Ibu Besar Negara

Tok tok tok..

"Selamat pagi cantik". Sapa tante Trias memasuki ruang rawat Ellena.

" Tante". Ellena terkejut melihat sosok tante Trias.

"Darimana tante tau tentang ini? Ka Zack ya yang ngabarin ke tante? Aku uda ga papa tan, cukup do'ain Ellena dari rumah sudah lebih dari cukup".

Tante Trias tersenyum melihat Ellena yang gugup dengan kedatangannya.

"Cantik, tante memang benar-benar ingin ketemu kamu". Tante Trias lalu menggenggam jemari Ellena.

" Kamu sudah sarapan?".Tanya tante Trias.

Ellena menjawabnya dengan gelengan.

"Tante bawa bubur masih hangat, yuh tante suapin. Dan kali ini kamu ga boleh nolak". Sambil mengeluarkan tentengan yang di bawa tante Trias dari rumah.

" Ga usah tante, Ellena bisa sendiri". Ellena merasa sungkan saat Trias akan menyuapinya.

Akhirnya dengan terpaksa Trias membolehkan Ellena makan sendiri.

****sebelumnya****

" Mama!!! ". Zacklee terkejut melihat mamanya sudah siap didalam mobilnya.

Mamanya sudah duduk santai di kursi depan.

Saat Zacklee membuka pintu, Zack terkejut melihat mamanya.

" Ya Tuhan, sejak kapan Mama ada di mobilku apakah semalaman mama tidur disini". Gumam Zacklee dalam hati sambil memijat keningnya yang ga pusing.

"Mama kan sudah bilang semalam, kalo hari ini Mama harus ketemu Ellena". Bantah Trias dengan sewot.

" Ma, Lee janji bakal antar Mama kesana ke tempat Ellena tapi tolong, please... Nanti setelah pulang dari kampus. Lee hari ini ada jadwal panitia ospek mahasiswa baru". Zacklee memohon.

"Pokoknya Mama ga mau, hari ini ya hari ini". Trias kekeh dengan keinginannya.

" Huffffttt... Baik ibu besar Negara Mahendra". Zacklee menggoda mamanya sambil menundukkan kepalanya seolah olah dia adalah asisten kerajaan.

"Naaah... Gitu dong". Trias tersenyum bahagia.

" Wanita itu makhluk yang tak terkalahkan, selalu benar". Gerutu Zacklee melihat mamanya tersenyum bahagia atas kemenangannya.

Sesampainya diRumah Sakit, Zacklee hanya mengantar Mamanya sampai depan pintu kamar Ellena.

" Ma, itu kamar Ellena Mama masuk sendiri ya. Zacklee buru-buru soalnya". Mata Zacklee mulai grogi, dia merasakan degupan aneh setiap akan bertemu Ellena. Meskipun aslinya dalam hati dia ingin sekali bertemu gadis cantik didalam Sana.

Trias tersenyum, melihat tingkah putra tampannya.

"Ah... Kamu deg-degan ya tiap ketemu putri impian". Ledek Trias kepada putranya sambil mencubit pinggang putranya.

" Apaan sih ma.., uda ya Lee berangkat dulu. Mama disini dulu nanti aku jemput Mama. Cup". Zacklee berpamitan sambil mencium mamanya lalu bergegas pergi.

"Hati-hati tampannya Mama".

**** Di Ruang rawat Ellena****

" Aku jadi ngrepotin tante". Ucap Ellena melihat Trias membawakan banyak sekali makanan.

"Tante engga repot cantik, tante bahagia, tante lega bisa melihat kondisimu mulai Membaik meskipun wajahmu masih pucat. Tapi itu ga menutupi kecantikanmu". Trias sambil memegang ke dua pipi Ellena.

Ellena tersenyum manis mendengar pujian Trias.

" Emmm.. Sepi, Mamamu kemana cantik? ". Tanya Trias ke Ellena sambil matanya melihat lihat ruangan Ellena yang sepi.

Mendengar tante Trias bertanya tentang Mama seketika Ellena langsung meletakkan sendoknya. Dan menundukkan kepalanya meneteskan air mata. Sesak dada ini ketika mengingat Mama.

Mama yang selalu dia rindukan sosoknya, Mama yang selalu dia rindukan seperti apa wajahnya, senyumnya.

Ya Tuhan, rasanya kau tak adil. Aku bahkan belum pernah melihat seperti apa wajah Mama. Tetapi engkau telah mengambilnya.

Air mata tak bisa dibendung lagi, dada semakin sesak. Ingin rasanya Marah kepada sang pemililk jagad raya. Kenapa hidupku tanpa Mama???

Trias yang baru menyadari kalo ada sesuatu dengan pertanyaannya.

" Cantik, apa ada yang salah dengan pertanyaan tante? ". Trias menggenggam jemari Ellena.

Dilihatnya tetesan air mata yang mulai menjatuhi tangannya.

Dengan segera Trias menyeka air Mata Ellena Dan meminta maaf.

" Cantik, maafin tante". Ucap Trias dengan pelan Dan hati-hati.

Ellena segera mendongakkan kepalanya menatap wajah Trias masih dengan tangisnya.

Kemudian Segera menghamburkan dirinya ke pelukan Trias.

Ellena menangis sekuatnya, meluapkan isi hati lewat tangisnya.

"Ma.. Ma sudah mening gal tan". Ellena berusaha kuat mengucapkan yang sebenarnya kepada Trias dengan terbata-bata.

" Mama meninggal sesaat setelah melahirkanku". Lanjut Ellena masih dengan sesenggukan tangisnya.

Tak terasa air mata Trias ikut mengalir.

"Ya Tuhan, kenapa kau buat rumit hidup gadis cantik ini". Gumam Trias.

Hati Trias ikut teriris mendengar cerita Ellena. Trias berusaha untuk menenangkan Ellena.

Serasa Ellena tenang,

" Nak, mulai sekarang kamu punya Mama. Anggap tante sebagai Mamamu. Kamu ga boleh menolak". Trias menatap mata indah Ellena.

Trias teringat Mata Riska safira sahabatnya.

Mata cantik, Mata yang menenangkan setiap jiwa yang ada didekatnya.

Mata bulat berwarna ke cokelat-cokelatan itu sama persis yang dimiliki Riska sahabatnya.

"Dimana kamu Ris, ". Bathin hati Trias, ada rasa sesak di dada tiap mengingatnya. "Aku merindukanmu sahabatku"

Ellena hanya bisa mengangguk kecil. Dia merasa tenang ketika Trias mengatakan itu.

Entah mengapa Ellena begitu yakin. Apakah ini feeling? Ato hanya kebetulan saja.

Yang pasti saat ini dia merasa tenang Dan nyaman berada didekat Trias.

Lalu Trias memeluknya lagi semakin erat.

Setelah semua tenang, Ellena menceritakan kehidupannya. Hidup yang dirasa Ellena sebuah anugerah karena dia masih memililki dua laki-laki hebat yang membesarkannya.

Trias mendengarkan semua keluh kesah, haru bahagia gadis cantik didepannya.

Betapa bahagianya Trias melihat senyum Ellena kembali merekah.

"Dimana kakakmu? ". Tanya Trias.

"Sepertinya mereka tidak ada disini".

" Ka Marcel masih di kantor, sedang Ka Shandy entah kemana tante, Tadi pagi dia mencarikanku pecel ayam. Tapi sampai sekarang belum balik-balik. Untung ada tante... Kalo ga ada, Aku bisa mati kelaparan". Keluh Ellena sambil tertawa.

"Marcel, Shandy". Ucap Trias secara lirih.

Deg!!! Hati Trias mulai menebak-nebak, mungkinkah????

" Tante.. Tan.. . ". Ellena sambil melambaikan tangannya di wajah Trias yang sedang melamun.

" Emm... maaf cantik". Trias mulai tersadar dari lamunannya.

"Yang penting sekarang sudah ada tante yang akan selalu ada buat kamu".

" Terimakasih tante". Mata Ellena berkaca-kaca menatap Trias.

Ceklekkk,!!

Pintu tiba-tiba terbuka,

"Daritadi pintu diketok ga da yang dengar, ya uda gue masuk aja. E... ga Taunya si Ibu Besar Negara sedang asyik sehingga melupakan putra tampannya". Zacklee menggerutu dengan kesal.

" Maaf kan kami sayang, Mama terlalu bahagia bisa dekat calon mantu". Trias sengaja menggoda putranya yang datang dengan kesal.

"Mama!!! ". Mata Zacklee melotot mendengar ucapan mamanya.

Sedangkan Ellena yang mendengar ucapan Trias tertunduk malu. Seketika wajahnya memerah.

Trias tertawa terbahak-bahak melihat kedua insan yang sedang salah tingkah.

"Mama bercandanya ga lucu". Zacklee makin kesal.

" Tante kita cuma.... ". Ucap Ellena dengan cepat lalu disahut oleh Trias.

" Cuma teman". Trias menyahut Dan tersenyum.

"Tante bercanda cantik, maaf ya".

" Kamu kenapa pulang cepat? padahal Mama pingin lebih lama lagi disini bersama calon.... e, maksud Mama sama Ellena". Tanya Trias kepada putranya sambil terkekeh, hampir saja dia membuat putranya Marah gara-gara bercandanya.

"Mam... ". Zacklee mulai melirik tajam ke mamanya.

" Ka, ". Ellena memanggil Zacklee.

" Kata tante, hari ini kaka sibuk di kampus acara ospek. Terus Ellena gimana? ". Tanya Ellena.

" Gimana maksudnya? ". Zacklee melihat Ellena yang bingung.

" Ellena kan ga bisa ikut ospek di kampus, terus kira-kira ada ospek susulan ga? ". Tanya Ellena dengan ragu.

" Emmmm... ada". Jawab Zacklee dengan singkat.

Bibir Ellena mulai tersenyum kecil, dia lega atas jawaban Zacklee.

"Tapi nanti ospek nya sama aku, kamu harus nurut semua perintahku, kerja kan semua tugas dariku, Dan yang bikin nilaimu tinggi buat Mamaku tersenyum terus". Lanjut Zacklee dengan senyum jahilnya.

Trias terbahak-bahak mendengar putranya yang menjahili Ellena.

Mata Ellena terbelalak dengan ucapan Zacklee.

" Yeee, mana ada ospek kayak gitu. Itu namanya ospek pra jadi menantu, lagian aku masih kecil belum boleh Menikah, kakakku pasti ga akan setuju dengan idemu". Mulut Ellena mulai mengerucut. Sifat bawelnya mulai keluar, membuat Zacklee Dan Trias melongo.

"Lagian siapa juga yang mau menikahimu, paling juga si tokek yang mau sama kamu". Sahut Zacklee yang mulai gemas.

" Tanteeee!!! putra tante menyebalkan". Ellena mulai memelas meminta dukungan dari Trias.

"Sudah, sudah Lee ga usah jahil". Trias mulai stress mendengar mereka saling jahil.

" Lihat tu bibir si cantik uda makin imut mirip Kanguru". Trias ikut meledek Ellena karena bibirnya semakin mengerucut, membuat Ellena semakin imut.

Zacklee yang melihatnyapun ikut tertawa.

Kemudian mereka berdua tertawa terbahak-bahak, mereka ga menyangka jika Ellena gadis cantik, manis bisa sebawel Dan semakin imut itu.

"Kalo dirasa-rasa kalian lama-lama cocok". celetuk Trias.

" Tante".

"Mama".

Ellena Dan Zacklee berucap bersamaan. Hal itu membuat Trias semakin terkekeh dengan ke cocokan mereka berdua.

Ceklekkk!!!

" Selamat pagi menjelang siang nona eye's". Sapa dokter Yoga.

"Selamat pagi menjelang siang dok". Jawaba Trias.

Ellena tersenyum kecil dia tau apa yang setelah ini akan terjadi pada dirinya.

" Hai Nona eye's, sudah siap ke tahap selanjutnya". Lanjut dokter Yoga mendekati Ellena.

Wajah Ellena seketika berubah dengan kedatangan Doctor Yoga,Mata Ellena menatap Zacklee seolah-olah meminta tolong.

Zacklee pun sama, serasa bisa membaca Mata Ellena dia mendekat ke ranjang Ellena..

Memegang pundak Ellena memberi isyarat tidak apa-apa.

Entah apa Ada yang di pikiran mereka. Mereka selalu faham dengan tatapan mereka masing-masing.

"Hai Nona eye's, santai saja. Aku hanya mengambil darahmu sedikit saja, Dan memasukkan obat sehatmu agar kau tertidur Sejenak". Ucap dokter Yoga lagi.

Dokter Yoga sudah mengetahui kalo Ellena takut setiap diambil sample darahnya Dan tidur karena obat nya. Memang rasanya sedikit Sakit.

Zacklee yang disampingnya dengan tidak sadar mendekap tubuh Ellena. Dan anehnya Ellena pun membalas dekapan Zacklee dengan melingkarkan tangan kanannya ke pinggang Zacklee.

Ada apa dengan dua insan ini???

Trias yang berada dekat mereka, terkejut sambil menutup mulut nya dengan kedua tangannya.

Putra tampannya mulai berubah, berubah seperti dulu.

" Aduh.. ". Tangannya kanannya mulai memegang erat pinggang Zacklee.

Darah sudah diambil, obat suntik juga sudah mulai masuk ke sel Ellena.

Dengan hitungan detik Ellena mulai memejamkan Mata. Tangannya yang memegang erat pinggang Zacklee mulai mengendur.

Zacklee mulai menidurkan Ellena dengan hati-hati.

" Dok, sampai kapan dia akan tertidur? ". Tanya Trias dengan khawatir.

Trias juga menanyakan tentang kondisi Ellena yang sebenarnya kepada dokter Yoga.

Dokter Yoga mulai menjelaskan semua nya, mulai awal Ellena Sakit. Dada Trias semakin sesak mendengar semua penjelasan dokter Yoga.

Tanpa terasa air Mata yang sudah kering basah kembali.

Zacklee yang ikut mendengar penjelasan dokter tidak bisa berkata apa-apa.

Dia lalu memeluk Mamanya yang menangis. Menatap gadis cantik yang tertidur pulas di ranjangnya.

" Ma, Dia gadis yang kuat". Zacklee meyakinkan Mamanya dengan menggenggam jemarinya.

Di depan pintu ruang Ellena sebuah Mata menatap tajam ke arah Trias.

Hatinya berdegup kencang melihat sosok Trias.

Antara percaya atau tidak tapi yang dia lihat adalah kenyataan.

"Mama, akhirnya ku menemukannya". Bathin Marcel.

🖤🖤🖤🖤🖤🖤

Maafin Tothor ya ka, kalo Ada salah-salah kata,

Jujur ini pengalaman pertama Tothor.

Ditunggu Vote, like Dan komentnya🙏

Terpopuler

Comments

Nulis terus✍️💪

Nulis terus✍️💪

semangat Thor 💪

2021-09-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!