BAB 19 PETUGAS PERPUSTAKAAN

Kami bertiga masuk ke kelas masing-masing untuk mengikuti materi MOS yang terakhir. Kebetulan hari itu materinya adalah tentang organisasi. Yang mengisi materi adalah kakak-kakak pengurus OSIS. Semua siswa baru merasa enjoy ketika diisi oleh kakak kelas karena materinya ringan dan siswa tidak terlalu menjaga sikap selama pembelajaran. Menjelang salat Asar, kegiatan MOS hari itu pun selesai. Aku dan kedua temanku pun langsung menjalankan aksi. Aku masuk ke ruang perpustakaan, Indah berjalan menuju kamar mandi, dan Bondan duduk di depan kelas untuk mengawasi pergerakan orang lain yang berisiko memergoki upaya Indah.

Di dalam ruang perpustakaan suasananya sangat hening saat itu. Mungkin karena ini sudah jam pulang, jadi tidak ada siswa maupun siswi yang mondar-mandir di dalam ruangan tersebut. Yang kulihat hanya Bu Iis yang sedang mengembalikan buku-buku di atas meja baca ke raknya masing-masing sama seperti yang dilakukan olehku dan Bondan kemarin. Karena tidak tega melihat Bu Iis melakukannya sendirian, aku pun bergegas menghampiri petugas penjaga perpustakaan tersebut.

"Bolehkah saya membantu pekerjaan Bu Iis?" tanyaku pada salah satu karyawan di sekolahku itu.

"Boleh banget, Mas," jawab Bu Iis.

"Oke," jawabku pendek.

Aku pun segera membantu beliau mengambalikan buku-buku itu ke dalam raknya masing-masing. Hari itu aku bisa bekerja lebih cepat, mungkin karena sudah pernah sekali melakukannya. Aku dan Bu Iis berbagi meja baca yang ada di ruangan tersebut.

"Nama kamu siapa, Mas?" tanya Bu Iis sopan.

"Imran, Bu. Saya siswa

" Kamu siswa baru di sini, kan? Asal SMP-mu dari mana?" tanya Bu Iis.

"Iya, Bu. Saya adalah siswa baru di sekolah ini. Saya berasal dari SMP Negeri 1 Karangjati," jawabku renyah.

"Wah, cukup jauh dari sini, ya?" tanya guruku lagi.

"Iya, Bu. Saya ke sekolah tiap hari naik Angkot," jawabku lagi.

"Oh ya, Apakah Pak Irfan tetap mengajar di situ?" tanya Bu Iis lagi.

"I-i-iya, Bu. Pak Irfan masih aktif mengajar sebagi guru IPA dan ekskul karate di sana. Kenapa, Bu? Ibu kenal Pak Irfan?" Giliran aku yang saat ini bertanya.

"Dia itu teman SMP saya. Kebetulan saya juga berasal dari SMP Negeri 01 Karangjati," jawab Bu Iis.

"Wah, berarti kita satu almamater?" pekikku keheranan.

"Alhandulillah," jawab Bu Iis.

Ternyata bertemu dengan orang yang satu almamater itu rasanya sangat menyenangkan meskipun beda angkatan.

"Ibu kok bisa sekolah di SMP Negeri 1 Karang jati?" cetusku sambil menatap wajah Bu Iis.

"Iya. Saya ini kan anaknya Camat. Ketika aku lulus SD ayahku kebetulan ditugaskan di Karangjati, saya pun melanjutkan di SMPN 1 Karangjati. Di sanalah saya mengenal Pak Irfan," jawab Bu Iis kalem.

"Ooo, begitu ceritanya," sahutku.

"Hm ... apakah Pak Irfan sudah menikah?" tanya Bu Iis lagi.

"Alhamdulillah sudah, Bu," jawabku.

"Oh ya? Dapat orang mana dia?" seloroh Bu Iis seolah tidak percaya.

"Beliau menikah dengan Bu Ratih setahun yang lalu," jawabku.

"Ya Allah ... Bu Ratih itu juga teman saya, loh. Syukurlah kalau Pak Irfan akhirnya mau menikah karena dia itu pernah patah hati dan banyak yang mengira bahwa dia tidak akan menikah selamanya. Sedangkan Ratih mungkin satu-satunya teman seangkatan saya yang masih bujang. Syukurlah, kalau keduanya menikah. Saya sangat bahagia mendengarnya," ujar Bu Iis panjang lebar.

"Iya, Bu. Memang semenjak kematian Tari, Pak Rengga eh Pak Irfan seperti menutup pintu hatinya hingga akhirnya kasus kematian Tari terungkap dan ia pun mulai membuka hatinya dan menikah dengan Bu Ratih," jawabku sambil tersenyum kepada Bu Iis.

"Loh, kok kamu tahu tentang Tari? Apa Pak Irfan dan Bu Ratih menceritakan semuanya?" tanya Bu Iis keheranan.

"Bukan. Saya mendengar ceritanya dari ayah dan ibu saya sendiri," jawabku dengan senyum semakin lebar.

"Oh ya? Bagaimana kedua orang tuamu bisa tahu tentang hal itu?" selidik Bu Iis.

"Karena ayah dan ibu saya juga teman satu sekolah dengan Pak Irfan dan Bu Ratih," jawabku sambil tersenyum lebar.

"Hah! Siapa nama ayah dan ibumu, Mas?" tanya Bu Iis dengan kening berkerut seperti tak percaya bahwa siswa yang ada di depannya saat ini adalah anak teman SMP-nya dulu.

"Ayah saya bernama Hasan dan ibu saya bernama Ningrum, Bu," jawabku kalem.

"Allahuakbar .... Le... Dadi kowe iki anake Hasan karo Ningrum to? (Jadi, kamu ini anaknya Hasan dan Ningrum, to? Subhanallah ... Pantas saja mukamu ini ganteng kayak bapakmu," pekik Bu Iis sambil menguyel-uyel rambutku yang tertata rapi.

Aku nyengir ketika guruku ini terkejut dengan fakta bahwa aku adalah anak salah satu temannya. Uyelan itu tidak hanya dilakukan sekali, tapi tidak kurang dari tiga kali sehingga rambutku menjadi awut-awutan karena perlakuan itu.

"Gimana kabar ayah dan ibumu, Le? Kalau ibumu sih, aku pernah ketemu. Ningrum kerja di gudang tembakau di sebelah sekolah ini kan?" tanya Bu Iis bertubi-tubi.

"Alhamdulillah, bapak dan ibu sehat. Iya, benar. Ibu memang bekerja di gudang tembakau di sebelah sekolah ini, tapi saat ini masih libur belum ada panggilan kerja," jawabku.

"Kapan-Kapan saya mau main ke rumahmu, Le. Saya sudah kangen dengan ayah dan ibumu. Saya nggak nyangka banget Ningrum kok bisa nikah sama Hasan. Lah wong waktu sekolah, mereka berdua nggak saling suka. Eh, kok saya malah jadi bahas itu, ya?" cetus Bu Iis mengalir begitu saja.

"Monggo, Bu. Bapak dan ibu pasti akan senang kalau Bu Iis mau main ke rumah," jawabku.

"Ya sudah. Ini sudah sore, kamu nggak mau pulang tah? Biar saya yang menyelesaikan ini semuanya, Le. Oh, ya, nama kamu siapa wes, saya sampai lupa menanyakan hal itu?" ujar Bu Iis.

"Nama saya Imran, Bu," jawabku sambil tetap membantu Bu Iis.

"Oke. Sampaikan salam saya untuk ayah dan ibumu, ya?" ucap Bu Iis.

"Iya, Bu. Salam Bu Iis akan saya sampaikan kepada mereka," jawabku.

"Sudah sana wes pulang saja! Biar ayah ibumu nggak bingung," perintah guruku itu.

"Iya, Bu. Tapi sebelum saya pulanglah, bolehkah saya menanyakan sesuatu pada Bu Iis?" ujarku.

"Mau tanya apa? Monggo, kalau saya bisa akan saya jawab," ujar Bu Iis

"Bu Iis sudah lama menjadi petugas perpustakaan ini?" Akhirnya kalimat itu keluar dari mulutku.

"Sudah sekitar lima tahunan, Im. Awalnya saya diperbantukan di bagian TU, tapi karena petugas perpustakaan ini mutasi ke wilayah lain, maka saya dipindahtugaskan ke sini. Emangnya kenapa, Im?" Bu Iis menatap mataku keheranan.

"Apa selama bertugas di sini, Bu Iis mengalami hal aneh?" tanyaku memberanikan diri.

Bu Iis terkejut dengan pertanyaanku.

"Apa, Im?" Ia bertanya.

"Selama Bu Iis menjadi petugas di sini, apakah Bu Iis pernah melihat atau mengalami keanehan di sini?" Aku mengulangi pertanyaanku.

Bu Iis terbelalak mendengar pertanyaan itu. Matanya menatap tajam ke arahku seolah-olah ia tidak percaya pertanyaan itu keluar dari mulutku.

BERSAMBUNG

Lebaran sebentar lagi

Upatenya cuma sekali

Terpopuler

Comments

Irma Tjondroharto

Irma Tjondroharto

wah si ganteng imran ketemu temen ortu nya lagi...mau ngomong ndak ya bu Lis ...mari lanjut

2022-03-12

1

chandra harp

chandra harp

465

2022-02-03

1

V3

V3

makin penasaran nih

2022-01-27

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 BAB 1 TEMAN PERTAMA
3 BAB 2 GADIS TOMBOY
4 BAB 3 SIAPA DIA
5 BAB 4 LORONG RUMAH SAKIT
6 BAB 5 KAMAR MAYAT
7 BAB 6 SEBUAH PESAN
8 BAB 7 TERJEBAK
9 BAB 8 TOLOOONG
10 BAB 9 TERNYATA
11 BAB 10 SEBUAH MISTERI
12 BAB 11 SEBUAH FAKTA
13 BAB 12 RUANGAN KECIL
14 BAB 13 ADA SESUATU
15 BAB 14 SATPAM
16 BAB 15 SEBUAH RASA
17 BAB 16 SEBUAH PETUNJUK
18 BAB 17 DAERAH TERLARANG
19 BAB 18 PARTNER BARU
20 BAB 19 PETUGAS PERPUSTAKAAN
21 BAB 20 INFORMASI BERHARGA
22 BAB 21 TANDA DARI ALAM GHAIB
23 BAB 22 TERNYATA
24 BAB 23 DIGANGGU
25 BAB 24 MENCARI PETUNJUK
26 BAB 25 KEJUTAN
27 BAB 26 : MIE AYAM
28 BAB 27 : TAK SENGAJA
29 BAB 28 JALAN MAWAR
30 BAB 29 GAGAL?
31 BAB 30 TAKUT
32 BAB 31 DITEROR
33 BAB 32 PEREMPUAN MISTERIUS
34 Bab 33 Perempuan Berpayung
35 BAB 34 KISAH MBAH NUR
36 BAB 35 TAK DIANGGAP
37 BAB 36 KENANGAN MASA KECIL
38 BAB 37 PENAMPAKAN
39 BAB 38 PERBEDAAN PENDAPAT
40 BAB 39 DOKUMEN LAMA
41 BAB 40 KEPALA SEKOLAH
42 BAB 41 LANTAI KEDUA
43 BAB 42 RUANG RAHASIA
44 BAB 43 TAK DISANGKA
45 BAB 44 TERDESAK
46 BAB 45 TAKUT
47 BAB 46 ALIBI
48 BAB 47 BUKU PEGAWAI
49 BAB 48 TETANGGA
50 BAB 49 ANAK PUNGUT
51 BAB 50 SIRNA
52 BAB 51 GUBUK
53 BAB 52 PERSAHABATAN?
54 BAB 53 THE GENGS
55 BAB 54 WAWANCARA
56 BAB 55 DISKUSI
57 BAB 56 KAKAK BERADIK
58 BAB 57 PENCARIAN
59 BAB 58 : BAU BUSUK
60 BAB 59 : BERBEDA
61 BAB 60 : TAK DISANGKA
62 BAB 61 MENYAMPAIKAN INFO
63 BAB 62 BERHATI-HATI
64 BAB 63 TANGKAP
65 BAB 64 : RENCANA
66 BAB 65 EMOSI
67 BAB 66 : MENJAGA LILIN
68 BAB 67 : LUPA
69 BAB 68 : KEMENANGAN
70 BAB 69 : PENJELAJAHAN
71 BAB 70 : RASA TAKUT YANG BERBEDA
72 BAB 71 : POS KEDUA
73 BAB 72 : KAKEK MISTERIUS
74 BAB 73 : LABIRIN
75 BAB 74 : TEMPAT ASING
76 BAB 75 NYI HANUM
77 BAB 76 : RUMAH NYI SUKMA
78 BAB 77 : JATMIKO
79 BAB 78 : PERMAINAN PERTAMA
80 BAB 79 DIKEJAR WAKTU
81 BAB 80 PANIK
82 BAB 81 : JATUH
83 BAB 82 : PERJUANGAN
84 BAB 83 TERLALU SAYANG
85 BAB 82 : TANTANGAN KEDUA
86 BAB 83 : BUKAN KOLAM BIASA
87 BAB 84 : DINDA DAN RONI
88 BAB 85 : DINDA OH DINDA
89 BAB 86 : MUNCUL
90 BAB 87: JUNGKAT-JUNGKIT
91 BAB 88 : PUTARAN MAUT
92 BAB 89 : TERPEROSOK
93 BAB 90 : TERAKHIR
94 BAB 91 : GODAAN
95 BAB 92 : PERJUANGAN
96 BAB 93 : TERLALU SAYANG
97 PENUTUP SEASON PERTAMA
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Prolog
2
BAB 1 TEMAN PERTAMA
3
BAB 2 GADIS TOMBOY
4
BAB 3 SIAPA DIA
5
BAB 4 LORONG RUMAH SAKIT
6
BAB 5 KAMAR MAYAT
7
BAB 6 SEBUAH PESAN
8
BAB 7 TERJEBAK
9
BAB 8 TOLOOONG
10
BAB 9 TERNYATA
11
BAB 10 SEBUAH MISTERI
12
BAB 11 SEBUAH FAKTA
13
BAB 12 RUANGAN KECIL
14
BAB 13 ADA SESUATU
15
BAB 14 SATPAM
16
BAB 15 SEBUAH RASA
17
BAB 16 SEBUAH PETUNJUK
18
BAB 17 DAERAH TERLARANG
19
BAB 18 PARTNER BARU
20
BAB 19 PETUGAS PERPUSTAKAAN
21
BAB 20 INFORMASI BERHARGA
22
BAB 21 TANDA DARI ALAM GHAIB
23
BAB 22 TERNYATA
24
BAB 23 DIGANGGU
25
BAB 24 MENCARI PETUNJUK
26
BAB 25 KEJUTAN
27
BAB 26 : MIE AYAM
28
BAB 27 : TAK SENGAJA
29
BAB 28 JALAN MAWAR
30
BAB 29 GAGAL?
31
BAB 30 TAKUT
32
BAB 31 DITEROR
33
BAB 32 PEREMPUAN MISTERIUS
34
Bab 33 Perempuan Berpayung
35
BAB 34 KISAH MBAH NUR
36
BAB 35 TAK DIANGGAP
37
BAB 36 KENANGAN MASA KECIL
38
BAB 37 PENAMPAKAN
39
BAB 38 PERBEDAAN PENDAPAT
40
BAB 39 DOKUMEN LAMA
41
BAB 40 KEPALA SEKOLAH
42
BAB 41 LANTAI KEDUA
43
BAB 42 RUANG RAHASIA
44
BAB 43 TAK DISANGKA
45
BAB 44 TERDESAK
46
BAB 45 TAKUT
47
BAB 46 ALIBI
48
BAB 47 BUKU PEGAWAI
49
BAB 48 TETANGGA
50
BAB 49 ANAK PUNGUT
51
BAB 50 SIRNA
52
BAB 51 GUBUK
53
BAB 52 PERSAHABATAN?
54
BAB 53 THE GENGS
55
BAB 54 WAWANCARA
56
BAB 55 DISKUSI
57
BAB 56 KAKAK BERADIK
58
BAB 57 PENCARIAN
59
BAB 58 : BAU BUSUK
60
BAB 59 : BERBEDA
61
BAB 60 : TAK DISANGKA
62
BAB 61 MENYAMPAIKAN INFO
63
BAB 62 BERHATI-HATI
64
BAB 63 TANGKAP
65
BAB 64 : RENCANA
66
BAB 65 EMOSI
67
BAB 66 : MENJAGA LILIN
68
BAB 67 : LUPA
69
BAB 68 : KEMENANGAN
70
BAB 69 : PENJELAJAHAN
71
BAB 70 : RASA TAKUT YANG BERBEDA
72
BAB 71 : POS KEDUA
73
BAB 72 : KAKEK MISTERIUS
74
BAB 73 : LABIRIN
75
BAB 74 : TEMPAT ASING
76
BAB 75 NYI HANUM
77
BAB 76 : RUMAH NYI SUKMA
78
BAB 77 : JATMIKO
79
BAB 78 : PERMAINAN PERTAMA
80
BAB 79 DIKEJAR WAKTU
81
BAB 80 PANIK
82
BAB 81 : JATUH
83
BAB 82 : PERJUANGAN
84
BAB 83 TERLALU SAYANG
85
BAB 82 : TANTANGAN KEDUA
86
BAB 83 : BUKAN KOLAM BIASA
87
BAB 84 : DINDA DAN RONI
88
BAB 85 : DINDA OH DINDA
89
BAB 86 : MUNCUL
90
BAB 87: JUNGKAT-JUNGKIT
91
BAB 88 : PUTARAN MAUT
92
BAB 89 : TERPEROSOK
93
BAB 90 : TERAKHIR
94
BAB 91 : GODAAN
95
BAB 92 : PERJUANGAN
96
BAB 93 : TERLALU SAYANG
97
PENUTUP SEASON PERTAMA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!