Begitupun dengan Zacklee, dia hampir salah tingkah ketika Ellena menatapnya.
Ada desiran aneh di hatinya ketika menatap Wajah Ellena.
Bola Mata berwarna kecoklatan serasa menghipnotis sang pangeran tampan.
Dengan cepat Zacklee mengalihkan tatapan itu.
" Lah, emang loe masih bocil. Hahaha".
Zacklee berlalu dengan tersenyum melihat kekesalan Ellena.
"Ell......" . Teriakan Dhea mengagetkan Ellena.
"Ell, kamu beruntung banget bisa Deket sama Ka Zacklee , ya Tuhan kamu tau ga tadi Kaka tingkat kita pada bisik-bisik iri karena Ka Zacklee mau menyapamu"
"Iiiih... kamu apaan sih Dhe, emangnya aku bahagia bisa dekat kayak tadi ?, orangnya ketus, sok tampan. Orang kampus ini kayaknya kurang stock tampan deh. Kayak begitu dibilang Tampan ,hadeeeeehhh "
"Yaqin nih ga tertarik ?? aku Sumpahin deh suatu hari kamu bakal bucin sama Ka Zacklee " . Ledekan Dhea.
"Udah... udah... ga usah di lanjutin, bikin kesel". Ellena mulai kesel lagi.
" Hahahaha, suka banget aku lihat kamu kesel, tambah cantik kalo kesel ". Ledekan Dhea .
Aku merindu ku yakin kau tau 🎶. Suara dering Handphone Ellena .
" Eh ..bentar Kakaku telfon ".
" Halo Ka , "
" Kamu dimana ? Kaka udah di depan buruan keluar , kamu ga mau kan bikin kakakmu jadi artis di kampus ini ". Ucap Marcel dengan nada kesal.
" Ya illeee, sabar kalee , Kaka tu ga laku disini ... hihihi" . Jawab Ellena sambil terkekeh.
" Oce ka... aku jalan keluar nih ".
" Ayo Dhe... kakakku bawel Uda nunggu diluar ternyata ". Sambil menarik tangan Dhea .
" Ell, itu rame-rame ada apa ya ?".
Terlihat di halaman Kampus rame sekali, seperti ada artis yang datang.
" Entahlah Dhe ... aku juga ga kelihatan ada apa disana".
Setelah dilihat lihat dengan teliti.
"OMG.... Ka Marcelll" . Teriak Ellena.
" Kakakmu Ell ?". Dhea ikut berlari mengejar Ellena mendekati keramaian yang sedari tadi bikin penasaran.
"Misi...misi ka... mohon kasih jalan,". Ellena terus menerobos keramaian.
Setelah sampai didepan Marcel,
" Mohon maaf kaka-kakaku yang cantik dan baik hati tolong jangan ganggu cowok tampan aku, aku harap kaka-kaka mengerti. Terimakasih". Ucap Ellena dengan Pedenya.
"Ga percaya gue kalo itu cowok loe, wajah kalian mirip". Ucap salah satu kaka kelas.
" Yee, dimana-mana kalo jodoh tuh mirip ka". Celetuk Ellena.
"Udah, udah.. mendingan kalian bubar aja daripada makin patah arang.. eh patah hati maksudnya". Ellena tersenyum nyengir.
Dengan hitungan detik,keramaian itu bubar dengan sendirinya.
Banyak dari mereka yang kecewa dengan pengakuan Ellena,bahkan ada yang menggerutu.
"Untung kamu segera datang,Kalo engga Kaka bisa jadi apa nanti". Keluh Ka Marcel.
"Hahaha... itu pasti gara-gara Kaka kegenitan". Goda Ellena.
"Hih... Kaka Geli Ell rasanya"
"Makanya cari pacar ka, jangan kelamaan Jomblo". Ejek Ellena.
"Dhe... kamu ngapain bengong gitu? mau minta foto kakakku juga ?". Sahut Ellena yang daritadi terpana dengan ketampanan ka Marcel.
"Eh... ah... eh... anu ... engga koq" . Dhea Salah tingkah .
Dhea kali ini benar-benar terpesona dengan Ka Marcel, entah apa yang dipikirkan Dhea saat ketemu Ka Marcel.
"Ka,Kenalin ini Dhea sahabatku dikampus ". Ellena memperkenalkan Dhea.
"Marcel". Jawab Marcel.
"Ak... Aku Dhea ka". Jawab Dhea dengan gugup.
"Ya Tuhan mimpi apa aku, Kaka Ellena lebih sempurna dari geng cassanova" . Bathin Dhea.
"Ayo pulang, keburu sore". Ajak Ka Marcel .
"Dhe... aku pulang dulu yaa... sampai jumpa besok".
"Bye... Bye Ellena.... Bye ... Bye Kaka Tampan " . Teriak Dhea sambil melambaikan tangan.
Didalam mobil perjalanan pulang , seperti biasa Ellena selalu bercerita tentang hari-hari pertama di kampus. Ellena bercerita dengan bahagia.
Dan seperti biasanya Marcel akan menjadi pendengar setia, Sahabat setia ,bahkan menjadi Ibu sekaligus ayah buat Ellena.
Riska meninggal sesaat setelah melahirkan Ellena. Marcel, Shandy dan Ellena kecil di rawat oleh paman Adam dan Istrinya.
Setelah Marcel lulus Kuliah, Marcel menggantikan kepemimpinan perusahaan Papahnya.
Dan sejak itu Marcel mencoba untuk Mandiri Merawat adik-adiknya.
Meski Saat itu Paman Adam Ragu dengan kemampuan Marcel, Tapi Paman Adam Menghargai Permintaan Marcel.
Marcel sangat Dekat dengan Ellena, baginya Ellena adalah segalanya.
Berbeda dengan Shandy, dia sangat cuek bahkan tidak peduli dengan Ellena.
"Shandy menemuimu ?". Tanya Marcel .
"Ka Shandy ada ka... dia menemaniku tadi ". Jawabku berbohong karena aku ga mau Ka Marcel sedih , meskipun kejadian tadi membuat sakit hati.
"Sudah seharusnya dia melindungimu, ingat kalo Shandy sampai bikin luka kamu Kaka bakal kutuk dia jadi pohon palem" . Ancam ka Marcel.
Ellena tertawa terbahak-bahak mendengar kutukan Marcel. "Ga mungkin ka Shandy mengabaikan ku ka, aku kan adik perempuan satu-satunya yang paling imut ".
"Iya adikku sayang " . Sambil mencubit pipi cabi Ellena.
30 menit perjalanan akhirnya sampai dirumah. Sesampainya dirumah Ellena dan Marcel masuk kamar masing-masing untuk membersihkan diri.
Ellena yang masih rebahan dikasurnya tiba-tiba teringat peristiwa ketika dia menabrak Zacklee. Degupan jantung itu seketika mulai datang kembali.
"Aduuuhh, kenapa aku kepikiran tu manusia dingin ya, kacau... kacau... Sumpahnya Dhea jangan terjadi Tuhan". Gerutuku sambil pukul-pukul jidat pake tangan.
" Dibuat mandi aja biar ilang syetan-syetannya"
Ellena bergegas masuk kamar mandi buat mengguyur tubuhnya yang lelah.
Selesai Mandi, Ellena berganti pakaian dan segera turun buat makan malam bersama.
Di meja makan sudah menunggu Ka Marcel dan Ka Shandy.
"Tumben lama dikamar Ell ? biasanya kamu paling cepat kalo urusan makan". Ledek ka Marcel.
"Maaf Ka, Ellena hari ini terlalu lelah jadi keenakan berendam. hehehe ... ". Jawab Ellena.
Shandy hanya diam saja mendengar percakapan Marcel dan Ellena.
"Shand... Kaka minta jaga Ellena dimanapun dia berada, Dia Adikmu" . Ucap Marcel kepada Shandy.
Shandy tidak menjawab apapun bahkan dia terkesan ga mendengarkan ucapan Ka Marcel. Shandy malah lebih fokus ke makanannya.
Hal itu membuat Ellena takut, takut kalo Ka Marcel Marah dan terjadi pertengkaran karena dirinya.
"Ka Marcel, Ka Shandy ga mungkin ga menjagaku ka... jadi Ka Marcel ga usah khawatir" . Sahut Ellena karena Ellena takut terjadi pertengkaran antara ke dua Kakaknya.
"Ell... kamu ga usah terlalu membelanya Kaka tau bagaimana Shandy". Ka Marcel menyela ucapanku.
"Jawab Shand... apa kamu ga punya telinga dan mulut, Kaka bicara sama kamu ".
Shandy yang sedari tadi diam, akhirnya bersuara .
" Shandy Ga akan peduli dengan Dia" . Sambil menunjuk Ellena dan berlalu pergi.
" Shandy...." . Teriak ka Marcel.
" Kaka Belum selesai ngomong, kamu nyelonong pergi aja, adik macam apa kamu". Kesabaran Marcel mulai teruji lagi.
" Ka Marcel Uda ka... sabar ka ..." .Air mata Ellena sudah tak bisa dibendung setiap melihat kedua kakaknya bertengkar karenanya.
Ellena memeluk Marcel dengan kuat agar Marcel tidak mengejar Shandy yang pergi meninggalkan meja makan .
"Maafin Kaka Ell .... Kaka belum bisa bikin Shandy menyayangimu " . Marcel membalas pelukan Ellena dan menenangkan Ellena yang menangis.
" Ka... kenapa Ka Shandy membenci Ellena ? apa salah Ellena ?" . masih dalam Isak tangis.
Marcel tidak bisa menjawab setiap Ellena bertanya tentang kenapa Shandy tidak memperdulikannya.
"Maafin kaka Ell, kaka belum bisa ngomong yang sebenarnya". Bathin Marcel masih dengan memeluk Ellena.
**********
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Annisa Nurshabrina
sabar ya Ellena..
Kakakmu hanya perlu waktu..
2021-12-08
2
olive_sipelaut
sedih banget masih bisa-bisanya nutupin kelakuan kakaknya.. adek terbaik 👍💯
2021-11-30
2
TikTikTik
mengsedih nih di judesin kakak sendiri
2021-11-01
2