter 58 : "Serpihan Asa"
59 Chapter 59 : " Resolusi "
60 Chapter 60 : "First Kiss"
61 Chapter 61 : "Investigasi"
62 Chapter 62 : "Tabir Dana"
63 Chapter 63 : "Penjara Cinta"
64 Chapter 64 : "Teamwork?"
65 Chapter 65 : "Ikhlas kah?"
66 Chapter 66 : "Status : Saksi"
67 Chapter 67 : "Mengalah"
68 Chapter 68 : " Berkorban "
69 Chapter 69 : "Status : TERSANGKA"
70 Chapter 70 : "Only Time Will Tell"
71 Chapter 71 : "Pertengkaran Pertama"
72 Chapter 72 : "SAH..." (Lagi...)
73 Chapter 73 : "Persimpangan"
74 Chapter 74 : "Istri Resmi"
75 Chapter 75 : "Secepat Ini..."
76 Chapter 76 : "Senandung Lirih"
77 Chapter 77 : " Pay Time "
78 Chapter 78 : "Siapa Paling Sakit?"
79 Chapter 79 : " Rintik Perpisahan "
80 Chapter 80 : " Video ++ "
81 Chapter 81 : " Semua Sudah Berakhir "
82 Chapter 82 : " Malam Reuni"
83 Chapter 83 : " Bull Fight "
84 Chapter 84 : " Semudah Menjentikan Jari "
85 Chapter 85 : "Singa VS Harimau"
86 Chapter 86 : "Candle Light Dinner"
87 Chapter 87 : " Kau Datang Kembali "
88 Chapter 88 : "Jangan Banting Apa-Apa"
89 Chapter 89 : "Liburan Part 4"
90 Chapter 90 : "Britain I'm In Love"
91 Chapter 91 : " London Eye "
92 Chapter 92 : "Tes DNA"
93 Chapter 93 : " Probabilitas 0% "
94 Chapter 94 : " Move On "
95 Chapter 95 : " Gebyar Hadiah "
96 Chapter 96 : " Teruskan Sesuai Rencana "
97 Chapter 97 : " Unboxing Kayana "
98 Chapter 98 : " Hilang "
99 Chapter 99 : "When I Was Your Man"
100 Chapter 100 : "One Step Closer"
101 Chapter 101 : "Penyerbuan"
102 Chapter 102 : " Kejatuhan Kayana (Terjun Bebas) "
103 Chapter 103 : " Kembalilah Untukku ... "
104 Chapter 104 : "Rasakan Aku Di Sini"
105 Chapter 105 : "Kembali Bertatap"
106 Chapter 106 : "Pandangan Pertama"
107 Chapter 107 : "Time For Miracle"
108 Chapter 108 : "Almost Final"
109 Chapter 109 : "FINAL"
110 Chapter 110 : "THE END" (Semua Akan Indah Pada Waktunya)
111 "BONUS SCENE 1"
112 "BONUS SCENE 2"
113 TERIMA KASIH UNTUK PARA PEMBACA SETIA
114 SOUNDTRACK TOPENG CINTA SEPASANG CEO
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Chapter 1 - "Aku Terpaksa"
2
Chapter 2 - "Awal Perjodohan"
3
Chapter 3 : Ben "The Player"
4
Chapter 4 : "Sebuah Tamparan"
5
Chapter 5 : "Keheningan Cinta"
6
Chapter 6 : "Anyone"
7
Chapter 7 : "Harga Diri"
8
Chapter 8 : "Sandiwara"
9
Chapter 9 : "Liburan Part 1"
10
Chapter 10 : "Liburan Part 2"
11
Chapter 11 : "Gelas Yang Pecah"
12
Chapter 12 : "Petuah Bijak"
13
Chapter 13 : King Size
14
Episode 14 : "Pamit"
15
Episode 15 : "Gold Digger"
16
Chapter 16 : "Pre Wedd Photo"
17
Chapter 17 : H-3 To Marriage. "Cat Fight"
18
Chapter 18 : H-2 To Marriage "Wedding Song"
19
Chapter 19 : H-1 To Marriage "Malam Terakhir"
20
Chapter 20 : The Wedding Pt.1- "Akad"
21
Chapter 21 : The Wedding Pt.2 - "You Are My Everything"
22
Chapter 22 : "The Wedding Pt.3 - Malam Pertama"
23
Chapter 23 : "Jangan Sentuh Aku!"
24
Chapter 24 : "Mata Biru"
25
Chapter 25 : "Sebuah Proposal"
26
Chapter 26 : "Aku Belum Siap"
27
Chapter 27 : "Selangkah Lebih Dekat"
28
Chapter 28 : " The New Iva"
29
Chapter 29 : "Cafe Tepi Laut"
30
Chapter 30 : "Royal Harbour"
31
Chapter 31 : "Berapa Nomor Teleponmu?"
32
Chapter 32 : "Boleh Video Call?"
33
Chapter 33 : " Makan Siang"
34
Chapter 34 : " Pesan Terakhir"
35
Chapter 35 : "Pergi dan Kembali"
36
Chapter 36 : "Siang Dan Malam"
37
Chapter 37 : "Pesta Wisuda & Air Mata"
38
Chapter 38 : " Lelah "
39
Chapter 39 : "Memaafkan, Tetapi Tidak Melupakan"
40
Chapter 40 : "Mawar Merah"
41
Chapter 41 : "Gravitasi"
42
Chapter 42 : "Bayang Kabut"
43
Chapter 43 : " Perkara Tidur "
44
Chapter 44 : "Ijinkan Aku, Ayah"
45
Chapter 45 : " Maafkan Aku, Ayah "
46
Chapter 46 : "Cokelat Sepuluh Ribu"
47
Chapter 47 : "Ketika Rasa Menggelitik"
48
Chapter 48 : "Kamar Ini, Dulu Dan Kini"
49
Chapter 49 : " Biarkan Mengalir "
50
Chapter 50 : "Liburan Part 3"
51
Chapter 51 : "Panas"
52
Chapter 52 : "Fraud Headline"
53
Chapter 53 : "Tanggung Jawab"
54
Chapter 54 : "Sadar"
55
Chapter 55 : "Pulang"
56
Chapter 56 : " Sendiri Dulu "
57
Chapter 57 : "T. A. L. A. K" (Hati-Hati Berbicara)
58
Chapter 58 : "Serpihan Asa"
59
Chapter 59 : " Resolusi "
60
Chapter 60 : "First Kiss"
61
Chapter 61 : "Investigasi"
62
Chapter 62 : "Tabir Dana"
63
Chapter 63 : "Penjara Cinta"
64
Chapter 64 : "Teamwork?"
65
Chapter 65 : "Ikhlas kah?"
66
Chapter 66 : "Status : Saksi"
67
Chapter 67 : "Mengalah"
68
Chapter 68 : " Berkorban "
69
Chapter 69 : "Status : TERSANGKA"
70
Chapter 70 : "Only Time Will Tell"
71
Chapter 71 : "Pertengkaran Pertama"
72
Chapter 72 : "SAH..." (Lagi...)
73
Chapter 73 : "Persimpangan"
74
Chapter 74 : "Istri Resmi"
75
Chapter 75 : "Secepat Ini..."
76
Chapter 76 : "Senandung Lirih"
77
Chapter 77 : " Pay Time "
78
Chapter 78 : "Siapa Paling Sakit?"
79
Chapter 79 : " Rintik Perpisahan "
80
Chapter 80 : " Video ++ "
81
Chapter 81 : " Semua Sudah Berakhir "
82
Chapter 82 : " Malam Reuni"
83
Chapter 83 : " Bull Fight "
84
Chapter 84 : " Semudah Menjentikan Jari "
85
Chapter 85 : "Singa VS Harimau"
86
Chapter 86 : "Candle Light Dinner"
87
Chapter 87 : " Kau Datang Kembali "
88
Chapter 88 : "Jangan Banting Apa-Apa"
89
Chapter 89 : "Liburan Part 4"
90
Chapter 90 : "Britain I'm In Love"
91
Chapter 91 : " London Eye "
92
Chapter 92 : "Tes DNA"
93
Chapter 93 : " Probabilitas 0% "
94
Chapter 94 : " Move On "
95
Chapter 95 : " Gebyar Hadiah "
96
Chapter 96 : " Teruskan Sesuai Rencana "
97
Chapter 97 : " Unboxing Kayana "
98
Chapter 98 : " Hilang "
99
Chapter 99 : "When I Was Your Man"
100
Chapter 100 : "One Step Closer"
101
Chapter 101 : "Penyerbuan"
102
Chapter 102 : " Kejatuhan Kayana (Terjun Bebas) "
103
Chapter 103 : " Kembalilah Untukku ... "
104
Chapter 104 : "Rasakan Aku Di Sini"
105
Chapter 105 : "Kembali Bertatap"
106
Chapter 106 : "Pandangan Pertama"
107
Chapter 107 : "Time For Miracle"
108
Chapter 108 : "Almost Final"
109
Chapter 109 : "FINAL"
110
Chapter 110 : "THE END" (Semua Akan Indah Pada Waktunya)
111
"BONUS SCENE 1"
112
"BONUS SCENE 2"
113
TERIMA KASIH UNTUK PARA PEMBACA SETIA
114
SOUNDTRACK TOPENG CINTA SEPASANG CEO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!