Sekretaris Baru

*******

Selesai Meeting dengan klien, Marcel merasa kalo tubuhnya terasa capek. Mungkin efek pikirannya tentang Shandy.

Marcel merebahkan dirinya di kursi sofa ruangannya.

Tok..tok..tok...

"Permisi bos, maaf ganggu waktunya. Ini ada surat lamaran baru barangkali bos mau menerimanya. Di lihat dari CVnya dia berbakat dan berpengalaman". Veer menjelaskan.

Marcel ternyata daritadi melamun tidak mendengarkan ucapan Veer.

"Bos.. bos .. yeah gue di cuekin". Mengeluh sambil mengibas-ngibaskan tangan didepan wajah Marcel.

Hal itu membuat Marcel kaget dan terbangun dari lamunannya.

"Sorry Veer, gue lagi pusing mikirin Shandy". Marcel akhirnya menjawab.

Marcel dan Veer bukan hanya partner kerja, mereka berdua sudah bersahabat sejak kecil.

Marcel mengajak Veer untuk bekerja di kantornya guna membantu Keuangan keluarga Veer kala itu.

Semenjak Veer Bekerja dengan Marcel kehidupan ekonomi Veer berubah jauh lebih baik.

Veer sangat menghargai dan menghormati Marcel yang telah membantunya selama ini.

"Terserah kamu saja Veer, kalo menurutmu pantas untuk diterima. Besok panggil dia buat tanda tangan kontrak kerja". Jawab Marcel.

"Oh... iya bos, sudah tau info hari ini ? Shandy hari ini di Scors gara-gara mengerjai Ellena di kampus. Bahkan Sahabat Shandy melecehkan sahabat Ellena". Veer menginfokan ke bos nya.

Veer memang mendapat tugas tambahan dari Marcel untuk melacak kegiatan Shandy di luaran sana. Marcel ga mau jika adiknya salah pergaulan. Jadi setiap Info tentang Shandy, Veer selalu mencari tau dengan segera.

Marcel yang mendengarnya terkejut dan langsung merubah posisinya dari rebahan menjadi berdiri, tentunya dengan ekspresi marah.

"Shandy !!, Ellena ." Marcel mengucapkan kedua nama adiknya.

"Menurut informasi bos, sahabat Shandy mengincar Ellena sebagai target". Lanjut Veer.

Marcel yang daritadi mulai panas, kedua tangannya sudah mulai dikepalkan tanda ingin menonjok orang-orang yang menyakiti Ellena.

"Sabar bos, peristiwa ini sudah di atasi oleh Pak Adam. Jadi bos, tak perlu khawatir". Veer menenangkan bosnya.

"Bagaimana gue mau tenang Veer, ini tentang Ellena, loe tau Ellena begitu berharga buat gue. Mama sudah berpesan untuk menjaga Ellena ke gue. Sedangkan gue semakin pusing dengan kelakuan Shandy". Marcel mengeluh ke Veer.

"Bos, apa ga lebih baik loe cerita yang sebenarnya ke Shandy?". Veer berpendapat.

"Gue belom bisa Veer". Jawab Marcel dengan lirih.

"Veer, heandle urusan kantor gue mau cari Ellena". Marcel mengambil kunci mobil berlalu dari ruangannya.

"La.. ini gimana bos Sekretaris barunya". Veer berteriak.

"Loe urus aja, gue percaya loe". Balas teriakan Marcel.

Untungnya jarak antara ruangan Marcel dan karyawan nya tidak terlalu dekat, ada sekat yang membatasi ruang kerja mereka, sehingga apabila dari luar tidak terlihat apa-apa. Jadi ketika mereka saling teriak, tidak ada satupun karyawan luar yang terganggu.

"Hallo.. selamat siang, dengan nona Renata ?, mau menginfokan besok pagi anda diminta untuk interview dikantor Buana cero group". Ucap Veer kepada Renata calon sekretaris baru.

Setelah mendapat jawaban , Veer berterimakasih lalu menutup telfonnya.

*******

Di sepanjang jalan Marcel sibuk menelepon Ellena guna mengetahui ada dimana Adiknya sekarang.

Tapi sayang telfonnya tidak ada respon sama sekali.

Handphone Ellena memang menjadi korban guyuran air tadi pagi sehingga membuat Handphonenya mati.

Marcel mulai bingung bukan kepalang, dia Menelfon Shandy tidak ada tanggapan sama sekali.

"Kemana dia hari ini, Kalo ketemu awas kamu Shand". Gerutu Marcel dengan kesal.

Ketika melewati restoran keluarga, tak sengaja Marcel melihat Ellena. Hatinya lega melihat Adik tersayang nya tersenyum bahagia.

Tapi disisi lain Marcel penasaran dengan seseorang yang bersamanya membuat Ellena tersenyum bahagia.

Marcel tidak bisa melihatnya dengan jelas, karena Zacklee sudah keburu memasuki mobilnya dan meninggalkan Ellena.

Sebelum Ellena masuk restoran, tiba-tiba dia dikejutkan dengan berhentinya mobil didepannya. Karena Ellena cukup familiar dengan mobil tersebut. " Ka Marcel.." . Ucap Ellena lirih.

Marcel segera turun dan memeluk Ellena, membolak balikkan Ellena melihat apa ada yang terluka di diri adiknya.

"Kaka kenapa ?". Tanya Ellena.

Ellena mulai gugup, takut kalo Kakanya tau peristiwa yang terjadi pada dirinya tadi pagi.

"Kamu di apain saja sama mereka?, apa perlu Kaka laporkan ke polisi ?". Marcel terlihat mulai emosi, khawatir dan kesal.

"Kaka, Ellena baik-baik saja. Siapa yang berani mengganggu Ellena ka? kan Ka Shandy ada dikampus yang sama denganku. Ka Shandy pasti ga akan rela adiknya di apa-apain. Bukan begitu ka..". Senyum Ellena meyakinkan Marcel, menutupi semua perbuatan Shandy didepan kakanya.

Marcel masih ga percaya kalo Ellena akan menutupi perbuatan Shandy.

"Kamu adik yang baik Ell, kamu seperti mama selalu menutupi kesalahan papa". Bathin Marcel tanpa mau membantah alasan Ellena. Marcel menghargai alasan Ellena, Marcel tau Ellena sangat menyayangi kaka-kakanya.

Dengan terpaksa Marcel tidak meneruskan kekhawatirannya,

"Kamu sudah makan ?". Tanya Marcel.

"Maaf ka, Ellena sudah makan sama ka Zacklee". Senyum Ellena mulai mengembang ketika mengatakan nama Zacklee.

"Zacklee ? Sahabatmu?". Tanya Marcel kembali.

"Ya begitulah ka, dia baik sama Ellena ka. Kapan-kapan aku kenalin Kaka dengan Ka Zacklee".

"Ellena temenin makan Yuh ka... sudah lama kita ga menikmati menu di restoran ini bersama, meskipun Ellena sudah makan tapi perut Ellena masih muat koq untuk segelas juss". Ellena mengajak Marcel untuk makan, Ellena yakin pasti hari ini Ka Marcel belum sempat makan siang.

Marcel dan Ellena masuk ke restoran dan meminta pelayannya membuatkan menu favorit Marcel.

" Ya Tuhan, mimpi apa Aku semalam. Dua kali ketemu cowok tampan". Celetuk pelayan genit.

"Hahaha, kaka banguuuunnn!!! ". Teriak Ellena.

" Ga usah banyak halu ka, yang ini juga limited edition perfect pokoknya". Lanjut Ellena sambil menunjukkan jempolnya.

"Yaa, ga apa-apa atuh Non, kali aja Ada diantara mereka Ada jodoh yang di umpetkan". Candaan pelayan genit.

" Jodoh yang juling kali". Celetuk Ellena sambil tertawa.

"Uda pernah lihat singa lapar belom?". Tanya Marcel, membuat Ellena Dan pelayan genit langsung menatap ngeri ke Marcel.

" Iya Tuan Besar, segera pesanan akan dibuatkan". Jawab pelayan mulai ketakutan.

Ellena yang melihat tingkah pelayan genit tertawa terbahak-bahak.

"Ka Marcel berhasil mengusir nyamuk". Ucap Ellena dengan lirih Dan terkekeh.

Marcel pun ikut tertawa melihat tingkah Dan ekspresi pelayan genit.

"Masih ingat Makanan Favorit Kaka? ". Marcel meledek Ellena.

"Ya masih dong, Ka Marcel favoritnya Udang saos Padang, Ka Shandy Kepiting rebus saos tiram". Sambil tertawa.

"Ellena mau belajar bikin dua menu itu buat Kakak-kakakku, jadi nanti tiap kita kesini Ellena pingin Kaka makan masakan dari tangan Ellena". Ellena bercerita tentang cita-citnya dengan bahagia yang dari dulu pingin bisa memasak.

Hal itu membuat hati Marcel yang tadinya emosi, khawatir, marah menjadi lunak gara-gara tingkah Ellena.

"Mama benar, Ellena bisa menjadi penguat keluarga kita". Seketika Marcel mengingat ucapan Mamanya sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir.

Tak selang berapa lama, menu Favoritnya tiba.

Marcel heran karena didalam menunya ada Kepiting rebus Saos tiram. Sedangkan itu makanan Favoritnya Shandy.

"Kepitingnya buat siapa Ell ?". Tanya Marcel ke Ellena.

"Ellena sengaja memesannya ka, berharap suatu hari kita bisa makan bersama, anggap aja hari ini kita sedang makan keluarga". Ellena mengucapkan dengan nada sedih namun di lanjut dengan senyum.

"Sayang, Percaya sama Kaka. Kaka Janji bakal bikin Shandy berubah". Memegang tangan Ellena menguatkan dan meyakinkan Ellena.

Ellena mengangguk, percaya dengan ucapan Marcel.

Marcel lalu menyantap makan siangnya dengan lahap. Selesai makan siang yang sudah kesorean Marcel mengajak Ellena pulang kerumah.

15 menit perjalanan akhirnya mereka sampai rumah.

Di lihatnya motor sports Shandy terparkir di garasi menandakan Shandy berada dirumah.

"Ka, Janji jangan bertengkar lagi". Ellena segera menarik tangan Marcel dan berpesan agar tidak marah dengan Shandy.

Marcel hanya menatap Ellena. Lalu segera naik ke lantai atas untuk mencari Shandy.

Pintu kamar Shandy tidak terkunci, sedikit terbuka. Marcel yang tadinya ingin marah ke Shandy dia urungkan.

Marcel melihat Shandy sedang memandang Foto Riska . Mama mereka.

Marcel yang melihatnya merasa iba, ternyata ke angkuhan Shandy terdapat rasa lemah.

"Maafin Shandy Mam, Shandy belum bisa memenuhi permintaan mama untuk menerima Ellena". Ucap Shandy didepan foto Riska . Sehingga terdengar Marcel yang sedari tadi berdiri disela-sela pintu kamar Shandy.

Tok..tok..tok...

Shandy terkejut ketika ada yang mengetok pintu kamarnya. Buru-buru dia simpan foto Riska ke dalam Laci nakasnya.

Shandy berbalik melihat siapa yang mengetok pintunya.

"Masuk ..". Shandy berteriak.

"Boleh Kaka masuk ?". Marcel berkata.

"Sudah lama ka dibalik pintu?". Tanya Shandy.

"Kaka baru datang. Kaka mau bicara sama kamu. Kaka harap kita tak berdebat untuk kali ini". Ucap Marcel dengan tenang.

"Kaka sudah tau semua yang terjadi hari ini, Kaka harap hal itu bisa menjadikanmu lebih bijak dan dewasa dalam bertingkah laku. Kaka berharap suatu hari kamu bisa jadi pelindung keluarga . Jangan sampai keluarga kita terpecah hanya gara² ego semata". Marcel mulai mengingatkan Shandy.

Shandy yang sedari tadi diam akhirnya berucap. " Maafin aku ka mengecewakan Kaka".

"Minta maaf ke Ellena juga, karena dia jauh lebih terluka". Ucap Marcel sambil berlalu dari kamar Shandy.

Shandy pun terdiam. Tidak menjawab perkataan Marcel.

"Ka... maaf, boleh Ellena masuk? ". Ellena mencoba untuk masuk kamar Shandy tapi tidak ditanggapi oleh Shandy.

"Maafin Ellena ka, Ellena sudah jadi adik yang nakal buat Kaka. Ini ada Kepiting rebus Saos tiram kesukaan Kaka. Ellena yakin Kaka belum Makan. Tolong ya ka sekali ini di terima". Ucap Ellena memelas. tetapi sayangnya Shandy tak menanggapi sama sekali. Akhirnya Ellena pun pergi dari kamar Shandy.

Shandy mulai melirik ke arah Ellena yang mulai keluar dari kamarnya, dilihatnya Ellena dengan seksama. Ada sedikit rasa bersalah di diri Shandy terhadap Ellena. Tetapi tertutup lebih besar dari Egonya.

🖤🖤🖤🖤

Terpopuler

Comments

TikTikTik

TikTikTik

kan... emangnya nggak kasihan apa kamu ma adikmu

2021-12-22

1

Annisa Nurshabrina

Annisa Nurshabrina

Semoga kamu bisa segera sadar ya Shandy..
Jangan sampai hatimu tertutup hanya karena Egomu..

2021-12-09

1

olive_sipelaut

olive_sipelaut

Shandy... ayo dong buka matamu, lihat kebaikan Ellena...

2021-11-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!