BAB 13 ADA SESUATU

Aku sengaja mengabaikan gurauan Bondan karena aku mau fokus pada tugasku saja. Di rak ketiga ini, aku memeriksa urutan nomer kode buku yang kupegang, namun ternyata tidak ada juga. Untunglah, aku baru ingat kalau setiap rak buku di perpustakaan ini memiliki dua sisi yang sama-sama berisi deretan buku. Kali ini aku sangat yakin kalau tempat buku ini adalah di sisi yang lain dari rak ini, yaitu sisi yang paling dalam dari ruangan ini. Dengan terburu-buru aku berjalan meninggalkan posisiku sekarang menuju sisi sebelah dalam dari rak di depanku. Dan kali ini aku benar-benar terkejut karena di depanku sudah berdiri seseorang dengan pakaian Satpam sedang berdiri membelakangiku. Dari bentuk tubuh bagian belakang pria ini, aku yakin dia adalah orang yang sama dengan yang kulihat di depan ruangan Ekskul musik tadi.

"P-p-paaak! S-s-s-saya m-m-mau meletakkan buku ini!" ucapku dengan terbata-bata.

Selama beberapa detik aku menunggu reaksi penjaga keamanan di sekolahku itu. Barangkali dia akan memarahiku, aku sudah siap. Tapi, aku tunggu sekitar setengah menit, ia tak kunjung membalikkan badannya, seolah tidak memperdulikan perkataanku. Menyadari hal itu, aku pun segera meletakkan buku yang kubawa di rak yang sesuai dan aku pun segera berjalan agak cepat menuju pintu yang masih tertutup rapat.

Dok! Dok! Dok!

"Buka pintunya, Ndan! Plis, ada orang di dalam sini!" teriakku agak sedikit marah kepada Bondan.

"Ha ha ha ... Apaan kamu, Im? Nggak ada orang di dalam. Kalu hantu, mungkin ada," teriakan Bondan dari arah luar dengan nada bercanda.

"Buruan buka pintunya, Ndan! Serius ada orang di sini!" teriakku kembali.

"Iya deh aku bukain sekarang," suara yang terdengar dari balik pintu.

Aku menoleh lagi ke arah belakang. Dari sela-sela ruang kosong di atas jejeran buku di rak, aku dapat melihat bahwa Satpam itu masih berdiri di sana. Tapi, sepertinya posisinya sudah menghadap ke arah yang berkebalikan dengan semula.

"Im, pintunya kok mendadak kekunci, ya?" suar Bondan dari balik pintu.

"Nggak usah bercanda kamu, Ndan! Ini sudah sore, aku mau pulang!" teriakku dengan semakin emosi.

"Aku tidak bercanda, Im. Ini aku nyobain muter gagang pintunya tapi nggak bisa, padahal barusan masih oke. Coba kamu putar gagang pintunya dari dalam, Im!" teriak Bondan dengan nada kebingungan.

Mendengar pe'ngakuan Bondan, aku pun segera memutar gagang pintu dari dalam, tapi entah kenapa gagang itu seperti ada yang menahan.

"Nggak bisa juga, Ndan. Berat banget kalau diputar gagangnya!" teriakku pada Bondan.

"Duh, gimana ini, Im?" Bondan bersuara semakin kebingungan.

Dalam kebingungan seperti itu, aku seperti mendengar suara langkah sepatu di belakangku. Aku pun menoleh ke belakang. Ternyata Satpam itu melangkah dari posisinya semula. Sepertinya ia akan berjalan ke tempatku. Namun, yang kulihat saat itu, ia masih berjalan menyamping segaris dengan rak buku. Entah kenapa aku merasa takut dengan kedatangan Satpam itu, padahal seharusnya aku senang siapa tahu Satpam itu bisa membantuku membuka pintu yang sedang terkunci sendiri ini. Tapi tidak, aku merasa seperti ada yang aneh dengan kemunculan sosok Satpam itu.

Dok! Dok! Dok!

"Buruan, Ndan! Aku nggak bisa membuka pintunya dari dalam!" teriakku lagi dengan penuh kepanikan.

Tidak ada jawaban dari balik pintu. Aku semakin kebingungan.

"Ndaaaaa!!! Kemana kamu?Buruan buka pintunya!" teriakku dengan semakin keras dan panik.

Sementara suara sepatu itu sepertinya sudah berbalik di pojok rak dan sedang menuju ke arahku. Aku tidak berani menoleh ke belakang untuk melihat wajah Satpam itu. Aku masih terus berusaha memutar gagang pintu yang tertutup rapat itu dan berteriak memanggil nama temanku.

Kletek! Brak!

Tepat saat suara sepatu itu berhenti tepat di belakangku, pintu ruangan itu tiba-tiba terbuka. Bondan muncul dari balik pintu. Aku pun segera menarik tangan Bondan untuk berlari meninggalkan ruangan kecil tersebut. Bahkan tak sampai lima belas detik, kami berdua sudah berhasil keluar dari ruangan perpustakaan itu. Alhasil, napas kami berdua menjadi kembang kempis karena berlari.

"Kamu kenapa, Im, kok mengajak aku berlari padahal kita bisa berjalan saja biar nggak kehabisan napas, kan?" tanya Bondan kebingungan ketika kami berdua sudah sampai di pintu gerbang.

Aku tidak langsung menjawab pertanyaan temanku itu karena napasku masih ngos-ngosan. Baru setelah napasku mulai teratur, aku mulai bersuara.

"Kamu ini kalau bercanda lihat Sikon dulu lah! Masa di tempat sepi kayak tadi aku malah dikunci di dalam ruang sempit," jawabku sambil mengatur napas.

"Oalah ... Iya deh, aku minta maaf masalah itu. Habisnya kamu lama sekali di dalam sana," jawab Bondan berkilah.

"Gimana nggak lama, lah wong di dalam agak gelap. Jadi aku kesulitan mencocokkan kodenya. Mana aku ketemu Satpam aneh itu lagi di dalam," ujarku dengan nada kesal.

"Satpam yang di ruangan Ekskul musik?" Bondan bertanya dengan nada keheranan.

"Iya lah. Yang mana lagi?" jawabku.

"Loh, kok bisa secepat itu dia ada di dalam sana? Padahal kan, kita duluan yang masuk ke ruangan itu?" tanya Bondan lagi.

"Nah itu dia, Ndan. Aku juga kaget waktu ngeliat dia tiba-tiba sudah ada di dalam ruangan sempit itu," jawabku.

"Apa dia diam-diam masuk ke ruangan Perpus sewaktu kita berdua asyik menata buku di ruangan utama?" tanya Bondan..

"Bisa jadi seperti itu. Tapi cara munculnya itu yang bikin aku syok, Ndan," ujarku.

"Maksudmu?" tanya Bondan.

"Dia selalu tidak menyahut kalau diajak berbicara dan selalu memunggungiku," jawabku.

"Iya juga, sih!" ujar Bondan sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

"Loh, bukankah sewaktu kamu membukakan pintu kamu sempat melihat wajah Satpam itu? Dia kan tepat berada di belakangku," ujarku.

"Enggak lah. Nggak ada siapa-siapa di belakangmu selain bau parfum minyak nyong-nyongmu yang cukup menyengat tiba-tiba berhembus mengganggu indera penciumanku," jawab Bondan.

"Suer, Ndan. Satpam itu berdiri tepat di belakangku sebelum aku berhasil keluar dari ruangan sempit itu. Perihal minyak nyong-nyong, sori ya? Aku nggak pake minyak aneh-aneh begitu. Aku sukanya yang aroma sporty. Ibu yang membelikanku di toko yang ada di perumahan dekat kampungku," jawabku membela diri dari bullyan Bondan.

"Loh, beneran nih tadi pas kamu keluar dari ruangan itu, aku mencium bau minyak nyong-nyong kayak yang biasa dipakai orang-orang untuk parfum jenazah," jawab Bondan dengan nada serius.

"Kamu yakin, Ndan?" tanyaku memastikan.

"Iya, Im" jawab Bondan.

"Ndan, pulang yuk! ..." bisikku sambil menoleh ke arah belakang ke pelataran sekolahku.

"Kenapa, Im?" tanya Bondan melihatku celingukan.

"Hm .... hawanya mulai nggak enak nih," jawabku.

"Ayo dah, kita pulang saja!" jawab Bondan sambil menarik pergelangan tanganku.

Bersambung

Selamat berbuka puasa

selamat menikmati es blewah

Terpopuler

Comments

Susi Hidayati Yukky

Susi Hidayati Yukky

imran terus yg di ganggu .. kasihan

2023-02-20

1

Ganuwa Gunawan

Ganuwa Gunawan

klu aku..tiap buka puasa slu ada es kelapa asli dr pohon nya thor..

2022-12-28

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝓑𝓸𝓷𝓭𝓪𝓷 𝓫𝓮𝓬𝓪𝓷𝓭𝓪 𝓷𝔂𝓪 𝓴𝓶𝓾 𝓴𝓮𝓽𝓮𝓻𝓵𝓪𝓵𝓾𝓪𝓷 𝓭𝓮𝓱🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️

2022-10-02

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 BAB 1 TEMAN PERTAMA
3 BAB 2 GADIS TOMBOY
4 BAB 3 SIAPA DIA
5 BAB 4 LORONG RUMAH SAKIT
6 BAB 5 KAMAR MAYAT
7 BAB 6 SEBUAH PESAN
8 BAB 7 TERJEBAK
9 BAB 8 TOLOOONG
10 BAB 9 TERNYATA
11 BAB 10 SEBUAH MISTERI
12 BAB 11 SEBUAH FAKTA
13 BAB 12 RUANGAN KECIL
14 BAB 13 ADA SESUATU
15 BAB 14 SATPAM
16 BAB 15 SEBUAH RASA
17 BAB 16 SEBUAH PETUNJUK
18 BAB 17 DAERAH TERLARANG
19 BAB 18 PARTNER BARU
20 BAB 19 PETUGAS PERPUSTAKAAN
21 BAB 20 INFORMASI BERHARGA
22 BAB 21 TANDA DARI ALAM GHAIB
23 BAB 22 TERNYATA
24 BAB 23 DIGANGGU
25 BAB 24 MENCARI PETUNJUK
26 BAB 25 KEJUTAN
27 BAB 26 : MIE AYAM
28 BAB 27 : TAK SENGAJA
29 BAB 28 JALAN MAWAR
30 BAB 29 GAGAL?
31 BAB 30 TAKUT
32 BAB 31 DITEROR
33 BAB 32 PEREMPUAN MISTERIUS
34 Bab 33 Perempuan Berpayung
35 BAB 34 KISAH MBAH NUR
36 BAB 35 TAK DIANGGAP
37 BAB 36 KENANGAN MASA KECIL
38 BAB 37 PENAMPAKAN
39 BAB 38 PERBEDAAN PENDAPAT
40 BAB 39 DOKUMEN LAMA
41 BAB 40 KEPALA SEKOLAH
42 BAB 41 LANTAI KEDUA
43 BAB 42 RUANG RAHASIA
44 BAB 43 TAK DISANGKA
45 BAB 44 TERDESAK
46 BAB 45 TAKUT
47 BAB 46 ALIBI
48 BAB 47 BUKU PEGAWAI
49 BAB 48 TETANGGA
50 BAB 49 ANAK PUNGUT
51 BAB 50 SIRNA
52 BAB 51 GUBUK
53 BAB 52 PERSAHABATAN?
54 BAB 53 THE GENGS
55 BAB 54 WAWANCARA
56 BAB 55 DISKUSI
57 BAB 56 KAKAK BERADIK
58 BAB 57 PENCARIAN
59 BAB 58 : BAU BUSUK
60 BAB 59 : BERBEDA
61 BAB 60 : TAK DISANGKA
62 BAB 61 MENYAMPAIKAN INFO
63 BAB 62 BERHATI-HATI
64 BAB 63 TANGKAP
65 BAB 64 : RENCANA
66 BAB 65 EMOSI
67 BAB 66 : MENJAGA LILIN
68 BAB 67 : LUPA
69 BAB 68 : KEMENANGAN
70 BAB 69 : PENJELAJAHAN
71 BAB 70 : RASA TAKUT YANG BERBEDA
72 BAB 71 : POS KEDUA
73 BAB 72 : KAKEK MISTERIUS
74 BAB 73 : LABIRIN
75 BAB 74 : TEMPAT ASING
76 BAB 75 NYI HANUM
77 BAB 76 : RUMAH NYI SUKMA
78 BAB 77 : JATMIKO
79 BAB 78 : PERMAINAN PERTAMA
80 BAB 79 DIKEJAR WAKTU
81 BAB 80 PANIK
82 BAB 81 : JATUH
83 BAB 82 : PERJUANGAN
84 BAB 83 TERLALU SAYANG
85 BAB 82 : TANTANGAN KEDUA
86 BAB 83 : BUKAN KOLAM BIASA
87 BAB 84 : DINDA DAN RONI
88 BAB 85 : DINDA OH DINDA
89 BAB 86 : MUNCUL
90 BAB 87: JUNGKAT-JUNGKIT
91 BAB 88 : PUTARAN MAUT
92 BAB 89 : TERPEROSOK
93 BAB 90 : TERAKHIR
94 BAB 91 : GODAAN
95 BAB 92 : PERJUANGAN
96 BAB 93 : TERLALU SAYANG
97 PENUTUP SEASON PERTAMA
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Prolog
2
BAB 1 TEMAN PERTAMA
3
BAB 2 GADIS TOMBOY
4
BAB 3 SIAPA DIA
5
BAB 4 LORONG RUMAH SAKIT
6
BAB 5 KAMAR MAYAT
7
BAB 6 SEBUAH PESAN
8
BAB 7 TERJEBAK
9
BAB 8 TOLOOONG
10
BAB 9 TERNYATA
11
BAB 10 SEBUAH MISTERI
12
BAB 11 SEBUAH FAKTA
13
BAB 12 RUANGAN KECIL
14
BAB 13 ADA SESUATU
15
BAB 14 SATPAM
16
BAB 15 SEBUAH RASA
17
BAB 16 SEBUAH PETUNJUK
18
BAB 17 DAERAH TERLARANG
19
BAB 18 PARTNER BARU
20
BAB 19 PETUGAS PERPUSTAKAAN
21
BAB 20 INFORMASI BERHARGA
22
BAB 21 TANDA DARI ALAM GHAIB
23
BAB 22 TERNYATA
24
BAB 23 DIGANGGU
25
BAB 24 MENCARI PETUNJUK
26
BAB 25 KEJUTAN
27
BAB 26 : MIE AYAM
28
BAB 27 : TAK SENGAJA
29
BAB 28 JALAN MAWAR
30
BAB 29 GAGAL?
31
BAB 30 TAKUT
32
BAB 31 DITEROR
33
BAB 32 PEREMPUAN MISTERIUS
34
Bab 33 Perempuan Berpayung
35
BAB 34 KISAH MBAH NUR
36
BAB 35 TAK DIANGGAP
37
BAB 36 KENANGAN MASA KECIL
38
BAB 37 PENAMPAKAN
39
BAB 38 PERBEDAAN PENDAPAT
40
BAB 39 DOKUMEN LAMA
41
BAB 40 KEPALA SEKOLAH
42
BAB 41 LANTAI KEDUA
43
BAB 42 RUANG RAHASIA
44
BAB 43 TAK DISANGKA
45
BAB 44 TERDESAK
46
BAB 45 TAKUT
47
BAB 46 ALIBI
48
BAB 47 BUKU PEGAWAI
49
BAB 48 TETANGGA
50
BAB 49 ANAK PUNGUT
51
BAB 50 SIRNA
52
BAB 51 GUBUK
53
BAB 52 PERSAHABATAN?
54
BAB 53 THE GENGS
55
BAB 54 WAWANCARA
56
BAB 55 DISKUSI
57
BAB 56 KAKAK BERADIK
58
BAB 57 PENCARIAN
59
BAB 58 : BAU BUSUK
60
BAB 59 : BERBEDA
61
BAB 60 : TAK DISANGKA
62
BAB 61 MENYAMPAIKAN INFO
63
BAB 62 BERHATI-HATI
64
BAB 63 TANGKAP
65
BAB 64 : RENCANA
66
BAB 65 EMOSI
67
BAB 66 : MENJAGA LILIN
68
BAB 67 : LUPA
69
BAB 68 : KEMENANGAN
70
BAB 69 : PENJELAJAHAN
71
BAB 70 : RASA TAKUT YANG BERBEDA
72
BAB 71 : POS KEDUA
73
BAB 72 : KAKEK MISTERIUS
74
BAB 73 : LABIRIN
75
BAB 74 : TEMPAT ASING
76
BAB 75 NYI HANUM
77
BAB 76 : RUMAH NYI SUKMA
78
BAB 77 : JATMIKO
79
BAB 78 : PERMAINAN PERTAMA
80
BAB 79 DIKEJAR WAKTU
81
BAB 80 PANIK
82
BAB 81 : JATUH
83
BAB 82 : PERJUANGAN
84
BAB 83 TERLALU SAYANG
85
BAB 82 : TANTANGAN KEDUA
86
BAB 83 : BUKAN KOLAM BIASA
87
BAB 84 : DINDA DAN RONI
88
BAB 85 : DINDA OH DINDA
89
BAB 86 : MUNCUL
90
BAB 87: JUNGKAT-JUNGKIT
91
BAB 88 : PUTARAN MAUT
92
BAB 89 : TERPEROSOK
93
BAB 90 : TERAKHIR
94
BAB 91 : GODAAN
95
BAB 92 : PERJUANGAN
96
BAB 93 : TERLALU SAYANG
97
PENUTUP SEASON PERTAMA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!