BAB 9 TERNYATA

Aku benar-benar terkejut saat itu, karena aku melihat penjaga kamar mayat yang tadi sempat menghilang, tiba-tiba ia sudah muncul di depanku. Namun wajahnya kali ini terlihat sangat pucat sekali, sehingga aku yakin ia bukanlah manusia biasa, melainkan arwah.

"Astagfirullah!!!" Aku merintih karena ngeri berada sangat dekat dengan makhluk astral tersebut.

KRIEEEEEEET!!! DARR!

Tiba-Tiba ada yang membuka pintu ruangan tersebut.

"Imran???" teriak seseorang dari arah pintu.

"Arini ... Bondan ...," pekikku seraya berlari ke arah mereka bertiga.

Aku sempat menoleh ke lantai yang berada tepat di dekat pintu tadi. Ku pikir jenazah sopir angkot itu masih teronggok di sana. Ternyata jenazah itu sudah lenyap dari tempat tersebut bersamaan dengan munculnya ketiga orang itu.

Aku mengucap rasa syukur karena akhirnya bisa bertemu dengan orang-orang itu. Kupikir aku akan mati ketakutab di tempat ini. Napasku terengah-engah saat aku sudah berada di hadapan kedua temanku itu.

"Ngapain kamu di dalam sini, Im?" tanya Arini keheranan.

"Kamu habis uji nyali ya, Im?" sapa Bondan dengan nada bercanda.

"Uji nyali pale lu peang, Ndan!" jawabku dengan tersengal.

"Kenapa kamu masuk ke dalam tanpa ijin?" tanya orang yang bersama kedua temanku dengan nada tinggi. Orang itu adalah bapak penjaga kamar jenazah yang tadi menyambut kedatangan kami bertiga. Aku tidak berani menatap wajah orang tersebut lama-lama karena teringat dengan kejadian yang baru saja menimpaku.

"I-i-ini, Pak. Tadi ada seseorang yang menyerupai Bapak mengajakku ke dalam ruangan ini. Kemudian orang tersebut menghilang ketika saya sudah sampai di dalam. Dan saya terjebak di dalam ruangan ini sendirian," jawabku dengan terbata-bata.

"Terjebak gimana, Im. Lah wong, kami barusan dengan mudahnya masuk ke ruangan ini karena ruangan ini tidak dikunci," sanggah Arini.

"Halah, kamu ini mengada-ada kan, Im?" cela Bondan membuatku kesal.

"Aku tidak bercanda loh, Rin ... Ndan ... Tadi beneran ada orang yang menyerupai bapak petugas ini mengajakku masuk ke dalam," protesku.

"Buktinya mana? bapak petugas ternyata ada bersama kami, kan?" protes Arini lagi.

"Tapi, Rin-" sanggahku.

"Sudah ... sudah ... Saya paham yang dimaksudkan oleh teman kalian ini. Di sini memang sering terjadi hal yang seperti itu. Perawat dan dokter di sini jarang yang mau masuk ke sini karena sudah banyak dari mereka yang diganggu oleh penghuni ruangan ini," jawab bapak petugas itu membelaku.

"Dengerin tuh! Aku tidak bohong, kan?" Aku menyela.

"Oooo begitu, Pak. K-k-kalau Bapak sendiri pernah digangguin, nggak?" tanya Arini kemudian dengan bibir bergetar. Mungkin dia mulai merasakan adanya aura mistis di ruangan ini. Aku senyum-senyum sendiri melihat reaksinya.

"Kalau awal-awal kerja di sini sih pernah. Tapi, setelah bertahun-tahun bekerja di sini, hal seperti itu sudah tidak pernah terjadi. Mungkin mereka sudah takut sama saya?" jawab bapak petugas dengan wajah menyungging senyum. Aku masih belum bisa berlama-lama melihatnya karena terbayang dengan penampakan tadi.

"Apa Bapak punya trik khusus, sehingga hantu-hantu itu tidak berani mengganggu bapak?" tanya Bondan penasaran.

Bapak petugas nampak menatap mata Bondan selama beberapa detik, seolah-olah dia berusaha mengingat-ingat sesuatu.

"Menurut saya sih rahasianya ada di pikiran saya sendiri. Saya harus punya pikiran positif dan tulus dalam merawat mayat-mayat ini. Insyaallah tidak akan terjadi apa-apa. Apalagi yang saya lakukan di sini adalah merawat jenazah-jenazah yang akan menghadap Sang Pencipta. Mungkin mereka sudah paham kalau saya tidak akan bergeming dengan apapun godaan yang mereka lakukan. Saya tetap akan mengurus jenazah-jenazah itu. Di saat orang lain malah menjauh karena ngeri melihat jenazah-jenazah yang tidak semuanya berbentuk utuh, saya justeru tetap merawatnya dengan baik" jawab bapak petugas.

"Iya juga sih, Pak. Kebanyakan yang sering menggoda itu kan jin qorin yang sudah sekian lama menemani hidup si jenazah, jadi tidak ada alasan bagi jin itu untuk mengganggu orang yang mengurus jenazah manusia tersebut?" celetuk Arini.

"Bisa jadi," jawab bapak petugas.

"Tapi, masa jin qorinnya semuanya seperti itu. Ada nggak yang bandel tetap mengganggu Bapak?" tanya Bondan tiba-tiba.

"Heeeeem ... Ada," jawab bapak petugas setelah berpikir selama beberapa detik.

"Oh ya? Bagaimana ceritanya bisa terjadi hal itu?" tanya Arini.

"Beberapa waktu yang lalu ada yang gangguin saya. Sosoknya masih sangat belia. Dia mengganggu konsentrasi saya dan tim untuk mengurus jenazahnya. Hanpir saja tim saya kabur karena digangguin oleh arwah itu," jawab bapak petugas.

"Gangguin seperti apa, Pak?" tanya Arini lagi.

"Tiap tim saya mau mandiin jenazahnya, arwah gadis itu mengganggu dengan menjatuhkan benda-benda di sekitar sini. Kami sempat kebingungan dibuatnya. Segala cara sudah kami lakukan tidak membuahkan hasil," jawab bapak petugas.

"Terus bagaimana, Pak?" tanya Arini penasaran.

"Kami pikir mungkin arwahnya tidak bisa tenang karena belum ada keluarganya yang datang menjemput. Jenazah itu nyaris dinyatakan sebagai Miss-X. Akhirnya kami berpencar membantu kepolisian mencari keluarganya dan syukurlah kami menemukan ibunya yang dalam kondisi sakit dan tinggal agak terpisah dari penduduk. Setelah ibunya melihat jenazah anaknya, gangguan-gangguan itu pun sirna," tutur bapak penjaga.

"Wah ... tragis juga ya, Pak?" pekik Arini.

"Iya. Ternyata anak gadis itu adalah harapan satu-satunya ibunya. Ibu itu bekerja membanting tulang untuk anaknya, tapi anaknya meninggal mendahului ibunya," jawab bapak penjaga.

"Semoga ibunya bisa ikhlas menerima kenyataan pahit tersebut," ujar Arini.

"Ayo, kita segera memeriksa mayatnya! Kamu harus tabah ya apapun yang terjadi! Jika memang jenazah itu adalah ayahmu, kamu harus ikhlas. Itu sudah takdir dari Allah Subhanahuwata'ala," tegas bapak penjaga.

"I-iya, Pak!" jawab Arini dengan perlahan. Ia tidak dapat menyembunyikan rasa khawatirnya.

Kami berempat pun berjalan mendekati brankar yang terletak paling ujung. Ternyata jenazah itu masih tertutup sempurna oleh kain putih. Bapak petugas berjalan di depan, menyusul Arini berjalan di belakangnya, sedangkan aku dan Bondan berjalan paling belakang.

Bapak penjaga berdiri menempel tembok menghadap kami bertiga, Arini berdiri di sampinv kepala jenazah itu, Bondan berdiri lurus dengan perutnya, dan aku berdiri di sebelah kakinya.

"Kamu lihat baik-baik ya, Nduk!" ucap bapak penjaga sambil menarik penutup kain bagian atas. Kami menunggu tersingkapnya kain itu dengan penuh rasa was-was.

"Bismillahirrohmanirrohiiim ...," ucap bapak penjaga saat akan menyingkap kain putih itu. Kami bertiga mengikuti ucapan basmalah tersebut.

Kali ini bagian wajah mayat tersebut sudah terbuka dengan sempurna. Arini yang berada tepat di hadapan wajah mayat tersebut tampak memeriksa dengan saksama wajah itu. Aku dan Bondan menahan napas berharap itu bukanlah ayahnya Arini.

BERSAMBUNG

Buah semangka buah pepaya.

Ditunggu komentarnya, ya?

Terpopuler

Comments

Susi Hidayati Yukky

Susi Hidayati Yukky

sungguh di buat penasaran... lama gak buka applikasiny karena sudhkarang ad cerita yg menarik ..

2023-02-20

0

Ganuwa Gunawan

Ganuwa Gunawan

buah semangka ma buah pepaya nya buat aku aja thor...enak kaya nya tuh d campur ama es batu plus susu cap emak..heum pasti enak

2022-12-28

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝓳𝓭 𝓹𝓮𝓷𝓪𝓼𝓪𝓻𝓪𝓷 𝓷𝓲𝓱😱😱😱😱😱😱

2022-10-02

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 BAB 1 TEMAN PERTAMA
3 BAB 2 GADIS TOMBOY
4 BAB 3 SIAPA DIA
5 BAB 4 LORONG RUMAH SAKIT
6 BAB 5 KAMAR MAYAT
7 BAB 6 SEBUAH PESAN
8 BAB 7 TERJEBAK
9 BAB 8 TOLOOONG
10 BAB 9 TERNYATA
11 BAB 10 SEBUAH MISTERI
12 BAB 11 SEBUAH FAKTA
13 BAB 12 RUANGAN KECIL
14 BAB 13 ADA SESUATU
15 BAB 14 SATPAM
16 BAB 15 SEBUAH RASA
17 BAB 16 SEBUAH PETUNJUK
18 BAB 17 DAERAH TERLARANG
19 BAB 18 PARTNER BARU
20 BAB 19 PETUGAS PERPUSTAKAAN
21 BAB 20 INFORMASI BERHARGA
22 BAB 21 TANDA DARI ALAM GHAIB
23 BAB 22 TERNYATA
24 BAB 23 DIGANGGU
25 BAB 24 MENCARI PETUNJUK
26 BAB 25 KEJUTAN
27 BAB 26 : MIE AYAM
28 BAB 27 : TAK SENGAJA
29 BAB 28 JALAN MAWAR
30 BAB 29 GAGAL?
31 BAB 30 TAKUT
32 BAB 31 DITEROR
33 BAB 32 PEREMPUAN MISTERIUS
34 Bab 33 Perempuan Berpayung
35 BAB 34 KISAH MBAH NUR
36 BAB 35 TAK DIANGGAP
37 BAB 36 KENANGAN MASA KECIL
38 BAB 37 PENAMPAKAN
39 BAB 38 PERBEDAAN PENDAPAT
40 BAB 39 DOKUMEN LAMA
41 BAB 40 KEPALA SEKOLAH
42 BAB 41 LANTAI KEDUA
43 BAB 42 RUANG RAHASIA
44 BAB 43 TAK DISANGKA
45 BAB 44 TERDESAK
46 BAB 45 TAKUT
47 BAB 46 ALIBI
48 BAB 47 BUKU PEGAWAI
49 BAB 48 TETANGGA
50 BAB 49 ANAK PUNGUT
51 BAB 50 SIRNA
52 BAB 51 GUBUK
53 BAB 52 PERSAHABATAN?
54 BAB 53 THE GENGS
55 BAB 54 WAWANCARA
56 BAB 55 DISKUSI
57 BAB 56 KAKAK BERADIK
58 BAB 57 PENCARIAN
59 BAB 58 : BAU BUSUK
60 BAB 59 : BERBEDA
61 BAB 60 : TAK DISANGKA
62 BAB 61 MENYAMPAIKAN INFO
63 BAB 62 BERHATI-HATI
64 BAB 63 TANGKAP
65 BAB 64 : RENCANA
66 BAB 65 EMOSI
67 BAB 66 : MENJAGA LILIN
68 BAB 67 : LUPA
69 BAB 68 : KEMENANGAN
70 BAB 69 : PENJELAJAHAN
71 BAB 70 : RASA TAKUT YANG BERBEDA
72 BAB 71 : POS KEDUA
73 BAB 72 : KAKEK MISTERIUS
74 BAB 73 : LABIRIN
75 BAB 74 : TEMPAT ASING
76 BAB 75 NYI HANUM
77 BAB 76 : RUMAH NYI SUKMA
78 BAB 77 : JATMIKO
79 BAB 78 : PERMAINAN PERTAMA
80 BAB 79 DIKEJAR WAKTU
81 BAB 80 PANIK
82 BAB 81 : JATUH
83 BAB 82 : PERJUANGAN
84 BAB 83 TERLALU SAYANG
85 BAB 82 : TANTANGAN KEDUA
86 BAB 83 : BUKAN KOLAM BIASA
87 BAB 84 : DINDA DAN RONI
88 BAB 85 : DINDA OH DINDA
89 BAB 86 : MUNCUL
90 BAB 87: JUNGKAT-JUNGKIT
91 BAB 88 : PUTARAN MAUT
92 BAB 89 : TERPEROSOK
93 BAB 90 : TERAKHIR
94 BAB 91 : GODAAN
95 BAB 92 : PERJUANGAN
96 BAB 93 : TERLALU SAYANG
97 PENUTUP SEASON PERTAMA
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Prolog
2
BAB 1 TEMAN PERTAMA
3
BAB 2 GADIS TOMBOY
4
BAB 3 SIAPA DIA
5
BAB 4 LORONG RUMAH SAKIT
6
BAB 5 KAMAR MAYAT
7
BAB 6 SEBUAH PESAN
8
BAB 7 TERJEBAK
9
BAB 8 TOLOOONG
10
BAB 9 TERNYATA
11
BAB 10 SEBUAH MISTERI
12
BAB 11 SEBUAH FAKTA
13
BAB 12 RUANGAN KECIL
14
BAB 13 ADA SESUATU
15
BAB 14 SATPAM
16
BAB 15 SEBUAH RASA
17
BAB 16 SEBUAH PETUNJUK
18
BAB 17 DAERAH TERLARANG
19
BAB 18 PARTNER BARU
20
BAB 19 PETUGAS PERPUSTAKAAN
21
BAB 20 INFORMASI BERHARGA
22
BAB 21 TANDA DARI ALAM GHAIB
23
BAB 22 TERNYATA
24
BAB 23 DIGANGGU
25
BAB 24 MENCARI PETUNJUK
26
BAB 25 KEJUTAN
27
BAB 26 : MIE AYAM
28
BAB 27 : TAK SENGAJA
29
BAB 28 JALAN MAWAR
30
BAB 29 GAGAL?
31
BAB 30 TAKUT
32
BAB 31 DITEROR
33
BAB 32 PEREMPUAN MISTERIUS
34
Bab 33 Perempuan Berpayung
35
BAB 34 KISAH MBAH NUR
36
BAB 35 TAK DIANGGAP
37
BAB 36 KENANGAN MASA KECIL
38
BAB 37 PENAMPAKAN
39
BAB 38 PERBEDAAN PENDAPAT
40
BAB 39 DOKUMEN LAMA
41
BAB 40 KEPALA SEKOLAH
42
BAB 41 LANTAI KEDUA
43
BAB 42 RUANG RAHASIA
44
BAB 43 TAK DISANGKA
45
BAB 44 TERDESAK
46
BAB 45 TAKUT
47
BAB 46 ALIBI
48
BAB 47 BUKU PEGAWAI
49
BAB 48 TETANGGA
50
BAB 49 ANAK PUNGUT
51
BAB 50 SIRNA
52
BAB 51 GUBUK
53
BAB 52 PERSAHABATAN?
54
BAB 53 THE GENGS
55
BAB 54 WAWANCARA
56
BAB 55 DISKUSI
57
BAB 56 KAKAK BERADIK
58
BAB 57 PENCARIAN
59
BAB 58 : BAU BUSUK
60
BAB 59 : BERBEDA
61
BAB 60 : TAK DISANGKA
62
BAB 61 MENYAMPAIKAN INFO
63
BAB 62 BERHATI-HATI
64
BAB 63 TANGKAP
65
BAB 64 : RENCANA
66
BAB 65 EMOSI
67
BAB 66 : MENJAGA LILIN
68
BAB 67 : LUPA
69
BAB 68 : KEMENANGAN
70
BAB 69 : PENJELAJAHAN
71
BAB 70 : RASA TAKUT YANG BERBEDA
72
BAB 71 : POS KEDUA
73
BAB 72 : KAKEK MISTERIUS
74
BAB 73 : LABIRIN
75
BAB 74 : TEMPAT ASING
76
BAB 75 NYI HANUM
77
BAB 76 : RUMAH NYI SUKMA
78
BAB 77 : JATMIKO
79
BAB 78 : PERMAINAN PERTAMA
80
BAB 79 DIKEJAR WAKTU
81
BAB 80 PANIK
82
BAB 81 : JATUH
83
BAB 82 : PERJUANGAN
84
BAB 83 TERLALU SAYANG
85
BAB 82 : TANTANGAN KEDUA
86
BAB 83 : BUKAN KOLAM BIASA
87
BAB 84 : DINDA DAN RONI
88
BAB 85 : DINDA OH DINDA
89
BAB 86 : MUNCUL
90
BAB 87: JUNGKAT-JUNGKIT
91
BAB 88 : PUTARAN MAUT
92
BAB 89 : TERPEROSOK
93
BAB 90 : TERAKHIR
94
BAB 91 : GODAAN
95
BAB 92 : PERJUANGAN
96
BAB 93 : TERLALU SAYANG
97
PENUTUP SEASON PERTAMA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!