Cemas

"Sejak kapan Paman dan Bibi ada disini ?". Tanya Shandy dan Marcel.

"Paman di telfon Ijah dan buru² langsung kesini". Jawab Paman Adam.

"Paman Maafin Shandy". Shandy sambil berlutut didepan Paman.

"Shand... Paman sudah maafin kamu, yang terpenting sekarang, paman minta jaga Ellena dalam keadaan apapun, Ellena begitu menyayangimu". Ucap Paman Adam.

"Shandy Menyesal Paman, Shandy berjanji bakal menebus semua kesalahan Shandy ke Ellena dan Ka Marcel". Sesal Shandy.

Tiba² seorang perawat keluar dari ruang Ellena.

"Mohon maaf tuan, nona Ellena sudah boleh dijenguk tetapi harus 1 orang. Jadi tuan bisa bergantian menjenguknya". Ucap seorang perawat yang baru keluar dari ruang UGD.

Marcel yang daritadi cemas langsung masuk ke ruang Ellena.

Marcel sedih melihat adiknya yang masih belum sadar.

"Maafin Kaka sayang ". Memegang tangan Ellena yang masih lemah.

"Cepat bangun sayang, kita bertiga bakal ke restoran Mama lagi seperti impianmu kemarin". Marcel sambil sesenggukan melihat kondisi adiknya.

Selang beberapa menit, Marcel keluar dari ruang rawat Ellena dengan wajah yang sedih.

Shandy yang melihatnya langsung memeluk kakaknya yang sedih.

"Ellena pasti kuat". Bisik Shandy ke telinga Marcel.

Kemudian Shandy masuk ke ruang rawat Ellena.

Shandy, yang melihat Ellena tidak bisa membendung rasa sedih dan sesalnya.

"Gue bodoh, sangat bodoh". Gerutu Shandy menyalahkan dirinya.

"Maafin Kaka Ell... Kaka ga pernah tau apa yang terjadi sebenarnya, Kaka amat sangat menyesal". Shandy memegang tangan Ellena yang lemah dan menyalahkan dirinya terus menerus.

"Kaka Janji Ell, Kaka akan lindungi dan jagain kamu. Kaka bakal bahagiain kamu Ell". Janji Shandy ke Ellena.

Tak terasa ternyata tangan Ellena bergerak membalas genggaman tangan Shandy.

Shandy yang merasa tangannya ada yang balik menggenggam, Shandy pun mendongakkan kepalanya dan melihat ternyata Ellena tersenyum kepadanya.

"K.. ka.. Kaka Shandy". Ucap Ellena masih dengan suara terbata-bata.

"Ellena bahagia". Masih dengan nada yang lirih.

Shandy yang tidak bisa berkata-kata langsung memeluk Ellena dengan haru.

Selesai memeluk Ellena Shandy segera keluar ruangan dan berteriak memanggil dokter dan suster.

Hal itu membuat Marcel dan yang lainnya kaget.

"Ellena ka... Ellena sudah sadar ka" . Shandy sambil memeluk Marcel dengan Bahagia.

Paman Adam dan Bibi yang mendengar ikut bahagia mendengar berita sadarnya Ellena.

Dokter Yoga dan suster segera masuk ke ruangan dan memeriksa kondisi Ellena.

"Kondisi Ellena mulai membaik, sebentar lagi Ellena akan dipindahkan ke ruang perawatan". Ucap dokter Yoga.

"Terimakasih Ga,". Ucap Marcel.

"Terimakasih lah kepada Tuhan Cel, berkatnya Ellena mampu melewati masa kritisnya". "Ellena gadis yang kuat".Lanjut dokter Yoga.

Marcel, Shandy, dan yang lain segera masuk ruangan menemui Ellena.

Ellena yang sedang tersenyum ke arah kedua Kaka nya, tak bisa dipungkiri membuat Tangis Marcel dan Shandy pecah.

Mereka bersyukur atas apa yang Tuhan berikan kepadanya. Mereka bersyukur masih dipercaya untuk menjaga dan melindungi adiknya.

"Jangan buat Kaka kacau lagi Ell". Gerutu Marcel ke Ellena.

Membuat Ellena merasa bersalah.

"Maaf ka". Ucap Ellena lirih.

"Uda ka, Ellena baru sadar jangan buat dia merasa sedih. Kita Uda janji bakal jaga dan lindungi Ellena bersama-sama". Ucap Shandy sambil memeluk Marcel dan Ellena.

"Paman sangat bangga sama kalian, Riska beruntung mempunyai anak² seperti kalian". Ucap Paman Adam dengan haru bahagia melihat ke tiga ponakannya bersatu.

*****

Dikampus daritadi pandangan Zacklee menuju kelas Ellena, sudah setengah hari Ellena tidak terlihat.

Sempat merasa ada kekhawatiran tapi selalu ditepis.

"Kenapa gue harus bingung ga lihat dia". Bathin Zacklee dalam lamunannya.

"Dhea...". Suara teriakan Revan memanggil Dhea yang sendirian membuat Dhea menoleh ke arah suara yang memanggilnya.

"Ka Revan". Dhea balik menyapa Revan.

"Sendiri Dhe ? kemana sahabatmu ?". Tanya Revan balik.

Dhea menggelengkan kepala tanda dia tidak tahu.

"Dari pagi aku telfon tapi ga di angkat ka..". Wajah Dhea menunduk sedih.

"Mungkin dia ada kepentingan keluarga". Sahut Revan menenangkan.

"Ga biasanya Ka, Ellena ga da kabar sesibuk sibuknya dia pasti dia ga lupa hubungin aku". Ucap Dhea tambah sedih.

"Nanti kita cari info bersama² ya, ga usah sedih". Kata Revan menenangkan.

Zacklee yang mendengar percakapan mereka berdua merasa perasaannya semakin cemas.

Tiba² si biang rusuh Alex datang.

"Hai... kalian ternyata disini, gue cari² daritadi, gue mau cerita nih.. tadi gue ga sengaja Anter nyokap ke rumah sakit. Gue ngerti Pak Adam dan Istrinya didepan UGD. Ada Shandy juga. kira² siapa yang sakit ya ?". Tanya Alex.

Revan, Zacklee dan Dhea seketika kaget dengan cerita Alex yang Dateng tiba².

Pikiran mereka ke arah yang sama, ya... pikiran mereka ke Ellena.

Karena Mereka tau kalo Ellena itu adik kandung Shandy.

"Hellow... kalian koq malah bengong sendiri, denger ga gue cerita". Tanya Alex dengan kesal karena merasa tak dianggap.

"Eh.. maaf Lex, gue dengerin loe koq. Loe Yakin ada Shandy ?" Tanya Revan meyakinkan.

"Ya iyalah gue yakin, Shandy kan sahabat kita dari SLTP masak iya gue lupa". Ledek Alex.

"Lah kenapa ga loe deketin ? kan loe bisa tanya siapa yang sakit". Ucap Dhea tiba².

"Yaaach... gimana gue mau deketin, nyokap gue aja Uda teriak² ngajakin pulang. Eh.. tapi tadi gue lihat Shandy sedih banget". Lanjut cerita Alex.

"Telfon aja Ka, Ka Shandynya .. gue takut Ell ..". Dhea hampir keceplosan mengucap nama Ellena didepan Alex.

"Ell," . "Ellena gadis cantik itu ? ada hubungan apa dia sama Shandy ?". Alex langsung bisa menebak.

"Sepertinya ada yang kalian Rahasiain dari gue, gue mulai mencium bau² rahasia nih". Alex yang mulai menyindir.

Revan dan Dhea mulai panik dengan pertanyaan Alex.

Beda dengan Zacklee yang masih bisa tenang.

"Ah... apaan si loe Lex, ada rahasia²an". Ucap Revan mencairkan suasana.

"Kita Uda bersahabat lama, jadi gue bisa tau loh Van". Alex masih penasaran.

"Oce.. Oce ka.. kita bakalan jujur, tapi dengan satu syarat". Pinta Dhea.

"Apa Syaratnya ?,bukan cium loe kan... tapi kalo itu syaratnya gue ga bakal kebenaran sama sekali" . Tanya Alex ke Dhea sambil menggodanya.

"Ini geng's koq ga da yang normal, otaknya pada mesum semua". Ucap Dhea dengan kesal.

" Hahaha, heh bocil lagian siapa juga yang Mau di cium bocil kayak loe, masih bau kencurr". Ledek Alex mulai rusuh.

"Aleeeexxx...!!! ". Tegur Revan sambil melotot.

" Sory bro, cewek bau kencur loe aman". Alex masih terkekeh dengan ekspresi Revan. yang Marah.

"Kaka telfon Ka shandy tanya apa yang terjadi pada Ellena". Dhea mengucapkan syaratnya.

Alex menerima syarat dari Dhea dan dia langsung memencet nomor Shandy.

Tak menunggu lama, Shandy menerima telfon dari Alex.

"Ada apa Lex telfon gue, mau ngeledekin hukuman scorsing gue ?". Jawab Shandy dengan kesal.

"Weiiiisssss... tenang brow, gue ga mau ledekin sobat gue, gue cuma mau tanya. Tadi pagi gue lihat loe sedih didepan ruang UGD. siapa yang sakit brow ?". Tanya Alex.

Deg!!!. Shandy kaget ternyata sobatnya mengetahui apa yang terjadi tadi pagi.

Karena sampai sekarang sahabatnya belum ada yang tau jika Ellena adalah adik kandungnya.

"Loe bercanda kan? mana mungkin gue di Rumah sakit. Salah orang mungkin". Shandy mengelak.

"Ciaaah... gue ga bakal salah orang kale, gue hafal betul bentuk loe. Uda ngaku aja siapa yang sakit? ingat brow janji persahabatan kita, Susah senang kita tetap bersama dan merasakan". Alex meyakinkan dengan janji persahabatan mereka.

Kali ini Shandy ga bisa mengelak lagi, dia teringat dengan janji persahabatan mereka.

"Gue hampir saja kehilangan adik gue Lex". Ucap Shandy lirih.

"Adik ???!!!". Alex kaget ketika mendengar Shandy mengucapkan kata Adik.

"Ah loe jangan bercanda, Adik yang mana yang loe maksud ?". Kilah Alex menjawab Shandy.

"Sorry Lex, gue ngerahasiain ini ke kalian. Kapan² gue bakal cerita yang sejujurnya. " Adik Gue Ellena Lex". Alex yang sudah daritadi menunggu kejujuran Shandy.

"Apa yang terjadi dengan Ellena cantik Shand?". Tanya Alex ikut panik.

"Sorry Lex, gue belum bisa cerita. Yang pasti sekarang kondisi Ellena sudah mulai membaik". Jawab Shandy.

"Oce brow, mudah²an Ellena baik² saja dan loe ga ngabaikan dia lagi". Sindir Alex.

Merekapun memutus sambungan telfon mereka masing².

🖤🖤🖤🖤

Terpopuler

Comments

TikTikTik

TikTikTik

gitu dong ma sahabat harus jujur

2021-12-22

1

TikTikTik

TikTikTik

ada yang rindu ya...🤣🤣🤣

2021-12-22

1

TikTikTik

TikTikTik

😭😭😭😭

2021-12-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!