Page Number 3 - Rumah Wobin

"Baiklah kalau begitu, kamu juga bisa tinggal di sini aku akan menyiapkan kamar di bawah agar kamu tidak lelah naik tangga" kata suho, suho baik sekali padahal dia baru saja mengenalku bahkan dia memikirkan makan dan tidurku

"Terima kasih suho kamu mau menolongku aku tidak tau harus bagaimana membalas jasamu ini" kataku

"Itu hal biasa tidak usah sungkan denganku Hannah, jika kamu mengalami kesulitan telepon aku ini nomorku" kata suho sambil memberikan kartu namanya yang berisikan nama lengkap nomor telpon dan alamat nya

"Oh iya Suho ini rumah kamu ya?" kataku, karena aku ingin tau sekali bagaimana rumah sebesar ini tidak ada yang menempati akhirnya aku bertanya

"Ini adalah rumah dari artisku, dia mempunyai banyak rumah karena dia suka berpindah pindah kerja nya dan di rumah ini kebetulan tidak ada yang menjaga rumahnya" kata suho

Jadi ini rumah artisnya, pasti artisnya sangat cantik sekali, setelah aku melihat rumah ini cukup lama tiba tiba aku melihat foto idol pria sepertinya idol di foto itu sangat terkenal di korea sampai artisnya suho saja memajang fotonya sebesar itu atau itu suaminya artisnya suho bingkai fotonya saja sangat besar

Aku ingin sekali bertanya banyak tetapi melihat wajah suho sepertinya dia lelah sekali karena setengah hari sudah banyak membantuku sebaiknya besok aku akan bertanya lagi

"Hannah ada yang ingin kamu katakan lagi?" kata suho

"Maaf suho aku boleh pinjam uang untuk membeli makanan untuk persediaanku? setelah mendapat gaji darimu pasti aku bayar, uangku benar benar sudah habis" kataku, aku terpaksa harus meminjam uang dengan Suho karena uangku sudah habis bahkan di dompet dan cardku tidak ada uang sedikitpun

Suho tersenyum kepadaku lalu mengambil uang dikantong jas kerja nya

"Apakah segini cukup ?" kata suho dia menyodorkan uang 250 ribu won

"Suho ini terlalu banyak" kataku

"Tidak apa apa jika lebih kamu bisa memberikannya lagi nanti padaku" kata suho

Tiba tiba aku meneteskan air mata, aku tidak tau harus bagaimana membalas jasa Suho yang begitu baik padaku

"Hannah kamu kenapa? apakah aku membuatmu sedih, maafkan aku jika salah berbicara atau aku melakukan kesalahan denganmu" kata suho

"Tidak, kamu sangat baik padaku padahal kamu baru saja mengenalku" kataku

"Hannah anggap saja aku temanmu, kurasa kita seumuran jadi tidak usah sungkan dan merasa tidak mempunyai siapa pun di sini, bagaimana kalau aku antar membeli persediaan makanan Halal untukmu, jadi jangan menangis ya" kata suho

"Baiklah terima kasih" kataku

Aku mengusap air mataku lalu Suho mengajakku ke Halal Market yang tidak jauh dari rumah artisnya, karena jaraknya dekat kita jalan kaki, Setelah selesai berbelanja aku melihat handphone Suho berbunyi seperti ada telepon

"Hannah tunggu di sini sebentar" kata suho

Aku menjawabnya dengan anggukan, dia sepertinya sedang berbicara dengan temannya dan juga menggunakan bahasa korea yang jelas tidak aku mengerti tapi dari wajahnya, suho kelihatan gugup setelah mengangkat telepon

"Maaf membuatmu lama menunggu" kata suho

"Tidak apa apa" kataku

Setelah sampai di rumah artisnya suho, tiba tiba suho langsung pamit pulang

"Sudah sampai, kalau kamu ada apa apa bisa telepon aku, aku harus pergi dulu dan juga sekarang sudah malam" kata suho

"Iya, hati hati" kataku

Suho meninggalkan aku di rumah artisnya, meskipun rumah ini kosong tapi aku tidak melihat rumah ini kotor sedikit pun, sepertinya oleh artisnya suho sering dibersihkan atau emang jarang di huni makanya bersih terus, aku memasukkan makanan yang baru aku beli ke kulkas sebelumnya suho bilang aku bisa menggunakan kulkas artisnya untuk menyimpan makanan tapi aku merasa tidak enak karena bisa tinggal di sini saja aku sudah bersyukur sekali, setelah memasukkan makanan ke kulkas aku mengambil koperku dan masuk ke kamar yang ditunjukkan suho untuk aku tidur, ternyata kamarnya cukup luas apakah semua kamar seperti ini, aku belum mengenali rumah ini secara keseluruhan mungkin besok aku akan mengerti sendiri, aku memasukkan bajuku ke lemari, tiba tiba aku ingat ibuku aku harus meneleponnya pasti dia menunggu telponku, aku harus mengirim chat ke ibu dulu apalagi waktu di Indonesia dan Korea hampir sama