episode Tiga

Pesta pernikan itu Dirayakan dengan sangat meriah ,Setiap orang yang berada di Pesta itu memancarkan kebahagiaan masing -masing .Banyak orang menikmati hidangan yang telah disediakan dan ada orang yang Saling menikmati segala acara hiburan di acara perayaan pernikahan Orang terpandang itu .

Namun itu tidak berlaku dengan seorang gadis yang duduk menyendiri di Ujung gedung pesta pernikahan ia menatap gaun yang ia kenakan yang seharusnya akan dipakai oleh sahabat baiknya .Air matanya terus menetes membasahi Gaun yang ia pakai Setelah Devy sahabatnya telah meninggal Ia menepati janjinya untuk Menikah dengan kekasihnya .

seorang laki -laki berdiri di hadapanya menatapnya dengan penuh kebencian yang mendalam yang tidak mampu di ungkapkan dengan kata -kata .Ada rasa penyesalan yang ia rasakan mengapa ia bisa menikah dengan orang seperti dia .

Agatha mengangkat wajahnya .Ia melihat Seorang yang baru saja menikahinya .sworang yang akan menelanya hidup -hidup .Dan entah sampai kapan ia bisa bertahan hidup bersama dengan Dengan orang yang baru saja mengucapkan janji hidup semati .

"Apa yang kamu lakukan disini ,"kata laki -laki itu dengan nada mengintimidasi .

"Ak-aku sedang kepanasan ,Jadi Aku pergi kesini,"Balas Agatha tidak berani menatap Jihan .

dengan kasar jihan mencengkeram rahang Agatha ,

"DENGAR ,BERSIKAPLAH SEBAIK MUNGKIN ,MARI KITA Jalankan SANDIWARA SIALAN INI ,KAMU MENGERTI ??...

Agatha memalingkan wajahnya tak Berani menatap Jihan .ia sudah merasakan Apa yang akan terjadi dengan dirinya setelah ini,Hidupnya akan berakhir .Jihan melepaskan cengkeraman tanganya dari Rahang Agatha .ia berdecih sebelum meninggalkan Agatha yang menahan kesakitan di tanganya akibat perbuatan jihan .

Agatha menatap kepergian jihan dengan wajah sendu.ia sudah membayangkan bagaimana nantinya hidupnya bersama jihan .agatha sudah merasakan hawa-hawa kebencian terhadapnya baik itu keluarga jihan yang tidak mungkin bisa menerimanya dan juga jihan Tidak akan mau membelanya .

Di sudut ruangan itu Agatha bisa melihat wajah -wajah teman -temanya yang menikmati pesta tak terkecuali orang tua agatha swndiri agatha bisa melihat wajah ayah dan ibunya yang memancarkan kebahagian dari matanya .Karena putri mereka sudah menikah dengan laki -laki yang mapan .tapi itu terbalik dengan apa yang di rasakan agatha saat ini .tidak ada kebahagiaan di matanya hanya rasa takut ,Cemas dan bimbang .

Pesta pernikahan itu selesai dengan sangat tenteram ,seluruh pengunjung sudah diperbolehkan pulang Karena waktu yang sudah larut malam .

Seorang laki -laki Berjalan ke arah Agatha ,Masih lengkap dengan Jas hitam yang melekat dibadanya yang kekar .Ia Berdiri di hadapapan Agatha.

"SEKARANG KITA PULANG ,JANGAN BICARA APAPAUN .IKUTI APA YANG AKU LAKUKAN ,"

Agatha menunduk ia bangkit dari tempat duduknya .mengekor di belakang jihan yang sudah melangkahkan kakinya .Tangan dan kaki agatha bergetar apa lagi saat mereka sampai di sebuah mobil berwarna Putih .

"MASUK !!....

Titah Jihan kepada agatha dengan nada keras .Agatha masuk di depan dekat dengan kursi pengemudi .Jihan ikut masuk ke dalam mobil ,Tanpa berlama -lama jihan langsung melajukan mobilnya .tak lerduli dengan pandangan orang -orang yang ada di parkiran .Seorang yang baru saja menikah langsung bertindak kasar pada istrinya .

Di dalam Mobil Agatha meremas gaun pernikahanya ,keringat dingin mulai menjalar dibanya ia terus melamtumkan doa Di Dalam hatinya ,Menurutnya tidak ada lagi tempatnya untuk mengadu selain yang maha kuasa ia tidak mungkin larindari kenyataaan yang sudaha ada di depan matanya

Agatha meremas jari tanganya berusaha mengusir ke gundahan hatinya agar tidak terjadi apa -apa pada dirinya .Apa lagi jihan yang hanya diam dengan wajah tidak bersahabat hal itu membuat Agatha semakit takut . Bagaimana jika jihan langsung membunuhnya atau menyiksanya sedemikian rupa seperti jihan dulu memperlakukan Sahabatnya Devy .Tapi Devy merupakan orang yang di cintai jihan sedangkan dirinya ia hanya debu diantara mereka .

Hingga sampailah mereka di Sebuah Rumah mewah bernuansa putih .Saat agatha melihat Rumah itu sekita air matanya menetes ia tak bisa membayangkan kehidupan apa yang akan di laluinya di dalam Rumah itu .