Pecel Ayam

"Pagi Bos". Sapa Veer diparkiran melihat Bosnya buru-buru.

"Gue hampir telat Veer, gara-gara bayi gue ngrengek pagi-pagi minta Pecel Ayam". Keluh Marcel.

***Flashback sebelumnya***

" Shand, kaka berangkat dulu. Kasih tau kaka keadaan Ellena". Ucap Marcel ke Shandy.

"Beres kakakku Gemoy". Sambil tertawa kekeh.

" Kaka koq sekarang kayak emak-emak komplek". Lanjut Shandy masih dengan tawanya.

"Yee, kaka gini gara-gara kamu sama Ellena. Untung stock sabar kaka seluas samudera Atlantik kalo ga uda stroke dari kemarin". Balas celetukan Marcel.

" Iiiihhh, pagi-pagi kalian uda berisik ganggu mimpi Ellena aja". Tiba-tiba Ellena terbangun gara-gara mendengar kebisingan kakaknya.

Marcel dan Shandy dengan cepat melirik ke arah adiknya yang masih ngedumel.

"Emangnya loe mimpi apa dek? , jangan bilang mimpi bidadari yang keluar dari comberan ya". Shandy makin ngakak lihat mulut adiknya mengerucut.

" KAKAAAAAKKK!!! ".

" Uda-uda, kalian ini lama ga saling sapa giliran akur malah kayak empus dan meong". celethuk Marcel.

"Empus ma Meong mah sama kaka geblek". Shandy ngedumel.

Marcel hanya tertawa mendengar adiknya ngedumel.

" Ya uda kaka berangkat dulu. Dek, baek-baek sama si Meong ya". Sambil mengelus-elus pucuk kepala Ellena.

Tiba-tiba langkah Marcel terhenti ketika tangannya ada yang menariknya.

"Apa lagi empus? ". Tanya Marcel.

" Koq empus?, Ellena kaka". Ellena mengelak dipanggil empus.

"Ellena pingin sesuatu ka". Permintaan Ellena sambil memelas.

" Nanti aja ya setelah kaka pulang dari kantor". Marcel buru-buru menolak permintaan adiknya karena dikejar online eh deadline maksudnya.

"Ah kaka, Ellena maunya kaka. Kalo ga mau Ellena ga mau sembuh". Rajuk Ellena.

" Oke, oke mau minta apa? ". Marcel menyerah.

" Pecel Ayam diseberang Rumah Sakit". Pintanya sambil senyum manis.

"Pagi-pagi si empus uda ngerjain orang tua nih. Kualat loh mpusss. Di kutuk jadi peyek kacang tau rasa". Shandy cekikikan melihat Ekspresi Adiknya.

"Kakaaaaakkk, Ka Shandy ngeselin". Mulut Ellena mengerucut sudah mulai ditingkat level tertinggi nih.

Marcel yang daritadi merhatiin ke dua adiknya tertawa geli melihat tingkah ke duanya.

" Meong, tugas loe ya wujudtin keinginan si empus. Kaka buru-buru soalnya. Uda mepet banget nih". Marcel lalu bergegas pergi meninggalkan ke dua adiknya yang masih rusuh. Meskipun samar-samar Ellena masih memanggilnya.

"Lah koq gue, emang gue Jin botol apa". Shandy menggaruk-garuk kepalanya yang ga gatal.

**************

Veer yang mendengar cerita Bos sekaligus Sahabatnya ikut terbahak-bahak.

"Bahagia ya Bos, akhirnya bisa berkumpul bersama lagi". Ucap Veer mengingat permasalahan keluarga Bosnya.

" Akhirnya Veer, perjuanganku ga sia-sia. Adik gue kembali Veer. Kembali utuh". Jawab Marcel.

Dan seketika Marcel melihat ke arah Wanita berbaju kemeja putih motif bunga biru dengan rok span hitam sedang berjalan memasuki kantor.

"Renata". Ucap Marcel dengan lirih.

" Ayo Bos, keburu telat meetingnya". Lamunan Marcel tersadar kala Veer mengajaknya segera masuk.

"Ren". Panggilan Veer ketika melihat Renata melewatinya.

" Iya, Pak". Renata menjawab panggilan Veer dengan menunduk.

"Sudah dipersiapkan semuanya?". Veer lanjut bertanya.

" Sudah , Pak". Jawab Renata masih dengan posisi menundukkan kepala.

Marcel yang didepannya mulai menyadari kalo memang benar Renata yang sedang di hadapannya adalah Cinta pertamanya dulu.

Rasa yang sudah lama terpendam tiba-tiba muncul kembali.

"Ya Tuhan, aku uda melupakannya". Bathin Marcel masih dengan memandang wanita yang ada dihadapannya.

" Bos, Bos. Denger ga? waaah, mulai tanda-tanda nih". Gerutu Veer menyadarkan lamunan Marcel.

"Maksud loe tanda-tanda apa? ". Mulai naik pitam nih si Marcel.

" Hehe, engga-engga bos. Maksud gue tanda-tanda ada nyamuk kepleset". Veer mulai menyindir Bosnya.

"Nyamuk?. Kantor gue bebas Nyamuk kalee.". Marcel sambil mendecih.

Renata yang daritadi hanya diam, perlahan-lahan mulai melirik ke arah perdebatan dua insan yang sedang bersindir ria.

Lirikannya terhenti saat Marcel mulai uring-uringan. Renita mengingat kebersamaan mereka saat masih memadu kasih.

Marcel laki-laki berparas sedikit bule, bertubuh besar, tinggi itu mulai singgah dihatinya saat dikampus.

Hubungan mereka yang hampir 5 tahun akhirnya kandas gara-gara ke egoisannya. Renata benar-benar menyesal kala itu.

Kalo saja dia ga menuruti perkataan Papanya untuk tidak melanjutkan kuliahnya di Kanada, mungkin hubungan mereka sampai sekarang masih berlanjut.

Sekarang yang ada dipikiran Renata, apakah Marcel mau memaafkannya?, apakah Marcel mau kembali padanya?, ato malah sebaliknya. Karena Renata masih ingat betul terakhir kali mereka bertemu dan menolak permintaan lamaran Marcel, wajah Marcel sangat marah dengan keputusannya.

" Iya kan Ren?". Veer tiba-tiba membuyarkan ingatannya di masalalu.

"I iiiya kenapa ya Pak? ". Renata sedikit gugup.

" Ya elah malah si Reren gugup gini, Tanggung jawab loh Bos". Sindir Veer yang daritadi melihat gelagat dua insan yang saling Merindu.

Tak bisa dipungkiri dari lubuk hati Marcel yang paling dalam jujur diapun merasakan rindu.

"Lah koq gue? ". Marcel yang tiba-tiba kelabakan.

" Ya uda Bos, gue ke ruang meeting siap-siap. Jangan lupa bos lima menit lagi mulai. Briefingin Renata nya jangan lama-lama bisa kesurupan nanti". Goda Veer ke Bosnya.

"Dasar, gue kutuk jadi bunga palem tau rasa". Gerutu Marcel dengan lirih tetapi masih terdengar ditelinga Renata.

Dan Gerutunya membuat Renata tersenyum kecil.

" Kalo mau ngetawain, yang keras ga usah di senyum-senyumin. Jelek tau kalo senyum".

Renata terkejut ketika Marcel mengajaknya bicara. Serasa jantung Renata mau copot.

"Cel, ". Renata memanggil Marcel dengan lirih.

" Maafin aku Cel, waktu itu aku ga bermaksud ning,,, ". Ucapan Renata terhenti kala Marcel menepuk pundaknya.

" Ga usah dibahas. Meeting segera dimulai gue harap loe bisa jadi partner kerja yang kompak sama Veer". Ucap Marcel sambil berlalu dari Renata.

Seketika air mata Renata lepas landas ke pipinya yang mulus mendengar ucapan Marcel yang mengatakan Partner kerja.

"Cintaku masih sama seperti dulu Cel, tidak ada yang berubah". Bathin Renata yang masih teraduk-aduk dengan ucapan dan sikap Marcel.

Untungnya Ucapan Marcel tadi tidak mengusik konsentrasi Renata didalam Rapat Meeting. Renata sangat profesional dalam bekerja. Tidak mencampur adukan urusan pribadi dan kerjanya. Walau setelah rapat ucapan itu mulai terngiang di otaknya.

" Bos, kita rayakan kesuksesan ini di cafe Xxx gimana?". Ajak Veer.

"Gue buru-buru Veer mau lihat kondisi bayi gue uda normal belom". Marcel menolak ajakan Veer karena memang Marcel masih konsen dengan kondisi Ellena di Rumah Sakit.

Deg!!!

" Bayi". Pikiran Renata melayang layang kala Marcel mengucapkan kata Bayi.

Apakah dia sudah beneran melupakanku? Dimana janji-janji manis dia dulu?

"Gue langsung cabut ya, beneran urgent nih bayi gue hari ini jadwal di sedot vampire. Gue ga tega dia kesakitan tan pants gue disampingnya, apalagi lusa gue tinggal sebulan ke Jepang buat urusan kantor". Marcel yang mulai ngeluh persoalan adik tercintanya.

" Gue Do'ain bayi Bos Sehat, ga lama-lama sakitnya". Ucap Veer kembali

"Makasih Veer, tanpa loe gue bukan apa-apa". Sambil menepuk pundak Veer.

" Yaaaa sih Bos bikin gue jadi mewek, gue yang seharusnya bilang gitu Bos. Tanpa loe gue mungkin uda jadi gelandangan tampan limited edition". Veer terkekeh dengan ucapannya.

"Dasar loe".

Marcel kemudian segera berlalu dari Veer dan Renata.

" Pak, maaf Pak Marcel sudah punya bay,,, ". Pertanyaan Renata terhenti gara-gara Veer yang tiba-tiba tertawa.

" Loe mikir Bos kita punya bayi tanpa istri? " Veer masih dengan tawanya.

Membuat Renata sedikit jengkel.

"Emang aku salah apa pingin ngerti? ". Wajah Renata mulai kesal.

Veer yang menyadarinya mulai serius menjawab

" Bayi Bos itu adik perempuan satu-satunya yang cantiknya minta ampun, kalo aja dia mau sama gue yakin deh loe gue ajak nge mall ke bulan". Imajinasi Veer mulai gentayangan.

Renata menggeleng-gelengkan kepala sambil memegang keningnya yang ga sakit melihat tingkah asisten Bosnya ternyata somplak.

Dalam hatinya bergemuruh bahagia mendengar kebenaran kalo Cintanya belum menikah dan memiliki bayi.

"Aduh Pak, siapa aja yang jualan di bulan? ". Tanya Renata sambil cekikikan.

" Yaaa, dukung gue napa Ren. Kali aja jodoh". Sambil cengar cengir mirip onta.

"Iya, iya Pak kali aja jodoh. Jodoh yang salah alamat". Renata tambah cekikikan lepas kontrol.

" Renataaaaa!!! ". Veer yang langsung mencubit pundak Renata.

" Aw,, sakit Pak". Renata ngeluh. cubitan nya mirip emak gue kalo lagi meletus. Bathin Renata.

"Sorry Ren, gue kesel loe ledekin. Harusnya sebagai partner kerja yang baik loe tu dukung gue". Tingkah ke Bapakannya mulai lahir kembali.

" Iya, iya Pak maafkan partnermu yang baik hati ini". Ucap Renata masih dengan Cekikikan.

Perdebatan merekapun membuat para karyawan-karyawan disekitar mulai terganggu sehingga menjadi Tatapan-tatapan penuh tanda tanya.

Renata yang menyadarinya mulai pamit ke meja kerjanya.

Hal itu membuat Veer semakin kesal karena tidak ada yang mau jadi tempat curahan-curahan hatinya yang sedang galau tiap mengingat adik Bosnya yang unyu-unyu.

Sebenarnya Veer tidak sebegitu suka sama Ellena sih, Veer cuma gemas aja. Tiap bertemu Ellena ,Veer ngerasa adiknya masih hidup.

Veer sebelumnya memang memiliki adik perempuan tapi adiknya meninggal tertabrak motor saat berangkat sekolah.

Hal itu yang membuat Veer begitu suka dengan Ellena. Karena setiap melihat Ellena, Veer seperti melihat adiknya kembali.

🖤🖤🖤🖤🖤

Mohon maaf ka, Up nya agak lama.

Enthor lagi banyak acara.

Tapi tenang aja, Enthor selalu intip-intip kesetiaan kalian dan menyimpanya erat-erat didalam hati enthor.

co ciwiiiitttt ❤

Sekali lagi jangan lupa tinggalin jejaknya Vote, Like dan Komennya ya...

Yakin deh Rezeki nya ga putus-putus....

Terpopuler

Comments

olive_sipelaut

olive_sipelaut

cie.. cie... Renata..

2021-11-30

1

Author-chan ೫ ࿆ ⃟ ⃟☀

Author-chan ೫ ࿆ ⃟ ⃟☀

Semangat berkarya kak!
sudah aku like semua ya

2021-04-19

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!