Senyum

Selang beberapa jam, telfon Revan berdering. Dilihat nama kontak yang tertera. Revan Kaget karena Nama kontak yang tertera adalah nama Pak Adam.

"Iya pak, saya akan berusaha mencarinya. Maafkan saya pak karena baru mengetahuinya". Jawab Revan dengan nada cemas.

"Dhe, pak Adam memintamu ke ruangannya sekarang, apa kamu bersedia ?". Tanya Revan ke Dhea.

Wajah Dhea tiba² berubah menjadi pucat, dia takut. Tetapi langsung ditepis oleh Revan dengan senyumnya sambil memegang pundak Dhea meyakinkan kalo akan baik² saja.

"Gue akan selalu disampingmu dalam keadaan apapun tenang aja Dhe.. Ga perlu takut". Ucap Revan ke Dhea.

"Ell, loe juga ke ruang pak Adam. Pak Adam sudah mengetahui semua".

"Ka.. boleh ga aku pulang ?". pinta Ellena.

"Tapi... pak Adam meminta loe juga ke ruangannya".

Ellena langsung menyahut. " Beliau pasti mengerti ka".

"Gue antar loe pulang, ga boleh nolak". Zacklee seketika meminta dengan paksa.

"Gue percaya loe Zack, loe pasti bisa jaga dan melindungi Ellena". Revan sambil menepuk-nepuk pundak Zacklee.

Entah apa yang dipikirkan Revan sehingga begitu yakin kalo Ellena akan baik-baik saja dekat Zacklee.

Mungkinkah Revan Feeling ??

Diperjalanan Ellena dan Zacklee hanya diam, Zacklee yang sedari tadi melirik-lirik ke arah Ellena yang sedang melamun melihat ke arah jendela.

Lampu lalulintas berubah merah, menandakan mobil harus berhenti sejenak.

Ketika Zacklee menoleh ke arah Ellena, pandangannya terhenti menatap Ellena .Ada perasaan aneh yang dirasakan Zacklee ketika dia menatap Ellena, tetapi entah perasaan apa dia pun belum mengerti.

Sampai tak terasa kalau Lampu yang tadinya merah berubah menjadi hijau sehingga klakson dibelakang Zacklee terus-terusan berbunyi.

Tatapan Zacklee pun terhenti saat itu.

Tiba-tiba Ellena ..

"Ka, Antar aku ke makam?".

"Makam ??." Zacklee terkejut ketika Ellena memintanya mengantarkan ke makam.

"Iya ka, Ellena kangen Mama." Wajah Ellena berubah menjadi sedih setelah dia mengungkapkan perasaan Rindunya terhadap mamanya.

Zacklee pun memenuhi permintaan Ellena untuk di antarkan ke makam.

Sepuluh menit perjalanan mereka sampai ke TPU di tengah kota.

Zacklee dengan antusias menemani Ellena dibelakangnya. Entah mengapa Zacklee begitu mudah menuruti kemauan Ellena. Padahal selama 2 th yang lalu dia tidak pernah sedikitpun mau mengikuti hal-hal yang dirasa tidak penting.

Tapi, entah mengapa dengan Ellena ada rasa berbeda. Zacklee merasa kalo Ellena harus di jaga dilindungi dan disayangi.

Akhirnya setelah berjalan , mereka sampai ke makam yang rapi. Tanda jika makam itu terawat . Makam bertuliskan Riska Safira .

"Ma, Ellena kangen Mama ... Mama kangen Ellena ga ?, Tau ga ma hari ini Ka Marcel menjagaku dengan baik, Ka Shandy pun sama ma... Ka Shandy menyayangiku kan ma? ". Air mata Ellena tak henti-hentinya mengalir, menceritakan kisah hari-harinya diatas pusara mamanya.

Zacklee yang melihatnya merasakan kesedihan yang dirasakan gadis cantik ini.

Beban dia begitu berat. Sungguh Kejam kau Shandy. Bathin Zacklee daritadi tidak bisa diam mengutuk Shandy yang tega terhadap adiknya.

"Mama.. Ellena pingin sekali menyusul mama, tetapi Ellena sudah janji sama Mama bakal buat Ka Marcel dan Ka Shandy bahagia dan bangga kepada Ellena, Mama Do'ain Ellena ya, semoga Ellena kuat seperti mama". Curhatan Ellena diatas pusara mamanya.

"Ellena pamit ma, Ellena janji bakal datang Minggu depan". Ucapan terakhir Ellena sebelum meninggalkan makam mamanya.

Selesai dari makam, Ellena belum berhenti menangis. Hal itu membuat Zacklee bingung tak tahu harus bagaimana menenangkan Ellena. Tanpa Sengaja Zacklee menggenggam tangan Ellena tanpa ijin, guna memberikan dukungan agar Ellena lebih kuat.

Ellena pun menatap wajah Zacklee, dia merasa kalo ada seseorang yang menjaga dan melindunya selain kakaknya.

Wajah yang tadinya sedih berangsur-angsur berubah menjadi senyum kecil.

"Terimakasih ka..". Ucap Ellena lirih.

Dengarkanlah aku yang setia menunggumu 🎶🎶

Tiba-tiba Dering telfon Zacklee berbunyi.

"Iya ma, Zacklee pulang sekarang."

"Ell, gue ajak kerumah dulu gimana? soalnya mama gue telfon minta segera pulang". Pinta Zacklee ke Ellena.

"Setelah itu gue antar pulang, gue janji ga bakal macam-macam". Sahutnya lagi.

Ellena hanya mengangguk menandakan setuju.

Hampir 15 menit perjalanan mereka sampai ke rumah Zacklee.

Rumah yang dirasa tidak asing buat Ellena.

Ellena memandangi setiap sudut rumah Zacklee berharap dia bisa mengingat sesuatu dirumah itu.

"Zack, mama telfon daritadi ga diangkat-angkat ngapain aja sih kamu ?? lihat ini mama kerepotan harus antar pesanan tantemu segini banyaknya". Mama Zacklee Sambil menunjuk kotakan-kotakan besar berisi pesanan Tante Zacklee yang harus diantar segera.

"Ssssstttt... Mam, Uda ga usah ngomel panjang-panjang.... takut didenger... ". Zacklee menunjuk ke dalam mobilnya.

"Takut didenger siapa ??? kamu mau bohong sama mama lagi ya ?". Mama yang masih kesel sama Zacklee masih ngomel²..

Ckleekk... !!

Pintu mobil terbuka, membuat mama Zacklee terkejut ketika melihat anak cowoknya membawa pulang seorang cewek.

"Siang Tante.. ". Sapa Ellena dengan senyum manis, meskipun tadi wajahnya sempat kacau gara-gara menangis tak bisa dipungkiri kalo Ellena memiliki kecantikan natural.

"Si... siang". Jawab Mama Zacklee.

"Ka.. kamu pacarnya Zacklee ?". Tanya Mamanya lagi.

Ellena yang terkejut mendengar pertanyaan mamanya Zacklee tertawa kecil, terlihat kesempurnaan kecantikan Ellena. Membuat Zacklee yang dibelakang mamanya tidak bisa Mungkir dari pandangannya.

Ada perasaan beda yang dirasakan Zacklee.

Mungkinkah Zacklee jatuh cinta lagi ??

"Bukan Tante... saya teman sekampusnya ka Zacklee". Jawab Ellena

"Ouuughh...". sahutan mama Zacklee yang sedikit kecewa.

Karena Sebenarnya Mama Zacklee berharap lebih.

"Ayo, silahkan masuk ...kamu pasti capek kan diajak muter² Zacklee"

"Zacklee tuh begitu kalo sudah cocok pasti bikin capek". Mama Zacklee bercerita.

"Apaan sih mah, ga usah cerita yang aneh²". Zacklee seketika menyangkal cerita mamanya.

"Zack... bikin minum sana, kasihan tamu cantik² dianggurin". Mama menyindir Zacklee yang sedari tadi memandang Ellena.

Zacklee pun tersadar, dia meninggalkan dua perempuan yang sedang asyik bercerita.

"Namamu siapa nak ?". Tanya Mama Zack.

"Ellena Malik Maheswari Tante". Jawab Ellena.

Degggh...

Trias merasa teringat sesuatu dengan nama Malik Maheswari.

"Mungkinkah dia..". Batin Trias menerka².

"Trias... nama Tante Trias". Sambil memegang tangan Ellena.

"Tante koq baru tau kamu ? Apa kamu teman barunya Zack ?". Tanya Trias ke Ellena.

"Iya Tan, saya mahasiswi baru. Kebetulan orang yang Ellena kenal di kampus selain ka Revan ada ka Zack juga."

"Tante berharap penuh sama kamu Ell". Mata Trias menatap Ellena.

Tetapi Ellena tidak tau maksudnya apa.

Ketika Ellena hendak bertanya Zacklee datang membawa minuman dan sedikit cemilan.

Trias yang daritadi menatap anak laki²nya faham, kalo anak satu²nya memiliki rasa yang berbeda dengan Ellena.

Terlebih penasaran Trias sudah terjawab mengapa seminggu ini anak laki² satu²nya berubah mendadak kadang senyum, kadang sudah mulai normal mau berbicara.

Ternyata ini jawabannya. Ellena yang merubahnya.

Aku merindu ku yakin kau tau🎶🎶

Suara telfon Ellena berbunyi.

"Mohon maaf Tante Trias, Ellena terima telfon dulu".

Trias menanggapinya dengan senyum dan anggukan.

"Mama sekarang tau jawabannya..." . Sambil menepuk pundak Zacklee.

"Jangan mikir yang aneh² mam... Zacklee dan Ellena hanya sebatas teman". Zacklee menolak Anggapan mamanya.

"Mama bisa jamin kalian bisa lebih dari itu". Ucapan mama penuh keyakinan.

Zacklee hanya mendengus kesal karena mamanya ngeledekin dia terus.

"Mohon maaf Tante, Ellena pamit pulang dulu. Lain waktu Ellena akan kesini lagi". Ellena Berpamitan pulang.

Entah mengapa tiba² Trias dengan spontan memeluk Ellena dengan erat.

Membuat Zacklee terheran² dengan sikap mamanya.